Setelah 5 tahun berlalu...
Raka, yang saat ini telah bekerja di salah satu perusahaan. Ada anak buahnya yang sedang melaporkan pekerjaannya kepada Raka. Ternyata, Raka saat ini sudah menjadi manager dalam salah satu perusahaan Batu Bara terbesar saat itu.
Waktu terasa cepat berlalu, dan jam pun sudah menunjukkan jam 5 sore. Saat itu Raka yang masih berada dalam kantornya, yang masih mengerjakan pekerjaannya.
"tok..tok.." suara pintu diketuk dari luar
"masuk!" jawab Raka dari dalam kantor.
Dan ternyata itu sekretaris Raka, yang mau izin pulang kerja, sambil mengingatkan bahwa sekarang sudah jam 5 sore.
Diketahui bahwa Raka ini seorang yang selalu lupa akan sesuatu, bila dia sudah serius saat mengerjakan sesuatu pekerjaan, apapun itu.
"Maaf Pak... sekarang sudah jam 5 sore! saatnya pulang kerja!" sekretaris itu berkata kepada raka.
"oh...iya maaf... ya sudah, kamu tunggu saya di bawah yah! sebentar lagi saya menyusul!" jawab Raka sambil menepuk dahinya dan melanjutkan pekerjaannya, yang memang saat itu hampir selesai.
Berselang waktu, sekretaris itu pun keluar dan saat menekan tombol lift, ada yang memanggilnya...
"Ratna... hei... tunggu aku!?" panggil seseorang wanita, yang baru keluar dari salah satu ruangan.
"yah! hayuk!" jawab Ratna singkat.
Ternyata, itu temannya Ratna yang bernama Dian. Saat mereka ngobrol di dalam lift, karena saat itu kebetulan hanya mereka berdua, yang berada di dalam lift tersebut.
"Lakimu mana kok tumben gak barengan! lagi berantem yah?" goda Dian.
"Pak Raka maksudmu? dia masih di kantornya, katanya... dikit lagi pekerjaannya selesai tanggung. Biasalah... dia kalau sudah serius yah gitu deh..." jawab Ratna.
"iya sih... tapi dia hebat yah, masih muda, sukses, dan belum nikah... andaikan aku jadi kamu Ratna!" ucap Dian.
"maksudnya, jadi aku apa?" Ratna sambil melihat wajah temannya.
"yah, punya kekasih kaya Pak Raka gitu... hehehe" ucap dian kembali sambil menggoda Ratna.
"hush... ngawur saja kamu, kalau ngomong! andai ada orang lain yang dengarkan, gak enak nanti sama Pak Rakanya! Lagian juga, siapa yang pacaran sama beliau!" jawab Ratna dengan wajah agak kesel sedikit.
"iyah... iyah... kamu selalu saja menjawab dengan jawaban yang sama... bukanlah... gak mungkinlah... mimpilah... ini... itu dan sebagainya." ucap dian sambil tersenyum menggoda Ratna.
"hahahaha" mereka tertawa bersama, sambil berjalan menuju lobby. Dan, mereka berdua duduk di sofa yang ada di lobby, sambil meneruskan obrolannya.
Disaat itu pun, Raka yang sudah mulai selesai dengan pekerjaan, sedang merapikan beberapa berkas dan bersiap pergi keluar kantornya, Dan menuju lift untuk turun kebawah menyusul Ratna.
Saat pintu lift akan tertutup dia melihat seorang yang lewat didepan pintu lift memakai seragam kurir dan memakai topi, wajahnya tampak gak asing buat Raka, dia ingin menghentikan pintu lift itu tapi sudah terlambat.
Pintu lift pun tertutup dan mulai turun.
Di Dalam lift Raka terus memikirkan seorang kurir tersebut. Sampai dia tiba di lobby.
"Ratna... ayo!?" panggil Raka singkat kepada sekretarisnya.
"Oh... baik pak!" jawab Ratna.
Dan Ratna pun izin pamit, kepada temannya itu. Dan langsung menuju tempat berdirinya Raka.
Tidak lama berselang, datang sebuah mobil berwarna hitam mewah, yang berhenti tepat di depan Raka dan Ratna.
Lalu dibukakan pintu oleh keamanan gedung perkantoran itu, sambil berkata.
"Selamat Sore, Pak?" ucap satpam kepada Raka.
"Sore!" jawab Raka singkat sambil memberikan uang tips sebesar 50rb dan langsung masuk kedalam mobil tersebut.
Diketahui pula, bahwa Raka ini, salah satu orang yang sangat baik di lingkungan perkantoran itu.
Walaupun dia seorang manajer, tapi dia tetap mau mengobrol dan berbincang- bincang sama pegawai-pegawai disana, apapun pekerjaannya.
Malah, sempat dia keliatan merokok bersama tukang sampah di halaman kantor.
Karena Raka ini seorang perokok yang kuat.
Saat dijalan, yang belum cukup jauh dari kantornya, karena dikota dan jam pun sudah waktunya jam pulang kerja.
Seperti biasanya, jalanan pun sangat macet. Saat Raka melihat ke kaca samping, tanpa sengaja, dia melihat lagi orang pengantar paket itu.
Dan kebetulan, orang itu pun menoleh ke kaca mobil, yang ternyata Raka berada didalamnya.
Sontak akhirnya Raka pun mengenalnya, dan dia adalah Ryan.
Teman masa kecilnya dulu.
Saat Raka mau membuka jendela, Ryan Pun bergegas jalan. Karena, Ryan saat itu belum tau bahwa dirinya diperhatiin dari dalam mobil.
"Ratna!? catat plat nomor motor kurir itu!?" sambil menunjuk ke arah Ryan yang sudah mulai agak menjauh.
"hah! ba-baik pak!" jawab Ratna, terkejut sambil membuka tas, mengambil buku dan mencari alat tulis.
Lalu, Ratna punya inisiatif untuk memfoto dengan Handphone yang dimilikinya. Tapi karena sudah agak jauh dan terburu-buru hasil fotonya pun agak kurang jelas.
"Ada apa yah Pak? apakah harus saya kejar Pak...?" ucap dari supir Raka.
"Tidak apa-apa! tidak usah dikejar! lagi pula ini sedang macet, nanti akan mengganggu pengguna jalan lainnya!" jawab Raka kepada supirnya.
"Baik Pak kalau begitu!" jawab supir singkat.
Selang waktu berlalu, ternyata yang dilihat Raka memang benar. Itu adalah Ryan yang saat ini sudah bekerja juga di kota, menjadi kurir pengantar paket.
Tibalah Raka dan Ratna di rumah,
sambil keluar dari dalam mobil, Raka meminta Ratna, untuk mengingatkan jam 9 malam, dia akan bertemu dengan seseorang.
"Ratna, nanti tolong ingatkan saya jam 9, yah! saya ingin bertemu seseorang!" ucap Raka sambil berjalan memasuki rumahnya.
"Baik Pak!" jawab singkat Ratna, lalu berjalan dibelakang Raka, sambil melihat punggung Raka.
Saat ini Ratna dan Raka memang tinggal dalam satu rumah yang memang, rumah itu cukup besar.
jam 9 malam pun tiba,
"tring...tring...tring..."
Ponsel Ratna pun berbunyi, tanda pengingatnya sudah menunjukan jam 9. Saatnya untuk mengingatkan Raka akan janjinya.
Ratna pun bergegas menghampiri kamar Raka, dan mengetuknya, tapi tidak ada jawabannya. Lalu, Ratna membuka pintu, ternyata kamar Raka kosong.
Ratna pun mencarinya ke setiap ruangan, namun belum juga Ratna menemukan Raka di sana.
Sampai saatnya, Ratna teringat tempat favorit Raka, bila saat dalam masalah.
Lalu, Ratna pun segera kesana sambil agak berlari kecil. Dan saat membuka tirai yang menutupi ruangan tersebut, Ratna melihat Raka yang sedang berdiri sambil menatap ke arah danau itu, lalu Ratna pun teringat saat masa dimana Raka, menolongnya dan akhirnya Ratna berada di dalam rumahnya saat ini.
Saat itu, sedang malam bulan purnama dan langit malam yang sedang cerah. Namun tidak bagi Ratna, yang saat itu hati dan pikirannya sedang kacau, karena banyak masalah dan beban yang ditanggungnya cukup berat.
Sampai-sampai dia memutuskan untuk bunuh diri dengan menenggelamkan dirinya ke danau tersebut, karena dia tidak bisa berenang.
Namun tanpa disangka, saat itu Raka yang sedang berdiri seperti saat ini melihatnya, dan langsung berenang untuk menolongnya. Lalu membawanya ke rumah.
Saat Ratna tersadar, dia sudah terbangun di dalam rumah tersebut, dan Raka berdiri di sampingnya sambil berkata.
"apa yang sudah kamu lakukan?" tanya Raka kepada Ratna.
Lalu, tidak lama datanglah seorang ibu-ibu membawakan teh hangat untuk Ratna dan Raka.
Saat Ratna mau menjawab, lamunan Ratna pun tersadar karena Raka memanggilnya...
"Ratna? apa sekarang sudah jam 9?" tanya Raka, yang jelas mengejutkan Ratna.
"I-Iya Pak! sekarang sudah jam 9, Pak!" jawab Ratna sambil terkejut.
Lalu, Raka datang menghampirinya dan berlalu sambil berkata
"Saya pergi dulu yah! kamu tidur saja, besok pagi, jangan lupa bagunkan saya seperti biasanya!" ucap Raka kepada Ratna, sambil berlalu pergi menjauh dari Ratna.
Ratna hanya menganggukan kepalanya saja, sambil melihat punggung Raka yang mulai jauh dari pandangannya. Dan, ingatannya pun kembali lagi dimana saat Ratna ditanya oleh Raka...
"apa yang sudah kamu lakukan...?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Noer Anisa Noerma
lanjuuutttttt
2022-02-28
0
Sis Fauzi
inspiratif 👍 lanjuut
2021-06-23
0