Namun karena saking haus yang tidak bisa tertahan lagi, aku pun mengurungkan niatku untuk mendengar lebih jauh mengenai apa yang di bicarakan Mama.
Sesampainya di dapur, aku meneguk air minum yang berada di tanganku sampai habis tidak bersisa.
"Rezel sedang apa kamu," hardik seseorang yang membuat aku begitu terkejut, hingga membuat air yang ku minum masuk ke hidungku.
"Shit," ucapku seakan kesal.
"Haha .... sakit ya hidungnya! cup .... cup ...." ucap Mira mengisengi Rezel.
Rezel seakan malas meladeni tantenya, setelah selesai minum, ia meletakkan kembali botol minuman yang ia keluarkan tadi ke dalam kulkas dan Rezel langsung berlari ke kamarnya tanpa harus banyak bicara dengan tantenya.
****
Keesokan paginya,
"Gimana sekolah kamu, Mir," ucap Freya menanyakan perihal sekolah adeknya sambil menunggu kehadiran sang suami dan anaknya untuk sarapan bersama.
"Alhamdulillah lancar kak," jawab Mira kepada sang kakak.
"Syukurlah. ingat, belajar yang benar jangan keluyuran dan akan lebih baik jangan mengenal laki - laki dulu," ucap Freya menasehati Mira.
"Siap kakakku sayang, adekmu yang cantik dan penurut ini akan selalu menuruti semua perintah kakaknya," ucap Mira dengan semangat.
Freya hanya tersenyum menanggapi celotehan adiknya, Freya begitu sangat menyayangi adiknya. Ia tidak ingin adiknya terlibat pergaulan bebas. Makanya itu, setiap Mira mengunjunginya, Freya selalu menasehati adiknya untuk lebih fokus belajar dan ingin membatasi pergaulan adeknya. Meskipun Freya tahu, Mira saat ini sedang mengalami masa puberitasnya, di umurnya saat ini.
"Pagi Rezel," sahut Mira saat melihat kedatangan Rezel.
Aku sama sekali tidak menanggapi sapaan dari tante Mira saat itu, itu karena aku sedikit kesal dengan tante Mira semalam.
Aku hanya berjalan melangkahkan kaki untuk bergabung di meja makan, bersama Mama dan Papa yang saat itu sudah duduk di meja makan untuk memulai sarapan pagi ini.
Aku menikmati sarapan pagi, tanpa bicara sepatah kata pun. Karena selain, aku kesal sama tante Mira, aku juga masih sedikit kesal dengan keputusan Mama dan Papa yang tidak mendengarkan kata - kata ku semalam.
Saat sedang menikmati sarapan, terdengar suara tangisan bayi tepat di sebelah kamarku. Aku pun langsung menatap Mama yang kala itu sedang menikmati sarapannya di meja makan
"Pa, Mama ke atas dulu. Mau lihat Vira," ucap Mama yang sama sekali tidak menyapaku.
"Iya, Ma," ucap Papa menanggapinya.
Aku pun hanya memperhatikan Mama berjalan menuju tangga atas, yang tentunya aku ketahui, Mama akan pergi ke kamar putri kecilnya. Hufft .... Aku seakan muak dengan semua ini, baru dua hari si bocah ini berada di rumah ku. Ia sudah mengambil perhatian Mama dariku. Apalagi sang Papa juga ikut - ikutan tidak menyayangiku. Sungguh malang nasibku tuhan, mau menangis pun percuma. Eits .... Aku seorang cowok, pantang buat ku menangis, hanya karena masalah beginian.
Setelah selesai sarapan, aku pun bergegas ke ruang keluarga karena saat ini merupakan hari libur sekolah. Aku pun menyalakan televisi, untuk menonton film kartun favorite ku.
"Rezel, aku juga mau nonton siniin remote nya," ucap tante Mira kepadaku.
