Episode 4 : Perpisahan

Hari ini adalah hari dimana aku akan melaksanakan ujian akhir, pagi ini aku bangun lebih awal karena aku harus berangkat pagi karena aku tidak mau ujian akhirku jelek. Aku cepat – cepat untuk mandi dan sarapan, tapi rumah tampak sepi sepi seperti ibukku sudah berangkat ke kantor hari ini soalnya hari pertama masuk kerja setelah kemarin libur karena hari minggu. Setelah selesai semua, aku cepat – cepat membuka pintuku dan aku terkejut saat melihat Sandy ada di depanku

“Pagi nona manis” ucap Sandy sambil tersenyum

“Mmmm ... Pagi juga ... kamu ngagetin aku sih” protesku

“Hihihi ... maafkan diriku ini... hayuk kita berangkat” ucap Sandy dan kamipun berangkat bersama seperti biasanya

“Tumben kamu berangkat awal?”

“Loh ...aku tau kamu bakal berangkat awal kalau ujian, makanya aku berangkat awal banget” gumam Sandy

“Makasih ya Sandy” ucapku dengan tersenyum

“Apa sih buat kamu” goda Sandy

“Iiihh ... apaan sih alay” gumamku dan tidak beberapa lama kami sampai di sekolah, sudah banyak orang yang datang pagi untuk hari ini, karena kelas di acak mungkin aku tidak sekelas dengan Sandy

“Sandy ayo liat papan pengumuman” ajakku dan Sandy mengikutiku

Setelah sampai di depan papan pengumuman aku mencari kelas yang akan aku gunakan untuk ujian begitupun Sandy yang juga sibuk mencari namanya, dan ternyata aku di kelas D-1

“Sandy... kamu di ruang apa?” tanyaku

“Aku di D-1, kamu dimana?”

“Aku juga di D-1”

“Waaah sekelas dong” ucap Sandy dengan tersenyum

Ting ... tong ... ting ... tong

“Eh ... bel nya udah bunyi ... ayo ke kelas jangan sampai kita telat” ucap Sandy dan langsung menarikku ke kelas

“Semangat ya ujiannya sayang, fighting” bisik Sandy saat di depan kelas

“Kamu juga ya” ucapku dan kami pun duduk di tempat duduk kami masing – masing dan tidak beberapa lama pengawas ujian datang ke ruangan ujian

“Baik anak – anak semangat untuk mengerjakan soal ujiannya ya” ucap pengawas sambil membagikan kertas ujian.

Aku sangat bersemangat dalam mengerjakan ujian ini, karena aku sudah siap sebelumnya dan juga soal – soal yang ada sudah aku pelajari sebelumnya.

“Aku tidak boleh kalah dengan Sandy” gumamku sambil terus mengerjakan soal yang ada

“Waktu kurang 5 menit lagi ya ...” ucap pengawas ruangan dan semua murid yang ada di dalam kelas ramai

“Husst ... dimohon untuk diam” ucap pengawas dan murid – murid pun diam

Ting ... tong... ting ... tong

“Baiklah, silahkan kertas ujiannya dikumpulkan...” ucap pengawas ruangan saat bel sekolah berbunyi

“Bentar pak” teriak salah satu murid

“Bentar lagi pak” teriak murid yang lain

“Tidak ada sebentar ... dikumpulkan sekarang” ucap pengawas ruangan dan berlalu ke luar kelas dan banyak murid – murid yang terlambat mengumpulkan kertas ujian berlari menyusul pengawas ruangan sedangkan aku sudah selesai dari awal

“Kamu udah selesai?” tanya Sandy di sebelahku

“Oh ... sudah dong”jawabku sambil merapikan alat tulisku

“Ayo kita ke suatu tempat” ucap Sandy sambil menarik tanganku

“Kemana?”

“Kamu akan tau sendiri”

“Emang mau ngapain?”

“Ada yang aku omongin ke kamu” ucap Sandy dan terus menarik tanganku

“Iya ... baiklah” ucapku dan mengikuti Sandy dari belakang

Dengan memakai seragan sekolah, aku mengikuti Sandy menuju tempat yang aku sendiri tidak tau apa, tapi jalan yang kami lalui adalah jalan menuju ke Danau Forest

“Kita ke Danau Forest?” tanyaku

“Yups, betul sekali”

“Emang mau ngapain kesana?”

