Bab 2
Memastikan semuanya seorang diri benar-benar merupakan pengalaman yang sangat baru untuknya.
Ia tidak menyukai pengalaman pertamanya ini.
Ia seperti anak ayam yang kehilangan induknya. Apalagi saat turun dari pesawat!
Bagaimana kalau ia sampai tidak bertemu dengan karyawan yang ditugaskan untuk menjemputnya?! Berbagai bayangan mengerikan mulai membayangi pikirannya.
Ia menenangkan diri sesaat.
Paling tidak, ia sudah mencatat alamat perusahaannya, kalau tidak bertemu dengan orang yang bertugas menjemputnya, ia akan langsung naik taxi dan mencari hotel terdekat dengan perusahaan yang akan mendanai usahanya itu.
Ia menghela napas panjang sambil menenangkan dirinya lagi.
Betapa lega hatinya, ketika melihat seorang pria yang membawa papan yang bertuliskan namanya tapi ia berusaha menahan diri mengingat ada jutaan orang yang memiliki nama sama sepertinya.
Marco tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Linda.
Linda jauh lebih cantik dari foto yang dikirimkannya untuk melengkapi proposalnya tapi ia juga sedikit kecewa karena Linda juga melampirkan foto bersama suaminya sebagai lampiran.
Mungkin keputusannya itu sangat beresiko, mengingat dana yang akan dialirkan ke usaha Linda tapi ia tahu kemampuan Linda setelah mencari kebenaran tentang latar belakang Linda sebagai seorang penata rias.
Rupanya Linda memang cukup dikenal sebagai penata rias pengantin yang handal dikotanya dan itulah yang dijadikan referensi untuk memenangkan proposal Linda dihadapan para pemegang saham dan disinilah dia! Menunggu lebih kurang dua jam dari waktu yang telah dijanjikan karena dia tidak mau membuat Linda gelisah karena menanti kedatangannya.
Marco tersenyum dengan penuh percaya diri menyambut kedatangan Linda yang mulai mendekatinya dengan ragu.
Sebenarnya Linda agak sedikit heran, setelah memperhatikan pria yang menjemputnya karena penampilannya tidak seperti orang kebanyakan, apalagi kalau membayangkan pria yang dihadapannya itu berprofesi sebagai supir?! Sungguh gambaran yang sangat tidak cocok!
Dengan cemas Linda menyunggingkan senyumannya.
“Nama saya Linda. Apa anda … ?“
“Aku dari perusahaan investor,“ sela Marco.
Linda tersenyum lega karena telah menemukan orang yang menjemputnya.
“Namaku Marko.“
“Halo Pak Marco, nama saya Linda,“ balas Linda menyambut uluran tangan Marco.
“Marco saja tanpa pak. Aku belum menikah dan aku ingin, kita bisa berteman baik dan membuang formalitas yang ada,“ kata Marco sambil memperlihatkan jari tangannya.
“Kalau aku sudah menikah meskipun tidak mengenakan cincin kawin,“ sahut Linda sambil tersenyum.
Marco hanya mengangguk sambil melirik kearah jemari Linda yang kosong. “Apa ada alasan khusus kenapa kau tidak mengenakan cincin kawinmu?“
“Karena aku telah menjual cincin kawinku, itulah alasannya. Kalau boleh tahu dengan siapa aku menghadap nanti?“ tanya Linda mengalihkan pembicaraan.
Ia tidak nyaman membicarakan masalah pribadinya dengan orang asing.
Marco benar-benar terkejut mendengar penjelasan Linda.
Wanita mana yang rela menjual cincin kawinnya sendiri!
Mungkin, keadaan Linda benar-benar dalam kondisi yang memprihatinkan. Marco merasa sangat sedih mendengarnya.
"Kau akan menemui …, Bapak Martinus dan pemegang saham lainnya.“
“Oh, baiklah. Dan kalau boleh tahu apa posisimu dalam perusahaan?“ tanya Linda dengan hati-hati.
“Aku …?“
Marco berpikir sejenak.
“Aku asisten pribadi Bapak Martinus.“
“Oh, mohon petunjuknya!“ kata Linda dengan cepat.
“Santai saja. Ayo kita langsung ke hotel.“
Linda mengikuti Marco dengan perasaan tenang.
Pantas rasanya Marco bisa mendapatkan posisi seperti itu. Orangnya gagah dan penuh kharisma. Pembawaannya juga santun dan sangat ramah. Dia pasti telah bekerja dengan giat untuk bisa mencapai posisi sekarang ini, pikir Linda sambil tersenyum.
Tadinya Linda berniat mencari makan malamnya diluar. Tadi dia melihat ada warung tenda didekat hotel tempatnya menginap, tapi betapa beruntungnya dia! Marco mengajaknya makan malam bersama dan dengan cepat dia langsung menerima tawaran itu. Tawaran yang tidak boleh disia-siakan.
