IS chapter 05

"Tapi aku butuh tuan, tolong berikan uang itu, aku ingin melanjutkan ke universitas tuan"

Ina sangat berharap jika Revan mau memberikan uang untuk biaya kuliahnya, namun di luar dugaan Ina.

"Kau seorang istri, tempat mu di rumah, jadi aku melarang mu untuk kuliah, PAHAM"

Ina tersentak dengan ucapan yang baru saja keluar dari mulut Revan.

"Setidaknya ijinkan aku untuk kuliah tuan"

Revan menatap tajam ke arah Ina.

"Apa hak mu mengatur ku?"

"Tuan......"

"Tutup mulut mu, dan patuhilah pada semua ucapan ku, karena aku ini suami mu!"

Ina melepaskan genggaman tangan suaminya. Ina menundukkan kepalanya terdiam, air matanya sudah jatuh berseluncur bebas.

"Jangan pernah meminta yang tidak ku suka, kau paham sampai disini"

Ina mengangguk.

Dengan perasaan senang Revan melangkah menuju roda empat sambil tersenyum penuh kemenangan.

'Ku pastikan kau akan memenuhi semua yang ku mau, aku tidak akan tidak akan membiarkan kau pergi ke dunia luar, dimana kau akan mendapat kekuatan untuk membangkang pada ku'

Revan sekilas menatap kamar yang di tempati Ina. Dia tidak menginginkan ini, jika gadis itu menolak menjadi istri sah nya.

'Itu resiko mu karena sudah berani menjadi istri Revan Eric Syahputra'

Revan meninggalkan rumah berlantai 3 itu.

'Kau kejam sekali tuan, aku hanya ingin melanjutkan cita cita ku, kalau seperti ini untuk apa aku bersedia menikah dengan mu, kedua orang tua mu ingkar janji pada ku, aku benci kalian semua, AKU BENCI'

Ina meraung raung menangis dengan kencang di kamar yang di tempatinya. Ina terduduk di lantai terdiam. Begitu lama Ina menangisi nasibnya.

'Ternyata aku hanya sendirian, tidak ada siapa pun, aku tak punya siapa siapa yang bisa menolong ku'

Air mata yang membasahi pipi Ina segera di hapus dengan kasar dan dia melangkah menuju meja rias memoles wajahnya dengan bedak tipis.

'Kau cantik Ina, aku akan membalas dan melawan mu Revan'

'Kau hanya sendiri Ina, jadi kau tetap semangat, jangan lemah'

Gumam Ina menyemangati dirinya sendiri.

Ina segera mengganti baju dan keluar menuju dapur.

"Bik Lasmi"

Yang di panggil menengokan badannya, sesaat bik Lasmi terperangah melihat penampilan nona nya yang sangat cantik hanya dengan berganti baju saja.

"Non mau kemana?"

"Aku mau ke taman diujung komplek ini"

"Tapi non......."

Lengan bik Lasmi di cekal pak Wisnu lalu pak Wisnu menggelengkan kepala sebagai isyarat agar tidak mencegah nona mereka pergi.

"Aku segera kembali bik"

"Iya non"

Bik Lasmi menghempas tangan pak Wisnu.

"Bapa ini kenapa, nanti tuan Revan marah lagi loh!"

Bik Lasmi cemberut dengan suaminya, ya pak Wisnu suami dari bik Lasmi sedangkan Bu Lina adalah kakak pak Wisnu. Mereka bekerja sejak Revan masih duduk di bangku sekolah pertama.

"Biarkan nona menenangkan dirinya, dia berdandan dengan cantik tapi tidak dengan perasaannya yang rapuh"

Bik Lasmi terdiam.

"Aku kasihan sama non Ina pak"

Ina membawa sepeda milik bik Lasmi mengayuhnya pelan, angin pagi menerpa wajahnya yang ayu dengan kulit halus mulus.

Tin

Tin

Tin

Suara klakson memekakan telinga Ina, dengan segera Ina menepikan sepeda yang di kayuh nya. Melihat ke arah mobil yang mengklakson dirinya dengan sengaja mobil itu hampir menyerempetnya. Mobil yang di jalan tadi juga terparkir di taman parkir itu.

'Mobil siapa ini? bukankah mobil ini mau menyerempet ku tadi, orang kaya yang sombong'

Sementara sosok pemilik mobil itu menyunggingkan bibirnya.

'Kau sangat nakal, gadis. Kau liar"

Gumam lelaki pemilik mobil seraya tersenyum miring.

Ina duduk di bangku dibawah pohon rindang. Ina memejamkan mata berharap bisa menenangkan pikirannya. Suasana ini di rindukan Ina, saat di kampung dirinya juga akan pergi ke sungai disana banyak lalu lalang petani yang sedang panen padi atau ladang.

"Kakak cantik"

DEG.......

Ina mengenal suara anak kecil ini, dia menengok ke sumber suara.

"Masih ingat dengan ku?"

Wajah tampan itu tersenyum manis, Ina memindai sosok kecil itu, bersih tanpa luka.

"Tentu"

Hanya kata itu yang terucap dari bibir Ina. Ina berucap acuh tak acuh pada bocah lelaki itu, bukan benci lebih tepatnya menghindari induk semang nya.

"Kenapa tangan mu di perban kakak cantik?"

'Itu ulah daddy mu'

Namun itu hanya terucap di dalam hati Ina saja. Ina tidak akan berbicara begitu pada seorang bocah dengan kata kata yang tidak harus di ucapkan.

"Kakak terpeleset di dalam kamar mandi"

Si kecil tampan tampak manggut manggut dan meraih kedua tangan Ina.

Cup

Mengecup kedua telapak tangan Ina, sontak Ina kaget dengan tingkah bocah 9 tahun itu. Ina buru buru melepaskan tangannya, dan kembali terdiam tanpa maksud meladeni bocah itu jika mengundang masalah.

'Bocah ini ada disini pasti bapak nya juga disini, malas sekali rasanya'

Gumam Ina dalam hati.

Begitu pun sepasang mata itu dengan tajam memperhatikan mereka yang sedang duduk di bangku taman.

"Semoga kakak cantik cepat sembuh dengan kecupan ku itu"

Tersenyum manis begitu pun Ina, dia sangat menyayangi anak anak.

"Kakak cantik aku akan kesana dulu ya"

Menunjuk pedagang permen kapas.

"Baiklah"

"Ina"

Lengan lelaki menepuk punggung Ina, Ina berusaha untuk tidak gemetar.

"Hai, kita ketemu lagi"

Seorang lelaki tampan tersenyum, siapa lagi kalau bukan Ardi.

"Oh kak Ardi!"

'Kenapa Ina terkejut melihat ku'

Ardi curiga dengan kekagetan Ina.

"Jadi benar kau tinggal disekitar sini, Ina?"

Ina hanya mengangguk.

Ina teringat akan keinginannya.

'Apa aku minta tolong saja pada kak Ardi ya? baiklah nanti ku coba saja, siapa tahu dia orang yang bisa menolong ku'

"Hai, kau kenapa?"

Melambaikan tangan di depan Ina. Ardi begitu kebingungan melihat gadis cantik didepannya ini melamun.

"Oh....eh tidak ada kak"

Ina tersenyum kikuk dibuatnya.

"Kak"

Ardi menoleh karena posisi mereka duduk bersisian.

"Kenapa?"

Ina mendadak gemetar dan meremas jari jemarinya.

"Aku......"

Ardi mulai memandangnya intens.

"Katakan saja Ina"

Dengan memantapkan jiwanya, Ina mencoba memberanikan diri untuk meminta tolong.

"Kak Ina mau........."

Tangan Ardi mengisyaratkan sesuatu.

"Sebentar ya, aku angkat telepon dulu"

Ina mengangguk. Ardi berlalu mengangkat teleponnya.

'Hampir saja aku mengucapkannya, rasanya canggung sekali jika harus meminta tolong pada kak Ardi'

Ina terus memikirkan masalahnya, hingga kaosnya di tarik seseorang, Ina menengok ke tubuh lelaki kecil itu.

Azio datang kembali membawa permen kapas sambil memakannya.

"Kau mau?"

Ina menggeleng.

"Untuk mu saja, supaya tambah manis"

mereka sama sama tersenyum. Semua kegiatan itu tak luput dari sepasang mata yang hendak mendekat kearah putra kesayangannya, siapa lagi kalau bukan Revan.

"Azio"

Deg....

Sesaat Revan bisa melihat punggung itu menegang namun dengan cepat ketegangan itu lenyap.

"Ayo kita pulang, kau sudah lama bermain, mamah sudah mencari mu"

Meski suara itu hampir tak terdengar namun jelas sangat sangat jelas di telinga Ina. Ina tetap tenang seolah tidak mendengar suara itu. Meski tidak Ina pungkiri dirinya sempat kaget tapi tidak lagi perduli.

"Daddyyy......"

Suara bocah lelaki cempreng menghambur ke badan besar yang di sebut daddy.

"Daddy ada kakak cantik"

Azio menunjuk Ina, Revan memandang Ina.

Deg

Deg

Deg

Namun tidak dengan Ina, yang langsung berdiri menegakkan badannya, tanpa peduli tatapan sepasang mata itu.

"Azio kakak pulang ya"

"Kakak cantik kok pulang, oh ya kakak cantik ini daddy aku yang tampan, lihat dia tampan kan!"

Ina tampak tidak perduli, ingin segera berlalu. Tanpa di duga Azio memegang tangan Ina sehingga gadis itu menoleh.

"Kita belum main wahana kakak cantik, ayo main sebentar, azio akan tunjukkan wahana kesukaan Azio loh!"

Pinta nya merengek. Revan hanya terdiam menyaksikan drama anaknya itu.

"Lain kali saja ya, ini sudah sore, kakak harus pulang"

"Janji"

Menyodorkan jari kelingkingnya kehadapan Ina, dan disambut Ina. Mereka menautkan jari mereka.

"Iya, janji"

Beruntungnya bocah itu mengerti ucapan Ina. Ina kembali berjalan ke arah sepedanya.Dari arah samping tampak Ardi berlari tergesa menghampiri Ina.

"Ina tunggu, kau mau pulang?"

"Iya kak, ini sudah sore"

"Tapi tadi kau mau bicara apa?"

"Lain kali saja ya"

"Baiklah aku antar kau pulang ya"

Ina menggeleng dan tersenyum.

"Aku ingin tahu rumah mu?"

"Lain kali saja kak"

"Tapi....."

"Maaf"

Ardi pun pasrah kali ini juga tidak akan berhasil mengetahui tempat tinggal gadis pujaannya. Menatap punggung gadis cantik bersurai indah itu menjauh dari area taman.

Kleekk

Ina membuka kunci sepeda, berjalan melewati Revan, memapah sepedanya. Sementara cara berjalan Ina masih sangat terlihat kesakitan akibat ulah Revan.

'Gadis bodoh, kau berjalan sampai disini agar aku melihat kau kesakitan, dan membuat luka itu semakin parah dan infeksi, agar kau menuai banyak simpati'

Revan mengepalkan tangannya.

'Itu tidak berlaku untuk ku, tidak ada simpati untuk mu, dan kau sudah berani keluar dari pagar rumah ku tanpa seijin dari ku, gadis pembangkang'

Memandang punggung istri belianya, yang mulai menghilang di perempatan jalan memasuki komplek.

'Hari ini dengan beraninya kau memalingkan pandangan mu, maka kau akan terima akibatnya, lihat saja nanti, kau akan ku buat mengemis hidup dari ku'

Ucap Revan dalam hati dengan geramnya.

"Daddy ayo kita pulang"

"Baik lah boy"

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

卄卂尺丨ㄒ卄

卄卂尺丨ㄒ卄

salahnya dimana coba,,ina keluar rumah cuma jalan jalan cari udara segar.. jahat banget sih Revan, kena karma baru tau rasa

2022-09-25

0

Lia Makka

Lia Makka

paling juga kamu yg nanti mengemis cinta sm istri mudamu itu revan.

2022-06-14

0

Suryo

Suryo

gadis bodoh

jawab aja iya emang bodoh tidak langsung meninggalkan mu lelaki tak berperasaan

2022-05-12

1

lihat semua
Episodes
1 IS chapter 01
2 IS. chapter 02
3 IS. chapter 03
4 IS chapter 04
5 IS chapter 05
6 IS chapter 06
7 IS chapter 07
8 IS chapter 08
9 IS chapter 09
10 IS chapter 10
11 IS chapter 11
12 IS chapter 12
13 IS chapter 13
14 IS chapter 14
15 IS chapter 15
16 IS chapter 16
17 IS chapter 17
18 IS chapter 18
19 IS chapter 19
20 IS chapter 20
21 IS chapter 21
22 IS chapter 22
23 IS chapter 23
24 IS chapter 24
25 IS chapter 25
26 IS chapter 26
27 IS chapter 27
28 IS chapter 28
29 IS chapter 29
30 IS chapter 30
31 IS chapter 31
32 IS chapter 32
33 IS chapter 33
34 IS chapter 34
35 IS chapter 35
36 IS chapter 36
37 IS chapter 37
38 IS chapter 38
39 IS chapter 39
40 IS chapter 40
41 IS chapter 41
42 IS chapter 42
43 IS chapter 43
44 IS chapter 44
45 IS chapter 45
46 IS chapter 46
47 IS chapter 47
48 IS chapter 48
49 IS chapter 49
50 IS chapter 50
51 IS chapter 51
52 IS chapter 52
53 IS chapter 53
54 IS chapter 54
55 IS chapter 55
56 IS chapter 56
57 IS chapter 57
58 IS chapter 58
59 IS chapter 59
60 IS chapter 60
61 IS chapter 61
62 IS chapter 62
63 IS chapter 63
64 IS chapter 64
65 IS chapter 65
66 IS chapter 66
67 IS chapter 67
68 IS chapter 68
69 IS chapter 69
70 IS 2 chapter 70 MENEMUKAN MU, ADALAH TAKDIR KU
71 IS 2 chapter 71
72 IS 2 chapter 72
73 IS 2 chapter 73
74 IS 2 chapter 74
75 IS 2 chapter 75
76 IS 2 chapter 76
77 IS 2 chapter 77
78 IS 2 chapter 78
79 IS 2 chapter 79
80 IS 2 chapter 80
81 IS 2 chapter 81
82 IS 2 chapter 82
83 IS 2 chapter 83
84 IS 2 chapter 84
85 IS 2 chapter 85
86 IS 2 chapter 86
87 IS 2 chapter 87
88 IS 2 chapter 88
89 IS 2 chapter 89
90 IS 2 chapter 90
91 IS 2 chapter 91
92 IS 2 chapter 92
93 IS 2 chapter 93
94 IS 2 chapter 94
95 IS 2 chapter 95
96 IS 2 chapter 96
97 IS 2 chapter 97
98 IS 2 chapter 98
99 IS 2 chapter 99
100 IS 2 chapter 100
101 IS 2 chapter 101
102 IS 3 chapter 102 PERJUANGAN CINTA
103 IS 3chapter 103
104 IS 3 chapter 104
105 IS 3 chapter 105
106 IS 3 chapter 106
107 IS 3 chapter 107
108 IS 3 chapter 108
109 IS 3 chapter 109
110 IS 3 chapter 110
111 IS 3 chapter 111
Episodes

Updated 111 Episodes

1
IS chapter 01
2
IS. chapter 02
3
IS. chapter 03
4
IS chapter 04
5
IS chapter 05
6
IS chapter 06
7
IS chapter 07
8
IS chapter 08
9
IS chapter 09
10
IS chapter 10
11
IS chapter 11
12
IS chapter 12
13
IS chapter 13
14
IS chapter 14
15
IS chapter 15
16
IS chapter 16
17
IS chapter 17
18
IS chapter 18
19
IS chapter 19
20
IS chapter 20
21
IS chapter 21
22
IS chapter 22
23
IS chapter 23
24
IS chapter 24
25
IS chapter 25
26
IS chapter 26
27
IS chapter 27
28
IS chapter 28
29
IS chapter 29
30
IS chapter 30
31
IS chapter 31
32
IS chapter 32
33
IS chapter 33
34
IS chapter 34
35
IS chapter 35
36
IS chapter 36
37
IS chapter 37
38
IS chapter 38
39
IS chapter 39
40
IS chapter 40
41
IS chapter 41
42
IS chapter 42
43
IS chapter 43
44
IS chapter 44
45
IS chapter 45
46
IS chapter 46
47
IS chapter 47
48
IS chapter 48
49
IS chapter 49
50
IS chapter 50
51
IS chapter 51
52
IS chapter 52
53
IS chapter 53
54
IS chapter 54
55
IS chapter 55
56
IS chapter 56
57
IS chapter 57
58
IS chapter 58
59
IS chapter 59
60
IS chapter 60
61
IS chapter 61
62
IS chapter 62
63
IS chapter 63
64
IS chapter 64
65
IS chapter 65
66
IS chapter 66
67
IS chapter 67
68
IS chapter 68
69
IS chapter 69
70
IS 2 chapter 70 MENEMUKAN MU, ADALAH TAKDIR KU
71
IS 2 chapter 71
72
IS 2 chapter 72
73
IS 2 chapter 73
74
IS 2 chapter 74
75
IS 2 chapter 75
76
IS 2 chapter 76
77
IS 2 chapter 77
78
IS 2 chapter 78
79
IS 2 chapter 79
80
IS 2 chapter 80
81
IS 2 chapter 81
82
IS 2 chapter 82
83
IS 2 chapter 83
84
IS 2 chapter 84
85
IS 2 chapter 85
86
IS 2 chapter 86
87
IS 2 chapter 87
88
IS 2 chapter 88
89
IS 2 chapter 89
90
IS 2 chapter 90
91
IS 2 chapter 91
92
IS 2 chapter 92
93
IS 2 chapter 93
94
IS 2 chapter 94
95
IS 2 chapter 95
96
IS 2 chapter 96
97
IS 2 chapter 97
98
IS 2 chapter 98
99
IS 2 chapter 99
100
IS 2 chapter 100
101
IS 2 chapter 101
102
IS 3 chapter 102 PERJUANGAN CINTA
103
IS 3chapter 103
104
IS 3 chapter 104
105
IS 3 chapter 105
106
IS 3 chapter 106
107
IS 3 chapter 107
108
IS 3 chapter 108
109
IS 3 chapter 109
110
IS 3 chapter 110
111
IS 3 chapter 111

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!