Hutan Air

" Baiklah sebelum kalian melanjutkan perjalanan menuju Hutan Air, aku akan menjamu kalian dengan makan malam."

Kakek tua berjanggut biru itu segera menjentikkan jari tangannya dan kemudian beberapa pelayan datang membawa makanan yang dihidangkan pada sebuah meja berbentuk persegi panjang yang cukup besar, aneka makanan tersedia disana.

" Wah... Kakek banyak sekali makannya! "

Li Wen berdecak kagum melihat hidangan yang ada didepannya.

" haha, Kalian adalah tamu kerajaanku, jadi aku harus memperlakukan kalian dengan baik bukan? "

Kakek tua berjanggut biru berkata sambil memaut janggut panjang miliknya.

" Terima kasih Kek! "

Li Wei segera mengambil makanan secukupnya keatas piring yang terbuat dari kerang-kerang Laut yang sangat indah bentuknya, menambah selera makan menjadi meningkat.

Mereka pun makan bersama sebelum akhirnya beristirahat ruangan-ruangan yang telah disediakan oleh para pelayan Istana Air.

Li Wei dan Li Wen berada disatu ruangan yang cukup besar, sedangkan Jendral Haocun satu ruangan pula dengan ruangan yang cukup besar pula.

Pagi yang menyapa tak lantas membuat sinar matahari menembus kedalaman Istana Air, hanya suhu dalam ruangan mereka terasa lebih hangat membuat mata mereka ingin segera membuka lebar untuk melakukan aktifitas.

" Li Wei segera bangun dan terduduk ditepian ranjang, ia mengamati setiap benda yang ada didalam ruangan tersebut, Li Wei tersenyum karena melihat hampir semua barang-barang yang ada didalam ruangan itu berbentuk benda yang berada didalam air. Ia segera menuju kamar mamdi yang masih menyatu dengan ruangan tidurnya.

" hm.. Kakak...? "

Li Wen membuka mata dan meraba temoat tidur disampingnya, Ia segera bangun karena sudah tak mendapati Kakaknya lagi disana. Li Wen memang selalu bangun lebih beakangan dari Kakaknya.

Li Wen mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan dan beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi yang sudah ditunjukkan oleh pelayan di Istana Air. Mereka berdua sepakat untuk tidak dilayani oleh pelayan Kerajaan karena merasa canggung.

" Kakak,,, Aku ikut mandi ya..!"

Tanpa menunggu jawaban dari Li Wei, Liwen pun segera menceburkan dirinya kedalam bak mandi yang cukup besar dan cukup untuk tiga orang dewasa berendam didalamnya.

" Kamu ini masih belum beranjak dari kanak-kanakmu! "

Li Wei hanya tersenyum melihat tingkah adiknya yang masih sangat kekanak-kanakan menurutnya.

" baiklah aku akan menjamu kalian untuk sarapan pagi ini, karena hutan Air akan menguras banyak tenaga kalian."

Kakek tua berjanggut putih menyambut kedua putri cantik yang baru saja memasuki Aula tengah istananya yang luas. Jendral Haocun terlihat sudah duduk dimeja makan yang cukup luas untuk menampung puluhan orang dan sebelumnya Ia telah berbincang-bincang dengan Kakek Tua itu.

Putri Li Wei dan Putri Li Wen segera menempati tempat duduk mereka yang telah ditunjukan oleh Kakek Tua. Mereka segera menikmati sarapan pagi mereka dengan khidmat.

Setelah selesai menikmati hidangan mereka akhirnya Li Wei, Li Wen dan Jendral Haocun berpamitan pada Kakek Tua berjanggut biru tersebut.

" Hutan Air tidak dapat dimasuki oleh sembarangan manusia, hanya orang yang terpilih saja yang dapat memasukinya karena Hutan Air itu dijaga oleh Array yang sangat kuat."

Perkataan Kakek Tua itu membuat ketiga manusia mengernyitkan keningnya. Namun segera mereka pahami.

Gerbang Hutan Air....

" Kakak, hutan ini sangat gelap, pasti banyak makhluk yang tidak bersahabat didalam sana."

Li Wen sudah bisa memprediksikan keadaan didalam hutan sana, karena semakin kedalam area Hutan akan semakin gelap tanpa sinar Matahari.

