***
"Kenapa ini bisa terjadi?? Gue yang suka Andra lebih dulu?!! Tapi, kenapa malah Septi yang Hisshhhh... " Gumamnya terduduk lemas di ranjang UKS, yang keadaan nya sepi dan kosong.
Di baringkan tubuhnya, Aisyah sedari dulu memang seperti itu. Entah penyakit aneh apa yang di deritanya. Setiap hati nya tidak senang, maka akan berpengaruh pada Kepalanya. Semakin sakit hatinya, semakin sakit pula kepalanya.
Kembali dipejamkan matanya. Tak ingin rasanya dia kembali ke kelas saat ini. Hingga akhirnya bel istirahat berbunyi, Aisyah masih setia memejamkan matanya walau dia rnggak tidur.
"Aisyah mana ya? Kok belum balik juga?? " Gumam Septi yang sedari tadi di samping Andra. Andra yang mendengar gumaman Septi ini, agak tersentuh. Pasalnya wajah Septi ini terlihat sangat khawatir.
"Andra. Gue gak jadi deh bawa lo keliling sekolah. Gue, mau nemuin Aisyah dulu. Takut kenapa napa!" Pinta Septi memegang lengan Andra. Tentu saja itu membuat Andra tidak senang dan menatap tajam Septi.
"Eh santai bro! Iyah gue lepas deh," ngeles Septi hampir sama kaya Ikhsan.
"Udah deh Septi. Lo temenin si Bocah cupu Andra ini aja. Urusan Aisyah, gue yang tanganin. Kan jarang sih gue punya waktu berdua sama Aisyah!" Sambung Ikhsan yang sudah memegang kantung berisi banyak sekali makanan.
"Hemm... Oke deh, sepakat yah. Lo jagain my luv gue itu dengan baik!"
Tanpa basa basi lagi, Septi menarik tangan Andra yang lagi ngegame. Maklum, Andra adalah gamers terhandal. Game yang dia mainkan adalah 'Dragon Emperor' . Di game, prestasinya gak perlu di tanyakan lagi, Master banget.
Cukup lama mereka berjalan, meski tanpa sepatah kata obrolan pun. Akhirnya mereka sampai di satu tempat yang menurut Septi, nyaman dan tenang. Itu adalah halaman belakang dekat gudang. Memang, cuaca di sana sangat sejuk dan rimbun. Sangat sepi dan tenang. Suasana yang cocok untuk tipe orang seperti Andra. Melihat suasana ini, terlukis senyum tipis di wajah Andra.
Mereka akhirnya memilih duduk di rumput, di bawah pohon beringin itu. Tanah yang terlihat seperti gundukan itu, tempat yang cocok untuk berbaring sekedar melepas lelah dan letih dari riuh ricuh Sekolah.
"Lo gak mau bilang makasih gitu? Gue udah bawak lo ketempat strategis yang sepi gini. Lo, orang pertama yang gue gandeng kesini. Lo ngerasa bangga lah yah kan? Hehe?" Ujar Septi memulai pembicaraan.
"Makasih." Sahut Andra dingin.
"Udah, gitu aja? Gak ada kata lain nya?? Lo beneran ice man? Gak bohongan?? "
"Hemmm... " Gumam Andra sambil ngegame. Jari nya begitu cekatan menekan layar hp itu. Seakan akan dia sendiri sudah terjun dalam dunia game itu.
"Ngobrol kek, bosen tauk!" gerutu Septi memanyunkan mulut nya. Dan Andra hanya membalasnya dengan satu helaan nafas panjang .
"Andra, kalo lo gak mau ngomong gpp. Biar gue aja yang cerita sampai mulut gue berbusa. Jadi gini Ndra. Karna mukak gue cantik amat, gue manfaatin buat nyakitin cowok playboy yang suka nge phpin cewek. Alhasil, di sekolah ini gue dikenal sebagai Playgirl cap bawang. Meski begitu, gak ada yang berani labrak gue karna bokap gue yang punya sekolah ini." cerita Septi panjang lebar, yang bahkan tidak direspon oleh Andra, bahkan deheman sekali pun tak ada terlontar dari mulut Andra.
Dia dan pandangan nya tak bisa berpaling dari benda berotasi miring itu. Diam dengan raut wajah datar selalu, membuat Septi semakin ingin menaklukkan gunung es di hadapan nya ini.
"Ndra lo gak tanya gitu kok gue bisa bisanya mainin hati cowok kayak gitu. Seakan akan gue iblis. Padahal muka gue kan muka malaikat, lugu dan polos. "
Ucapan Septi kali ini sukses mendapat respon dari Andra, meski hanya tatapan datar yang biasa Andra tampilkan.
