Terjebak Cinta Si Bocah

Terjebak Cinta Si Bocah

Carissa Xavira Ranjana

Carissa Xavira Ranjana adalah putri dari Arkana dan Zalfa. Arkana dan Zalfa meninggal dunia karena kecelakaan setelah menghadiri acara anniversary pernikahan Vano dan Freya yaitu Mama dan Papanya Rezel.

Vira yang saat itu masih tertidur nyenyak terpaksa di titipkan kepada baby sitternya sebelum mereka menghadiri acara anniversary Vano dan Freyya.

Mereka pergi tanpa ada firasat apapun, mereka tidak menyangka kepergiannya menghadiri anniversary pernikahan sahabatnya bakal meninggalkan anak semata wayangnya untuk selama - lamanya. Ibarat kata pepatah minang "Malang sakijok mato, mujue sapanjang hari".

Pepatah tersebut mengisyaratkan bahwa yang namanya kemalangan datangnya serba tak di sangka - sangka. Bisa menimpa siapa saja, kapan dan di mana pun ia berada. Tak ada satu makhluk pun bisa menghindar dari ketentuan sang khaliq.

Dreet .... Dreet .... Dreet

Ponsel Vano berbunyi saat Vano akan merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Vano pun meraih ponselnya yang berada diatas nakas, sambil membaca nomor yang tertera di layar ponselnya.

Vano menyentuh tombol terima, saat ponsel itu masih menyala.

"Halo Assalamualaikum, Arkana," ujar Vano yang saat itu belum mengetahui kabar buruk yang menimpa temannya.

"Waalaikumsalam .... Maaf, saya menggangu waktu istirahat Bapak. Saya dari pihak rumah sakit Medika ingin mengabari kepada Bapak bahwa teman Bapak yang bernama Tuan Arkana dan Nyonya Zalfa, mengalami kecelakaan yang cukup parah," ucap pihak dari rumah sakit yang mengabari kabar kecelakaan Arkana dan Zalfa.

"Baiklah, saya akan kesana," Ujar Vano mematikan ponselnya dan bersiap - siap untuk pergi ke rumah sakit.

.

.

.

Vano dan Freya telah sampai di lobi Rumah sakit dengan langkah yang tergesa - gesa, mereka segera menghampiri meja resepsionis dan langsung bertanya kepada resepsionis dimana tempat rawat inap sahabatnya yang kecelakaan barusan.

Setelah mengetahuinya, Vano dan Freya dengan langkah tergesa - gesa segera pergi ke ruangan UGD tempat dimana Arkana dan Zalfa di rawat.

Vano begitu gelisah, karena belum mengetahui bagaimana keadaan sahabatnya di dalam ruangan tersebut. Karena Dokter yang menangani Arkana dan Zalfa belum kunjung keluar dari ruang UGD jadi mereka hanya bisa menunggu di luar sambil melafazkan doa untuk sahabatnya yang terbaring lemah di brankar Rumah sakit.

Saat Dokter keluar dari ruangan UGD, Vano begitu lega karena ia bisa bertanya langsung kepada Dokter mengenai keadaan sahabatnya sekarang.

"Dok, gimana keadaan sahabat saya saat ini Dok?" ujar Vano yang tidak sabar lagi ingin mengetahui keadaan sahabatnya.

"Maaf Pak sebelumnya dengan berat hati saya menyampaikan kepada Bapak, bahwa istrinya tuan Arkana sedang dalam keadaan kritis dan untuk tuan Arkana sendiri keadaannya masih tetap sama dengan istrinya," ucap Dokter yang menangani Arkana dan Zalfa.

"Dok, bolehkah saya melihat sahabat saya di dalam Dok?" ujar Vano.

"Boleh, akan tetapi masuknya hanya bisa satu orang dulu,"

"Terimakasih, Dok," ujar Vano dan langsung masuk kedalam ruangan dimana Arkana dan Zalfa di rawat.

Vano melangkahkan kakinya masuk kedalam ruangan, dimana sahabatnya terbaring lemah di Brankar Rumah sakit. Hatinya begitu iba melihat sahabatnya, yang sangat lemah dan terpasang berbagai alat di tubuhnya.

Arkana yang melihat Vano masuk ke ruangannya, memanggil Vano dengan suara yang sangat lemah tak berdaya.

Vano pun mendekati Arkana dan ingin memberi semangat kepada Arkana agar ia bisa bertahan hidup demi anak semata wayangnya yang masih berumur 3 tahun.

