Hari ini tepatnya, Ina baru akan memulai aktivitas pertama dengan status berbeda. Rumah megah tapi hanya di tinggali dirinya seorang. Meski ada beberapa pembantu, sopir juga chef tetap saja berbeda, sedangkan di desa itu dia bersama nenek Sri, yang baru diketahui jika nenek Sri itu adalah pengasuhnya bukan neneknya.
Flash back on.
Sehari sebelum dirinya dinikahkan, Ina tinggal di desa pinggiran kota, dia begitu bahagia layaknya remaja seumurannya. Ditambah lagi kemaren baru saja dia lulus, dari sekolah menengah atasnya. Meski di desa, namun sekolah Ina ini adalah sekolah nomer satu, dengan kedisiplinan dan pengajaran terbaik. Semua di ajarkan disana dan Ina termasuk salah satu siswa berprestasi di bidang eksaktanya.
Piala juara dibawa Ina, dengan senyum yang mengembang menuju rumah sederhana yang di tempatinya, bersama sang nenek.Sri itulah namanya. Namun Ina heran ketika melihat di halaman berjajar beberapa mobil mewah.
'Apa aku salah rumah?'
Monolognya dalam hati, dia berpikir sejenak, dia tidak salah ini rumah terakhir di jalan kecil dekat persawahan ini. Dengan berani Ina mendorong pintu rumah itu, terlihat beberapa orang disana yang memandang ke arahnya.
"Nak, sudah pulang?"
Wanita paruh baya, namun tetap cantik dengan gaun mewah yang melekat di tubuhnya, juga perhiasan yang melingkar di beberapa bagian tubuhnya terlihat sangat glamour.
"Ina duduklah nak"
Nenek Sri segera menghampiri Ina, karena terlihat terdiam di ambang pintu, tanpa berniat menjawab sapaan wanita tadi.
Ina duduk berdampingan dengan nenek Sri dan berhadapan dengan sepasang pria dan wanita yang kaya raya, terlihat dari semua yang melekat di tubuh mereka.
"Perkenalkan nak nama saya Eric dan ini istri saya Mila, kami kesini bermaksud membawa mu"
Terang Eric pada Ina gadis yang baru merayakan kelulusannya di sekolah menengah, mengapa Eric tahu karena jelas Ina masih memegang ijasah dan piala peringkatnya.
"Tapi saya tidak kenal dengan kalian dan kenapa saya harus ikut kalian?"
Terlihat ekspresi bingung Ina dengan semua kenyataan yang baru saja diterimanya.
"Kami adalah teman orang tua mu, kau tahu sebelum mereka tepatnya Januardi ayah mu, meminta kami agar menjaga mu dan menjadikan mu istri dari anak kami"
Mila menjelaskan maksud kedatangannya supaya gadis itu mengerti.
"Benar, setelah kau berumur cukup untuk menikah kau kami jemput, karena selama ini kau tinggal dengan Sri pengasuh mu dan semua yang kalian butuhkan kami tanggung, maafkan kami jika mengasingkan mu di desa ini, itu karena kami takut jika ada orang yang mencelakai mu"
Jelas Eric panjang lebar supaya gadis 18 tahun itu mengerti.
"Kami ingin melindungi mu dengan menjadi anggota keluarga kami, tolong ikutlah dengan kami"
Ina memandang ke arah nenek Sri dan beliau mengangguk.
"Tuan Erik dan nyonya Mila adalah orang baik Ina, ikutlah dengan mereka supaya bisa menjaga mu"
Ina hanya mengangguk dengan ucapan yang baru di lontarkan sang nenek atau pengasuhnya sedari kecil ini.
Ina bersedia ikut dengan sepasang paruh baya itu.
Kini Ina hanya menghela nafas panjang mengingat semuanya, nyatanya disini pun tidak ada yang menerima dia, sama dengan teman teman sekolahnya sedari kecil.
Flash back off.
"Non"
Sebuah tangan menepuk bahunya, Ina sampai terkaget dibuatnya.
"Eh bik Lasmi, sampai kaget ada apa bik?"
Ina berbalik badan berhadapan dengan pembantunya.
"Itu ada Tuan Bagas kemari non"
"Baiklah, ayo temui dia"
Ina mengikuti arah langkah Lasmi yang menuju ruang tamu, disana sudah duduk sang asisten Tuan muda mereka, yang sudah rapi dan cool dengan penampilannya.
"Tuan Bagas"
Yang merasa namanya terpanggil menoleh dan langsung berdiri, serta membungkukkan badannya.
"Nyonya, saya di utus tuan untuk menyerahkan ini"
Sebuah amplop besar di sodorkan asisten Bagas. Dengan cepat Ina menerimanya,dan Bagas pun pamit undur diri.
"Saya permisi nyonya"
Ina mengangguk, asisten suaminya itu segera pergi dan melajukan kendaraannya.
Disana terdapat beberapa kartu dan tulisan instruksi untuknya, tentang penggunaan kartu itu, ya itu adalah ATM yang bisa di gunakan untuk membeli semua yang Ina mau.
"Bik aku mau berkeliling rumah ini dulu"
Melihat si bibik yang masih berada disisinya.
"Mau bibik temani non"
Ina menggeleng dan berlalu, melihat keindahan rumah megah berlantai 3 ini. Dari halaman hingga ke bagasi terdapat beberapa mobil mewah juga 2 sepeda motor matic. Ina tersenyum dia mempunyai ide untuk ini.
