ISA 3: Pemimpin Dibalik Layar

Sinar mentari pagi jatuh kewajah Dareen. Bulu matanya bergetar sebelum menampilkan sepasang batu jamrud yang untuk sesaat, nampak kosong. Mengerjap beberapa saat, sepasang manik hijau itu memiliki cahaya kembali setelah benar-benar sadar.

Melirik jam dinakas meja, Dareen mendapati jam menunjukkan pukul 6 pagi. Ada rutinitas yang harus dilakukannya dipagi hari. Sembari meregangkan tubuhnya, Dareen menurunkan kaki untuk memakai sepasang sandal rumah berbulu yang lembut. Ia bangkit berdiri dan melangkah kekamar mandi untuk mandi selama 20 menit, dan keluar dengan balutan kemeja putih polos yang sedikit kebesaran dan celana jeans warna hitam.

"Azra, bangun."

Kegiatan selanjutnya adalah membangunkan Azraell, untuk mandi sarapan dan berangkat keperusahaan pukul 7 lebih. Gerakan Dareen membangunkan Azraell tergolong normal. Hanya menepuk pelan lengan Azraell yang memeluk guling, hingga membuat pria itu terganggu dan membuka matanya secara paksa.

Ia bertanya dengan suara serak khas orang bangun tidur. "Jam berapa sekarang?"

"Jam 6 lebih 20 menit. Mandilah, aku sudah siapkan air mandimu." Dareen kemudian melangkah keluar meninggalkan Azraell yang mengumpulkan nyawanya sesaat sebelum bangkit dan dengan wajah bantalnya yang tetap rupawan melangkah menuju kamar mandi.

...***...

Dareen mendekati ranjang tidur Aileen. Dikamar bernuansa biru muda itu, Aileen tidur bergelung nyaman dengan selimutnya. Tersenyum kecil, Dareen mendaratkan ciuman diwajah Aileen untuk membuat anak itu bangun.

"Bangun sayang, mama tau kamu sudah bangun~" kata Dareen.

Aileen awalnya masih tenang. Sebelum bulu matanya bergetar dan menerbitkan lesung pipi dikedua pipinya untuk tersenyum dengan cerah. Aileen bangkit duduk dan meraih leher Dareen untuk dipeluk.

Ia menyapa Dareen,"Pagi mama~"

"Pagi. Anak mama mandi terus sarapan ya," bujuk Dareen membuat Aileen mengangguk dan berlari menuju kamar mandi setelah mendaratkan ciuman ringan dipipi Dareen secepat kilat.

"Anak itu," gumam Dareen.

Tersenyum tipis, Dareen berdiri dan berjalan kedapur untuk membuat sarapan. Melihat bahan masakan dikulkas, Dareen memutuskan untuk membuat tumis ayam untuk dinikmati bersama bubur yang kemarin malam dibawakan oleh Veryana.

Ia mencuci daging ayam dan mengeringkannya. Mengambil talenan dan pisau, Dareen memotong dada ayam berbentuk dadu dan memotong beberapa bahan tambahan lain seperti sosis, bakso dan udang. Untuk paprika, bawang merah dan bawang putih Dareen memblendernya hingga halus dan menumisnya dengan mentega. Menambahkan sedikit kalau jamur, garam dan beberapa tambahan bubuk bumbu untuk menyedapkan rasa dan memasukkan daging ayam dan yang lain kedalamnya untuk ditumis selama beberapa saat hingga cukup matang.

Merasa cukup, Dareen menaruhnya diatas piring dan menatanya diatas meja dan beralih untuk memanaskan bubur menggunakan microwave. Beberapa menit kemudian bubur telah hangat dan ikut tertata rapi diatas meja makan.

"Mama, Aileen sudah selesai mandi." Ucap Aileen muncul dengan baju hijau berlengan panjang dan celana pendek hitam.

Aileen menoleh kesekelilingnya sekilas dan beralih menatap Dareen. "Papa Azra dimana ma?"

Suara Azraell muncul dibelakangnya, "Papa disini."

"Papa Azra!" seru Aileen senang.

"Ada apa?" tanya Azraell sembari mendudukkan dirinya diatas kursi dan menatap Aileen disampingnya sembari mengusap rambut anak laki-laki itu.

"Papa Azra kapan ada hari libur?" tanya Aileen.

Azraell bergumam dengan nada bertanya, "Hm?"

Aileen sedikit menunduk dan bergumam, "Besok disekolah Aileen ada perayaan hari ulang tahun sekolah. Dan orangtua akan datang kesekolah. Karena, karena sekarang papa Azra adalah papanya Aileen, apa papa Azra akan datang?"

Azraell terdiam dan melirik kearah Dareen. Menunjukkan tatapan, bahwa dirinya tidak bisa ikut menemani. Azraell ingat bahwa pekerjaanya banyak, belum lagi, dirinya sudah berjanji akan menemani Eri untuk melakukan tes kesehatan rutin esok hari.

Melihat arti tatapan Azraell, Dareen berjongkok disamping Aileen dan membujuknya dengan lembut.

"Aileen, besok papa Azra sibuk dan banyak pekerjaan. Anak baik tidak boleh mengganggu kerja papa Azra ya? Besok bersama mama saja, ya?" bujuk Dareen membuat Aileen sedikit menunduk kecewa sebelum mengangguk dengan senyuman setelah dia berhasil menenangkan kekecewaannya.

Bagaimanapun, Aileen sadar bahwa pekerjaan papanya berat.

"Mm!" gumamnya menyetujui.

"Lain kali, jika papa tidak sibuk. Aileen mau kekebun binatang bersama papa?"

Tak tega melihat wajah kecewa Aileen, Azraell menawari Aileen opsi lain yang sejurus membuat wajah Aileen kembali cerah dalam hitungan detik. Anak berusia 6 tahun itu menganggukkan kepalanya dengan antusias, dan tak lupa memamerkan deretan gigi susu putih dan rapinya.

...***...

Ketika Dareen melihat Aileen telah memasuki bangunan sekolahnya, Dareen melajukan mobilnya melintasi jalan raya yang cukup ramai untuk menuju sebuah perusahaan besar di Manhattan. Ketika mobil terparkir di basement perusahaan, ia melangkah menuju lift dan menekan lift kelantai pertama tempat dimana lobi berada.

Dentingan lift terdengar, Dareen dengan balutan kemeja hitam berlengan panjang berlapis mantel biru gelap dipadukan dengan celana jeans biru gelap dan hells coklat setinggi 5 centimeter tertutup. Surai panjangnya dibiarkan tergerai tanpa hiasan apapun. Wajah Dareen cantik alami, hanya terlapisi bedak tipis dan lipbalm merah muda untuk membuat wajahnya tidak terlihat pucat. Namun, kecantikan sosok Dareen benar-benar nyata.

"Reen!

Panggilan itu membuat Dareen menoleh dan mendapati seorang wanita bersurai dark brown sebahu dengan balutan baju rajutan berlengan panjang berlapis mantel merah lembut. Bawahannya, wanita itu mengenakan rok jeans warna samar setengah paha. Wanita itu memiliki wajah cantik.

Dareen membiarkan wanita itu merangkul lengannya, "Sudah katakan?"

Seyra Anyeliee Zaldion, adalah sahabat baik Dareen semenjak mereka berdua ada dibangku perkuliahan. Keduanya sama-sama masuk perguruan tinggi yang sama dan bahkan bekerja disatu bangunan yang sama. Anye panggilannya, adalah wanita yang aktif, ceria, terbuka dan tak bisa bertahan dalam kesunyian. Artinya, dia wanita yang cerewet dan orang yang senang bergosip.

Sangat berbeda dengan Dareen yang pendiam, tenang dan dalam beberapa kesempatan terlihat sangat terasing. Namun, itulah yang membuat keduanya menjadi sahabat. Karena mereka saling peduli dan itulah kuncinya. Meski Dareen menjadi pendukung dalam diam saat Anye dalam masalah, Anye bisa mengetahuinya. Dan dia menghargainya karena cara Dareen memang berbeda.

