Episode 3

Ratna hanya menangis, dan mulai berkata...

"Kamu siapa? kenapa, kamu selamatkan saya?" tanya Ratna kepada Raka.

"Aku Raka, dan aku bukan siapa-siapa!" jawab Raka sambil berjalan mendekati Ratna, dan memberikan tisu yang ada di meja kepada Ratna.

"Kamu, tadi mau bunuh diri apa memang kecelakaan?" Raka menanyakan kembali kepada Ratna, sambil duduk disamping Ratna.

Ratna hanya terdiam sambil menangis.

"Yah sudah, kalau kamu belum mau cerita, tidak apa-apa! kamu tidur saja, mungkin esok akan lebih baik!" Raka berkata sambil mulai berdiri dan ingin meninggalkan Ratna sendiri, didalam kamar tersebut. Tapi tiba-tiba.

"Aku ingin bunuh diri!" ucap Ratna singkat.

Lalu Rakapun terdiam sesaat, lalu bertanya

"Kenapa?" dengan suara yang pelan.

"Aku sudah lelah dengan semua ini, dalam percintaan, dalam kehidupan, dalam keluarga pun, aku sudah lelah!" jawab Ratna sambil menangis.

"Apa, kamu mau bercerita? aku akan bersedia mendengarkan, bila kamu tidak keberatan?"

Raka membujuk Ratna dengan perhatiannya.

Ratna hanya mengangguk dan mulai bercerita.

Singkat cerita, Ratna dalam hidupnya selalu susah, pacarnya yang ia sangat cintai ternyata selingkuh. Dan dalam pekerjaan, dia baru saja diberhentikan, yang kebetulan dia difitnah oleh rekan kerjanya. Yang ternyata, selama ini dia itu adalah selingkuhan pacarnya.

Dan Ayah, Ibunya belum lama ini meninggal dunia, dalam kecelakaan. Itulah yang menyebabkan ratna sudah lelah dalam hidup ini dan ingin mengakhiri hidupnya.

Raka yang mendengarkan Ratna bercerita, hanya bisa terdiam dan lalu berdiri sambil berkata.

"Besok kita akan berbicara lagi! untuk sementara waktu, kamu istirahat dulu!" sambil melihat ke arah Ratna dengan perhatiannya.

Ratna hanya mengangguk dan mulai tertidur.

Lalu, kembali ke Raka yang sedang menemui seseorang.

Ternyata, seseorang itu adalah wanita. Diketahui, selama ini Raka, memang sedang mencari pasangan hidupnya dengan dibantu rekan kerja atau relasinya. Dia selalu mencari wanita yang bisa membuatnya jatuh hati.

Dan tempat pertemuan itu selalu sama, dan tidak pernah berubah ataupun berganti tempat. Yaitu Restoran sederhana yang tidak jauh dari tempat tinggalnya.

Oleh sebab itu, pegawai restoran tidak asing lagi dengan sosok Raka, yang terkenal kaya tapi sederhana, dan mau makan di restoran sederhana itu.

Dan baru diketahuilah, kenapa Raka selama ini belum menjalin hubungan sama wanita manapun. Karena yang menilai, bukanlah Raka sendiri, tapi semua karyawan restoran itu dan dibantu juga oleh cctv.

Untuk melihat tingkah laku dari wanita yang ada di restoran itu.

Raka bisa berbuat seperti itu, karena pemilik restoran itu adalah seorang Bapak-bapak tua, yang selalu menemani Raka dan menasehatinya bila dalam masalah.

Saat Raka sampai di restoran tersebut,

Raka pun disambut oleh karyawan disana dengan membukakan pintu, sambil menggelengkan kepalanya, yang bertanda bahwa wanita itu tidak cocok dengan Raka.

Dan Raka pun hanya tersenyum membalas tanda dari karyawan restoran tersebut, sambil masuk dan menemui wanita itu.

"Malam... sudah lama menunggu yah, maaf yah, tadi ada kendala di jalan!" Raka berkata sambil tersenyum kepada wanita itu.

Lalu tanpa disangka wanita itu pun marah-marah kepada Raka.

"Aku, sudah 1 jam disini! dan masih menunggu! dan kamu, hanya tersenyum saja tanpa memberikan aku apa-apa!?

Sebagai permintaan maafmu!" dengan wajah ketus, wanita itu berbicara kepada Raka. Dan berharap Raka akan berlutut di hadapannya, sambil meminta maaf.

Tanpa disangka, Raka lalu merogoh sakunya dan mengeluarkan sebuah kotak kecil lalu menaruhnya di depan wanita itu.

