Episode 2

***

***

"Ikhsan!! Lo kok hormat bendera sih?? " Tanya Aisyah, baru kembali dari mengantar buku milik Pak Adan. Sudah menjadi hal yang biasa Aisyah sering di minta bantuan oleh para guru. Selain baik dan lembut, ia juga salah satu murid yang cerdas.

"Eh, Aisyah sang bidadari calon makmum datang. Hehe... Biasa di hukum lah, gak sengaja lompat pagar." Ngeles Ikhsan udah kayak supir bajaj aja.

"Mana ada lompat pagar gak sengaja. Aneh lo." Aisyah hanya menggelengkan kepala nya pelan.

"Gue tau lo perhatian, gue gpp kok, lo balik duluan aja, lagian di sini panas loh. Gak cocok buat elo. Calon Nyonya Arsindath,  gak boleh panas - panasan. "

"Gue kesini karna mau kasih tau lo, spesial buat lo yang tadi gak masuk kelas pak Adan, dia bilang PR latihan bab 4 dan 5 lo kumpul besok. Dah... Gue balik luan yah." ucap Aisyah melenggang pergi.

"Dih, di suruh pergi malah pergi beneran. Gak ada pedulinya sama calon imam nya ini. Beneran deh,  untung aja gue cinta beneran ke elo. " ketus Ikhsan memiringkan bibirnya. Aisyah yang mendengar itu hanya tersenyum tipis.

"Andra yah? Gue Septi, putri tunggal pemilik sekolah ini. SMA Merah Putih yang terkenal." Ujar Septi dengan sombong mengulurkan tangannya.

"Oh." balas Andra dingin, yang duduk ditempatnya. Menatap hp yang rotasinya miring. Apalagi kalo bukan ngegame.

"humph!! Cuma 'oh'? Nggak tahukah lo, berapa banyak cowok yang mau ngomong sama gue. Tapi, elo malah--"

"Terus apa? Gue gak perduli tuh."

"Tapi, elo malah nolak gue dan abaikan gue juga. Kejadian langkah nih." ucap Septi Antusias.

"Gila!"

"akh... Udah deh, kita damai aja oke?? Peace. Lo suka ngegame yah?? " tanya Septi yang duduk di sebelah Andra. Pertanyaan ini seakan akan mereka sudah kenal lama.

"Kita gak kenal. Jangan sok akrab."

"Oh. Gue kasih tau ke elo yah. Jadi cowok tuh jangan ketus amat. Nggak laku ntar, jadi lajang tua deh."

"Ini hidup Gue! "

"Emang hidup lo lah. Emang gue pernah bilang ini hidup gue?? Gak kan?! Btw, lo main game apa??"

"Dragon Emperor." jawab Andra tanpa sadar mengikuti alur pembicaraan Septi.

kenapa gue jawab??!!

  Tambahnya di dalam hati.

"Ohh... Game yang lagi viral di berbagai negara itu yah. Katanya game nya bagus. Itu bener?? "

"Main aja sendiri."

"Bagus juga tuh! Ntar kalo gue udah daftar, lo temenin gue main yah."

"Gak sudi!"

Perbincangan mereka ini semakin lama semakin akrab. Seperti sudah saling mengenal lama. Tentu saja ini menjadi topik hangat di kelas, dimana Playgirl kelas atas, lagi deketin anak baru yang ketus dan dingin.

Aisyah yang baru masuk dari pintu menatap suram sepasang insan ini. Satunya sahabatnya, dan satunya lagi cowok pertama yang dia sukai. Tatapan aneh milik Aisyah ini terlihat mengerikan. Dia gadis yang selalu tersenyum hangat dan ramah, menatap Aneh Pada Septi. Ntah apa yang ada di dalam pikiran Aisyah.

"Emm guys. Ms. Terry lagi ada urusan sebentar. Untuk sementara kita di minta belajar masing - masing dulu. Sekalian kerjain tugas halaman 91 tentang surat. Kalian harus tulis surat tentang diri kalian sendiri." Ucap Aisyah tegas namun lembut, yang membubarkan banyak grub gosip.

"Banyak gak tuh Syah?? " Tanya Septi dari meja yang sama dengan Andra. Gadis modis ini masih belum pindah.

"Lumayan sih Sep. Oh yah Ndra, kalo lagi kelas berlangsung tolong hp nya di nonaktifkan yah." Peringat Aisyah lembut,  namun tegas.

"Oh. Okeh." balas Andra santai, menutup Hp nya. Mengambil buku dan langsung mengerjakan tugas yang di minta. Beneran cowok idaman.

Hampir setengah jam berlalu, Septi masih setia duduk di samping Andra.

