Aku hanya diam dengan semua candaan dari tante Mira kepadaku, entah kenapa tante Mira selalu mengganggu ketentraman pikiranku saat ini. Padahal jarak umurku dan tante cuma selisih lima tahun tapi ia tetap saja seperti bocah yang selalu mengganggu hidupku.
Brak
Aku begitu terkejut dengan suara yang tidak jauh dari tempat aku duduk. Namun, aku tetap santai dan mulai merebahkan kepalaku ke sandaran sofa ruang tamu dan mulai memenjamkan mataku sejenak.
"Rezel," teriak tante Mira.
"Apa sih tan," ucapku yang begitu santai.
"Rezel," panggil tante lagi yang membuatku sedikit murka karena ulah si tante bawel.
Aku langsung bangkit dari sofa yang aku gunain untuk rebahan tadi dan melihat ke arah tante.
"Apaan tan," ucapku lagi.
"Itu adek mu jagain, jangan tiduran terus," pekik tante Mira kepadaku.
Aku pun berjalan mencari keberadaan Vira, walau aku sedikit kesal dengan keberadaan si bocah yang mengganggu waktu istirahatku, namun aku tetap mencarinya karena aku takut kalau terjadi apa - apa sama tuh bocah.
Aku mencari Vira di semua ruangan, namun si bocah itu tidak juga menampakkan batang hidungnya. Sehingga membuatku sedikit takut, kalau seandainya Mama tahu kalau si bocah hilang.
Setelah capek mencari keberadaan Vira, aku melihat pintu kamar Mama yang tidak terkunci. Ya karena kamar Mama di lantai bawah dan bisa saja tuh bocah masuk ke kamar Mama.
Bikin kesal aja nih bocah, aku yang tidak pernah mempunyai skill menjaga adik sama sekali sekarang menjadi kakak secara tiba - tiba tanpa melalui proses yang panjang. Kalau di pikir pikir, Mama juga tidak perlu hamil dan membawa karung beras selama 9 bulan.
A .... aaa teriak ku didalam hati karena merasa kesal dengan dunia ku saat ini. Harusnya waktu libur, aku bisa santai tanpa gangguan akan tetapi aku harus menghadapi dua bocah sekaligus.
Huft .... nih bocah lama - lama, bikin kesal ucapku saat melihat kamar Mama yang sudah berantakan dan alat make up Mama yang sudah berjatuhan di lantai dan juga muka tuh bocah udah merah kayak di tampar.
"Bang .... main sama Vira," ucap Vira (Anggap suara anak kecil, karena kurang paham suara anak kecil umur 3 tahun seperti apa?😁).
Aku hanya diam saat Vira mengajakku main, yang benar aja, aku main yang begituan sama si bocah. Bisa - bisa kayak banci, kalau ikutan main sama dia.
Aku yang masih mematung di depan pintu kamar Mama, tidak menanggapi ucapan Vira kepadaku. Hingga Vira yang tiba - tiba muncul dihadapanku dan menarik pergelangan tanganku untuk main bersamanya. Aku hanya bisa mengikuti langkahnya, entah kenapa aku seperti seorang anak yang patuh kepada orang tua aja. Eits .... ingat ini bocah bukan orang tua.
"Abang duduk cini, Vira mau dandanin abang," celoteh Vira kepadaku.
Aku seakan terhipnotis dengan si bocah yang ada di depanku saat ini. Sehingga saat wajahku di make up Vira pun, aku hanya diam tanpa menolak permintaannya.
Aku menatap wajah bocah yang ada di depanku saat ini, ia terlihat begitu sangat cantik dan imut. Entah kenapa dengan kebersamaanku hari ini dengannya, sedikit menumbuhkan rasa sayangku bersamanya. Aku yang sedikit membencinya, tapi saat melihat wajahnya yang imut seperti badut sedikit menghiburku. Hingga aku melupakan wajahku yang sudah di poles entah seperti apa sama tuh bocah.
"Hahaha .... abang cantik," celoteh Vira sehingga membuatku sedikit tersenyum saat melihatnya tertawa.
