Bab 5

Dengan rambut hitam dan tubuh tinggi yang maskulin, Rico membuat semua mata kaum hawa yang tengah bergoyang di lantai Nightmare terpaku padanya. Lelaki tampan dengan setelan jeans dan kaus hitam berbalut jaket kulit itu mampu menciptakan aura menggoda yang membius para hawa untuk terus menatapnya penuh damba. Seolah dentuman disk joke di atas panggung sana tak ada artinya, ketika lelaki penguasa club melintasi kerumunan manusia pemuja malam.

Langkah Rico menderap dengan santai, menjejaki anak-anak tangga yang berada di ujung lorong tak seberapa jauh dari tempat para bartender sibuk meramu minuman. Di lantai atas, Rico langsung menuju ruangan privat.

"Kau lama sekali Ric" gerutu Lucas.

"Meggy berbuat ulah" ucap Rico mengangkat bahunya sambil berjalan menghampiri rekan bisnis sekaligus sahabatnya itu.

Lucas terkekeh. "Kau masih betah dengan wanita itu?" tanya Lucas dengan maksud mencibir.

Rico menghela nafasnya yang berat. Keramaian di lantai bawah sana, terdengar nyaring di telinganya. "Aku masih membutuhkannya," ungkap Rico mengambil gelas minuman dan menuangkan wiski didalamnya.

Setelah merasakan kenikmatan dari wiski yang ia cecap, Rico menyalakan rokoknya. Sementara Lucas masih terus memperhatikan dirinya. "Apa yang kau lihat?" tanya Rico risih.

Lucas menyeringai sambil mengambil pematik rokok dari Rico dan menyalakan rokoknya juga. "Aku hanya sedikit takjub pada kehebatan Meggy yang membuatmu masih mempertahankannya" ujar Lucas terang-terangan. Ada sedikit kilat keheranan pada raut wajahnya.

Lucas sangat tahu detail bagaimana hubungan Rico dan Meggy berjalan. Rekan bisnisnya itu mendekati Meggy hanya untuk memanfaatkan keartisannya demi menyusupkan barang haramnya di kalangan jetset. Sebenarnya tanpa Meggy pun, bawahan Rico yang begitu banyak dari beberapa kalangan sosial lain sudah cukup untuk memuluskan bisnis haramnya itu. Dan inilah yang membuat Lucas heran, mengapa sahabatnya ini justru mau melibatkan diri menjalin hubungan dengan Meggy, sementara Lucas tahu sendiri bahwa Rico tidak memiliki perasaan apapun pada wanita itu. Apa sebenarnya yang Rico cari dari Meggy? Hingga setahun lebih wanita itu berhasil mempertahankan posisinya sebagai kekasih bos heroin tampan itu.

"Bisnis ... Aku bertahan dengannya karena bisnis. Ayahnya seorang petinggi di kepolisian. Dia cukup ampuh menjadi sabuk pengamanku untuk mengemudikan sendiri bisnis ini," ungkap Rico seolah tahu apa yang sedang dipikirkan rekannya.

Lucas menggelengkan kepala mendengar kelicikan Rico dalam memanipulasi kekasihnya. "Ayahmu di Afganistan bukan orang sembarang. Semua kalangan mengenalnya. Mengapa kau tidak melibatkan ayahmu itu disini?"

"Dan membuat Abdul naik pitam karena semakin memperlihatkan bagaimana ayah melindungi bisnisku? sementara dia acuh pada bisnis senjata anak kandungnya sendiri" Rico menatap jengah Lucas. Ia menengadahkan kepalanya di punggung sofa. Matanya terpejam membayangkan setiap pertengkaran ayah dan adik tirinya disana.

"Hubunganmu masih kacau dengannya?" selidik Lucas. Berteman lama dengan Rico, membuatnya tahu kehidupan macam apa yang telah dijalani lelaki itu ditengah rasa cemburu adik tirinya yang begitu besar.

"Kami sedang berada di titik masa tenang. Tidak ada komunikasi. Tidak ada argumentasi. Dan tidak ada konfrontasi," ungkap Rico masih dengan kepala menatap langit-langit ruangan.

Tok tok tok

Ketukan pintu ruangan membuat ia menegakkan kembali kepalanya. Mata kedua lelaki itu mengarah pada pintu ruangan yang mulai terbuka.

"Tuan, Nona Meggy datang" Pemberitahuan Don tiba-tiba membuat Rico mendesah malas.

Sorot mata Rico mendelik tajam pada Lucas yang terkekeh geli melihat responnya atas kedatangan Meggy. "Berhenti tertawa atau aku sobek bibirmu, Lucas" dengus Rico kesal.

Lucas semakin nyaring menertawakan ucapan Rico. Ia menghisap rokoknya dan membuang asapnya tepat ke arah Rico yang duduk di bagian seberang sofanya. "Peliharaanmu datang" ledeknya telak.

Tak berselang lama, terdengar suara ketukan sepatu dari arah luar ruangan. Jelas langkah itu sedang mengarah ke tempat Rico dan Lucas berada.

"Minggir!" Meggy mendorong tubuh Don yang menghalanginya di depan pintu.

Rico memberi isyarat pada Don untuk keluar dari ruangan dan membiarkan Meggy masuk. Sementara Lucas memilih beranjak dari duduknya untuk mengambil satu botol minuman di rak dinding.

"Honey! Kau benar-benar tega meninggalkanku lagi di rumah" gerutu Meggy sembari menghampiri Rico yang tampak menyibukkan diri dengan wiskinya kembali.

"Kau tahu sendiri kebiasaanku datang kemari, bukan? Itu tidak akan berubah meski kau berada di rumahku, sayang" rayu Rico sambil membiarkan Meggy duduk dipangkuannya. Ekor matanya melirik Lucas yang tengah menyeringai dengan raut wajah menyebalkan.

"Tapi seharusnya kau mengajakku" suara manja Meggy mulai terdengar.

"Kami sibuk membicarakan bisnis, Meggy" Lucas mengambil kesempatan untuk angkat bicara. Lelaki itu duduk di tempatnya semula dan langsung mendapat tatapan sinis dari kekasih rekannya.

"Aku tidak bicara padamu, Lucas!" ujar Meggy ketus. Lucas menyeringai sambil mengangkat bahunya seolah tak peduli dengan respon Meggy.

"Jangan seperti itu. Yang dia katakan benar. Kami sibuk membicarakan bisnis. Mengajakmu kemari hanya akan membuatmu jenuh dengan obrolan kami" Rico membela Lucas.

"Tapi jika kau bersamanya, kau pasti akan pulang dalam kondisi mabuk berat dan pakaianmu penuh dengan parfum wanita" gerutu Meggy tak suka.

Tatapannya kembali mengarah pada Lucas. "Kau pasti akan mengajak kekasihku berpesta wanita, bukan?!" tuduh Meggy dengan bola mata membara.

Lucas tertawa terbahak-bahak mendengar tuduhan itu. Dia teringat pada kejadian memalukan di saat hubungan Meggy dan Rico baru beberapa minggu. Saat itu di malam biasanya, dia mengajak Rico untuk berpesta ****. Kebetulan acara penari striptis baru dibuka dan wanita yang menjadi penari itu masih tergolong baru. Hal itu dijadikan kesempatan oleh Lucas dan Rico untuk menjadi pencicip pertama dua orang gadis perawan, sebelum akhirnya gadis-gadis itu Rico jajakan di tiang striptis pada para hidung belang.

Ditengah pesta, jeritan Meggy mengacaukan klimaks yang masih mereka cari dari gadis-gadis itu. Rico yang setengah mabuk, terus menghentakkan tubuhnya tanpa peduli Meggy menatapnya penuh amarah dari ambang pintu ruangan. Hingga tangan kasar Meggy menarik paksa Rico, barulah lelaki itu tersadar akan kehadiran kekasih barunya.

"Berhenti mengingat itu, sayang" ucapan Rico mengembalikan ingatan Lucas.

"Siapa suruh kau datang kemari waktu itu, tanpa memberitahu terlebih dulu" ujar Lucas membela diri.

"Siapa kau hingga aku harus memberitahu kedatanganku kemari? Kau lupa club ini milik kekasihku?!" timpal Meggy menatap sengit Lucas.

Sementara Rico memutar bola matanya jengah mendengar keributan antara Lucas dan Meggy yang selalu terjadi jika kedua manusia itu bertemu. Lelaki itu mematikan rokoknya dan meminta Meggy untuk turun dari pangkuan.

"Urusanku sudah beres. Lebih baik kita pulang sekarang" ajak Rico pada Meggy.

"Nanti aku akan menghubungimu" ucap Rico pada Lucas yang masih duduk memperhatikan dirinya menggandeng Meggy ke arah pintu.

Belum sempat kedua manusia itu mencapai pintu, Lucas kembali berucap. "Kapan gadis baru yang kau janjikan datang, Ric? Aku tak sabar ingin menjadi pencicip pertama daganganmu" Nada suara jahil Lucas membuat Rico mengumpat kesal.

"Shit!" umpat Rico menatap sinis Lucas yang menyeringai.

Mendengar hal itu, Meggy langsung menghentikan langkahnya. Wanita pecemburu itu membalikkan badan dengan kasar dan melihat Lucas yang tengah asik mencecap minumannya tanpa peduli reaksi akibat ucapan bodohnya.

"Apa?! Gadis baru?!" ujar Meggy tak terima.

Rico mengeratkan genggaman tangannya di lengan Meggy ketika merasa wanita itu hendak menghampiri Lucas. "Jangan dengarkan dia. Dia hanya menggodamu, sayang" ucap Rico, sementara Meggy masih menatap benci pada sahabatnya.

"Aku tidak menggodamu, aku mengatakan yang sebenarnya" Lucas menatap keduanya tanpa merasa berdosa. Senyumnya tipis melihat Rico yang merapatkan mulutnya dengan bola mata kesal terarah padanya.

