Episode 5

Setelah Pintu dibuka...

Ratna, melihat pria yang sedang berdiri dan tersenyum padanya sambil membawa tas.

"iya, ada perlu apa yah, Mas?" tanya Ratna kepada pria yang tidak dikenalnya ini.

"oh, iya maaf. Saya Ryan, apa Rakanya ada?" Jawab Ryan kepada Ratna.

"oh, tunggu sebentar yah, saya panggilkan dulu Pak Rakanya!" jawab Ratna kepada Ryan sambil mempersilahkannya duduk.

Lalu, Ratna pun menuju kamar Raka.

"tok..tok.." suara pintu kamar Raka di ketuk.

"iya!?" jawab Raka dari dalam kamar.

"maaf Pak, itu ada tamu yang mencari Bpk, namanya, Ryan!" jawab Ratna kepada Raka yang masih berada didalam kamar.

"Dah, datang yah!?" jawab Raka sambil membuka pintu kamarnya.

"Ratna, tolong suruh Ibu Minah, buatkan minum yah!" ucap Raka kepada Ratna sambil berjalan menuruni tangga ke arah pintu.

Ryan, yang sedang duduk menunggu Raka, sambil sesekali melihat ke sekitar perkarangan rumah yang teramat besar dan luas baginya ini.

Lalu, sempat berpikir tentang wanita yang membukakan pintu

"tadi itu siapa yah? kok manggil Raka dengan sebutan Bpk! jangan-jangan istrinya? tapi manggilnya, seperti orang yang dihormatinya! apa anaknya? tapi kok, sudah besar banget! apa pembantunya, yah? tapi pakaian dan sikapnya tidak seperti atau selayaknya pembantu!" Ryan berpikir.

"ahhh...orang kaya mah, bebaslah..." terbesit suara hatinya Ryan.

Tak lama berselang, datanglah Raka menemui Ryan dan mereka terlihat senang dan gembira. Lalu, mengajak kawannya ini untuk masuk kedalam dan duduk mengobrol di ruangan tengah.

Lalu kemudian, datanglah Ratna yang membawakan minuman untuk tamunya Raka ini.

"Silahkan diminum, Mas!" ucap Ratna kepada Ryan

"iya, terima kasih banyak, yah" jawab Ryan dengan sopan.

"kenapa kamu yang membawakan minuman Rat? Ibu Minah kemana memangnya?" tanya Raka kepada Ratna.

"tidak apa-apa Pak, sekalian saya mau izin istirahat dulu Pak?" jawab Ratna kepada Raka sekalian dia izin untuk masuk ke kamarnya.

"oh... ya sudah, kalau begitu. Kamu istirahat saja, terima kasih banyak yah, Ratna" Jawab Raka kepada Ratna dengan wajah yang berseri-seri dan sambil tersenyum.

Lalu Ratna pun masuk ke dalam kamarnya dan mulai memakai headsetnya, untuk mendengarkan musik sambil tiduran di kasurnya.

Sambil mendengarkan musik, Ratna pun mulai berpikir, tentang perubahan sikap Raka hari ini.

Ratna sempat berpikiran kalau Raka itu seorang penyuka sesama jenis(Homo). Tapi bila dipikirkan lagi, itu tidaklah mungkin.

Dan pikiran itu yang membuat ratna senyum-senyum sendiri percaya gak percaya dengan rasa penasarannya sampai akhirnya dia tertidur.

Kembali ke Raka, yang sedang asik mengobrol bersama Ryan.

Tidak terasa waktupun berlalu dan jam sudah menunjukkan pukul 1 malam. Lalu, mereka memutuskan untuk istirahat.

Pagi harinya, seperti biasa Ratna mengetuk pintu kamar Raka, untuk membangunkannya.

Tapi tidak seperti biasanya, setelah lama Ratna mengetuk pintu kamar, Raka belum juga menjawabnya.

Lalu, Ratna membuka pintu, karena memang pintu kamar Raka ini tidak pernah dikunci.

Setelah dibuka, ternyata Raka masih tertidur dengan pulasnya. Lalu, Ratna masuk menghampiri Raka, untuk mencoba membanguninya dari dekat.

Setelah mencobanya dengan menggoyang-goyangkan tangannya, tanpa sadar, Raka mengigau dengan menyebut nama Rani berkali-kali.

Ratna agak terkejut saat mendengarkannya, walaupun begitu Ratna terus mencoba membangunkan Raka.

Sampai Raka membuka matanya, dan terkejut melihat Ratna sudah di sampingnya, sambil memegang tangannya. Raka Pun langsung bangun sambil berkata...

"Aduh! kesiangan yah, saya? maaf, yah?" ucap Raka kepada Ratna.

"Tidak apa-apa, Pak!" Jawab Ratna.

"yah sudah, kamu tunggu di bawah, yah! saya mandi dulu, terima kasih, yah?" ucap Raka dengan sopan kepada ratna.

"Iya Pak, sama-sama!" jawab Ratna sambil berjalan, keluar kamar Raka.