Arkana memegang tangan sahabatnya untuk meminta bantuan kepada sahabatnya agar mau merawat anak semata wayangnya. Karena ia merasa tidak bisa merawat anaknya kelak dengan keadaannya yang begitu sakit di sekujur tubuhnya.

Arkana berucap dengan terbata - bata, agar sahabatnya mau membantunya. Karena ia saat ini hanya menunggu kata kepastian dari sahabatnya, agar ia bisa pergi dengan tenang.

Vano yang mendengar, Arkana memohon kepadanya merasa terenyuh hatinya mendengar penuturan sahabatnya.

"Aku berjanji Arkana, akan merawat anakmu seperti anak ku sendiri," ujar Vano yang menahan air matanya agar tidak menetes.

Arkana yang mendengarkan penuturan sahabatnya begitu lega hatinya, sebab ia telah menitipkan anaknya kepada orang yang bisa ia percaya.

Arkana sebelum menutup matanya, ia melirik ke arah istrinya sambil berucap "Maafkan aku yang tidak bisa lagi menjagamu, sa ....yang," ujar Arkana terbata - bata.

Arkana pun dengan satu helaan nafaz, langsung menghembuskan nafaznya untuk yang terakhir kalinya.

"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun," ucap Vano memastikan sahabatnya telah pergi untuk selama - lamanya.

Artinya : Sesungguhnya kami itu milik Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Allah.

Arkana sahabatnya Vano yang pergi untuk selama - lamanya, meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi Vano. Vano seakan menyalahkan dirinya sendiri atas kematian sahabatnya, karena bagaimanapun Arkana meninggal setelah pulang dari menghadiri resepsi anniversary pernikahannya.

.

.

.

Setelah usai penguburan sahabatnya, Vano menjemput Vira kekediaman sahabatnya Arkana dan Zalfa. Vano menjemput Vira bersama istrinya Freya.

Setelah mobil Vano memasuki halaman rumahnya Arkana, Vano segera turun dari mobilnya bersama istrinya Freya. Ia segera memencet bel yang ada di pojok samping pintu. Beberapa menit kemudian keluarlah pembantu yang bekerja di kediaman Arkana.

Vano pun di persilahkan masuk dan duduk di kursi yang ada di ruang tamu untuk menunggu putri sahabatnya datang.

Beberapa menit kemudian datanglah Vira bersama Baby sitter yang telah bekerja untuk merawat Vira. Vira yang masih kecil dan tidak tahu apa - apa mengenai orang tuanya terlihat biasa saja. Karena Vira sudah terbiasa di rawat oleh Baby Sitternya sedari Vira masih Bayi.

Freya pun mengambil Vira dari gendongan Baby Sitternya agar Vira mau ikut bersama mereka. Vira pun dengan senang hati menyambut tangan Freya dan langsung Vira berpindah kegendongan Freya.

.

.

.

Disinilah Vira saat ini yaitu di kekediaman Vano dan Freya. Vira ikut bersama Freya dengan tetap membawa Baby sitternya, karena Vira seakan tidak mau di pisahkan dengan Baby sitternya saat ini.

Vira yang malang harus hidup tanpa kehadiran ke dua orang tuanya. Meskipun saat ini Mamanya yang bernama Zalfa masih di rawat di Rumah sakit dalam keadaan koma. Entah apa yang akan terjadi nantinya dengan Zalfa, hanya tuhan yang tahu. Karena tuhan lah yang memberi umur setiap hambanya. Kita hanya bisa pasrah akan hidup dan mati kita nantinya, karena semua yang kita miliki di dunia ini hanya milik Allah semata.

Freya masuk ke kamar putrinya untuk memastikan apakah Vira sudah tertidur dengan nyenyak, ya saat ini Freya sudah menganggap Vira sebagai anaknya. Meskipun Vira bukan dilahirkan di rahimnya, akan tetapi ia sudah berjanji pada dirinya sendiri akan menyayangi Vira seperti ia menyayangi putranya Rezel.

Freya mencium pipi gembul Vira dengan penuh kasih dan sayang.

"Mama sayang padamu nak, semoga kamu sehat selalu dan anggaplah kami sebagai orang tuamu," ucap Freya sambil membelai rambut Vira.

"Semoga kelak, kamu menjadi putri yang sangat cantik," ucap Freya lagi.

...............

Jangan lupa like dan komennya, ini merupakan novel ke 2 dan semoga ada yang suka. Trims sebelumnya All dan sehat selalu buat semuanya.

Terpopuler

Comments

🎯™𝐑uri.hiat❁︎⃞⃟ʂ

🎯™𝐑uri.hiat❁︎⃞⃟ʂ

awalnya aja dh bikin mewek ini😭

2022-03-09

0

࿇ωΐຮε࿐🅟🅖 ✈️

࿇ωΐຮε࿐🅟🅖 ✈️

jempol doang tapi gak komen😜

2022-03-02

0

༄༅⃟𝐐✰͜͡w⃠🆃🅸🆃🅾ᵉᶜ✿☂⃝⃞⃟ᶜᶠ𓆊

༄༅⃟𝐐✰͜͡w⃠🆃🅸🆃🅾ᵉᶜ✿☂⃝⃞⃟ᶜᶠ𓆊

mampir kk

2022-02-19

0

lihat semua
Episodes
1 Carissa Xavira Ranjana
2 Chairil Rafqi Alfarezel
3 Kedatangan Tante Mira
4 Kenakalan Vira
5 Vira & Rezel
6 Sekolah
7 Tidur
8 Keruangan Guru
9 Cemburu
10 Cemburu 2
11 Menyadari Rasa
12 Aku mencintaimu
13 Ternyata Cinta Itu Menyakitkan
14 Rasa Bersalah
15 Ternyata Dia Menjadi Pilihanmu
16 Haruskah mengalah
17 Apa salah jikalau aku membuka hati untuknya
18 Vira Menghilang
19 Ternyata Hidup Sekejam Ini
20 Rasa bersalah
21 Gagal
22 Sebuah kenyataan
23 Dia lah Malaikat Penolongku
24 Aldi Oh Aldi
25 Aku Harus Pergi
26 Ada Sesuatu
27 Wanita Misterius
28 Judes
29 Sebuah Keputusan
30 Biar Cukup Aku Yang Tahu
31 Kamu Dimana
32 Keusilan Vira
33 Kehilangan Jejak
34 Arti Sebuah Persahabatan
35 Rahasia Ramzi
36 Saudara Kembar
37 Kenapa Dia Membenciku
38 Kecelakaan
39 Kritis
40 Vano Siuman
41 Dokter Irfan
42 Ungkapan Cinta Daniel
43 Rezel kembali
44 Pria aneh
45 Persahabatan
46 First Kiss
47 Rasa ini
48 Badai
49 Kebimbangan
50 Langkah Awal
51 Terhipnotis Cintamu
52 Kesal
53 Ada Apa Denganku
54 Ada Rasa Yang Berbeda
55 Kenapa Harus Sesakit Ini
56 Mulai Menjauh
57 Merasa Tercampakkan
58 Ungkapan Hati
59 Haruskah?
60 Sebuah Keputusan
61 Mengungkapkan
62 Marah
63 Senyuman Pagi Untukku
64 Keputusan Tersulit
65 Kecewa
66 Dilema
67 Ketika Hati Sudah Kecewa
68 Aku Mencintaimu
69 Bagaikan Petir Di Siang Bolong
70 Berada Di Titik Terlemah
71 Dia Kakakku
72 Pertunangan
73 Haruskan Merelakan Jikalau Itu Terasa Sulit
74 Hal Yang Memalukan
75 Jangan Dekati Gue
76 Dasar Gila
77 Semakin Membenci Sikapmu
78 Hanya Ingin Melindungi
79 Menikahlah Denganku
80 Kepergian Mella
81 Saat Terakhir
82 Haruskah Bersikap Seperti Itu?
83 Penyesalan
84 Larut Dalam Penyesalan
85 Keputusan Menikah
86 Penolakan
87 Seandainya
88 Cemburu
89 Cemburu 2
90 Terjatuh
91 Keputusan Freyya
92 Kebenaran
93 Hasrat
94 Ku Terima Kemarahanmu
95 Aldi kecewa
96 Menjelang Pernikahan
97 Meminta Persetujuan
98 Meminta Persetujuan
99 Amarah Freyya
100 Sabar Ada Batasannya
101 Malam Ini
102 Sah
103 Mati Aku
104 Target Ku Dalam Mendapatkan Cintamu
105 Masalah Lagi
106 Kepolosan Rezel
107 Tidak Sadarkan Diri
108 Pertolongan
109 Minta Pisah
110 Bertemu Papa Mertua
111 Mencoba Membuka Hati
112 Merasa Nyaman
113 Kecemburuan
114 Pengganggu
115 Kesal
116 Permulaan
117 Untung Saja
118 I Love You
119 Rezel Bucin
120 Merasa Aneh
121 Luapan Emosi
122 Keraguan
123 Tidak Ingin Di Bantah
124 Mengintip
125 Kecelakaan
126 Kabar Buruk
127 Bertemu Dengan Mama
128 Kenapa Mesti Begini
129 Aku Terluka
130 Ketahuan
131 Pertikaian antara Angga dan Anita