Tanpa berkata dan hanya tersenyum. Saat dibuka, ternyata kotak kecil itu berupa cincin dan ada secarik kertas kecil, yang bertuliskan I'M SORRY.

Lalu wanita itu pun senang dan disangkanya itu adalah lamaran untuknya. Lalu saat cincin itu akan dipakai oleh wanita itu. Raka berkata...

"Itu tanda permintaan maaf ku dan saya harap, kamu tidak marah lagi sama saya, karena kita tidak akan bertemu lagi!" sambil tersenyum dan berdiri lalu meninggalkan wanita itu sendiri, yang terkejut mendengar perkataan itu dari Raka.

Raka Pun langsung memacu mobilnya dan kembali pulang kerumahnya. Wanita di restoran itu akhirnya menangis dan lalu pergi.

Kembali dalam ingatan Ratna.

Besok paginya, pintu kamar Ratna diketuk oleh Raka dan bertanya.

"Apa kamu sudah baikan?"

Lalu Ratna menjawab dari dalam kamar

"Iya! aku akan keluar sebentar lagi!"

Lalu mereka pun makan bersama dan Raka memberikan amplop berwarna coklat.

"ini uang dan surat kontrak kerja yang harus kamu tanda tangani bila kamu setuju!" ucap Raka kepada Ratna.

Lalu Ratna membuka amplop tersebut dengan wajah bingung, lalu Ratna membaca kontrak kerja tersebut dan terkejut sambil berkata.

"i-ini bukan mimpikan? a-apa aku akan dijadikan budak kamu?" ucap Ratna dengan wajah yang masih bingung seakan tidak percaya.

Raka hanya tersenyum dan berkata.

"Baca lagi! kontraknya dengan teliti, apa ada tulisan disana, yang menyatakan 'kau dijadikan budak' atau ada kalimat yang 'merendahkan' kamu?"

Ratna hanya menggeleng dan masih tidak percaya.

"Lalu, uang sebanyak ini untuk apa!? aku tidak akan menjual diriku sampai kapanpun. Makanya aku lebih baik, mengakhiri hidup dari pada harus menjual diri!" jawab Ratna yang mulai sedikit agak curiga kepada Raka.

"Uang itu adalah gaji pertamamu, bila kamu setuju dengan kontrak kerja itu. Dan bila kamu tidak setuju, anggap saja uang itu hadiah untukmu, dan kau boleh membuangnya atau berikan ke siapa saja yang kamu mau!" jawab Raka kepada Ratna dengan tegas, sambil berlalu pergi keluar rumah, lalu memasuki mobil dan berlalu pergi.

Ratna yang ditinggal sendiri di meja makan itu pun terdiam mendengar ucapan dari Raka.

Seakan ada harapan, tapi dia masih ragu dan tidak percaya semua ini adalah nyata.

Lalu tiba-tiba, datang seorang ibu-ibu, yang semalam mengantarkan teh hangat untuknya yang mau membereskan meja makan.

"kamu, sudah bangun nak?" ucap Ibu-ibu itu kepada Ratna.

"iya ibu, maaf merepotkan dan saya berterima kasih atas tehnya yang semalam ibu." jawab Ratna dengan nada sedikit malu.

"iya, sama-sama, nak..." ucap Ibu-ibu itu kembali.

"maaf bu, boleh saya bertanya, Raka ini siapa yah? kok, tiba-tiba menawarkan saya pekerjaan, dan memberikan uang sebanyak ini kepada saya?" tanya Ratna pada Ibu-ibu itu.

"Tuan Raka emang begitu nak! bila dia, ingin membantu... yah, membantu saja, tanpa harus ada alasannya.

Ayahnya juga dulu seperti itu, tapi perbedaanya saat Ibu tuan Raka meninggal. Mulai saat itu rumah ini menjadi sunyi dan tidak berselang lama Ayah tuan Raka pun meninggal jadi itulah yang membuat sekarang, tuan Raka seperti sekarang.

Diam dan tidak banyak bicara" ibu-ibu itu menjelaskan kepada Ratna.

Ratna yang mendengarkan cerita itu pun terdiam sesaat, lalu dia menyadari bahwa didunia ini bukan hanya dia saja yang menderita kesepian...

Mulai saat itulah Ratna diam dirumah itu dan bekerja, bersama Raka.

Lalu....

"krrrriiiiiiiinnnngggg"

Jam weker Ratna pun berbunyi dan jam menunjukkan jam 7 pagi. Lalu Ratna bangun dan bergegas mandi untuk bersiap membangunkan Raka seperti biasanya, karena itu adalah salah satu tugasnya dalam kontrak kerja yang saat itu diberikan oleh Raka...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!