A'd 3 Ban Mobil Yang Bocor

Waktu menjelang sore, setelah kegiatan usai mereka pulang kerumah masing-masing termasuk siswa yang ikut dalam kegiatan pengenalan tersebut.

Arul dan ketiga temannya sudah pulang terlebih dahulu karena mereka akan mencari bahan untuk tugas sekolah, termasuk Adinda, Vania dan Amel. Mereka pulang setelah menyelesaikan semua kegiatannya dan berpisah ketika masih berada diparkiran.

Amel : "Dind, gue duluan yah Mama udah nelpon nih minta jemput."

Vania : "Iya, gue juga duluan ya Din. Sory loe harus sendiri." Sesalnya.

Adinda : "Iya, kalian hati-hati ya dijalan, inget jangan ngebut ya Mel, Van." Amel dan Vania mengacungkan jempol tanda mengerti, kemudian mereka melajukan mobilnya meninggalkan Adinda. "Huft! pulang sendiri deh, Adek juga pasti sudah duluan bareng Azriel, Alvin sama Naufal."

Kemudian Adinda mengendarai mobilnya dan keluar dari parkir Sekolah. Disisi lain Dimas juga melihat gadis itu keluar dari Sekolah, ia belum pulang karena masih ingin mengelilingi SMU itu karena ia, Yayak, Septian juga Indra adalah Alumni dari SMU Mahakarya itu.

Setelah mereka puas mengelilingi Sekolah, akhirnya mereka berpencar untuk pulang dan melanjutkan pekerjaannya esok setelah di Kampus. Saat ditengah perjalanan menuju rumahnya Dimas menepikan mobilnya karena melihat sosok gadis ceroboh yang baru saja ia lihat hari ini.

Adinda : "Bagaimana ini? Arul pasti khawatir karena aku belum sampai rumah, apalagi sekarang sudah jam segini." Gumamnya sendiri.

Dimas : "Sudah jam segini, apa yang kau lakukan disini?"

Adinda : "Astaghfirullah!." Kaget Dinda. "Kenapa sih datang enggak bilang, bikin kaget orang adja, kaya makhluk halus adja deh yang tiba-tiba muncul."

Dimas : "Memang saya harus laporan sama kamu untuk berhenti?!." Ucapnya ketus.

Adinda : "Keluar lagi deh mode dinginnya." Lirih Adinda, namun masih terdengar oleh Dimas.

Dimas : "Saya dengar apa yang kamu katakan." Sarkas Dimas pada Adinda.

Adinda : "Tuh kan, kenapa sih dingin banget jadi orang." Tidak ada jawaban dari Dimas.

Dimas : "Nunggu siapa kamu disini?"

Adinda : "Hecmm ban mobil aku bocor kak, hp lowbet dan taxi juga sepi." Jawab Dinda dengan muka ditekuk.

Dimas : "Disini memang sepi taxi. Apa rumahmu melewati jalan ini?."

Adinda : "Ya rencananya mau mampir dulu ke Toko kue tapi ban mobil malah bocor."

Dimas : "Masuklah, akan saya antar kamu. Mobil tinggal adja nanti saya hubungi bengkel langganan untuk datang kesini mengambil mobilmu"

Adinda : "T..t..tappi...."

Dimas : "Tidak ada tawaran untuk kedua kalinya."

Adinda : "Huuh. Dasar es balok!." Adinda langsung masuk ke mobil Dimas.

Brakkk!!

Dimas hanya tersenyum tipis melihat tingkah Adinda. Kemudian ia melajukan mobilnya menuju Toko kue yang dimaksud Adinda. Setelah usai dari Toko kue tersebut, dan mendapat alamat rumah Dinda, Dimas langsung melajukan mobilnya untuk mengantar Adinda pulang kerumahnya.

Dalam mobil tampak hening dan tak ada pembicaraan dari kedua sejoli tersebut, hanya terdengar suara jalus dari pendingin mobil. Mereka sibuk dengan pemikiran mereka sendiri. Adinda hanya melihat keluar jendela dengan menikmati pemandangan yang mereka lewati, tak sadar ia memejamkan mata untuk merehatkan kantung matanya yang sudah meminta di istirahatkan, dan semua itu tak lepas dari penglihatan Dimas.

Sekitar 30 menit kemudian Dimas sudah sampai di halaman sebuah rumah yang terkesan sederhana dan berbentuk minimalis jika terlihat dari jauh namun akan tampak mewah dan elegan jika dilihat dari dekat.

Seketika Dimas menoleh kearah Adinda terlihat gadis itu masih tertidur dengan pulas dibangkunya tersebut. Senyum tipis ia kembangkan bahkan jika ada orang yang melihatnya tidak akan mengetahui jika ia tersenyum karena senyumnya terlampau tipis.

Dimas : "Cantik!." Kata pertama yang keluar dari mulut Dimas. "Apa kau sangat lelah? Kenapa tidurmu sangat pulas bahkan meskipun tidur kau masih terlihat, cantik." Gumamnya dengan pelan.

Dimas masih setia mengamati wajah teduh Adinda, bahkan sudah 10 menit tapi ia masih setia dengan pemandangan yang ada di depannya itu.

DEG!!!

Dimas : "Oh Tuhan, apa yang terjadi dengan jantung ku, apa aku sakit? Tapi itu tidak mungkin. Atau karena gadis ceroboh ini. Sejak kapan aku memikirkan seorang gadis."

Suara detak jantung Dimas yang ia sadari, jika Adinda tidak tidur pasti dia juga bisa mendengarnya. Kemudian...

Adinda : "Apa sudah sampai kak?. Namun tak ada respon dari sang empunya. "Kak Dimas!."

Dimas : "Apa?!."😒 Keluar mode dinginnya.

Adinda : "Keluar juga mode es baloknya. Sudah sampai kah?." Sambil melihat keluar jendela. "Oh sudah sampai ternyata, kalau gitu terima kasih ya Kak sudah repot-repot nganterin Dinda pulang. Kak Dimas mau mampir dulu kerumah? Ini sudah hampir Maghrib loh?."

Dimas : "Hecmm, tidak perlu. Saya bisa mampir ke Masjid nanti. Keluarlah dari mobilku."

Adinda : "Dasar es balok." Brak! Adinda keluar dari mobil Dimas. "Terima ka..." Belum selesai mengucapkan lanjutannya Dimas sudah pergi begitu saja. "Nyebelin banget sih jadi orang, untung lebih tua coba lebih muda pasti aku omelin. Sabar Adinda, kamu harus sabar." Seketika dia ingat perkataan Amel. "Jangan sampai deh aku berjodoh dengan dia." Gerutu Dinda sambil melihat kepergian Dimas.

Arul : "Kakak bicara sama siapa?." Tiba-tiba Arul muncul tanpa disadari oleh Dinda.

Adinda : "Astaghfirullah!!" Adinda terperanjat kaget karena ada suara yang tak ia sadari, namun setelah ia melihat siapa yang bertanya barulah ia bernafas lega. "Adek, kamu sudah pulang? Pulang jam berapa, humm?"

Arul : "Hecmm kebiasaan kan kalau Adek tanya Kakak pasti tanya balik tanpa jawab pertanyaan Adek dulu😏 Sudah sekitar jam 4 sore tadi sampai, kenapa Kakak lama sekali? dan dimana mobil Kakak? Siapa yang mengantar tadi? Apa itu kekasih Kakak?"

Adinda : "Maaf sayang, tadi Kakak bicara sendiri, hehee. Maaf Kakak pulang telat, mobil kakak bannya bocor pas mau ke Toko kue buat beli kue kesukaan adik kesayangan Kakak ini. Alhamdulillah tadi ketemu sama Kak Dimas, lalu dia menawarkan untuk ikut, daripada tambah malem lalu kamu khawatir, jadi Kakak fikir ikut sama mobil Kak Dimas saja."

Arul : "Oh, jadi Kak Dimas yang anter Kakak pulang, bukannya dia K.a Humas dari PPA ya? Apa dia kekasih Kakak?"

Adinda : "Uhuk! Uhuk! Mendengar pertanyaan dari adiknya itu membuat Adinda tersedak air minum yang baru ia ambil dari dapur. (Ceritanya mereka sudah masuk ke rumah ya kakak) "A.appa yang kau tanyakan, hum? Kak Dimas hanya anterin Kakak pulang, diantara Kami tidak ada hubungan seperti itu, okey!."

Arul : "Baiklah Arul percaya sama Kakak, tapi Kak Dinda harus janji jika suatu hari nanti Kakak didekati harus bilang sama Arul, Arul enggak pengen Kakak punya kekasih dulu!." Arul berlalu pergi meninggalkan Adinda.

Adinda : "Hecmm, baiklah Kakak janji! Bersiaplah untuk Shalat, sebentar lagi Maghrib. Setelah semua selesai, Kakak akan siapin makanan untuk malam ini, karena Bi Narti masih libur." Tak ada jawaban dari Arul. "Huft! kenapa Arul berfikir aku akan memiliki kekasih?." Gumam Adinda saat memasuki kamarnya.

Mereka memasuki kamar, dan melaksanakan shalat Maghrib. Selesai shalat, Adinda langsung memasak makan malam nasi goreng dan tahu goreng tak lupa soup hangat kesukaan adiknya. 15 menit kemudian makanan sudah tersedia diatas meja, Arul turun menuju meja makan, setelah itu mereka menikmati makan malam tanpa gangguan sedikitpun. Selesai makan...

Arul : "Ehmm kak, kuenya..."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Bagaimana reaksi Adinda mendengar pertangaan adiknya?? Pantengin terus kelanjutan cerita mereka...

Hari ini Author up panjang ya kakak.

Maaf jika masih ada typo.

Salam kenal dari teteh filest kakak...

Episodes
1 Prolog
2 A'd 1 Perkenalan
3 A'd 2 Perdebatan
4 A'd 3 Ban Mobil Yang Bocor
5 A'd 4 Sahabat Adinda
6 A'd 5
7 A'd 6
8 A'd 7
9 A'd 8
10 A'd 9
11 A'd 10
12 A'd 11
13 A'd 12
14 A'd 13
15 A'd 14
16 A'd 15
17 A'd 16
18 A'd 17
19 A'd 18
20 A'd 19
21 A'd 20
22 A'd 21
23 A'd 22
24 A'd 23
25 A'd 24
26 A'd 25
27 A'd 26
28 A'd 27
29 A'd 28
30 A'd 29
31 A'd 30
32 A'd 31
33 A'd 32
34 A'd 33
35 A'd 34
36 A'd 35
37 A'd 36
38 A'd 37
39 A'd 38
40 A'd 39
41 A'd 40
42 A'd 41
43 A'd 42
44 A'd 43
45 A'd 44
46 A'd 45
47 A'd 46
48 A'd 47
49 A'd 48
50 A'd 49
51 A'd 50
52 A'd 51
53 A'd 52
54 A'd 53
55 A'd 54
56 A'd 55
57 A'd 56
58 A'd 57
59 A'd 58
60 A'd 59
61 A'd 60
62 A'd 61
63 A'd 62
64 A'd 63
65 A'd 64
66 A'd 65
67 A'd 66
68 A'd 67
69 A'd 68
70 A'd 69
71 A'd 70
72 A'd 71
73 A'd 72
74 A'd 73
75 A'd 74
76 A'd 75
77 A'd 76
78 A'd 77
79 A'd 78
80 A'd 79
81 A'd 80
82 A'd 81
83 A'd 82
84 A'd 83
85 A'd 84
86 A'd 85
87 A'd 86
88 A'd 87 Dimas Aditya
89 A'd 88
90 A'd 89
91 A'd 90 Tentang Mereka dan Pengakuan MBA
92 A'd 91 Menceritakan Pangeran Kedokteran
93 A'd 92 Kekhawatiran Adinda
94 A'd 93 Pelaksanaan Ujian
95 A'd 94 Hari Terakhir Ujian dan Pemberitahuan
96 A'd 95 Memilih dan Memberikan Tanaman
97 A'd 96 Pertanyaan Adinda dan Saran Firman
98 A'd 97 Rencana Kegiatan
99 A'd 98 Pendapat Azriel
100 A'd 99 Tingkah Andre dan Firman
101 A'd 100 Apa Yang Terjadi?
102 A'd 101 Kemana Dimas?
103 A'd 102 Keadaan Dimas
104 A'd 103 Road to Puncak 1
105 A'd 104 Road to Puncak 2
106 A'd 105 Kecoa Korea dan Vila Keluarga
107 A'd 106 Puncak 1
108 A'd 107 Kondisi Perusahaan
109 A'd 108 Kepergian Wanita Ular
110 A'd 109 Kedatangan Dimas di Puncak
111 A'd 110 Rencana Kegiatan 2
112 A'd 111 Debat Malam_
113 A'd 112 Kebersamaan_
114 A'd 113 Apa Kau Memiliki Kekasih?
115 A'd 114 DEG!!
116 A'd 115 Bagaimana dia bisa tahu?
117 A'd 116 Apa Kita sudahi saja?
118 A'd 117 Apa Dia Lelaki yang Baik Untuk Kakak?
119 A'd 118 Mari Kita Sudahi Saja!
120 A'd 119 Kenyataan Sebenarnya
121 A'd 120 Ik Hou Van Je!
122 A'd 121 Malam Puncak
123 A'd 122 Apa Aku Salah Memisahkan Mereka?
124 A'd 123 Jawaban Untuk Arul_
125 A'd 124 Back to Jakarta
126 A'd 125 Welcome to Jakarta
127 A'd 126 Makan Bersama
128 A'd 127 Obrolan di Meja Makan
129 A'd 128 Absurd
130 A'd 129 Keberangkatan Dimas
131 A'd 130 Bandara
132 A'd 131 Kami Menunggumu...
133 A'd 132 Apa Dia Bisa?
134 A'd 133 Sahabat Adinda.
135 A'd 134 Sahabat Adinda..
136 A'd 135 Kabar Burung.
137 A'd 136 Sebenarnya Ada Apa?
138 A'd 137 Kondisi Saat Ini
139 A'd 138 Hilang Kontak (Flashback 1)
140 A'd 139 Kabar Burung..
141 A'd 140 Menemukan Jenazah
142 A'd 141 Syok Hypovolemik
143 A'd 142 Apa yang Kau Inginkan, Andre?
144 A'd 143 Apa Dia Bahagia Disana?
145 A'd 144 Semoga Ada Keajaiban
146 A's 145 Kamu Bisa Menarik Perhatiannya
147 Maafin Enthor
148 A'd 146 Kalian tidak tahu!
149 A'd 147 Siapa Kim Joon Ditya?
150 A'd 148 Mansion Adhitama
151 A'd 149 Masih Belum Menerima
152 A'd 150 Berkunjung ke Makam
153 A'd 151 DEG...
154 A'd 152 Siapa Dia?
155 A'd 153 Sebenarnya Siapa?
156 A'd 154 Buka Bersama 1
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Prolog