"Sialan kau!" umpat Rico. "Ayo Meggy, dia hanya senang membuatmu marah. Ayo pergi" ucap Rico menarik paksa lengan Meggy hingga wanita itu secara otomatis berjalan mengikuti Rico.

"Jangan mengajak kekasihku pesta **** lagi! Awas kau!!" seru Meggy pada Lucas sebelum Rico membawanya keluar ruangan.

Lucas tertawa nyaring. Tawanya memenuhi ruangan privat itu. Kemarahan Meggy yang tampak konyol membuatnya semakin senang untuk menggoda aktris manja itu. Dia tidak habis pikir, bagaimana repotnya Rico menghadapi sikap Meggy yang kekanakan ditambah dengan sifat pecemburunya yang parah. Dan lebih tak masuk akal lagi, Rico masih saja mempertahankan Meggy atas dasar bisnis. Lelaki itu benar-benar terlalu nekat dalam mengembangkan bisnisnya. Sampai-sampai ia rela membuat penjara sendiri dengan menjadi kekasih Meggy Wijaya, aktris menyebalkan yang hanya mengandalkan wajah cantiknya di dunia hiburan.

"Don. Kau masih disana?" panggilan Lucas bergema.

"Saya, Tuan" Don membuka pintu ketika mendengar panggilan teman atasannya yang sudah tak asing lagi dengannya.

"Kemarilah. Temani aku minum" perintah Lucas pada Don yang mulai berjalan menghampirinya. "Tuanmu payah. Dia masih saja memelihara buaya betina" cibirnya pada Rico ketika Don sudah duduk di sofa seberangnya.

Don tersenyum tanpa kata. Lelaki paruh baya itu mengambil minumannya dan menenggaknya sekaligus.

🍁🍁🍁

Hari berlalu membawa kegelisahan semakin pekat di kediaman Rudi. Hawa panas dari pertengkaran yang tak pernah selesai masih terdengar sejak menghilangnya sosok Rudi ditengah keluarganya.

Luna tampak mondar mandir di ruang keluarga, kedua tangannya saling meremas mengantarkan sinyal ketakutan akibat informasi yang semalam ia dapatkan dari seorang penjual di warung klontong tak berapa jauh dari rumahnya.

Penjual itu mengatakan bahwa Rudi dihampiri beberapa orang lelaki berpakaian preman. Dan anehnya, Rudi tampak mengenal orang-orang itu. Sehingga saat orang-orang itu hendak membawanya, Rudi tidak melakukan perlawanan.

Firasat Luna mengatakan bahwa orang-orang itu pasti kiriman dari Rico. Atasan Rudi yang juga atasannya dahulu saat masih menjadi penari striptis di Nightmare. Luna di dera kekalutan ketika benaknya membayangkan akan hal mengerikan apa saja yang bisa Rico lakukan pada suaminya. Di tengah kekalutan itu, otaknya berpikir keras memikirkan jalan tercepat untuk membawa kembali suaminya pulang. Satu pilihan akhir yang sangat gila terlintas dalam benaknya ketika mengingat tradisi Rico dalam meminta ganti rugi atas hutang yang ia berikan.

"Ruma!" Luna berteriak memanggil anak tirinya.

Luna menarik nafasnya dalam-dalam, ketika tak mendengar sahutan dari balik kamar anak tirinya itu. "Ruma!!" teriakan itu lebih nyaring dari sebelumnya.

"Ya, Tante Luna" sahut Ruma yang diikuti suara derap langkah kaki menuruni tangga. Langkah itu terhenti ketika mencapai dasar dan melihat Ibu tirinya berdiri dengan tatapan seperti sedang kebingungan.

Tanpa aba-aba Luna menarik lengan Ruma dengan kasar. "Ikut denganku. Kita harus ke bandara saat ini juga. Aku yakin penerbangan ke Jakarta masih ada" ujarnya tergesa.

Ruma mengikuti langkah ibu tirinya dengan dahi berkerut, sementara dari lantai atas terdengar suara pintu kamar lain dibuka. Kali ini Yasmin yang berjalan menuruni tangga dengan pandangan heran menatap ibu serta kakak tirinya.

"Kita akan pergi kemana, Tante?" tanya Ruma penasaran. Sementara Luna mengambil tas yang ternyata sudah ia siapkan sebelumnya di sofa.

"Ibu ... Ibu akan pergi kemana?" Yasmin sama penasarannya dengan Ruma.

"Kau diam saja disini. Ibu tahu dimana ayah kalian berada," ungkap Luna menciptakan bola mata terkejut dari kedua anaknya.

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Su Sin

Su Sin

ko aku sesek baca nya... dunia yg kejam buat gadis biasa yg tak tau apa2

2021-11-12

1

Y@n9Ti3

Y@n9Ti3

Don yg setia

2021-09-17

1

Yeni Sw

Yeni Sw

Aku mampir thor, salam dari "A Robber's Time Travel" 🙏

2021-07-23

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!