Anye mengangguk, "Sudah dong! Hari ini Jasseline dan Lian akan berangkat. Ngomong-ngomong, makan siang hari ini ayo ke restoran yang baru dibuka didekat sini. Katanya, masakan disana sangat enak."

"Kau akan mentraktirku?" tanya Dareen membuat Anye menatapnya dengan tatapan memicing tajam.

"Bagaimana bisa bawahan mentraktir bossnya. Boss~ Traktir aku ya?" ucap Anye dengan manik berbinar penuh harapan memandang Dareen.

Tak bisa mengatakan tidak, Dareen tersenyum geli dan menganggukkan kepalanya, "Hm."

"Reen! Aku mencintaimu!" pekik Anye senang.

"Aku akan kedepartemenku. Selamat bekerja, Reen~"

Anye berujar sembari melambaikan tangannya dan menaiki lift yang menampung beberapa orang yang sama untuk naik ke lantai 3, menuju ruang kerja masing-masing.

Dareen melihat pesan dari asisten kepercayaannya masuk keponselnya.

[Boss, aku tidak bisa menyelesaikan memeriksa beberapa file terakhir dari tim perencanaan. Perjalanan rapat dadakan dengan investor Singapura. Boss bisa selesaikan?]

^^^[Potong gaji.]^^^

[Boss membunuhku! Jangan boss, aku miskin dan butuh uang untuk cucuku!]

^^^[Dimana cucumu? Lanjutkan saja ke draf yang kukirim ke email sebelumnya. Dan kuberi satu hari tambahan untukmu bermain di sana. Berpuas lah dengan anam cucumu.]^^^

[Boss yang terbaik!]

Melangkah memasuki lift, Dareen menekan tombol lantai teratas dan menunggu selama beberapa saat untu sampai dilantai 10. Ketika ia telah sampai, lorong sepi adalah yang pertama menyambutnya.

Lantai 10 adalah lantai yang dikhususkan untuk CEO dan beberapa perlu izin untuk berada dilantai ini. Ia melangkahkan kaki rampingnya kepintu paling ujung dan membukanya. Menampilkan ruangan monoton berwarna hitam putih dengan satu meja kerja dan bangku putar nyaman, lemari buku yang penuh dan sofa juga meja untuk mengobrol. Diseberang meja tepatnya didinding didekat pintu yang disudut, sebuah televisi besar yang hampir memenuhi dinding terpasang. Untuk menampilkan kurva dan data juga siaran televisi dari berbagai channel.

Dareen mendudukkan dirinya dikursi kebesaran selepas menaruh mantel disandaran kursi dan dengan tenang memeriksa berkas-berkas diatas meja. Selain orang-orang yang dipercayai dan dekat dengannya, tak ada yang tahu, bahwa sebenarnya Dareen, adalah pemilik perusahaan ini yang beroperasi dari balik layar.