“Ada sesuatu hal yang akan aku beritahu ke kamu?”

“Apa itu?”

“Nanti aja, bentar lagi sampai kok” ucap Sandy dan kami tiba di Danau Forest

“Bagus ya pemandangannya” ucapku kagum melihat pemandangan sore hari di Danau Forest

“Iya emang, biar kamu tetep ingat aku” ucap Sandy tiba – tiba

“A ... apa maksudmu?” tanyaku kaget

“Aku besok berangkat ke luar negeri ...” ucapnya lirih

“Untuk apa?” tanyaku sedih

“Kan aku udah bilang aku akan kuliah di luar negeri”

“Harus besok banget?”

“Iya ... “

“Kan pengumuman ujian belum diumumin” protesku

“Iya ... tapi aku sudah keterima disana”

“Kamu kuliah di negara mana?”

“Di Jepang ...”

“Kapan kamu akan balik?”

“Aku tidak tahu kapan aku akan balik ke kota ini ... kamu baik – baik ya di sini, jangan nakal – nakal... kalau aku udah sukses aku akan menemuimu dan ibumu untuk melamarmu” ucap Sandy dan tanpa sengaja air mataku mengalir

“Jangan sedih sayang, kita akan bertemu lagi kok ... aku janji” ucap Sandy dan mengangkat jari kelingkingnya

“Baiklah aku pegang janjimu” ucapku sambil tersedu – sedu

“Udah jangan nangis, kan kamu bisa menghubungiku” ucap Sandy menenangkanku

“Tapi apakah kamu akan membalas semua pesanku” tanyaku

“Itu pasti” ucap Sandy dengan tersenyum

Aku mencoba tersenyum tetapi sangat sulit bagiku melepaskan seseorang yang selama ini dekat denganku, kemanapun selalu bersama, dan juga pacarku yang dimana kami baru saja pacaran.

“Ayo pulang, udah sore ... nanti tante marahin aku lagi loh” ucap Sandy dan menarikku pulang

“Aku gak mau pulang” ucapku lirih

“Kenapa?”

“Aku pengen sehari ini aja bersamamu”

“Mmm ... baiklah tapi kita pulang dulu, beritahu tante dulu ya”

“Baiklah” ucapku dan kamipun pulang ke rumah untuk mengganti baju dan pamit ke ibukku

Sesampainya di rumah aku tidak melihat ibuku, aku langsung lari ke kamarku untuk berganti baju dan segera mencari ibuku. Disaat aku mencari ibuku di seisi rumah, aku menemukannya di kamar sedang membaca koran

“Mom...”

“Ada apa sayang?”

“Ak keluar sebentar boleh?”

“Ngapain malam – malam?”

“Ayo lah mom please” ucapku memohon

“Kamu mau kemana? ... sama siapa?” tanya ibuku dengan penuh curiga

“Aku mau keluar sama Sandy”

“Mau ngapain?”

“Sandy besok udah gak disini lagi mom, aku pengen sehari ini aja sebelum dia berangkat aku pengen bersama dengan dia” ucapku memohon

“Loh emang Sandy mau kemana?”

“Dia mau kuliah di luar negeri mom, aku sedih” ucapku lirih

“Mata kamu kemana sembab gitu” tanya ibuku saat tau mataku sembab

“Aku sedih mom, dari tadi nangis mulu ... masa momy gak ngijinin aku” ucapku sedih

“Hmm ... baiklah, kalau pulang hati – hati ... jangan aneh – aneh ... jangan pulang larut malam” ucap ibukku menyetujuinya

“Seriusan mom? ... makasih mom” ucapku senang sambil memeluk ibuku

Ting tong ... ting tong

Tiba – tiba bel rumahku berbunyi, aku tau yang ada di depan rumah adalah Sandy

“Sebentar ..” ucapku sembari berlari membukakan pintu dan ternyata ibukku mengikutiku dari belakang

“Kamu udah siap?” tanya Sandy

“Eh Sandy ... silahkan masuk” ucap ibuku ramah

“Terimakasih tante ... umm ... tante bolehkah Sandy mengajak Cherry keluar malam ini?”

