MYH 3

Farel duduk perlahan seraya memijit keningnya sendiri. Ia bingung harus mengambil langkah apa. Untuk menolong kekasihnya agar selamat dari ancaman keluarganya, ataukah harus pergi meninggalkan keluarganya?? Sementara sang kekasih tak bisa hidup tanpa uang. Farel berpikir keras, apakah Dinda mau memulai hidup dari 0, tak memiliki apa-apa.

Lamunan Farel buyar saat Mamanya mendesak kembali dengan pertanyaan.

"Putuskan Farel. Mana yang akan kau pilih sekarang!" Desak Mamanya

"Baik mah. Farel akan mengikuti semua perkataan mama dan papa. Farel akan mendekati gadis itu dan akan menikahinya. Asal...." Farel terhenti

"Asalkan apa Farel?" tanya papanya

"Hanya 3 Bulan. 3 bulan Farel akan menikahinya. Papa dan Mama sendiri tau bagaiman rasanya hidup bersama orang yang tidak kita cintai. Bahkan mama rela meninggalkan kakek demi papa yang mama cintai." bantah Farel

Plaaaaakkkkk

satu tamparan keras mendarat di pipi Farel.

Begitu terkejut Farel di tampar oleh papanya

"Pah, sudah!" Sang mama menghentikan

"Berlebihan sekali katamu terhadap mamamu Farel!" Ucap Papa Farel

"Baik, mama ikuti kemauanmu. Selama 3 bulan. Jika kau masih belum mencintainya. Maka kau bisa meninggalkannya." Ucap mama Farel seraya meninggalkan Farel dengan linangan air mata. Tak menyangka Farel bisa berkata seperti itu.

#flashbackon

Farel dan Dinda begitu terkejut dengan ketukan pintu dari luar ruangannya. Segera Dinda menjaga jarak dari Farel dengan berpura-pura mengambil 1 map yang berada di atas meja Farel. Begitu pintu dibuka, ternyata yang datang adalah asisten kakek Farel yang diperintahkan untuk membantu Farel sekaligus menjadi mata-mata keluarga Farel. Yah, Dia adalah Bagas.

"Ada apa Bagas? Aku belum memberimu izin untuk masuk, kau menerobos begitu saja" Tanya Farel dengan kesal

"Maaf Tuan, saya hanya ingin mengantarkan ini." jawab Bagas

Tanpa bertanya, Farel mengerti dengan apa yang dibawakan oleh asistennya.

"Letakkan! Dan silahkan keluar!" Pinta Farel

Bagaspun keluar dari ruangan Farel dengan di ikuti Dinda.

Tanpa membuka barang yang di bawakan oleh Bagas, Farel sudah tahu apa isinya.

Seketika Farel terbayang dengan apa yang sudah ia lakukan kepada Viona semalam.

"Akkkhhhhh,, mengapa aku harus benar-benar menyentuhnya? Mengapa syarat dari mama dan papa harus sekejam ini." Farel menghempaskan kasar dirinya di sofa.

Farel tidak berniat menyentuh harta berharga Viona. Namun, sebelum akad pernikahan ternyata Mama Farel memberikan perjanjian baru kepada Farel. Bahwa dalam 3 Bulan, Viona harus hamil. Jika Viona bisa hamil, maka Farel bisa menikahi Dinda. Dengan begitu anak yang di kandung Viona akan menjadi tanggung jawab papa mamanya. Tanpa berpikir panjang, Farel meng-iyakan perjanjian baru dari mamanya. Dengan begitu, Farel berpikir akan menceraikan Viona dan menikahi Dinda.

Namun, tanpa di sadari Farel. Bahwa darah lebih kental daripada air. Mamanya lebih paham watak Farel. Tidak akan mungkin Farel berani mencampakan seorang wanita yang sedang mengandung anaknya. Sehingga semua yang terjadi tak luput jua dari doa mamanya.

Braaaakk!!!!!!!!!!!

Farel sangat terkejut dengan pintu ruangannya yang dibuka dengan kasar oleh seorang wanita.

"Dinda?" Kejut Farel yang bingung dengan mata mulai menyala

"Apa ini Farel????" Dinda melemparkan map yang ia bawa, dan ternyata berisi buku nikah Viona dan Farel

"Kau menghianatiku dengan menikahi gadis sialan ini? Siapa dia Farel??? Mengapa kau tegaaaaaaa Fareelll?" Teriak Dinda yang dengan segera Farel menutup mulutnya

"Hmm, Dinda. Ku mohon, tenanglah dulu. Aku akan menjelaskan apa yang sedang terjadi!" gelagapan Farel ingin menjelaskan pada Dinda. Ia bingung harus memulainya dari mana.

"Apa? Apa yang akan kau jelaskan Farel?" Dinda terdiam duduk sembari mengepalkan kedua tangannya

Dengan panjang lebar, Farel menjelaskan kepada Dinda. Bahwa semua ini adalah permintaan mamanya.

Dinda semakin geram dengan kenyataan itu.

"Tunggulah Farel, akan ku buat kau selalu mengejarku dan bahkan bisa mencampakan keluargamu, mengambil seluruh hartamu.", batin Dinda yang pura-pura luluh dan menerima penjelasan Farel

"Aku mohon Dinda, hanya kau yang benar aku cintai. Viona hanya menjadi alat ibuku untuk mencari keturunan. Kau tahu sendiri, hingga saat ini ka Fani belum memiliki keturunan." ibah Farel menggenggam kedua jemari Dinda

"iya sayang. Maafkan aku. Aku tak bisa mengontrol emosiku. Tapi aku minta padamu 1 Farel!" tawar

"Katakan, apa yang harus aku lakukan!", rayu Farel

"Aku ingin kau perkenalkan diriku dengan wanita sialan itu." pinta Dinda

"Tapi,.."

"Tidak Farel,, hanya itu caramu untuk membuktikan bahwa kau mencintaiku." tambah Dinda

"Baiklah, aku ikuti kemauanmu. Sekarang, kembalilah. Karna aku akan segera pulang ke rumah ibu.",

Sudah hampir 6 jam Farel berada di kantor, ia bergegas kembali ke hotel dimana Viona berada.

Farel melajukan mobil yang ia kendarai. Namun, Farel merasa di ikuti oleh orang yang tidak ia kenali. Namun, ia hanya bisa waspada saja.

........................

"Viona, bangunlah!" suara yang sangat dikenali oleh Viona membangunkannya

"Farel, bagaimana caranya kau bisa masuk?" tanya Viona heran

"Aku memiliki semua kunci. termasuk kunci di hatimu." goda Farel sambil melonggarkan dasi di lehernya

*tok tok tok (Suara ketukan pintu) dari luar kamar

"Viona, tolong bukakan pintu yah. Aku ke kamar mandi sebentar." pinta Farel

Viona bergegas membuka pintu, namun ternyata sosok yang bertamu adalah seorang wanita yang tak pernah dikenali oleh Viona. Dengan penuh tanda tanya, Viona memberanikan diri untuk bertanya.

"Maaf, cari siapa ya mbak?" tanya Viona

"Ohh, jadi wanita j***ng ini adalah istri sementara Farel? Dia yang mau merebut semua kekayaan Farel dariku?" Batin Dinda

"Tidak MUNGKIN!!!" Ucap Dinda dengan nada suara yang meninggi

"Hah???? Tidak mungkin apa mbak?" tanya Viona lagi

"Jadi, kamu istri Farel?" sinis Dinda

"Iya, saya istri Farel." Jawab Viona penuh kebingungan, namun juga membuatnya kesal

"Oh yah, saya Dinda. Pacar Farel. Opss, sekertaris Farel" Jelas Dinda dengan sengaja menyebutkan kata pacar Farel

Deeegggggg.....

"Serasa patah hatiku Tuhan, sakit sekali apa yang aku dengarkan saat ini. Jangan kalah Viona. Jangan mau kalah!!!" Batin Viona

"Ada perlu apa yah?" Viona berusaha tenang dengan memberikan tanya balik

"Oh yah enggak. Cuma mau liat ajah tempat kalian bulan madu. agak murah yah hotelnya. Aku kira yah, karna Pak Farel Bos Besar, bisa bulan madu di hotel lebih besar dari ini. maaf ya!" Sindir Dinda dengan senyum sinis

"Viona, siapa yang datang?" Tanya Farel masih menggunakan handuk yang hanya menutupi bagian bawahnya saja. Dan jelas pemandangan itu membuat Dinda geram dan menerobos masuk lalu memeluk Farel dengan erat. Dinda memicingkan matanya melihat ekpresi Viona yang sangat sangat terkejut

-bersambung

Terpopuler

Comments

Mentari_Timur

Mentari_Timur

iya 😊😊

2021-08-22

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!