Terpopuler

Comments

RINDI INEKE XIE 23

RINDI INEKE XIE 23

kenapa belum konek y sampai sini😵😮‍💨

2024-01-13

1

lihat semua
Episodes
1 ISA 1: Keluarga Suami
2 ISA 2: Keseharian Di Apartemen
3 ISA 3: Pemimpin Dibalik Layar
4 ISA 4: Reuni Teman Masa Kecil
5 ISA 5: Zona Kehidupan Pribadi
6 ISA 6: Nyanyian Dari Aileen
7 ISA 7: Senyum Dan Kenangan
8 ISA 8: Kunjungan Kakak Sepupu
9 ISA 9: Panggilan Dari Sekolah
10 ISA 10: Perkara Aileen
11 ISA 11: James Julliano Erestio
12 ISA 12: Kisah Masa Kecil
13 ISA 13: Air Mata Dan Janji
14 ISA 14: Sebuah Surat
15 ISA 15: Rasa Penasaran
16 ISA 16: Kekhawatiran Seorang Ibu
17 ISA 17: Kehilangan Kendali
18 ISA 18: Pilihan Untuk Azraell
19 ISA 19: Permintaan Seorang Ibu
20 ISA 20: Mengetahui Kebohongan
21 ISA 21: Takut Dan Kecemasan
22 ISA 22: Amsterdam, Belanda
23 ISA 23: Informasi Dari Chisa
24 ISA 24: Dareen Dan Mike
25 ISA 25: Hanya Mimpi Atau Ingatan?
26 ISA 26: Tolong Jangan Merasa Bersalah
27 ISA 27: Marvolo Reiver
28 ISA 28: Jangan Menilai Dari Penampilan
29 ISA 29: Kecelakaan Kecil Di Perusahaan Marvolo
30 ISA 30: Kesepian Lagi Dan Hukuman
31 ISA 31: Apa Yang Terjadi, Alexa?
32 ISA 32: Tolong Ajari Aku
33 ISA 33: Dia Papa Saya
34 ISA 34: Tentang Marvolo Dan Pulang
35 ISA 35: Seperti Tupai Saat Makan
36 ISA 36: Mimpi Buruk
37 ISA 37: Foto Keluarga Yang Sempurna
38 ISA 38: Ketakutan Dan Perlindungan
39 ISA 39: Bersalah Dan Kecewa
40 ISA 40: Rasa Kesal Dan Kebohongan
41 ISA 41: Alergi Kacang
42 ISA 42: Cemburu?
43 ISA 43: Bertengkar?
44 ISA 44: Siapa Zima?
45 ISA 45: Rasa Puas Dan Bahagia
46 ISA 46: Dibalik Karir Sempurna
47 ISA 47: Memalukan
48 ISA 48: Apakah Dia Benar-Benar Careen?
49 ISA 49: Pamanku Yang Malang
Episodes

Updated 49 Episodes

1
ISA 1: Keluarga Suami
2
ISA 2: Keseharian Di Apartemen
3
ISA 3: Pemimpin Dibalik Layar
4
ISA 4: Reuni Teman Masa Kecil
5
ISA 5: Zona Kehidupan Pribadi
6
ISA 6: Nyanyian Dari Aileen
7
ISA 7: Senyum Dan Kenangan
8
ISA 8: Kunjungan Kakak Sepupu
9
ISA 9: Panggilan Dari Sekolah
10
ISA 10: Perkara Aileen
11
ISA 11: James Julliano Erestio
12
ISA 12: Kisah Masa Kecil
13
ISA 13: Air Mata Dan Janji
14
ISA 14: Sebuah Surat
15
ISA 15: Rasa Penasaran
16
ISA 16: Kekhawatiran Seorang Ibu
17
ISA 17: Kehilangan Kendali
18
ISA 18: Pilihan Untuk Azraell
19
ISA 19: Permintaan Seorang Ibu
20
ISA 20: Mengetahui Kebohongan
21
ISA 21: Takut Dan Kecemasan
22
ISA 22: Amsterdam, Belanda
23
ISA 23: Informasi Dari Chisa
24
ISA 24: Dareen Dan Mike
25
ISA 25: Hanya Mimpi Atau Ingatan?
26
ISA 26: Tolong Jangan Merasa Bersalah
27
ISA 27: Marvolo Reiver
28
ISA 28: Jangan Menilai Dari Penampilan
29
ISA 29: Kecelakaan Kecil Di Perusahaan Marvolo
30
ISA 30: Kesepian Lagi Dan Hukuman
31
ISA 31: Apa Yang Terjadi, Alexa?
32
ISA 32: Tolong Ajari Aku
33
ISA 33: Dia Papa Saya
34
ISA 34: Tentang Marvolo Dan Pulang
35
ISA 35: Seperti Tupai Saat Makan
36
ISA 36: Mimpi Buruk
37
ISA 37: Foto Keluarga Yang Sempurna
38
ISA 38: Ketakutan Dan Perlindungan
39
ISA 39: Bersalah Dan Kecewa
40
ISA 40: Rasa Kesal Dan Kebohongan
41
ISA 41: Alergi Kacang
42
ISA 42: Cemburu?
43
ISA 43: Bertengkar?
44
ISA 44: Siapa Zima?
45
ISA 45: Rasa Puas Dan Bahagia
46
ISA 46: Dibalik Karir Sempurna
47
ISA 47: Memalukan
48
ISA 48: Apakah Dia Benar-Benar Careen?
49
ISA 49: Pamanku Yang Malang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!