“Boleh ... tapi jangan larut malam ... dan jaga diri baik – baik” ucap ibukku dan Sandy senang mendengarnya

“Baiklah mom ... kami pergi dulu” ucapku

“Mari tante” ucap Sandy dan kami berdua pun pergi dari rumah

Selama perjalanan aku melihat banyak orang yang berlalu lalang di jalanan yang kami lalui, dan tiba – tiba kami sampai di taman kota, dimana taman kota ini adalah taman yang paling ramai kalau malam hari

“Kita ke taman kota?” tanyaku kepada Sandy

“Yups benar”

“Sandy” ucapku lirih

“Ada apa sayang?”

“Kamu jangan lupain aku ya” ucapku sedih

“Iya ... tenang aja, aku akna sering – sering mengirimu email” ucap Sandy menenangkanku

“Beneran loh ya?”

“Iya ... kalau aku gak sibuk aku akan mengirimu email”

“Sandy ...”

“Iya sayang”

“Pokok jangan nakal – nakal ya disana” ucapku memohon

“Iya kamu tenang aja ya sayang” ucap Sandy sambil mengelus rambutku

“Sandy...”

“Iya sayang”

“Kalau aku rindu kamu bagaimana?”

“Ya kan kamu punya foto kita, pandangi aja foto kita ... apalagi kan kamu memakai cincin pemberianku kan, kamu elus – elus aja cincin itu seperti aku kok selalu ada untukmu walaupun kita jauh” ucap Sandy sambil menatapku

“Mmm ... baiklah ... tapi kamu janji ya jangan lupain aku”

“Iya ... iya aku janji kok” ucap Sandy sambil memelukku

Aku dan Sandy menikmati malam yang dingin ini berdua, hanya berdua ... karena besok aku tidak akan bertemu dengan Sandy lagi, entah sampai kapan. Aku cuma berharap dia akan bertemu denganku dan menikahh denganku

“Cherry, kita balik yuk” ucap Sandy lirih

“Enggak mau”

“Eh ... kan tadi udah bilang ke tante pulang tidak larut malam, ini udah hampir jam 11” ucap Sandy mengingatkanku

“Hmmm baiklah ...” ucapku sedih dan kamipun pulang ke rumah kami masing – masing

Saat aku sampai rumah, aku melihat ibuku menungguku di ruang tamu sendirian sambil memandangi handphonenya

“Aku pulang” ucapku sambil menutup pintu

“Kok pulang sendiri, dimana Sandy?” tanya ibuku

“Dia udah pulang, tadi hanya mengantar sampai di depan rumah aja”

“Kok matamu tambah sembab?” tanya ibukku

“Enggak apa – apa kok mom”

“Udah jangan sedih – sedih, nanti kalian akan bertemu lagi kok, percaya deh sama momy”

“Benarkah mom?”

“Iya, kamu tenang aja ... oh ya besok kamu bekerja dengan momy ya”

“Loh kenapa mom?”

“Kamu sekarang bekerja di kantor momy”

“Tapi kan aku belum setuju mom” protesku

“Dari pada kamu sendirian di rumah, apalagi Sandy besok udah gak di kota ini” ucap ibuku dengan serius

“Baiklah mom ... aku tidur dulu mom” ucapku lesu dan naik tangga menuju kamarku

Aku tidak tau apa yang akan aku lakukan besok saat bekerja pertama kali di perusahaan terkenal itu, aku takut kalau aku hanya dijadikan pembantu oleh anaknya tuan Mark. Tapi ya udah lah, liat sikonnya nanti.