2
A'd 1 Perkenalan
3
A'd 2 Perdebatan
4
A'd 3 Ban Mobil Yang Bocor
5
A'd 4 Sahabat Adinda
6
A'd 5
7
A'd 6
8
A'd 7
9
A'd 8
10
A'd 9
11
A'd 10
12
A'd 11
13
A'd 12
14
A'd 13
15
A'd 14
16
A'd 15
17
A'd 16
18
A'd 17
19
A'd 18
20
A'd 19
21
A'd 20
22
A'd 21
23
A'd 22
24
A'd 23
25
A'd 24
26
A'd 25
27
A'd 26
28
A'd 27
29
A'd 28
30
A'd 29
31
A'd 30
32
A'd 31
33
A'd 32
34
A'd 33
35
A'd 34
36
A'd 35
37
A'd 36
38
A'd 37
39
A'd 38
40
A'd 39
41
A'd 40
42
A'd 41
43
A'd 42
44
A'd 43
45
A'd 44
46
A'd 45
47
A'd 46
48
A'd 47
49
A'd 48
50
A'd 49
51
A'd 50
52
A'd 51
53
A'd 52
54
A'd 53
55
A'd 54
56
A'd 55
57
A'd 56
58
A'd 57
59
A'd 58
60
A'd 59
61
A'd 60
62
A'd 61
63
A'd 62
64
A'd 63
65
A'd 64
66
A'd 65
67
A'd 66
68
A'd 67
69
A'd 68
70
A'd 69
71
A'd 70
72
A'd 71
73
A'd 72
74
A'd 73
75
A'd 74
76
A'd 75
77
A'd 76
78
A'd 77
79
A'd 78
80
A'd 79
81
A'd 80
82
A'd 81
83
A'd 82
84
A'd 83
85
A'd 84
86
A'd 85
87
A'd 86
88
A'd 87 Dimas Aditya
89
A'd 88
90
A'd 89
91
A'd 90 Tentang Mereka dan Pengakuan MBA
92
A'd 91 Menceritakan Pangeran Kedokteran
93
A'd 92 Kekhawatiran Adinda
94
A'd 93 Pelaksanaan Ujian
95
A'd 94 Hari Terakhir Ujian dan Pemberitahuan
96
A'd 95 Memilih dan Memberikan Tanaman
97
A'd 96 Pertanyaan Adinda dan Saran Firman
98
A'd 97 Rencana Kegiatan
99
A'd 98 Pendapat Azriel
100
A'd 99 Tingkah Andre dan Firman
101
A'd 100 Apa Yang Terjadi?
102
A'd 101 Kemana Dimas?
103
A'd 102 Keadaan Dimas
104
A'd 103 Road to Puncak 1
105
A'd 104 Road to Puncak 2
106
A'd 105 Kecoa Korea dan Vila Keluarga
107
A'd 106 Puncak 1
108
A'd 107 Kondisi Perusahaan
109
A'd 108 Kepergian Wanita Ular
110
A'd 109 Kedatangan Dimas di Puncak
111
A'd 110 Rencana Kegiatan 2
112
A'd 111 Debat Malam_
113
A'd 112 Kebersamaan_
114
A'd 113 Apa Kau Memiliki Kekasih?
115
A'd 114 DEG!!
116
A'd 115 Bagaimana dia bisa tahu?
117
A'd 116 Apa Kita sudahi saja?
118
A'd 117 Apa Dia Lelaki yang Baik Untuk Kakak?
119
A'd 118 Mari Kita Sudahi Saja!
120
A'd 119 Kenyataan Sebenarnya
121
A'd 120 Ik Hou Van Je!
122
A'd 121 Malam Puncak
123
A'd 122 Apa Aku Salah Memisahkan Mereka?
124
A'd 123 Jawaban Untuk Arul_
125
A'd 124 Back to Jakarta
126
A'd 125 Welcome to Jakarta
127
A'd 126 Makan Bersama
128
A'd 127 Obrolan di Meja Makan
129
A'd 128 Absurd
130
A'd 129 Keberangkatan Dimas
131
A'd 130 Bandara
132
A'd 131 Kami Menunggumu...
133
A'd 132 Apa Dia Bisa?
134
A'd 133 Sahabat Adinda.
135
A'd 134 Sahabat Adinda..
136
A'd 135 Kabar Burung.
137
A'd 136 Sebenarnya Ada Apa?
138
A'd 137 Kondisi Saat Ini
139
A'd 138 Hilang Kontak (Flashback 1)
140
A'd 139 Kabar Burung..
141
A'd 140 Menemukan Jenazah
142
A'd 141 Syok Hypovolemik
143
A'd 142 Apa yang Kau Inginkan, Andre?
144
A'd 143 Apa Dia Bahagia Disana?
145
A'd 144 Semoga Ada Keajaiban
146
A's 145 Kamu Bisa Menarik Perhatiannya
147
Maafin Enthor
148
A'd 146 Kalian tidak tahu!
149
A'd 147 Siapa Kim Joon Ditya?
150
A'd 148 Mansion Adhitama
151
A'd 149 Masih Belum Menerima
152
A'd 150 Berkunjung ke Makam
153
A'd 151 DEG...
154
A'd 152 Siapa Dia?
155
A'd 153 Sebenarnya Siapa?
156
A'd 154 Buka Bersama 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!