“Baiklah, jadi kita akan makan malam dimana?“
“Restoran dibawah terkenal dengan steak lada hitamnya, apa kau mau mencobanya?“
“Boleh. Terima kasih.“
“Aku akan menjemputmu jam 7 malam, boleh?“
“Kau tidak perlu menjemputku. Aku akan turun tepat pada waktunya.“
“Tidak bisa, aku akan menjemputmu dikamarmu. Itu aturan sopan santunnya yang ditanamkan ibuku.“
“Baiklah, terima kasih karena sudah merepotkan.“
“Jangan khawatirkan hal itu!“
Sesampainya didalam kamar Linda langsung menghubungi Daniel dan menceritakan pengalaman barunya berada dikota asing.
Daniel merasa lega akhirnya Linda menghubunginya juga! Sepanjang hari, ia coba menghubungi istrinya tapi tidak ada sinyal untuk bisa terhubung dengannya!
Ketika Linda selesai mandi, ia melihat Rafael telah menghubunginya enam kali tanpa diangkat. Linda merasa bahagia ada sahabat yang begitu memperdulikannya selain suaminya.
“Hai, ada apa?“ sapanya langsung begitu Rafael mengangkat teleponnya.
“Aku menghubungimu beberapa kali.“
“Tadi aku sedang mandi. Ada apa?“
“Tidak, hanya ingin memastikan saja. Ngomong-ngomong di hotel mana kau menginap?“
Linda menyebutkan nama hotel tempatnya menginap sambil mengoleskan lotion ke tubuhnya.
“Coba tebak!“ kata Rafael dengan gembira.
Linda berpikir sebentar, membaca dari nada bicara Rafael yang sedikit jahil. Dan dia menjadi terkejut!
“Oh, jangan bilang kau juga ada disini?!“
“Kedatanganku bukan khusus untuk menemanimu yah, sorry saja! Tiba-tiba saja rekan bisnisku mengajak bertemu di kota ini,“ sahut Rafael sambil tertawa.
“Oh, aku merasa lega. Jangan hanya karena aku, kau menyia-nyiakan waktumu yang berharga!“
“Berapa lama kau disini?“
“Aku belum tahu. Begitu selesai pertemuan dan tidak ada yang aku urus lagi disini yah, aku akan segera pulang.“
“Baiklah, kalau begitu siap-siap, malam ini kita makan malam diluar!“ ajak Rafael dengan antusias.
“Telat! Aku sudah janji akan makan malam diluar dengan Marco.“
“Marco?“
“Dia asisten pribadi calon investorku, lagipula aku perlu menggali sedikit informasi mengenai calon investorku itu.“
“Menyelam sekaligus minum air?“
“Bisa dibilang begitu,“ sahut Linda sambil terkekeh.
“Aku harus siap-siap, Marco menjemputku jam tujuh. Aku akan menghubungimu lagi kalau nanti malam kau tidak sibuk, oke!?“
Linda merasa mendengar helaan napas yang begitu berat sebelum Rafael menutup teleponnya.
Linda sangat menikmati waktunya bersama Marco karena ia bisa mendapatkan apa yang ia inginkan. Informasi mengenai Bapak Martinus!
Ia tersenyum lagi sambil mengunyah makanannya dengan lahap.
Linda menolak saat Marco mengajaknya bersantai di bar dengan alasan lelah dan ingin mempersiapkan diri untuk pertemuan besok.
Meskipun Marco bersikap sangat bersahabat tapi ia harus menjaga jarak untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan terjadi padanya, bagaimanapun dia adalah seorang wanita yang sudah menikah!
Marco kecewa ketika Linda menolak ajakannya untuk bersantai dan menghabiskan waktu di bar tapi ia mengerti dan merasa geli mendengar alasan Linda.
Ia ingin mempersiapkan penampilan terbaiknya besok?
Ia sedikit penasaran bagaimana penampilan terbaik yang dijanjikan Linda. Karena menurutnya, penampilannya malam ini menurutnya sudah lebih dari luar biasa! Simple namun mengagumkan. Bukan hanya dari segi berpakaian tapi ia bisa melihat rasa percaya diri yang begitu kuat terpancar dari cara bicara dan tatapan Linda kepada lawan bicaranya. Dan dia sangat yakin Linda bisa memukau para pemegang saham untuk mengalirkan dana segar untuknya.
Dia merasa sangat yakin akan hal itu!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
R⃟ Ratu𝓦⃟֯ ❀🌷🌷🐊
ceritanya menarik Linda kok kmu gk curiga sama sekali sih
2021-05-27
1
Akhmad Fajar
ceritanha menarik.
2021-05-21
1
Lusi Ang
makasih kak semoga suka yah. cek terus sampe eps 13 yah kk. tamat. makasih udah mau baca karya saya.
2021-05-14
0