"Hadeuh... Gue kasih tau yah Ndra. Dulu, gue gak tertarik sama cowok, hingga satu hari gue suka sama cowok. Eh tapi dia malah permainin gue. Dia pacaran sama gue, selingkuhannya itu sahabat gue. Eitss... Tapi itu bukan Aisyah loh. Dia mah Teresa, no komen akh tentang dia. Yah, akhirnya gini deh gue sekarang." Tambah Septi mengedikkan bahunya santai.
"Oh." Sahut Andra datar, yang masih sama dengan sebelumnya. Tak ada perubahan. Meski begitu, Septi tak kan menyerah semudah itu. Apalagi jika ini tentang cowok ganteng.
Di Ruang UKS:
"Aisyah, makan dulu gih. Biar enakan, nih gue bawain bubur." Ucap Ikhsan yang baru masuk, membuat gadis mungil itu terperanjak.
"Eh, Ikhsan? Septi dimana? " Tanya Aisyah saat matanya tak mendapati sahabatnya ada di sini.
"owh. Dia lagi jalan sama Andra. Keliling sekolah sih katanya. "
"Oh, Gitu. Eh makasih yah buburnya!" Lagi, lagi dan Lagi. Aisyah kembali menampilkan senyuman nya meski Hati nta tengah di rundung badai hitam kelam, beserta petir yang menggelegar.
"Makan nya gue suapin yah?"
"Enggak deh San, gue bisa sendiri kok!"
Jalan sama Andra yah?
batin Aisyah di dalam hatinya.
Tak terlihat wajah sendu di wajah Aisyah, luar biasa. Aisyah ini mampu menutupi kesedihan nya yang amat dalam.
***
Di halaman belakang.
"Andra, gantian dong, lo ceritain ke gue tentang diri lo? " Rengek Septi memegang bahu Andra.
"Gue Andra Prananta, yang paling di sukai game!" Jelas Andra singkat. Okeh, Perkenalan macam apa itu?!
Jawaban ini membuat Septi melongo, akhirnya setelah sekian lama. Andra ngomong juga. Cuman yang di omongin cuma itu aja.
"Oh yah, pinjem dong game nya. Gue kan juga mau coba?!" Rengek Septi mencoba merebut Hp Andra. Dengan sigap Andra menepis tangan Septi, alhasil karna ketidakseimbangan posisi, Andra jatuh mendekap tubuh modis Septi. Mata Andra lekat menatap gadis ini.
Sepertinya dia gak berbohong, soal dia sangat cantik?!
Batin Andra masih diam bergeming dalam keadaan itu.
"Ndra, Gue kasih tau yah ke elo. Kalo lo masih belum bangkit dari sini. Fix, kita kena kasus ketidaksopanan Ndra! " Katanya mendorobg tubuh Andra.
Segera Andra bangkit berdiri membersihkan bajunya. Kedua insan ini tak sengaja, mata mereka saling terarah. Saling menatatap di tengah merdunya deruan angin. Tring!! Tring!! Bunyi bel itu merusak semua nya.
"Udah bel yuk, masuk , " ajak Septi menarik tangan Andra. Namun, yang di tarik malah menahan langkah, membuat Septi menatap dada bidang Andra.
"Makasih, udah bawa gue ke tempat kaya gini. Gue suka tempat ini." Ucap Andra dingin langsung melenggang pergi.
Septi hanya mengernyitkan dahinya, menatap senyum iseng punggung Andra.
***
"Udah enakan Syah? Udah yakin mau masuk kelas?? " Tanya Ikhsan yang masih sangat khawatir akan kondisi Aisyah.
"Udah kok San, gue gak papa. Udah yuk balik ke kelas"
Sesampainya di kelas, Aisyah kembali di suguhkan dengan pemandangan yang sama. Andra yang ngegame dengan Septi yang terus ngoceh. Bedanya, Andra masih menanggapinya dengan beberapa kalimat dingin dan deheman.
"Syah, gue duduk di sini dulu yah. Lo duduk sama si kutu Aer aja dulu!" kata Septi saat mendapati, sosok gadis lugu dan polos dengan senyuman yang hangat baru masuk dari pintu, tentu saja dengan seorang yang di sebut Kutu aer di sampingnya.
"Iyah, Gak papa sans aja. Hehe. " Tanggap Aisyah dengan senyuman hangat tentunya.
"btw, lo gak papa kan?? "
"Gak papa kok, masih hidup hehe..."
***
Ayoo like, komen, and vote yah
Jangan lupa follow me
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
Yuli Rahma
sedih amat perjalanan cinta kmu Aisyah
2020-08-20
3
Nur Abidah Mukti
kan kan
2020-07-23
0