seorang pria tanpa sengaja menabrak Viona yang sedang berjalan. Karena tergesa-gesa, pria tersebut hanya mengatakan maaf kemudian langsung pergi.
"jalan kok ngga lihat-lihat orang sih! Tapi..... mengapa wajahnya tampak begitu tak asing? ah biarlah. mungkin wajahnya pasaran", gerutu Viona
Viona tetap berjalan menuju pesisir pantai, di temani indahnya kerlap kerlip bintang yang begitu indah dan hiasan lampion yang tersusun indah menerangi indahnya tepi laut itu.
viona merasa penasaran dengan dinginnya air laut di malam hari. Diapun mencoba memasukkan kakinya sampai ke lutut, masih merasa kurang, Viona pun memutuskan untuk berendam di air laut malam.
Tiba-tiba, seseorang datang menceburkan diri menuju arah Viona sedang berendam.
byuuuwwwwwwwrrrrrr.....
seseorang langsung memeluk dan mengangkat Viona. Viona terperanjat kaget langsung membuka matanya
"Ah.. kamu siapa? kenapa kamu meluk aku?" tanya Viona kaget dan marah
"Haaa???? Saya pikir anda sedang membutuhkan bantuan. Makanya saya tanpa pkir panjang datang membantu anda. Maaf, saya tidak berniat lancang." Ucap Wisnu
"Oh, hahahahahaha jadi anda pikir saya akan bunuh diri di sini?" tawa Viona
"hmmmm... oh ya bukankah lebih baik anda segera ke tepi. Di wilayah sini lebih larut lebih dingin.", jawab Wisnu yang sedikit terpesona dengan kecantikan Viona, begitu alami tanpa polesan makeup
mereka berdua menuju ke tepian, dan menjadi sedikit lebih akrab
"Oh yah, bukankah anda yang tadi menabrak saya di turunan anak tangga?" tanya Viona
"Oh,, jadi itu tadi anda? Maaf skali lagi. Tadi saya terburu-buru, saya lupa mematikan handphone saya." jawab Wisnu
"Kenalkan, saya Viona. Saya harap, kamu mau menjadi teman saya.", tawar Viona dengan senyumnya yang menghangatkan kedinginan Wisnu
"saya Wisnu. Yah, semoga kita bisa berteman dan bertemu lagi di lain waktu.", jawab Wisnu dan kemudian Wisnu pamit segera berganti pakaian, karena Wisnu yang tak tahan dengan dingin angin malam pantai itu terlebih lagi dia sudah basah kuyup.
Sesampainya di kamar, Viona mengitari seluruh ruangan dengan matanya. Belum ada tanda-tanda kedatangan Farel. Viona memutuskan untuk mandi dan kemudian tidur..
.............
"Viona, Viona,, bangun!" Ucap Farel tanpa menyentuh Viona
"hmmm... Farel?" Viona heran mengapa Farel baru pulang di waktu pagi. Sementara janjinya hanya 2 jam di kantor. Viona bangun dan ingin bertanya, tapi Farel terlebih dulu memberikan jawaban.
"Viona.. Maaf. Tidak mengabarimu kemarin. Aku ingin jujur kepadamu. Ku harap kau tak marah padaku dan orangtuaku." ucap Farel
"Apa maksudmu Farel?" viona mulai tidak mengerti dengan maksud pembicaraan Farel
"Viona, pernikahan kita adalah hal yang di rencanakan Mama dan Papa. Mereka ingin aku menikahimu karena mereka tidak merestui kekasihku." panjang lebar Farel menjelaskannya pada Viona
Viona hanya duduk, mendengarkan dan sesedikit mungkin terlihat dipelupuk matanya butiran air mata. Dia tak menyangka harus sekejam itu mereka padanya yang kini hanya memiliki neneknya sebagai tempat mengadu.
"Tapi kita sudah melakukannya Farel. bahkan bukan hanya sekali malam itu. Apakah itu tidak berdasarkan cinta?" keluh Viona..
"Tidak. Aku tidak pernah mencintaimu. Aku bersamamu hanya untuk melindungi kekasihku Dinda" jawab Farel
"Selama 3 bulan ke depan, jika kau hamil maka mama dan papaku yang akan merawatmu. Aku hanya akan memberikanmu vitamin untuk menjaga kandunganmu. Hanya itu tugasku." bohong Farel
deggg..... jantung Viona terasa hambar. Sakit sekali. Bisa-bisanya Farel begitu padaku. Dan, bagaimana jika aku hamil. Aku harus membawa diri dan membawa anakku ke tempat yang lebih aman. Aku tak akan membiarkan anakku pada kalian. Akhirnya,,,, mengapa Tuhan membuka topeng kalian di saat seperti ini? mengapa tidak sedari awal.
begitu sakit yang di rasakan Viona. Namun, Viona tetap menahan diri selama 3 bulan ke depan. Agar mereka tak curiga dengan pelarian yang akan dilakukan Viona nanti.
.................
Farel membawa Viona pulang ke rumah Farel.
Farel dan Viona tinggal sekamar, namun Viona hanya bisa tidur di sofa, yang menurutnya lumayanlah untuk merebahkan tubuhnya dari pada harus tidur di lantai.