132 Menemui Irfan
133 Niat Hati
134 Kabar Duka Dan Bahagia
135 Antara Sedih dan Bahagia
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Carissa Xavira Ranjana
2
Chairil Rafqi Alfarezel
3
Kedatangan Tante Mira
4
Kenakalan Vira
5
Vira & Rezel
6
Sekolah
7
Tidur
8
Keruangan Guru
9
Cemburu
10
Cemburu 2
11
Menyadari Rasa
12
Aku mencintaimu
13
Ternyata Cinta Itu Menyakitkan
14
Rasa Bersalah
15
Ternyata Dia Menjadi Pilihanmu
16
Haruskah mengalah
17
Apa salah jikalau aku membuka hati untuknya
18
Vira Menghilang
19
Ternyata Hidup Sekejam Ini
20
Rasa bersalah
21
Gagal
22
Sebuah kenyataan
23
Dia lah Malaikat Penolongku
24
Aldi Oh Aldi
25
Aku Harus Pergi
26
Ada Sesuatu
27
Wanita Misterius
28
Judes
29
Sebuah Keputusan
30
Biar Cukup Aku Yang Tahu
31
Kamu Dimana
32
Keusilan Vira
33
Kehilangan Jejak
34
Arti Sebuah Persahabatan
35
Rahasia Ramzi
36
Saudara Kembar
37
Kenapa Dia Membenciku
38
Kecelakaan
39
Kritis
40
Vano Siuman
41
Dokter Irfan
42
Ungkapan Cinta Daniel
43
Rezel kembali
44
Pria aneh
45
Persahabatan
46
First Kiss
47
Rasa ini
48
Badai
49
Kebimbangan
50
Langkah Awal
51
Terhipnotis Cintamu
52
Kesal
53
Ada Apa Denganku
54
Ada Rasa Yang Berbeda
55
Kenapa Harus Sesakit Ini
56
Mulai Menjauh
57
Merasa Tercampakkan
58
Ungkapan Hati
59
Haruskah?
60
Sebuah Keputusan
61
Mengungkapkan
62
Marah
63
Senyuman Pagi Untukku
64
Keputusan Tersulit
65
Kecewa
66
Dilema
67
Ketika Hati Sudah Kecewa
68
Aku Mencintaimu
69
Bagaikan Petir Di Siang Bolong
70
Berada Di Titik Terlemah
71
Dia Kakakku
72
Pertunangan
73
Haruskan Merelakan Jikalau Itu Terasa Sulit
74
Hal Yang Memalukan
75
Jangan Dekati Gue
76
Dasar Gila
77
Semakin Membenci Sikapmu
78
Hanya Ingin Melindungi
79
Menikahlah Denganku
80
Kepergian Mella
81
Saat Terakhir
82
Haruskah Bersikap Seperti Itu?
83
Penyesalan
84
Larut Dalam Penyesalan
85
Keputusan Menikah
86
Penolakan
87
Seandainya
88
Cemburu
89
Cemburu 2
90
Terjatuh
91
Keputusan Freyya
92
Kebenaran
93
Hasrat
94
Ku Terima Kemarahanmu
95
Aldi kecewa
96
Menjelang Pernikahan
97
Meminta Persetujuan
98
Meminta Persetujuan
99
Amarah Freyya
100
Sabar Ada Batasannya
101
Malam Ini
102
Sah
103
Mati Aku
104
Target Ku Dalam Mendapatkan Cintamu
105
Masalah Lagi
106
Kepolosan Rezel
107
Tidak Sadarkan Diri
108
Pertolongan
109
Minta Pisah
110
Bertemu Papa Mertua
111
Mencoba Membuka Hati
112
Merasa Nyaman
113
Kecemburuan
114
Pengganggu
115
Kesal
116
Permulaan
117
Untung Saja
118
I Love You
119
Rezel Bucin
120
Merasa Aneh
121
Luapan Emosi
122
Keraguan
123
Tidak Ingin Di Bantah
124
Mengintip
125
Kecelakaan
126
Kabar Buruk
127
Bertemu Dengan Mama
128
Kenapa Mesti Begini
129
Aku Terluka
130
Ketahuan
131
Pertikaian antara Angga dan Anita
132
Menemui Irfan
133
Niat Hati
134
Kabar Duka Dan Bahagia
135
Antara Sedih dan Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!