" Tidak perlu takut Wen'er, karena kita akan saling menjaga satu sama lain."

Li Wei mencoba menenangkan adiknya yang tampak ketakutan setelah mereka tiba di Hutan Air sesuai Peta yang diberikan oleh Kakek Tua.

" Maaf Tuan Putri, bukankah kata Kakek Tua itu hanya orang pilihan yang dapat memasuki Hutan Air? jadi bagaimana jika hanya salah seorang saja yang terpilih diantara kita?"

Jendral Haoucun tampak hawatir dengan perkataan sang Kakek Tua.

" tidak ada salahnya kan kalau kita mencoba? Aku akan terlebih dahulu masuk! "

Li Wei menawarkan dirinya untuk menjadi orang pertama sebagai tester yang akan memasuki Hutan Air.

" Maaf Tuan Putri, apa tidak sebaiknya hamba saja yang masuk terlebih dahulu untuk memastikan keamanan."

Jendral Haocun ingin melindungi kedua Putri Kerajaan Bumi sebagai tanda kesetiaannya pada Kekaisaran Li.

" Baiklah, aku izinkan kau memasukinya terlebih dahulu.!"

Li Wei melangkah mundur kebelakang Jendral Haocun, sedangkan Li Wen masih memperlihatkan ketakutan diwajahnya.

Setelah beberapa langkah Jendral Haocun melangkah, tiba-tiba tubuhnya terpental ketika hendak memasuki perbatasan Hutan Air.

AARGHHH

Jendral Haocun terpental sejauh dua meter dari gerbang kasat mata Hutan Air, gerbang yang dipasang Array pelindung oleh penjaga Hutan Air.

" Kau tidak apa-apa Jendral? "

Li Wen menghampiri Jendral Haocun yang tengah berusaha bangkit setelah tubuhnya terpental dan meringkuk diatas tanah.

" aku tidak apa-apa Tuan Putri."

Jendral Haocun berusaha berdiri setelah Ia terkejut dengan apa yang telah Ia alami.

" Baiklah, giliranku! "

Putri Li Wei mulai melangkahkan kakinya melewati dua pohon besar yang sepertinya gerbang masuk Hutan Air.

Setelah ia berhasil menginjakkan kakinya kedalam Hutan Air dan terus melangkah lebih kedalam lagi ternyata Li Wei tidak mengalami kesulitan atau terhalangi oleh apapun. Li Wei segera membalikkan tubuhnya menghadap Jendral Haocun dan Li Wen yang tengah mengamatinya dengan wajah yang sedikit pucat.

" Hei lihat, aku bisa melewati Array itu."

Li Wei tersenyum lebar setelah ia memgetahui keberhasilannya melewai pembatas Hutan Air.

" Kakak, aku akan menyusulmu! "

Li Wen mencoba melangkahkan kakinya menyusul Li Wei yang sudah berada didalam kawasan Hutan Air.

Dengan tubuh yang sedikit gemetaran, Li Wen mencoba untuk melangkahkan kakinya memasuki Hutan Air, namun baru saja Ia hendak memasuki Hutan Air kejadian sama seperti Jendral Haocun pun menimpa dirinya.

AAAHHHH...

Li Wen berteriak setelah tubuhnya terpental tiga meter dari Array pelindung Hutan Air, lebih jauh dari tubuh Jendral Haocun yang sudah lebih dulu terpental kebelakang.

Jendral Haocun dan Li Wei segera menghampiri Li Wen yang tengah meringkuk diatas tanah karena ulah Array pelindung Hutan Air.

" Wen'er, kau tidak apa-apa? "

Li Wei segera berlari menghampiri Li Wen dan membantunya untuk berdiri.

Sedangkan Jendral Haocun tidak bisa berbuat apa-apa meskipun ia sangat menghawatirkan Putri Li Wen, karena ia takut dianggap tidak sopan ketika hendak menyentuh tangan Tuan Putrinya walau hanya sekedar untuk membantunya berdiri.

" aku tidak apa-apa Kak! "

Li Wen meraih kedua tangan Li Wei yang sudah siap untuk membantunya berdiri.

Setelah Li Wen berdiri, Li Wei terdiam sejenak sambil memandangi Hutan Air dengan kedua matanya yang terlihat menyipit seperti sedang mengamati jauh kedalam Hutan Air tersebut.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!