Episodes
1 Episode 1 : Sekolah
2 Episode 2 : Makan Malam
3 Episode 3 : Pacaran
4 Episode 4 : Perpisahan
5 Episode 5 : Kerja Pertama
6 Episode 6 : Rapat
7 Episode 7 : Perhatian
8 Episode 8 : Mengikuti Pesta
9 Episode 9 : Sakit Hati
10 Episode 10 : Sedih
11 Episode 11 : Kehangatan
12 Episode 12 : Perlakuan Berbeda
13 Episode 13 : Pertemuan Dengan Jijian
14 Episode 14 : Pembahasan
15 Episode 15 : Bermain Dengan Hassan
16 Episode 16 : Ada apa?
17 Episode 17 : Perasaan Yang Membingungkan
18 Episode 18 : Jalan Pagi
19 Episode 19 : Danau Terpencil
20 Episode 20 : Perasaan Hassan
21 Episode 21 : Pengalaman Pertama
22 Episode 22 : Perasaan Hassan
23 Episode 23 : Bertemu Ibu
24 Episode 24 : Kabar Buruk
25 Episode 25 :Rahasia Perjodohan
26 Episode 26 : Peluang Kerja
27 Episode 27 : Belajar Ikhlas
28 Episode 28 : Kejadian Yang Tidak Terduga
29 Episode 29 : Ke Villa Leonard
30 Episode 30 : Rapat Perdana
31 Episode 31 : Masa Lalu Leonard Dengan Sandy
32 Episode 32 : Menghadiri Pesta
33 Episode 33 : Pertemuan Dengan Danang Wu
34 Episode 34 : Pagi Yang Indah
35 Episode 35 : Rapat Dengan Steve
36 Episode 36 : Bertemu Hassan
37 Episode 37 : Pilihan Yang Sulit
38 Episode 38 : Rasa Penasaran
39 Episode 39 : Kejadian Yang Sesungguhnya
40 Episode 40 : Kebenaran Tentang Diriku
41 Episode 41 : Pelelangan Menegangkan
42 Episode 42 : Apa Yang Harus Aku Lakukan?
43 Episode 43 : Kembali Ke Rumah Kerajaanku
44 Episode 44 : Ternyata Wanita Itu Adalah...
45 Episode 45 : Berlatih Dengan Han
46 Episode 46 : Ternyata...
47 Episode 47 : Mendapatkan Senjata Di Pesta Min Shi
48 Episode 48 : Bertemu Dengan Pembunuh Ayah
49 Episode 49 : Bertaruh Dengan Hasan
50 Episode 50 : Bertemu Hasan Di Danau
51 Episode 51 : Berlatih Di Markas Hasan
52 Episode 52 : Pulang Ke Kerajaan
53 Episode 53 : Fakta Yang Sebenarnya
54 Episode 54 : Bertemu Kang Land
55 Episode 55 : Berlatih Dengan Kang Land
56 Episode 56 : Menyelamatkan Kang Land
57 Episode 57 : Kerajaan Park
58 Episode 58 : Berlatih Dengan Park Je Li
59 Episode 59 : Melawan Ayahnya Sandy dan Ayahnya Amel
60 Episode 60 : Pertarungan Dimulai
61 Episode 61 : Berhasil Membalaskan Dendamku
62 Episode 62 : Tersadar
63 Episode 63 : Berbincang Dengan Kang Land
64 Episode 64 : Mengobrol Santai
65 Episode 65 : Bertemu Dengan Naila
66 Episode 66 : Bertarung Dengan Naila
67 Episode 67 : Sakit Hati
68 Episode 68 : Pergi Dari Kerajaan
69 Episode 69 : Kehidupan Sekarang
70 Episode 70 : Identitas Le No
71 Episode 71 : Kabar Yang Mengejutkan
72 Episode 72 : Beri Aku ...
73 Episode 73 : Berbelanja Di Mall
74 Episode 74 : Markas Hioshi
75 Episode 75 : Bertemu Dengan Je Eun Lagi
76 Episode 76 : Rapat Dengan Para Peringkat Pertama
77 Episode 77 : Pulang
78 Episode 78 : Mafia Malam Merah
79 Episode 79 : Menjadi Istri Park Je Eun
80 Episode 80 : Cerita Kang Land
81 Episode 81 : Hadiah Dari Ibu
82 Episode 82 : Mengikuti Survival
83 Episode 83 : Bertemu Merlinda
84 Episode 84 : Mengalahkan Merlinda
85 Episode 85 : Dendam
86 Episode 86 : Melawan Naila
87 Episode 87 : Berakhirnya Survival
88 Episode 88 : Perlombaan Survival
89 Episode 89 : Merencanakan Strategi
90 Episode 90 : Pelaku Pembunuh Ayah
91 Episode 91 : Membalaskan Dendam
92 Episode 92 : Pesta ...
93 Episode 93 : Membuat Senjata dan Rencana
94 Episode 94 : Berlatih bersama Kang Land
95 Episode 95 : Rapat Dengan Dewan Pengawas
96 Episode 96 : Rencana Penyusupan
97 Episode 97 : Bekerjasama Dengan Musuh
98 Episode 98 : Informasi Xizi
99 Episode 99 : Kembaran Kakak?
100 Episode 100 : Bertemu dengan Kim Go Dil
101 Episode 101 : Apa Yang Harus Aku Lakukan?
102 Episode 102 : Di Mulai Perang
103 Episode 103 : Kejadian Yang Sebenarnya Terjadi
104 Episode 104 : Mengalahkan Naila
105 Episode 105 : Kang Land Terluka
106 Episode 106 : Tersadarnya Kang Land
107 Episode 107 : Kembali Ke Medan Perang
108 Episode 108 : Mengetahui Pelaku Pembunuh Ibu
109 Episode 109 : Terkena Racun
110 Episode 110 : Berhasil Membalaskan Dendam
111 Episode 111 : Sadar Dari Pingsan
112 Episode 112 : Markas Mafia Tertinggi Asia
113 Episode 113 : Je Euni?
114 Episode 114 : Rahasia Keluarga Park
115 Episode 115 : Rapat Dengan Kenz Je
116 Episode 116 : Penjelasan Tetua Kim
117 Episode 117 : Bersama Kenz
118 Episode 118 : Apa Yang Kamu Lakukan Je Eun?
119 Episode 119 : Terjadi Lagi...
120 Episode 120 : Sidang Keluarga Kerajaan
121 Episode 121 : Kembali Bekerja
122 Episode 122 : Ke Rumah Kenz Je
123 Episode 123 : Janji Kenz Je
124 Episode 124 : Pesta Ulang Tahun Choi
125 Episode 125 : Siapa Kenz itu?
126 Episode 126 : Berdua Bersama Kenz
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Episode 1 : Sekolah
2
Episode 2 : Makan Malam
3
Episode 3 : Pacaran
4
Episode 4 : Perpisahan
5
Episode 5 : Kerja Pertama
6
Episode 6 : Rapat
7
Episode 7 : Perhatian
8
Episode 8 : Mengikuti Pesta
9
Episode 9 : Sakit Hati
10
Episode 10 : Sedih
11
Episode 11 : Kehangatan
12
Episode 12 : Perlakuan Berbeda
13
Episode 13 : Pertemuan Dengan Jijian
14
Episode 14 : Pembahasan
15
Episode 15 : Bermain Dengan Hassan
16
Episode 16 : Ada apa?
17
Episode 17 : Perasaan Yang Membingungkan
18
Episode 18 : Jalan Pagi
19
Episode 19 : Danau Terpencil
20
Episode 20 : Perasaan Hassan
21
Episode 21 : Pengalaman Pertama
22
Episode 22 : Perasaan Hassan
23
Episode 23 : Bertemu Ibu
24
Episode 24 : Kabar Buruk
25
Episode 25 :Rahasia Perjodohan
26
Episode 26 : Peluang Kerja
27
Episode 27 : Belajar Ikhlas
28
Episode 28 : Kejadian Yang Tidak Terduga
29
Episode 29 : Ke Villa Leonard
30
Episode 30 : Rapat Perdana
31
Episode 31 : Masa Lalu Leonard Dengan Sandy
32
Episode 32 : Menghadiri Pesta
33
Episode 33 : Pertemuan Dengan Danang Wu
34
Episode 34 : Pagi Yang Indah
35
Episode 35 : Rapat Dengan Steve
36
Episode 36 : Bertemu Hassan
37
Episode 37 : Pilihan Yang Sulit
38
Episode 38 : Rasa Penasaran
39
Episode 39 : Kejadian Yang Sesungguhnya
40
Episode 40 : Kebenaran Tentang Diriku
41
Episode 41 : Pelelangan Menegangkan
42
Episode 42 : Apa Yang Harus Aku Lakukan?
43
Episode 43 : Kembali Ke Rumah Kerajaanku
44
Episode 44 : Ternyata Wanita Itu Adalah...
45
Episode 45 : Berlatih Dengan Han
46
Episode 46 : Ternyata...
47