"Kau tidak harus melayaniku. Makanpun tak harus. Aku bisa mengurusi diriku sendiri. Jika aku tak pulang, tak perlu kau mencariku. Begitupun dengan kau. Saat kau keluar bersama kekasihmu, aku tak keberatan" jelas Farel yang tak digubris apapun oleh Viona
Viona hanya ingin berbaring dan tidur. Berharap ketika ja bangun ini semua hanyalah mimpi. Farel,,,? Dia sedikit merasa kasihan kepada Viona. 6 bulan bersama Viona, meski hanya bersandiwara namun Farel tahu persis bagaimana sifat dan kebaikan Viona terhadap dirinya ataupun oranglain.
"Bagaimana jika ia hamil?? ku harap dia tak hamil. Besok aku akan meminta pil kb di klinik Sarah. Semoga mama tak tahu tentang itu" batin Farel
.................
esoknya di klinik Sarah
"Sar, aku ingin pilkb untuk Viona.", pinta Farel
"Viona? Perempuan yang baru kau nikahi? tapi kenapa?" tanya Dokter Sarah dengan penasaran
"Aku gak mau dia hamil anakku. Kau tau sendiri, aku hanya mencintai Dinda." cuek Farel
"Kalau kau mncintai Dinda, lalu mengapa kau mau melakukannya dengan Viona?" tambah Dokter Sarah
"Gak usah banyak nanya deh. Aku ngelakuinnya hanya semalam sama dia. Gak bermalam-malam." keluh Farel
"Yah tetap saja. Bisa jadi Viona ada pada masa suburnya. Dan, terlebih lagi jika kau melakukannya berulang-ulang walau hanya semalam." jawab dokter Sarah
jawaban dokter Sarah mulai membuat Farel takut. Farel mulai gelisah. Tapi tetap saja Farel meminta pil itu. Namun, dokter Sarah mengetahui sifat Dinda kekasih Farel. Sehingga dia memberikan vitamin kesuburan rahim untuk Viona yang diganti tempat obatnya saja. Kemudian Dokter Sarah menghubungi mama Farel dan memberitahunya.
"Keterlaluan Farel. Akan aku hukum dia dengan caraku sendiri. Pasti Dia sudah memberitahu semuanya kepada Viona. Semoga Viona tak berkecil hati. Ini semua untuk kebaikan kalian berdua. Kau lakukan tugasmu sebaik mungkin Sarah. Hubungi tante jika terjadi sesuatu lagi." jawab telepon mama Farel di seberang sana
*Dokter Sarah dan Farel adah sahabat. Semasa kuliah, merema berteman dan Dokter Sarah sering berkunjung ke rumah Farel. Namun di antara mereka tak menyimpan perasaan untuk satu sama lainnya.
...............
Viona bangun kesiangan hari ini. Dibukanya mata dengan perlahan. Badannya terasa agak ngilu. Suhu tubuhnya pun meningkat. Mungkin karena Viona lelah dengan pikirannya sendiri... Saat Viona ingin beranjak dari sofa ke kamar mandi, Farel membuka pintu kamar...
"Dari mana saja dia?" batin Viona, namun Viona tetap beranjak ke kamar mandi
"Viona, tunggu. Ini Vitamin untukmu. Agar tubuhmu tetap sehat meski kau tidur di sofa setiap hari."
Viona pikir benar untuk meminum Vitamin. apalagi sekarang Viona merasakan sekujur tubuhnya begitu tidak nyaman dan merasa lelah..
Farel bersiap untuk pergi ke kantor, namun Viona menahan kepergiannya dengan pertanyaan.
"Maaf, aku bukan bermaksud mengganggumu. Tapi, bisakah aku bekerja?" Tanya Viona
",Yah, silahkan. terserahmu.", jawaban yang simple dari Farel dan kemudian ia pergi
Viona berpikir untuk bekerja dan mengajar di Sekolah yang di tawari temannya. Namun, Viona takut jika gajinya tak akan cukup untuk membiayai dirinya sendiri. Terlebih lagi, gaji honornya akan di terima tiap 3 sampai 4 bulan sekali.
Viona memutuskan untuk mencari pekerjaan yang lain. Dia mencoba untuk pergi ke cafe, toko dan swalayan kecil lainnya. yang bisa memberikannya gaji sebulan sambil menunggu pengangkatan CPNS guru sesuai dengan kependidikannya semasa kuliah.
Viona mencoba masuk di Kedai Coffe. Dan ternyata, ia bertemu dengan seorang pria yang malam lalu mengira bahwa Viona akan bunuh diri.
"Hey Wisnu. Apa kabar?", sapa Viona..
"ya.. Viona? Saya baik-baik saja. Apa yang kau lakukan disini?", tanya Wisnu
"Hmmm... sebenarnya. Aku ingin mencari loker." jawab Viona dengan ragu
"Loker? kamu mau bekerja?" tanya Wisnu lagi
"Iya. kerja apa saja dulu. Asal aku punya biaya saja. itu sudah cukup" jawab Viona dengan jujur
"Baiklah. aku akan bantu kamu. Besok, kamu datang lagi di Cafe ini. yah? kamu bisa bekerja mulai besok." tawar Wisnu
"Lah,, kok kamu yang terima. Pemiliknya mana? atau????" ragu Viona
" hehehe, iya. Aku pemilik cafe ini. Dan mungkin kita berjodoh. Sudah yang ke 3 kalinya kita bertemu di sini." canda Wisnu
Di sudut ruangan cafe,, seseorang sedang melihat Viona sedang tersenyum pada seorang lelaki yang membelakanginya. Namun ia tak terlalu ambil pusing dan segera meninggalkan cafe itu.
-bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Mel Rezki
yang bakal jadi rival farel🤭
2021-07-13
1
park yummy
sapa tu thor yg senyum tadi penasaran aku 🙂
2021-07-13
1