Setelah Li Wei membantu Li Wen berdiri, Li Wei terdiam sejenak sambil memandangi Hutan Air dengan kedua matanya yang terlihat menyipit seperti sedang mengamati jauh kedalam Hutan Air tersebut.
" Kakak bagaimana ini aku dan Jendral Haocun tidak bisa masuk kesana? "
Li Wen menunjuk kedalam Hutan Air yang berada tepat dihadapan ketiganya.
" sebaiknya kalian mencari tempat untuk menungguku kembali dari Hutan Air."
Tatapan mata Li Wei masih belum beranjak dari Hutan Air.
" Tapi Tuan Putri...? "
Jendral Haocun tampaknmenghawatirkan Putri Li Wei jika Ia harus memasuki Hutan Air sendirian.
" Kak, aku tidak akan membiarkanmu masuk kesana sendirian, aku akan coba lagi."
Tanpa menunggu persetujuan dari Li Wei, Li Wen segera berlari memasuki Hutan Air, karena ia menggunkan sedikit tenaga dalam ketika berlari mencoba untuk menembus Array membuatnya terpental lebih jauh lagi dari sebelumnya dan ia harus mendapat sedikit luka dalam.
AAAARRHHHH
Li Wen kembali terpental dan saat ini lebih jauh dan membuat tangan kanannya memegangi dada yang terasa sakit.
" Adik...!"
Li Wei berlari menghampiri Li Wen yang ambruk dan terlihat kesakitan didadanya, disusul oleh Jendral Haocun.
" sudahlah, turuti perkataanku, kau dan Jendral Haocun tunggu saja aku kemabli dari Hutan Air, percayalah aku akan baik-baik saja."
Li Wei memeluk Li Wen dan Li Wen pun segera menangis dalam pelukan Kakaknya.
" Tapi aku tidak mungkin membiarkanmu masuk sendirian Kak! "
Li Wen semakin erat memeluk Li Wei.
" Jendral Haocun, tolong jaga adikku. Aku akan segera menemui kalian setelah aku berhasil menemukan Inti Kekuatan Air."
Tanpa menunggu lebih lama lagi Li Wei segera melesat demgan ilmu peringan tubuhnya memasuki Hutan Air, sedangkan Li Wen tidak bisa berbuat apa-apa tubuhnya mulai melorot dan duduk bersimpuh sambil menangis melihat Li Wei semakin jauh kedalam memasuki Hutan Air.
Baru beberapa ratus meter memasuki Hutan Air, Li Wei sudah disambut oleh Pohon Air yang menghalau langkahnya, akarnya menjulur menjadi dinding sebagai penghalang langkah kaki Li Wei.
" Apa ini? "
Li Wei dengan waspada melihat akar yang yang semakin banyak membuat sebuah dinding penghalang. Tak berselang lama terdengar suara tawa yang membuat aura sekitar menjadi lebih menyeramkan dan diselimuti oleh udara yang sangat pekat hingga sedikit membuat napas Li Wei tidak beraturan, Li Wei segera menstabilkan napasnya tanpa lemgah sedikitpun.
" berani sekali kau memasuki Hutan Air! "
Suara yang menggelegar terdengar mengerikan, namun tidak sedikitpun Li Wei gentar menghadapinya.
" siapa kau? "
Li Wei melihat sebuah pohon besar yang memiliki satu mata yang menyeramkan.
AHAHAHAHA
Pohon Air tersebut hanya tertawa mendengar perkataan Li Wei.
" Aku adalah Ratu Pohon Air didalam Hutan ini."
Ratu pohonpun segera menjulurkan akar-akarnya untuk mengikat kaki Li Wei, namun dengan sigap Li Wei segera mencabut pedang dari sarangnya yang terletak dipunggung.
SYATTT...
Pedang Li Wei berhasil memotong beberapa sulur akar yang hendak membelit kakinya. Terjadilah pertarungan yang sengit antara Li Wei dan Ratu Pohon, ratusan sulur berusaha terus menyerang Li Wei namun dengan kekuatan Li Wei sulur-sulur tersebut dapat dihindari bahkan terpotong oleh pedangnya.
Pedang yang diberikan oleh Kakek Tua berjanggut biru itu sangat memiliki kekkuatan yang luar biasa, setelah Li Wei mengalirkan tenaga dalamnya ke pedang lalu pedang tersebut memancarkan sinar biru yang sangat menyilaukan membuat Ratu Pohon sedikit lengah karena sinarnya dan kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Li Wei, Ia segera menghunuskan pedangnya tepat ditengah-tengah mata Ratu Pohon sebagai titik kelemahannya.