Dengan segera Ina mengeluarkan matic untuk jalan jalan.
"Non mau kemana?"
"Aku mau jalan jalan bik"
"Tapi non tidak di perbolehkan pergi"
"Sebentar saja bik"
"Non"
Tangan bibik sudah mencekal lengan Ina.
"Ina janji akan segera kembali"
Dengan segala bujuk rayu, Ina akhirnya bisa mengendarai roda dua matic milik si suami nya.
Triitt
Triit
Triitt
Sebuah sedan menghadang laju matic Ina, hingga gadis itu berhenti di pinggir jalan. Ina begitu gemetar jangan jangan suaminya sudah tahu, Ina menundukan kepalanya, hingga tidak melihat seorang lelaki mendekat padanya.
"Ina"
Seperti mengenal suara itu, Ina mendongak lelaki berkulit manis nan tampan tersenyum kepadanya, begitu pun Ina membalasnya.
"Masih kenal aku gak?"
Ina berpikir sebentar lalu mengangguk.
"Coba siapa?"
"Kak Ardi"
"Pinter"
Ina mengangguk dan tersenyum dan itu membuat jantung SATRIA ARDIAN LUKAS, berdegup bak genderang perang.
Ya Satria ardian lukas atau disapa Ardi itu, pernah mengunjungi sekolah yang menjadi tempat sekolah Ina, bahkan ketika itu sempat memberikan ilmu ilmu yang bermanfaat, selama 3 bulan untuk sekolah Ina di karenakan akan mengadakan ujian akhir.
"Sedang apa di kota ini?"
Ardi mendekat dan Ina hanya menunduk saja.
"Ayo ke Cafe kakak, Ina?"
"Kakak punya Cafe?"
Ardi mengangguk dan membawa serta Ina. Ina begitu senang hingga dia lupa ada sepasang mata yang memperhatikannya, tepat berada disana pula.
"Wah kak, ini sangat besar dan mewah"
"Hmm, kau suka?"
Ina mengangguk dan tersenyum dengan manis kepada Ardi.
"Disini ada party birthday anak kakak ku, jadi ramai sekali"
Ina hanya mengangguk melewati kerumunan itu dan sepasang mata yang tajam mengawasinya.
'Kenapa dia disini? sudah ku bilang agar Lasmi mengawasinya, LALAI'
Ina berkeliling Cafe milik Ardi yang mewah dan indah, dia tersenyum dengan manis dan cantik.
"Aku suka ikan itu kakak cantik"
Seketika Ina menoleh dan tersenyum pada anak 9 tahun, yang juga tersenyum dengan tampan ke arahnya.
"Hai, sedang apa disini?"
"Seharusnya aku yang bertanya, karena aku lelaki?"
Ina langsung mengerutkan keningnya, menahan senyum.
"Baiklah, silahkan bertanya"
"Perkenalkan nama ku IDZHAR ADZIO SYAHPUTRA, kakak cantik boleh memanggil ku Azio"
Ina kembali tersenyum melihat tingkah anak lelaki kecil yang sok dewasa itu.
"Hai Azio, perkenalkan nama ku...."
"Aku sudah memutuskan untuk memanggil mu, kakak cantik"
"Baiklah"
Ina begitu senang berjumpa dengan anak lelaki kecil ini. Belum selesai keterkejutan Ina dengan sikap anak itu, tapi tangan anak itu terulur ke arah Ina.
"Berikan hadiah untuk ku, karena aku sedang berulang tahun hari ini"
"Haha..."
Tawa Ina pecah dengan tingkah konyol anak itu.
"Kenapa kau tertawa, aku hanya meminta hadiah tidak meminta mu menjadi pacar ku"
"Haha...itu tidak mungkin karena aku sudah menikah, baiklah aku akan memberikan mu hadiah, ikut aku"
Ina menggandeng bocah lelaki yang sangat tampan itu, memasuki taman dan duduk disebuah bangku.
"Tunggu disini ya, aku akan membelikan mu sesuatu"
Anak itu mengangguk patuh dan Ina segera berlalu. Lalu anak berusia 2 tahun berlari dan motor melaju kencang ke arah anak itu. Azio melihat dan segera mendorong anak itu sehingga Azio yang terserempet kakinya.
"Aziiioooooo"
Teriakan Ina mengundang banyak atensi orang dan begitu juga seorang lelaki dan perempuan, dewasa mendekat.
"Azio apa yang terjadi?"
Azio hanya tersenyum pada Ina yang mengkhawatirkan dirinya.
"Kau menabrakan anak ku?"
Suara keras wanita menggendong anak lelakinya yang berusia 5 tahun memecahkan keheningan.
"Maaf nyonya saya ti........."
Ucapan Ina terhenti, kala mendongakkan kepalanya, pada sosok menjulang yang menatapnya tajam.
"APA YANG KAU LAKUKAN!"
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
𝕽𝖆𝖎𝖓𝖎
harus itu biar matang emosinya juga
2022-11-26
0
卄卂尺丨ㄒ卄
spa Ardi dan spa azio.
2022-09-25
0
💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᴰᴱᵂᴵ 🌀🖌
ketemu racun nya nih...🤣🤣🤣, kalau madu kan manis,
2022-07-25
0