Episode 47 : Mendapatkan Senjata Di Pesta Min Shi
48
Episode 48 : Bertemu Dengan Pembunuh Ayah
49
Episode 49 : Bertaruh Dengan Hasan
50
Episode 50 : Bertemu Hasan Di Danau
51
Episode 51 : Berlatih Di Markas Hasan
52
Episode 52 : Pulang Ke Kerajaan
53
Episode 53 : Fakta Yang Sebenarnya
54
Episode 54 : Bertemu Kang Land
55
Episode 55 : Berlatih Dengan Kang Land
56
Episode 56 : Menyelamatkan Kang Land
57
Episode 57 : Kerajaan Park
58
Episode 58 : Berlatih Dengan Park Je Li
59
Episode 59 : Melawan Ayahnya Sandy dan Ayahnya Amel
60
Episode 60 : Pertarungan Dimulai
61
Episode 61 : Berhasil Membalaskan Dendamku
62
Episode 62 : Tersadar
63
Episode 63 : Berbincang Dengan Kang Land
64
Episode 64 : Mengobrol Santai
65
Episode 65 : Bertemu Dengan Naila
66
Episode 66 : Bertarung Dengan Naila
67
Episode 67 : Sakit Hati
68
Episode 68 : Pergi Dari Kerajaan
69
Episode 69 : Kehidupan Sekarang
70
Episode 70 : Identitas Le No
71
Episode 71 : Kabar Yang Mengejutkan
72
Episode 72 : Beri Aku ...
73
Episode 73 : Berbelanja Di Mall
74
Episode 74 : Markas Hioshi
75
Episode 75 : Bertemu Dengan Je Eun Lagi
76
Episode 76 : Rapat Dengan Para Peringkat Pertama
77
Episode 77 : Pulang
78
Episode 78 : Mafia Malam Merah
79
Episode 79 : Menjadi Istri Park Je Eun
80
Episode 80 : Cerita Kang Land
81
Episode 81 : Hadiah Dari Ibu
82
Episode 82 : Mengikuti Survival
83
Episode 83 : Bertemu Merlinda
84
Episode 84 : Mengalahkan Merlinda
85
Episode 85 : Dendam
86
Episode 86 : Melawan Naila
87
Episode 87 : Berakhirnya Survival
88
Episode 88 : Perlombaan Survival
89
Episode 89 : Merencanakan Strategi
90
Episode 90 : Pelaku Pembunuh Ayah
91
Episode 91 : Membalaskan Dendam
92
Episode 92 : Pesta ...
93
Episode 93 : Membuat Senjata dan Rencana
94
Episode 94 : Berlatih bersama Kang Land
95
Episode 95 : Rapat Dengan Dewan Pengawas
96
Episode 96 : Rencana Penyusupan
97
Episode 97 : Bekerjasama Dengan Musuh
98
Episode 98 : Informasi Xizi
99
Episode 99 : Kembaran Kakak?
100
Episode 100 : Bertemu dengan Kim Go Dil
101
Episode 101 : Apa Yang Harus Aku Lakukan?
102
Episode 102 : Di Mulai Perang
103
Episode 103 : Kejadian Yang Sebenarnya Terjadi
104
Episode 104 : Mengalahkan Naila
105
Episode 105 : Kang Land Terluka
106
Episode 106 : Tersadarnya Kang Land
107
Episode 107 : Kembali Ke Medan Perang
108
Episode 108 : Mengetahui Pelaku Pembunuh Ibu
109
Episode 109 : Terkena Racun
110
Episode 110 : Berhasil Membalaskan Dendam
111
Episode 111 : Sadar Dari Pingsan
112
Episode 112 : Markas Mafia Tertinggi Asia
113
Episode 113 : Je Euni?
114
Episode 114 : Rahasia Keluarga Park
115
Episode 115 : Rapat Dengan Kenz Je
116
Episode 116 : Penjelasan Tetua Kim
117
Episode 117 : Bersama Kenz
118
Episode 118 : Apa Yang Kamu Lakukan Je Eun?
119
Episode 119 : Terjadi Lagi...
120
Episode 120 : Sidang Keluarga Kerajaan
121
Episode 121 : Kembali Bekerja
122
Episode 122 : Ke Rumah Kenz Je
123
Episode 123 : Janji Kenz Je
124
Episode 124 : Pesta Ulang Tahun Choi
125
Episode 125 : Siapa Kenz itu?
126
Episode 126 : Berdua Bersama Kenz

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!