"Abang mau cermin," ucap Vira lagi.
Aku hanya diam tidak mendengarkan ucapannya Vira. Sehingga saat Vira berdiri barulah aku tersadar kalau si bocah sudah tidak ada di hadapanku.
"Abang berdiri," ucap Vira sambil menarik tanganku agar aku juga ikutan berdiri.
Aku hanya menuruti permintaan adekku yang satu itu, astaga .... adek? yang benar aja, kalau saat ini aku sudah menerimanya.
"Abang jangan liat Vira telus, Vira tahu Vira cantik," ucapnya yang sedikit centil.
Aku pun langsung mengalihkan pandanganku, entah kenapa nih bocah benar - benar membuat ku sedikit terhipnotis.
"Abang kupingnya mana," ucapnya lagi.
Aku sedikit bingung, kenapa nih bocah nanya kupingku. Sehingga aku pun reflek memegang kupingku, yang benar aja kuping bisa hilang.
"Ini kuping abang dek," jawabku.
"Hahaha Abang kena tipu," ucapnya menertawakanku.
Aku berjalan sedikit menjauhi Vira, entah kenapa tiba - tiba, aku sedikit mengantuk saat ini. Aku pun berjalan mendekati tempat tidur Mama dan mulai merebahkan badanku disana dan membiarkan Vira bermain disana sendirian. Aku pun mulai terlelap menuju alam mimpiku.
"Rezel," ucap seseorang membangunkanku, namun aku yang masih mengantuk tidak menanggapi orang yang sudah membangunkanku. Aku tetap tertidur dengan sedikit nyenyak, karena aku bisa memeluk bantal guling yang ada di depanku. Aku pun meraba - raba bantal yang ada di depanku saat ini, entah kenapa bantal yang saat ini ku raba ada mata dan hidungnya. Akan tetapi aku merasa tidak peduli dan malah tetap mengeratkan pelukanku pada bantal tersebut.
"Rezel," ucapnya memanggilku lagi.
"Vira, abang masih ngantuk jangan ganggu!. Kamu main sendiri aja," ucapku tanpa tahu siapa yang sudah membangunkanku saat ini.
"Rezel ini Mama,"ucap Mama memberitahuku.
Aku pun membuka perlahan mataku dan aku pun sedikit terkejut karena sekarang aku tertidur di kamar Mama.
"Maaf Ma, Rezel ketiduran di kamar Mama," ucapku dan bangkit dari tempat tidur dan melihat ke arah Vira yang ternyata juga ikut tidur di sampingku.
Aku pun berjalan keluar dan melangkahkan kaki menuju kamarku di kamar atas.
"Hahaha .... Ini beneran kamu Zel, cantik banget," ucap tante Mira kepadaku.
Tante Mira pun mengeluarkan ponselnya dari saku celananya dan langsung memotretku. Aku pun sedikit bingung melihat tante Mira yang memotretku. Namun aku tidak peduli dan tetap melangkahkan kakiku menaiki tangga menuju kamarku.
"Rezel, nanti tante kirim ke ponsel kamu ya," teriak tante Mira saat aku sudah berada di lantai atas.
Aku pun membuka pintu kamarku dan melangkahkan kaki menuju kamar mandi untuk mencuci muka setelah bangun tidur. Saat akan mencuci muka, aku terkejut dengan wajahku yang sudah di penuhi dengan make up dan bibir yang sedikit merah, yang belepotan kemana - mana.
"A .... aaaa," teriakku saat melihat wajahku di pantulan cermin di depanku.
"Vira ....," teriak ku memanggil nama bocah yang sudah membuat wajahku seperti badut.
.................
Jangan lupa like dan komennya all.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
🎯™𝐑uri.hiat❁︎⃞⃟ʂ
anak aktif itu🤣🤣🤣
2022-03-09
0
࿇ωΐຮε࿐🅟🅖 ✈️
Vira Vira Vira
2022-03-02
0
✿⃝ᵀᴬᶠ♥︎єrͷa
ish Vira masa abang nya di dandanin 🤭🤭🤭
2022-02-09
0