Sesaat sebelum menutup pintu...

"Teman Bpk, perlu saya bangunkan juga Pak?" tanya Ratna kepada Raka.

"Tidak perlu, karena palingan juga, dia sudah pergi!" jawab Raka santai sambil menuju kamar mandinya.

"oh, baik Pak..." jawab Ratna dengan wajah heran.

Kemudian, setelah menutup pintu kamar Raka. Ratna, yang penasaran mencoba mengecek ke kamarnya Ryan.

Dan ternyata saat membuka kamar Ryan. Ratna, agak sedikit terkesan dengan kamar Ryan, yang memang tampak rapi seperti bukan kamar pria pada umumnya.

Karena bila dibandingkan kamar Raka dan Ryan, memang kamar Ryan lebih rapi, dibandingkan kamar Raka.

Setelah itu Ratna turun dan menanyakan kepada Ibu Minah tentang Ryan.

"ibu, kawannya Pak Raka, sudah pergi yah?"

tanya Ratna kepada Ibu Minah.

"Iya Nak, pagi-pagi banget tadi, Nak Ryan sudah pergi!" Jawab Ibu Minah sambil menyiapkan makanan di meja.

Tak berselang lama Raka Pun turun dan mengajak Ratna.

"ayo Rat! kita jalan! kamu sudah sarapan 'kan?" tanya Raka kepada Ratna.

"Iya Pak, sudah! Bpk sendiri, bukannya belum sarapan?" jawab Ratna sambil menanya kembali kepada Raka.

"Tidak usah! ayo, kita berangkat kalo begitu!" Jawab Raka sambil berlalu pergi ke arah keluar rumah.

Walaupun Raka ini seorang manajer, akan tetapi. Raka ini, tidak mau datang terlambat ke kantornya bila tidak ada urusan yang penting.

Walaupun untuknya tidak berlaku jam masuk ataupun jam pulang kantor pada umumnya seperti pegawai lainnya.

Oleh sebab itu, Raka ini sangat memberikan contoh yang sangat baik untuk pegawai-pegawai lainnya.

Kembali pada Ratna dan Raka yang sedang dalam perjalanan menuju kantornya. Ratna mulai sedikit, memberanikan diri untuk bertanya kepada Raka tentang Ryan.

"Pak, maaf Pak! Boleh, saya bertanya?" ucap Ratna dengan malu-malu.

"Iya, tanya saja, Rat! memangnya, apa yang mau kamu, tanyakan?" jawab Raka dengan santainya.

"Teman Bpk, yang semalam, Mas Ryan itu, siapa yah, pak? maaf yah, pak! saya bertanya!" Ratna meneruskan kembali pertanyaannya.

"ohh, Ryan. Dia sahabat saya dari kecil, saat SMP dulu. Kebetulan saat itu kami satu kampung." jawab Raka sambil tersenyum melihat kearah Ratna.

"ohh, maaf yah, pak! saya sudah bertanya!" ucap Ratna dengan malu-malu sambil menganggukkan kepalanya.

"yah, tidak apa-apa, Rat! tapi boleh saya bertanya balik, Rat?" tanya Raka penasaran.

"tentu Pak, boleh! kenapa tidak!" jawab Ratna.

"kenapa, kamu menanyakan tentang Ryan?" ucap Raka sambil tersenyum.

"tidak apa-apa, Pak! hanya bertanya saja!" jawab Ratna sambil menunduk malu.

"oh, gitu yah, ok!" Raka tersenyum lebar.

Setelah Obrolan itu Ratna senyum-senyum sendiri begitu juga dengan Raka yang begitu ceria hari ini.

Sampai tibalah mereka di kantor dan melakukan kegiatan sehari-harinya.

*********

"Ryan, kamu benar mau berhenti kerja? kata Asep!" tanya seorang teman Ryan.

"Iya, saya kebetulan bertemu sahabat lama saya, dan dia menawarkan saya untuk bekerja dengannya." jawab Ryan sambil membereskan paket yang akan diantarnya.

"Wah, mantap dong. Jadi, kapan kamu terakhir disini? jangan lupakan kami, yah?" ucap teman Ryan.

"Yah, palingan habis bulan ini, saya langsung berhenti. Lagi pula, saya sudah menyerahkan surat pengunduran diri saya pada Pak Rizal (atasannya Ryan).

Tenanglah, saya tidak akan lupa pada kalian semuanya, kok.

Kalau gak ada kalian semuanya, saya juga mungkin gak akan bisa kerja di sini dan akhirnya bisa bertemu dengan sahabat lama saya" jawab Ryan dan langsung pamit jalan untuk memulai pekerjaannya mengantarkan paket.

Terpopuler

Comments

YouTrie

YouTrie

Semangat ketiknya salam manis ISTRI SANG MAJIKAN

2021-07-03

0

TK

TK

5 👍 dl bsk di lanjut

2021-06-26

1

baby_neon23

baby_neon23

Like kak author ✨

2021-06-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!