SLEEPPPP...
Pedang itu berhasil mengoyak mata Ratu Pohon dan membuatnya mengeluarkan darah hijau yang sangat lengket. Setelah Li Wei mencabut pedangnya dari Mata Ratu Pohon kemudian Pohon itu meleleh hingga menyisakan sinar hijau sebesar ibu jari, kemudian ia memakan sinar tersebut dan setelah ia menelan sinar itu, tubuhnya bergetar sangat hebat dan kulitnya berubah menjadi hijau untuk sesaat kemudian berubah lagi kewarna kulitnya yang semula yaitu berwarna putih mulus bak bengkoang.
Kekuatan Ratu Pohon telah ia hisap dan menyatu dalam tubuhnya, dengan kekuatan itu ia dapat mengendalikan pepohonan yang ada didalam Hutan Air tersebut.
Perjalanan Li Wei pun berlanjut, ia segera melesat dengan ilmu peringan tubuhnya untuk memasuki Hutan Air lebih dalam lagi.
Semakin dalam memasuki Hutan Air maka semakin gelap keadaan disana karena Cahaya matahari semakin tak dapat menembus lebatnya pepohonan didalam hutan.
Perjalanan yang cukup melelahkan karena Li Wei tidak memiliki ruang dimensi maka dari itu ia harus mencari sumber air untuk menghilangkan rasa haus yang mendera tenggorokannya yang sudah sangat terasa kering.
Dari kejauhan ia mendengar suara gemericik air, Li Wei pun segera mendekat kearah suara yang kemungkinan menuju sebuah air terjun karena gemuruhnya kian terdengar dari kejauhan dan aura dingin yang sangat kuat menyeruak disekitarnya.
Setelah berjalan beberapa ratus meter Li Wei akhirnya menemukan sebuah air terjun yang cukup besar, namun ia terkejut ketika melihat seekor naga dengan ukuran raksasa muncul dari Goa yang berada di balik air terjun.
Li Wei sangat terkejut dengan tubuh yang sedikit gemetaran karena bagaimana tidak seumur hidupnya baru kali ini ia melihat makhluk legenda yang terkenal dengan kekuatannya tersebut, Li Wei mencoba memundurkan langkah kakinya namun ia merasakan kaku diseluruh tubuhnya yang menggigil kedinginan karena aura dingin dari benda yang terpancar di dalam Goa yang terdapat dibelakang air terjun tersebut.
GOOAARRR
Naga air itu menyemburkan aura dingin yang sangat kuat membuat lingkungan sekitarnya membeku karena diselimuti es, hampir saja Li Wei ikut membeku kalau saja Ia terlambat menghindar dengan berlindung dibalik pohon besar.
Namun ternyata kedatangan Li Wei memang telah diketahui oleh naga Air, ia terbang mendekati pohon yang digunakan Li Wei untuk berlindung dari semburan aura dingin Naga Air, kali ini Naga Air menyemburkan air dari mulutnya membuat es yang menyelimuti seluruh permukaan pohon tersebut meleleh seketika.
" huh, tak ada gunanya bersembunyi."
Li Wei mendengus kesal karena ia merasa persembunyiannya hanya sia-sia. Mau tidak mau ia harus menghadapi hewan legenda itu, mata Li Wei sejenak terpejam dan Ia menghirup udara dalam-dalam sebwlum kemudian Ia menampakkan dirinya dihadapan Naga Air yang berada dibalik pohon dimana ia bersembunyi.
SREENGGG!
Li Wei mengeluarkan pedang dan mengalirkan setengah tenaga dalamnya pada pedang tersebut, lalu pedang itupun memancarkan sinar biru yang sangat menyilaukan.
" Siapa kau? kenapa pedang Raja Air bisa ada ditanganmu."
Baru saja Li Wei akan menyerang Naga Air, namun serangannya tidak dilanjutkan karena mendengar Naga Air yang bisa bicara.
Li Wei mengerutkan keningnya sambil menatap tajam pada Naga Air.
" Kau bisa bicara? "
Li Wei mendongakkan wajahnya menatap Naga Air yang berukuran Raksasa sedang ada diudara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments