Liburan

Tak terasa saat ini sudah hari Natal di kota Surabaya, yakni tanggal 25 Desember pada tahun 2019. Sekolah pun diliburkan hingga kurang lebih dua bulan lamanya.

Selena dan keluarganya berencana untuk pergi ke luar kota untuk menikmati masa liburan yang panjang.

Mereka pun telah menyewa sebuah penginapan di kota Malang, tepatnya di Kebun Bunga.

Kamar-kamar di penginapan yang bernuansa alam hutan dan taman rahasia itu dibagi menjadi beberapa kamar yang dinamai dengan nama-nama bunga.

Kamar yang didapatkan oleh Selena dan keluarganya adalah Kamar Melati; yakni kamar yang diberi bunga melati palsu di beberapa sudut ruangannya, disediakan berbagai jenis sabun beraroma melati, diberi nuansa kayu dan warna putih dari bunga melati, serta terdapat beberapa peralatan yang diukir dengan bentuk yang menyerupai bunga melati.

Selain itu, seorang staf dari penginapan tersebut memberikan beberapa cangkir teh hangat beraroma melati dan sebuah parfum wangi melati gratis sebagai ucapan selamat datang dan selamat Natal.

"Wah, penginapan ini benar-benar indah. Sungguh di luar dugaan, kamar ini akan sewangi dan senyaman ini." ucap Selena.

"Penginapan ini bersih ya, Kak." ujar Ben, si adik kecil.

Kedua orang tua mereka tersenyum puas melihat kedua anak itu menikmati tempat yang dipilih mereka tersebut.

"Bagaimana kalau kita keluar melihat-lihat?" Selena mengajak adiknya.

"Ayo Kak, Ben mau. Ben mau!" ucap adiknya girang seperti kelinci kepanasan yang melompat-lompat.

Mereka pun keluar dari kamar Melati setelah diizinkan oleh kedua orang tua mereka. Tak lama kemudian, ketika sedang melihat-lihat..

"Kakak, coba lihat ini!" seru Ben.

"Ada apa, Ben? Apa yang kau temukan?" tanya Selena sambil berjalan mendekati Ben yang seperti menggenggam sesuatu dalam tangannya.

Seketika, mata Selena membelalak terkejut. Ia pun bertanya kepada adiknya; "Ben, darimana kamu mendapatkan batu permata itu?"

"Aku menemukannya, Kak."

"Kakak rasa kita harus memberi tahu Papa dan Mama. Mungkin saja benda ini adalah milik seseorang yang kehilangan dan sedang mencari-carinya."

Ben pun menurut dan mengurungkan niat asalnya untuk menyimpan sesuatu yang dianggap sebagai penemuan berharganya tersebut.

Beberapa saat kemudian, mereka kembali ke kamar mereka dan menunjukkannya kepada sang Papa dan Mama.

"Kurasa ini asli." kata Papa.

"Benarkah? Kalau begitu, pasti akan ada yang mencari barang tersebut." ujar Mama.

Selena dan Ben duduk di kursi sambil menonton televisi. Namun, Selena melihat bahwa raut wajah adiknya sedikit murung. Ia pun bertanya kepada si adik kecil; "Ben, kenapa kamu murung? Apa kamu ingin ditemani oleh kakak melakukan sesuatu yang lain?"

Ben menggelengkan kepala dan hanya diam saja.

"Ben, ada masalah apa? Ceritakan kepada kakak."

"Kakak.. sebenarnya, Ben ingin memberikan batu itu kepada kakak. Soalnya Ben belum pernah memberikan hadiah apapun untuk kakak. Padahal kakak selalu membelikan hadiah untuk Ben setiap kali Ben berulang tahun."

Mendengar perkataan si adik kecil, Selena langsung tersadar bahwa hari ulang tahunnya adalah yang paling dekat dengan hari natal dan tahun baru imlek, yakni pada tanggal 9 Maret. Sedangkan, hari ulang tahun Ben adalah tanggal 11 November. Kemudian, ayah dan ibu mereka sama-sama berulang tahun pada bulan Agustus.

"Terima kasih, adikku yang pengertian. Namun, karena kamu masih kecil lebih baik tidak usah mengkhawatirkan hal-hal yang belum saatnya. Bagaimanapun, kakak senang karena Ben memikirkan kakak, tapi akan lebih baik jika Ben tidak bergumul untuk membalas kebaikan kakak."

Ben hanya menatap kakaknya sambil termenung.

"Lalu, bila kita sudah besar, apa kakak mau menerima hadiah dari Ben?" ucap Ben tiba-tiba.

Selena mengangguk, lalu tersenyum dan berkata; "Ben, apa kamu begitu menyayangi kakak?"

"Tentu saja. Ben ingin selalu bersama kakak. Sebab kakak selalu baik dan mau mengajari Ben banyak hal. Selain itu, hanya kakak yang mau mendengarkan Ben. Soalnya Papa dan Mama sibuk bekerja." jawab anak itu polos dan jujur.

"Begitu ya?" ucap Selena berpura-pura baru mengerti.

"Benar, kakak adalah pahlawan Ben."

"Pahlawan? Ben suka pahlawan wanita?"

"Tidak, tidak suka." Ben menggeleng.

Selena menahan tawa karena merasa gemas kepada adiknya, dan ia pun berkata; "Lalu?"

"Kalau sudah besar, Ben mau mengatakan kepada semua orang bahwa kakak memberikan semangat terbaik untuk Ben. Sebab Ben ingin menjadi seorang pemain gitar yang handal."

Tanpa berkata-kata lagi, Selena memeluk adiknya. Selena tidak menyangka bahwa ia akan mendengar perkataan yang mendalam dari lubuk hati seorang anak berusia 5 tahun tersebut.

Malam harinya..

"Selamat Natal!"

Orang tua mereka mematikan sebagian besar lampu di kamar itu, menyalakan beberapa tangkai lilin, dan membawakan dua buah kado natal untuk Selena dan Ben.

Mereka masing-masing mendapatkan hadiah menarik yang sangat mereka sukai. Lalu, mereka berdua dengan girang mengucapkan terima kasih dan berkata bahwa kedua orang tua mereka itu adalah yang terbaik di seluruh bumi.

Kedua orang tua mereka pun sepakat berkata; "Kalian juga adalah pemberian Tuhan yang terbaik dan kebahagiaan yang paling sempurna bagi kami."

Terpopuler

Comments

Oscar

Oscar

Asikk libur.. pengen hiks di rmh bosen corona ga ilang2

2020-04-25

2

Jane

Jane

skrg serasa dipenjara di rmh gara2 covid 19 😭😅😅 pingin liburan 😁

2020-03-25

1

Jane

Jane

skrg serasa lbur atau dipenjara di rmh yaa gara2 covid 19 😢😅😅

2020-03-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!