"Loh? Tuh Septi kaleng rombeng di mana Syah?? " Tanya Ikhsan yang baru masuk, dengan rambut acakan, baju di keluarkan, dua kancing terbuka, keringat mengalir di sekujur tubuhnya. Membuatnya kelihatan seksi.

Ikhsan Arsindath , anak tunggal dari salah seorang pengusaha kaya. Dari dulu sampai sekarang terkenal dengan sebutan 'pejuang cintanya Aisyah'. Meski banyak cewek yang tergila - gila pada ketua Futsal ini, tapi Ikhsan sendiri mengabaikannya demi Aisyah seorang.

"Apa sih, kutu aer!! Gue di sini!! Ngapa nyari gue? Kangen?? Atau butuh utangan?? " celetuk Septi dari sana, bangku yang agak berjauhan dari Aisyah.

"Emang nih si mulut lemes, kalo ngomong gak di pikir dulu. Asal jeplak aja, woik lo tuh cewek, ada kalemnya napa. Noh, kayak calon binik gue, kalem lembut aeee."

"Apa sih lo? Rese tau!! Gue sama Aisyah emang beda, makanya melebur menjadi satu kesatuan yang di sebut Best Friends Forever!"

"Serah lo deh, yang penting Aisyah calon binik gue. Btw, lo ngapain di bangku gue?? Tuh cowok cupu juga ngapain di situ?? "

"Dia ini murid baru kelas kita, incaran gue yang baru. Gimana?? Ganteng kan?? Kita cocok kan?? "

Tentu saja ucapan Asal Jeplak Septi ini membuat Andra yang awalnya bodoamat, menoleh sinis ke arah Septi. Tapi yang di tatap malah senyum cengengesan. Membuat Andra hanya bisa menghela nafas.

"Oh... Jadi artinya, gue duduk bareng Aisyah nih?? " Tanya Ikhsan antusias. Bagaimana dia bisa menolak kebahagiaan ini?

"Iyah sih. Cuma hari ini doang. Itupun kalo si Aisyah mau semeja sama kutu aerr kayak lo!! "

"Lo sirik kan sama kegantengan gue!"

"Lo emang ganteng, cuma cowok di samping gue ini jauh lebih ganteng, tinggi, dan mempesona!" bela Septi menatap penuh maksud pada Andra.

Belum sempat lambe turahnya Ikhsan kebuka, dukungan dari teman sekelas udah ada di tangan Septi.

"iyah deh, noh si murid baru lebih ganteng. Gua akuin deh~"

"Aisyah. Lo mau gak semeja sama si Ikhsan cebong?? " Tanya Septi menatap ke arah Aisyah.

Sedangkan Aisyah sendiri, pandangannya masih terarah akurat di buku. Tapi yang ada di dalam pikirannya adalah pria yang di sukainya, sahabatnya juga menyukai orang yang sama. Membuatnya bingung dengan tindakan selanjutnya. Awalnya dia sudah memikirkan berbagai macam ide untuk mendekati Andra. Tapi kini, sahabatnya sendiri menyukai orang yang sama. Badan nya sedari tadi gemetar, menahan emosi saat melihat dan mendengar ocehan kedekatan Andra dan Septi.

"Aisyahh!! Lo gak papa kan?? " Tanya Septi menepuk pundak Aisyah. Sontak itu membubarkan lamunan Aisyah. Dia menggigit bibir bawahnya, menahan luapan sakit hati dan kemarahannya.

"Gue gpp kok Sep, lo kerjain tugas aja. Gue mau ke uks dulu ambil obat. Kepala gue cuma nyeri ringan doang kok." Balas Aisyah menepis tangan Septi, tatapan Septi sedih saat Aisyah menepis tangan nya. Dulu, sahabat nya ini akan menggenggam bukan menepis.

"Gue anter lo yah! " Teriak Septi dan Ikhsan bersamaan.

"Gue gak papa kok, gue bisa sendiri. Kalian kerjain tugas yah." Ucap Aisyah berjalan pergi. Melakukan hal yang sama, menggigit bibir bawah sepanjang jalan ke UKS, meski beberapa kali harus di lepas, karna senyum saat berpapasan dengan orang lain.

"Kenapa ini bisa terjadi?? Gue yang suka Andra lebih dulu?!! Tapi, kenapa malah Septi yang Hisshhhh... " Gumam nya terduduk lemas di ranjang UKS, yang keadaannya sepi dan kosong.

***

Ayoo like, komen and vote yah

Jangan lupa follow juga

Terpopuler

Comments

Nurwana

Nurwana

kamu aja yg mngalah ya Septi......

2022-10-13

0

Agus Jagong

Agus Jagong

karakter aisyah g sesuai,,mf loh ya katany lemah lembut tpi baru gtu aja uda,,ngurat orangny mf mf bgt

2020-08-30

4

galuhname

galuhname

nanti.jadi nya sm ikhsan 😭

2020-08-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!