"Tante .... ! yang duluan datang kesini siapa? kalau tante mau nonton, di kamar sana!" ucapku dengan begitu sangat kesal, karena ini pasti akal - akalan sang tante untuk mengajak berdebat denganku.
"Tante, mau disini nontonnya," ucap tante Mira yang sudah mengeluarkan air mata buayanya,agar aku memiliki rasa iba.
Terserah ucapku dan berlalu pergi meninggalkan tante Mira saat ini.
****
Saat aku ingin menaiki tangga, aku melihat si bocah itu menghampiriku. Ia begitu sangat ceria dan tersenyum melihatku. Tapi yang namanya aku masih kesal, aku pun ogah menyapa dan membalas senyumnya si bocah yang sudah merebut perhatian Mama dan Papa dariku.
Bocah itu pun semakin mendekat kearah ku dan ia saat ini sudah berada tepat di hadapanku dan mengulurkan tangannya, pertanda ia meminta untuk di gendong.
Aku hanya menatap si bocah itu tanpa mau menggendongnya. Biarinlah, aku dianggap sebagai seorang kakak yang jahat ke adiknya. Eits, kok aku jadi bilang dia itu adikku dan aku adalah kakaknya? Oh tidak, jangan - jangan aku sudah menerimanya sebagai adikku.
Bocah itu masih saja mengulurkan tangannya kepadaku. Namun, hatiku seakan tertutup menerima uluran tangannya.
"Apaan nih bocah jangan harap, aku akan menggendongnya," umpat Rezel yang masih saja kesal.
"Rezel," teriak tante Mira.
"Shitt, apalagi nih si tante bawel. Bikin aku kesal aja," ucap ku dalam hati.
Tidak berselang lama setelah itu, tante kembali memanggilku dengan suara yg begitu nyaring.
"Rezel,"
"Apalagi sih tante," ucapku yang begitu malas meladeni si tante bawel.
"Zel, gendong adeknya tuh. Jadi kakak peka dikit sama adeknya," ucap tante Mira seolah meledekku dengan sebutan adek.
Aku pun berlalu dari si bocah dan menaiki tangga menuju kamarku. Baru saja satu langkah aku menaiki tangga, aku melirik kebelakang ternyata si bocah juga berjalan dan menaiki tangga dengan berpegangan pada pembatas tangga.
"M ...ba..ng," ucap Vira memanggil rezel dengan terus memanjat.
Aku pun merasa kasihan melihat si bocah mengikutiku, sehingga membuatku mengurungkan niat untuk kembali ke kamar.
Aku pun menggendong Vira dengan sangat hati - hati dan membawanya duduk di sofa yang ada di ruang tamu.
"Bang," ucapnya lagi memanggilku dan mencium pipiku.
Aku masih saja malas menanggapi ucapan Vira yang memanggilku dengan sebutan bang, entah kenapa? aku masih saja sedikit dendam dengannya.
"Cieee .... selamat Zel, kamu sudah berhasil jadi seorang kakak dan bukan anak tunggal lagi,"
Aku hanya diam dengan semua candaan dari tante Mira kepadaku, entah kenapa tante Mira selalu mengganggu ketentraman pikiranku saat ini. Padahal jarak umurku dan tante cuma selisih lima tahun tapi ia tetap saja seperti bocah yang selalu mengganggu hidupku.
Brak
Aku begitu terkejut dengan suara yang tidak jauh dari tempat aku duduk. Namun, aku tetap santai dan mulai merebahkan kepalaku ke sandaran sofa ruang tamu dan mulai memenjamkan mataku sejenak.
"Rezel," teriak tante Mira.
..............
Jangan lupa like dan komennya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
𝓓𝓮𝓪
sedang apa dia tuh
2023-10-07
0
🎯™𝐑uri.hiat❁︎⃞⃟ʂ
Tante emang geh yg biasanya jd kompor
2022-03-09
0
࿇ωΐຮε࿐🅟🅖 ✈️
aduh aduh aduh
kenapa itu😱
2022-03-02
0