Waktu berlalu seperti rutinitas biasanya.
Sampai tiba, dimana saat jam istirahat kerja, Raka memutuskan untuk pergi ke mal, yang tidak jauh dari kantornya seorang diri.
Entah kenapa, Raka saat itu hanya sedang ingin jalan-jalan dan melihat-lihat saja. Dan tanpa diduga saat dia sedang duduk-duduk santai di salah satu tempat.
Ada seorang yang melintas di depannya sambil melihat kanan kiri dan sesekali melihat handphone miliknya.
Ternyata itu Ryan yang sedang mau mengantarkan paket.
Raka Pun langsung bergegas saat itu juga mengejar Ryan... dan memanggilnya.
"Ryan!?" ucap Raka.
Lalu Ryan Pun menoleh ke belakang dan agak aneh sambil membayangkan wajah orang yang sedang memanggilnya...
"Raka, Raka yah?" sambil berkata pelan dan mulai agak mengeraskan suaranya.
Raka hanya menganggukan kepalanya sambil tersenyum senang melihat Ryan.
Lalu mereka pun berpelukan sambil bincang-bincang kecil.
Terlihat dari wajah mereka berdua yang sangat senang, karena memang sudah lama tidak bertemu.
Lalu Raka pun mengajak Ryan untuk makan-makan sambil mengobrol.
"Kita, makan dulu?" Ajakan Raka kepada Ryan.
"Hayu saja... tapi, peraturan masih sama seperti dulu 'kan! kamu yang bayarin?" Jawab Ryan, sambil mengangkat-angkat alisnya, tanda Ryan menggoda sahabatnya itu sambil tersenyum.
Lalu seperti biasanya, Raka menjawab "iya... iya... tenang saja!" sambil tersenyum dan mereka pun tertawa bersama.
Mereka Pun makan berdua sambil ngobrol-ngobrol seperti dulu lagi, saling menceritakan pengalaman masing-masing dan bertanya satu sama lainnya.
Di saat itu juga, Ratna yang kebetulan sedang istirahat, dia memilih untuk beristirahat di cafe coffee yang kebetulan tempat favoritnya.
Hanya saja, saat itu Ratna pergi sendirian tidak bersama teman-temannya.
Ratna duduk sendirian seperti memikirkan sesuatu, lalu tiba-tiba ia dikejutkan oleh suara pertengkaran oleh sepasang kekasih.
"ada apa sih, dengan kamu...?" ucap Pria itu dengan suara yang agak keras.
"kamu tuh, yang aneh dan sudah mulai berubah sekarang!" jawab Wanita itu dengan wajah yang cemberut.
"dasar! cewek miskin, gak tau bersyukur!" ujar Pria itu kembali sembari memukul meja lalu berdiri dari tempat duduknya.
Lantas pria itu meninggalkan tempatnya sambil disusul oleh wanita itu sampai keluar cafe.
Pertengkaran itu yang terdengar oleh Ratna, membuatnya berpikir tentang apa yang sedang ia rasakan saat ini.
Dalam hati Ratna, terlintas bagaimana bila itu adalah dirinya dan Raka yang sedang bertengkar.
Apakah akan seperti itu nantinya, tapi dalam pikiran Ratna masih bingung, tentang rasa ini kepada Raka.
Karena, apa yang ia rasakan, berbeda dengan rasa saat ia bersama kekasihnya atau rasa yang disebut dengan Cinta.
Apakah ini cinta yang sesungguhnya...
Apa, hanya rasa sebagai wujud terima kasih saja, karena telah memberikan harapan baru padanya...
Ataupun, rasa yang lainnya yang Ratna sampai saat ini belum mengetahuinya.
Itulah yang membuat Ratna selama ini menjadi pendiam dan seperti orang yang banyak masalah, dan sikapnya itu tidak berbeda jauh seperti Raka.
Kembali dalam Mall, di sebuah restoran yang dimana saat ini Raka dan Ryan baru saja sampai ditempat itu sambil mengobrol.
"kamu, kemana saja sih! gak pernah pulang lagi?" tanya Ryan dengan wajah senangnya.
"tidak apa-apa, hanya sedang malas saja untuk pulang karena perjalanan yang jauh!" jawab Raka yang mulai mengeluarkan Rokoknya.
"ohh... Lalu bagaimana, kabar Ayah dan Ibumu, mereka sehat?" tanya Ryan kembali sambil melepaskan Tasnya.
"Ayah dan Ibuku sudah meninggal!" ucap Raka lalu mulai menyalakan Rokoknya.
"Aduh... maaf, yah. Saya gak tau, saya turut berduka." Ryan berkata dengan nada yang tidak enak.
"tidak apa-apa, santai sajalah..." ucap Raka sambil menghembuskan asap rokok.
"apa itu, yang membuatmu tidak pernah pulang lagi ke kampung?" tanya Ryan kembali dengan wajah yang serius.
"mungkin, aku juga bingung. Tapi, yah sudahlah, kita lupakan, kita bahas yang lain saja!" jawab Raka santai sambil menangkat tangannya penanda memanggil pelayan restoran tersebut.
Obrolan mereka pun berlanjut, sampai dimana waktu istirahat akan selesai.
Disela-sela obrolan itu, Raka menanyakan tentang tempat tinggalnya Ryan dimana dan pekerjaannya bagaimana.
Begitu pula sebaliknya, Ryan yang menanyakan hal yang sama kepada Raka. Sampai mereka berpisah dan saling bertukar nomor handphone mereka, lalu berpamitan untuk kembali ke rutinitas masing-masing.
Kembali ke Ratna yang saat itu sedang berjalan menuju kantornya...
"Woiii...!?" Suara dari Dian yang mengejutkan Ratna.
Ratna Pun tersentak kaget dan mencubit kawannya itu...
"aduhhh...!!! suka banget sih kamu, buat orang kaget yah!" ucap Ratna kepada Dian.
"Lagian, jalan melamun saja sih! ada apa sih say? cerita dong!" jawab Dian kepada Ratna.
Dan mereka mulai memasuki gedung. Sampai Dian mengajak Ratna untuk duduk sebentar di sofa yang ada di lobby sambil ngobrol-ngobrol...
Tak lama kemudian, Rakapun sampai di gedung itu. Tapi dia tidak langsung masuk seperti biasanya, dia memilih untuk duduk santai dulu di taman, bersama pegawai-pegawai lainnya yang sedang asik mengobrol dan sambil merokok.
Dian, yang melihat Raka sedang duduk-duduk santai, ngobrol, dan merokok. Bersama pegawai-pegawai lainnya. Menepuk-nepuk tangan Ratna.
"hey... hey... say...! lihat tuh lakimu! sedang merokok santai sama yang lain!" ucap Dian kepada Ratna sambil menunjuk ke arah Raka.
"heh... lakimu... lakimu.. kebiasaan! berapa kali aku jelasin, kalau nanti, sampai terdengar Pak Rakakan, gak enak. Tau!" jawab Ratna kepada Dian, sambil mencubit tangan kawannya itu.
"iya... iya... hehehe... tapi, keren banget yah tuh orang... kok bisa-bisanya, sih... mau duduk disana sambil merokok bersama pegawai-pegawai itu!" ucap Dian yang agak sedikit kagum dengan kerendahan hati Raka.
"yah, dia emang begitu orangnya, mau diapain lagi... itu sudah sikapnya!" balas Ratna kepada Dian, Tapi sambil merhatiin raka.
Ratna pun, melihat ada yang aneh sedikit dari sikap Raka saat itu.
Sampai dia tidak merasa, kalau kawannya ini sedang melihat ke arahnya, sambil senyum-senyum dan menggodanya.
"biasa aja kaleee... ngelihatnya hahaha..." berkata Dian menggoda Ratna.
"apaan sih!" jawab Ratna sambil tersenyum tersipu malu, dan mereka tertawa bersama.
Lalu mereka pun kembali ke dalam kantornya masing-masing, begitu juga dengan Raka.
Tanpa terasa waktu pun berlalu sampai dimana seperti biasanya, Ratna mengingatkan Raka, bahwa sudah waktunya untuk pulang dan mereka pun pulang bersama seperti hari-hari biasanya.
Hanya saja, saat di dalam mobil Ratna agak melihat ke spion tengah mobil. Ratna, melihat wajahnya Raka, terlihat agak berseri-seri tidak seperti biasanya.
Setelah sampai dirumah. Raka memanggil ibu minah(pembantu rumah tangga).
"Ibu Minah!?" suara Raka memanggil.
"Iya Tuan, ada apa?" jawab Ibu Minah kepada Raka.
"Tolong kamar atas dibersihkan, yah... ada kawan saya, yang mau tinggal disini. Dan sekalian siapkan makan malam untuk bertiga, yah Ibu... terima kasih!" permintaan Raka yang begitu sopan kepada pembantunya itu.
Ratna yang mendengar itu agak mulai menyadari atas perubahan sikap Raka hari ini.
Lalu Ratna pun mendatangi Ibu Minah, setelah melihat Raka menaiki anak tangga, untuk ke kamarnya.
"Ibu, siapa kawan Pak Raka ini?" tanya Ratna kepada Ibu Minah, dengan rasa yang sedikit penasaran.
"Kurang tahu! Ibu juga Nak! ini baru pertama kalinya Tuan Raka, kedatangan kawannya. Untuk menginap!" jawab Ibu Minah kepada Ratna sambil berlalu untuk mengerjakan tugasnya itu.
Ratna, yang masih penasaran dengan siapa kawannya Raka ini pun kembali ke kamarnya untuk istirahat, mandi, dan berganti pakaian.
Tibalah saatnya dimana Ryan sampai dirumah Raka...
"ting...tong..." suara bel pun berbunyi.
Ratna, yang sedang berada diruang tengah ini pun langsung menuju pintu, untuk membukakan dan ingin mengetahui siapa yang datang....
Setelah pintu dibuka...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments