Dengarkan Harapanku

Hampir 10 menit perjalanan dari rumah Zelina ke rumah Fatih. Kini Zelina, Ayah dan Ibu nya sudah sampai di kediaman Fatih.

"Assalamu'alaikum" Salam Ayah dan Ibu saat memasuki tenda yang ada dihalaman rumah Fatih.

"Wa'alaikumussalam" jawab semua orang yang mendengar salam Ayah, dan juga seorang Bapak dengan khas jenggot tipis menjuntai di dagunya.

"Masyaa Allah,, besan datang, hahahhaha" jawab Bapak itu, sambil memeluk Ayah Zelina.

Bapak itu adalah Pak Dayat, Ayah Fatih. Beliau sering menyebut Ayah Zelina dengan Besan, entah mengapa sapaannya begitu, kadang membuat Zelina sedikit risih.

Zelina pernah mendengar percakapan dua bapak-bapak itu, mereka pernah ngobrol dan sekilas obrolan mereka berisikan harapan, semoga kelak Zelina dan Fatih berjodoh.

Namun mereka tak ada niatan untuk menjodohkan, hanya sekedar harapan para orang tua, untuk jodoh anak-anak nya biarlah Allah yang menjadi penentunya.

"Tabarokallah pak Dayat, Selamat atas Beasiswa nya Fatih ya Pak" ucap Ayah.

"Masyaa Allah, ini Zelina, sudah lama tidak ketemu, Zelina makin manis ya Nak, semoga Allah senantiasa melimpahkan segala kebaikan untukmu Nak" doa Pak Dayat untuk Zelina.

"Iya Om, terimakasih do'anya" ucap Zelina sambil mencium punggung tangan dan telapak tangan Pak Dayat bolak balik.

setelah mengangkat kepalanya Zelina menangkap sosok tinggi, putih dan tampan dengan senyum manis yang ia tampilkan berdiri didepan pintu masuk rumahnya.

Laki-laki itu adalah Fatih, laki-laki yang selalu dihindarinya. Disampingnya juga berdiri Danu sambil merangkul bahu Fatih, terlihat seperti ada kelegaan di raut wajah mereka.

"Bu Khadijah sudah datang, Alhamdulillah" ucap seorang Ibu-ibu dengan kerudung warna merahnya.

"Alhamdulillah iya Bu Almira" jawab bu Khadijah.

Bu Almira adalah Ibu dari Fatih.

"Ayo-ayo masuk Bu, Zelina" ajak Bu Almira.

Zelina pun mencium tangan Bu Almira dan dibalas dengan pelukan dan ciuman di kening Zelina.

Tampak senyum mengembang di wajah Fatih saat tak sengaja tatapan mereka bertemu ketika Fatih dan Danu mendekat untuk menyalami Ayah dan Ibu Zelina.

Acara pun terus berlangsung dan saat ketika semua orang sudah mulai menyantap makan malam ataupun hanya sekedar ngobrol dan mendengar lantunan Nasyid, tiba-tiba dua orang laki-laki mendekati Zelina.

"Assalamu'alaikum Akhwat tangguh" sapa Danu pada Zelina.

"Wa'alaikumusssalam" jawab Zelina dan mendongakkan kepalanya.

"Assalamu'alaikum Zelina" sapa Fatih.

suara itu terdengar sendu ditelinga Zelina.

"Wa'alaikumussalam" jawab Zelina tanpa menatap Fatih, Zelina tahu saat ini Fatih sedang menatapnya.

"Waduuuhh kenapa suasananya jadi horor begini ya...." pecah Danu melihat suasana canggung antara Zelina dan Fatih.

"Zelina, Fatih, kita ngobrol sambil duduk duduk di taman itu saja yook. Jangan khawatir kita nggak mojok kok, kita cuma mau sikat abis tekwan beserta pempek adaan dan pempek kulit disana,,(adaan dan kulit merupakan beberapa jenis pempek khas Palembang), jangan lupo pake cuko yo, olehnyo cuko dak becuko gratis galo, hehehehehe" celoteh Danu dengan guyonan menggunakan bahasa Palembang.

"Zelina disini saja Dan" jawab Zelina.

"Aduuhh bener-bener udah nggak tahan melihat kecanggungan ini, sudah ya dua sohib kental manisku sebelum kita berpisah karena kedepannya kita akan sibuk dengan aktivitas masing masing, lebih baik semua yang mengganjal di hati, kita selesaikan malam ini agar tidak membawa beban hati ketika besok hendak melangkahkan kaki dengan aktivifas baru, terutama selesaikan masalah yang mengganjal dihati kalian berdua" tegas Danu.

"Kita duduk dikursi meja bundar sana saja, tak enak jika disini, akan banyak yang mendengar terutama Ibu kalian berdua. Disana juga ramai, hanya saja kita coba untuk mencari suasana yang sedikit privasi karena disana orang-orang juga tak akan terlalu menghiraukan obrolan kita." Ucap Danu.

"Kita akan bertiga, aku tak akan meninggalkan kalian dua-dua an. Aku akan pasang earphone ini dikedua telingaku agar apa yang kalian bicarakan biarlah menjadi privasi kalian berdua jika tak ingin aku mendengarnya" titah Danu.

Zelina dan Fatih masih terdiam.

"Tapi tolong, karena kita bertiga jangan anggap aku orang ketiga atau ada pepatah bilang, jika ada dua orang maka yang ketiga adalah syaiton, tolong kalimat itu tak berlaku untuk kita, karena kalau hanya ada kalian berdua mungkin syaiton memang akan menggoda kalian, tapi kalau ada aku maka aku yang akan menjadi penjitak tu kepala syaiton nya biar nggak deket deket, hahahaahhaa" selosor Danu berusaha membuat suasana mencair.

Zelina dan Fatih pun sontak tiba-tiba tertawa mendengar celotehan Danu.

Merekapun menuju meja yang dituju setelah berpamitan dengan Ibu mereka yang sedari tadi duduk didekat mereka.

"Diam-diaman lagi" celoteh Danu.

"mulai dari mana ini ya,,, kalau tidak ku mulai percakapan ini, sampai kucing bertanduk juga akan tetap diam begini,, hhuuuhhh" bathin Danu sambil menghela nafas.

"Fatih,,, Zelina,,, tak terasa ya tiga tahun sudah kita berteman, kalau dengan Fatih mah udah dari bocah, temen main manjat rambutan pak Haji deket sekolah SD dulu ya Bro" Danu mengawali.

"Oiya kalian ingat nggak kapan kita mulai kenal dan berteman?". pancing Danu.

"Seingatku pada saat kita ikut ekskul Rohis (Kerohanian Islam) di SMA, saat itu pemilihan ketua putra dan putri, dan Zelina terpilih menjadi Ketua Rohis Putri, kita ikut memilih Zelina karena Visi dan Misi nya yang membangun" lajut Fatih mendengar pertanyaan Danu.

"Iya benar, karena kita satu ekskul jadi sering bertemu kalau ada kegiatan-kegiatan". lanjut Danu.

"Awal-awal kita memang nggak terlalu akrab ya, tapi makin akrab saat kita lanjut organisasi pelajar diluar sekolah, ternyata kita satu organisasi, hehehehe" tawa Danu.

"Iya, kalau ada kegiatan kita sering turun lapangan mengajukan proposal dan meminta sumbangan dari para donatur". ucap Fatih sambil tersenyum.

"Iya-iya bener itu,, ingat nggak kita pernah jalan kaki hampir 3 km buat kerumah pak Muslim. Karena nggak ada kendaraan yang bisa masuk, karena jalanan masih tertutup terpal abis di cor dan parahnya tengah perjalan hujan, jalananpun becek, hahaahahahahah" kenang Danu.

"Ya Allah,, kalau ingat itu, serasa baru kemarin ya kejadiannya" ucap Fatih sambil tertawa.

"Dan karena kejadian itu, kita jadi sahabatan dan dapat panggilan untuk si eneng yang dari tadi masih diem aja sambil senyum-senyum ini" sindir Danu.

"Iya bener-bener, kita jadi punya sebutan panggilan khas untuk Zelina yaitu..." ucap semangat Fatih.

"Akhwat tangguh" serentak Fatih dan Danu mengucapkannya.

"Terus Fatih kamu inget nggak waktu kita kerumah Zelina musim rambutan, sambil Bik Ira katanya mau manggil Zelina yang dikira ada dikamar. Karena lagi musim rambutan dan kita suka makan rambutan, kita coba ke belakang rumah Zelina rencana nungguin Zelina di Gazebo belakang sambil mencoba petik buah rambutan, eeehhhhh ternyata si Akhwat tangguh ini ada diatas rambutan itu." Goda Danu mengingat kelakuan Zelina.

"Masyaa Allah,,, kaget diriku pas lihat keatas ternyata sudah ada perempuan bergamis dan berjilbab lebar lagi duduk sembunyi sambil menutup mukanya diatas dahan rambutan, hahahahaahha" tawa Danu dengan lepasnya membuat wajah Zelina memerah karena malu.

"Hahaaaaahah,,, Masyaa Allah, ternyata Zelina yang anggun itu bisa manjat pohon juga ya, dan lebih kaget lagi ketika dia melontarkan kata-kata tajamnya..." lanjut Fatih yang membuat Zelina makin merah pipinya karena menahan malu.

"Heeeiiiiii jangan mesum, jangan lihat keatas lagi , jangan ngintiiiiip, ku banting nanti kalian" kompak Fatih dan Danu menirukan logat Zelina.

Fatih dan Danu kemudian tertawa puaaaas melihat Zelina yang sekarang mencoba menutup wajahnya menahan rasa malunya. Iya mereka tahu Zelina bisa taekwondo.

"Tapi kini kita akan berpisah ya, mungkin masa-masa ini akan selalu menjadi kenangan indah bagi kita, mungkin sampai tua nanti. Besok Fatih akan berangkat ke Bandung mulai mengejar impiannya, aku juga mungkin nanti akan segera menyusul karena akan ikut tes lanjut ke Semarang." Ucap Danu.

"Mungkin kita akan sangat jarang atau bahkan mungkin akan sulit bertemu lagi" lagi Danu berucap sambil melihat kelangit dan menyandarkan tubuhnya ke kursi.

Sejenak mereka bertiga terdiam dan ikut bersandar dikursi, melihat ke langit yang sama seperti sedang menikmati cahaya rembulan dan kerlipnya bintang-bintang.

"Zelina, Fatih, aku tak tahu apa masalah kalian, yang akhir-akhir ini sepertinya ada yg menghindar. Kini selesaikanlah agar tak lagi menjadi beban hati kalian, Bismillah dan ikhlaskan semua yang terjadi" nasihat Danu.

"Jangan khawatir walau aku tetap disini aku takkan mendengar percakapan kalian, aku akan besarkan volume earphone ku untuk mendengarkan murotal ini" ucap Danu sambil menunjukkan handphone nya.

Zelina dan Fatihpun sekilas bertemu pandang namun secepat kilat mereka saling memalingkan wajah mereka.

"Assalamu'aalikum Zelina" sapa Fatih.

"Wa'alaikumsalam Fatih" jawab Zelina yang merasa deg deg kan, entah apa karena takut atau cemas karena berhadapan dengan Fatih.

"Zelina maafkan aku jika punya banyak salah dan selalu mengganggumu" ucap Fatih lirih.

"Maafkan Zelina juga Fatih jika banyak ucapan dan perbuatan Zelina yang menyakitkan hatimu Fatih" sambung Zelina yang kini sudah mulai menghangat dihatinya.

"Zelina,,, terimakasih sudah datang, jujur aku sangat mengharapkan kehadiranmu, ingin melihatmu terakhir kalinya, yang mungkin aku tak tahu kapan bisa bertemu denganmu lagi" lirih Fatih sambil tertunduk.

Zelina hanya diam.

"Zelina, apakah kamu terganggu dengan sikapku ?" tanya Fatih.

Zelina mengangguk tanpa bicara dan tetap tertunduk.

"Astaghfirullah,,, maafkan aku Zelina, maaf" terdengar suara Fatih yang seperti menahan tangis.

"Apakah kamu menghindariku karena membenciku Zel,,,, ?" lajut tanya Fatih yang sudah ada bulir bening muncul disudut matanya namun Zelina tak tahu akan hal itu karena ia hanya menunduk.

Tetap terdiam namun Zelina menggeleng gelengkan kepalanya dan kini airmata nya mulai turun megalir dipipi putihnya dan membasahi jilbabnya. Zelina langsung menyeka airmatanya dengan jari namun tetap tertunduk.

"Ya Allah,,, Zelina jangan menangis,,, maafkan aku, maafkan aku Zel" pinta Fatih yang kini air matanya pun ikut jatuh membasahi pipinya.

Segera Fatih menyodorkan kotak tissu yang ada dihadapannya pada Zelina setelah ia mengambil beberapa helai tissu untuk dirinya sendiri.

Danu tak tahu apa yang dibicarakan dua sahabatnya itu sampai keduanya mengeluarkan air mata, yang Danu kira mungkin keduanya memiliki perasaan yang sama namun takut dengan perasaan masing masing.

Seperti itulah tebak Danu. Zelina tak seperti itu saat dirinya dulu mengakui perasaannya, tapi kini yang ia lihat dua sahabatnya menangis dihadapannya.

Danu memang masih menyimpan rasa pada Zelina, terselip harapan kelak jika sudah saatnya bisa bersama Zelina, namun ia tak ingin menampakkannya seperti Fatih, Danu masih bisa mengontrol perasaanya.

"Ya Allah aku ikhlas jika memang dua sahabatku kelak berjodoh, doa trbaik bagi keduanya, aku hanya berserah diri kepada-Mu Ya Allah, jika Zelina baik untukku, sejauh apapun Zelina pergi, maka Zelina akan kembali untukku, ataupun sebaliknya, sekeras apapun Zelina menolak perasaan Fatih, jika mereka berjodoh maka suatu saat Zelina akan luluh hatinya. Allahua'lam.. Lillahita'ala." Bathin Danu.

"Fatih,,,,," panggil Zelina yang mulai membuka mulutnya.

"ii-iya" jawab Fatih yang sedikit tersedu.

"Maafkan Zelina ya Fatih,, maaf karena Zelina, hatimu menjadi terombang ambing, maaf karena Zelina, kamu pernah mengalami kemunduran prestasi, maaf karena Zelina, hatimu menjadi tak nyaman, Maaaafff...." ucapan Zelina terhenti, tak lagi kuat berucap karena menangis.

"Tidak Zelina, kamu tidak salah, akulah yang tak pandai memenejemen hati ini, tak bisa mengontrol perasaan ini, aku yang minta maaf padamu Zel" Fatih mencoba membujuk Zelina agar tak menyalahkan dirinya.

"Zelina, maafkan perasaanku yang menyukaimu, bahkan, maaaf,,,, ku akui aku mencintaimu dan ada keinginan untuk memilikimu, maaf Zel,, maaf..." aku Fatih yang kini tertunduk menangis dihadapan Zelina

Hati Zelina terasa teriris mendengarnya,, Zelina merasa sangat bersalah karena telah membuat Fatih sampai menangis karena virus merah jambu ini.

"Istighfar Fatih,,, jangan menangis lagi, hatiku sakit melihatmu menangis" lirih Zelina pada Fatih.

"Kamu juga jangan menangis Zel, hatikupun sakit melihat airmatamu keluar karena sikapku ini" pinta Fatih.

Sesaat mereka berdua terdiam.

"Fatih,,, Zelina tak sedikitpun membencimu, tidak sama sekali, mungkin Zelina memang kecewa karena lelaki yang Zelina kagumi, pandai menjaga hati dan padangannya ternyata bisa juga selemah ini ketika disapa cinta," ungkap Zelina dan terhenti sejenak, Zelina menarik nafas lalu melanjutkan isi hatinya.

"Namun yang lebih membuat kecewa lagi ternyata diri inilah yang membuat Fatih menjadi seperti ini, Zelina lah penyebabnya, Zelina menghindari Fatih karena Zelina tak ingin Fatih lagi-lagi Futur, Fatih kehilangan konsentrasi belajar, Fatih jadi lemah karena cinta" Zelina terdiam dan menghapus airmatanya kemudian melanjutkan lagi isi kegundahan hatinya selama ini.

"Zelina tidak mau itu, Zelina ingin Fatih yang tangguh tetap istiqomah, sukses dan berhasil menggapai cita-citanya, tidak hanya memikirkan perasan tak halal ini, yakinlah Fatih dengan seringnya kita berkomunikasi ataupun bertemu, hal itu akan membuat kita makin tergoda dengan urusan cinta tak halal yang bisa merusak iman kita, Zelina takut kita berdua malah menjadi futur, belum apa-apa saja kita sudah lemah iman dan hati, naudzhubillahimindzalik,,,," ucap Zelina sambil menatap Fatih.

"Zelina berharap kelak jika memang sudah saatnya barulah Fatih tambatkan hati Fatih untuk wanita yang dipilihkan Allah untuk Fatih, mendapatkan pasangan yang halal agar tidak banyak menuai dosa fitnah" ucap Zelina yang akhirnya mampu mengungkapkan seluruh isi hatinya.

"Ya Allah,,, Zelina maafkan aku jika selama ini aku juga menjadi beban hatimu" Fatih menatap wanita yang ada dihadapannya.

"Aku akan berusaha untuk tidak lemah lagi Zel, tapi maukah kamu mendengar pinta terakhirku ini?" tanya Fatih.

"Selanjutnya aku akan berusaha untuk memperbaiki sikap, prilaku dan akan fokus mengejar study dan impianku" lanjut pinta Fatih pada Zelina.

Zelina mengangkat kepalanya melihat laki-laki yang duduk dikursi dihadapannya yang berjarak sekitar 1 meter lebih.

"Maksudnya apa Fatih ?" tanya Zelina dengan penasaran sedikit kebingungan dengan kalimat yang disampaikan Fatih.

"Setelah kupertimbangkan dengan mantap beberapa hari ini dan mendengar alasanmu aku berpikir mungkin memang tak baik jika kita terus berkomunikasi dan bertemu dalam kondisi tak halal ini, maka aku akan berusaha memperbaiki keadaan kita, aku berharap semoga ini menjadi jalan yang baik bagi kita" tegas Fatih.

"Apa maksudmu Fatih ???" tanya Zelina.

"Zelina,,, tolong dengarkan aku baik-baik, tolong dengar harapanku yang dalam beberapa bulan ini menjadi doaku dan sejak kemarin malam hatiku sudah benar-benar yakin untuk mengatakannya padamu" ucap Fatih.

"Malam ini aku benar-benar ingin menyampaikannya langsung kepadamu sebelum keberangkatanku besom" Fatih duduk dengan sigap dan menatap kearah Zelina dengan serius untuk mengungkapkan keinginan hatinya.

#tbc...

...Dukung terus karya author dengan like, vote, komen dan favoritkan karya ini ya agar readers tidak ketinggalan update kisahnya. 💖💖💖 readers....

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

🥰🥰🥰

2023-06-01

1

susi 2020

susi 2020

🥰🙄😍

2023-06-01

0

Hasanah Amrullah

Hasanah Amrullah

sejauh ini msih suka dengan ketulusan persahabatan dan cinta mereka bertiga.....semoga semakin seru kebelakangnya ya thor

2021-06-13

3

lihat semua
Episodes
1 Menghindar ?
2 Surat dan Hadiah
3 Bus Antar Kota
4 Getaran dan Do'a
5 Dengarkan Harapanku
6 Janji
7 Laki Laki Gentle
8 Maukah Kamu ???
9 Takdir Cinta
10 Surat Untukmu
11 Tragedi
12 Cinta Pertama
13 Ada Apa dengan Hatiku???
14 Cinta Pandangan Pertama
15 Berita Duka
16 Dimana ????
17 Prinsip
18 Menunggu...
19 Ujian
20 Gelap
21 Ragu
22 Apakah Kamu Menyukainya???
23 Menantu Kesayangan
24 Aku Buta
25 Kakak-Adek
26 Jangan Tinggalkan Aku
27 Akhwat Tangguh
28 Masihkah Mencintainya???
29 Mas Blasteran
30 Pengantinku
31 Perkenalan
32 Qodarullah
33 Cinta Persegi???
34 Perkara Kacamata
35 Calon Suami
36 Pernikahan Dini
37 Bingung
38 Ada Rindu Untukmu
39 Ada Rindu Yang Tak Pernah Habis
40 Gadis Itu...
41 Saudara Kembar
42 Menemukanmu
43 Dilema
44 Belajar Ikhlas
45 Kejujuran dan Pilunya Kenyataan
46 Cucu Menantu
47 Gagal Bukan Batal
48 Menikah Sirih
49 Umma
50 DNA
51 Plester Hati
52 Pergi untuk Kembali
53 Gadis Spesial
54 Bertemu dengan Mu
55 Itu Kamu
56 Cantik, Manis, Menenangkan
57 Gadis Berhati Malaikat
58 Aku + Kamu = Kita
59 Positif
60 Jodohku ?
61 Malayka Ku
62 Dia adalah Kamu
63 Mengejarmu
64 Berteman
65 Mencintaimu
66 Aku Jatuh Cinta
67 Harapan Hari Esok
68 Akhirnya Ku Menemukan Mu
69 Siomay dan Sprite Botol Kaca
70 Ku Cinta Dia
71 Rasa Yang Sama
72 Jodoh Pasti Bertemu
73 Masih Ada Namamu di Hatiku
74 Semua Karena Hujan
75 Masih Doa Yang Sama
76 Bidadari Syurga
77 Cemburu
78 Jangan Bertemu Lagi
79 Do'a Tiga Insan
80 Sungguh Merindukanmu
81 Sangat Mencintaimu
82 Pertemuan Dua Keluarga
83 Jatuh Itu Sakit
84 Hadiah Ibu
85 Bahagia Bertemu Lagi Dengan Mu
86 Kupinang Kau Dengam Bismillah
87 Mohon Doa Restu
88 Ikhlas Melepaskan Mu
89 Tampan Tanpa Mata Panda
90 Lelaki Pilihan Abah
91 Istri Kedua
92 Aku Punya Mama
93 Harapan Abah
94 Kembali Pulang
95 Bangunan Dua Kubah
96 Falling in Love
97 Seribu Kalimat 'Aku Mencintai Mu'
98 H-3
99 Konflik Bathin
100 Dilema
101 Rindu Menguras Hati
102 Aku Bukan Mama Mu
103 Akhir Sebuah Keputusan
104 Perjanjian Pernikahan
105 Sebuah Pengakuan dan Kejujuran
106 Inikah Akhir Cerita Kita
107 Akhiri Dengan Indah
108 Aku Lebih Dulu Mencintainya
109 Resmi Berpisah
110 Salam Cinta Sang Tawon
111 Masa Depan Yang Lebih Baik
112 Tabarokallah
113 Gelar Baru
114 Pertemuan Penuh Kejutan
115 Dinner
116 Kekasih Halal
117 Janji Suci
118 Waktu Yang Tepat Lagi Indah
119 Pesan dan Sarapan
120 Terapi Cinta Zelina
121 Unik dan Ajaib
122 Kejujuran Hati
123 Tak Ada Janji dan Tak Ada Ikatan
124 Pengantin Baru
125 Gadis Single
126 Diantara Masjid Qibli dan Kubah Ash-Shakhrah
127 Dua Kabar Bahagia
128 Kembali Berkumpul
129 Jum'at Barokah
130 Assalamu'alaikum Cinta
131 Bismillah Cinta
132 Syahadat Cinta pada-Mu
133 Kejutan Umma
134 Unik dan Mengesankan
135 Gadis Luar Biasa
136 Do'a Cinta
137 Undangan
138 Belajar Mencintai
139 Mahar Dibayar Tunai
140 SAH
141 Sensasi Pengantin Baru
142 Do'a Pengantin Baru
143 Wedding Reception
144 Suami Idaman
145 Tatapan Cinta
146 Hadiah Terindah Dari Allah
147 Cinta Halal Lagi Berkah
148 Romantis Membawa Berkah
149 Doa Pasangan Suami Istri
150 Tertunainya Hak dan Kewajiban
151 Hadiah Pengantin Baru
152 Silversea Cruises
153 A-I-U-E-O
154 Harmonis dan Romantis
155 Mandi Bersama
156 Curiga
157 Usaha Membuahkan Hasil
158 Positif Tiga Kantung Janin
159 Kembali Kerumah
160 Malam Pertama
161 Kangen
162 Cukup 5 Menit
163 Suamiku Sayang
164 Bidadari Terindah
165 Lagi, Lagi, Lagi, dan Lagi
166 Pencarian
167 Penyatuan
168 Morning Sickness
169 Pengorbanan Yang Mulia
170 Suami dan Papi Idaman
171 Kesempatan
172 Kewajiban dan Tanggung Jawab
173 Bertemu Pangeran Impian
174 Harus Jadi Milikku
175 Karena Ku Sayang Kamu
176 Obat Mujarab
177 Kehamilan Semester Awal
178 Rasa Bersalah
179 Pengumuman
180 Cinta Buta dan Tuli
181 Rencana Jenny
182 Jebakan
183 Terjebak Rencana Jenny
184 Rencana Dadakan
185 Berteman Kejujuran dan Kepercayaan
186 Ana Uhibbukka Fillah
187 Rindu Berlabel Halal
188 Menjadi Tanggung Jawab Syaamil
189 Hanya Milikku
190 Skenario Mami
191 Pembangkang dan Keras Kepala
192 Urgent
193 Permohonan Tuan Adi
194 Cuma Kamu
195 Nikah : The Power of Love
196 Cinta Halal : Berkah, Bahagia ,Berpahala
197 Assalamu'alaikum Bidadari Syurga
198 Janji Temu
199 Mendekati Hari Persalinan
200 Emosi Jiwa
201 Ungkapan Kejujuran Hati
202 Antara Hijrah Cinta dan Kontraksi Dini
203 Do'a Syaamil
204 Tolong Percaya Aku
205 Hikmah Dibalik Peristiwa
206 Gitar Tua
207 You Are The One
208 Berdua Dengan Mu
209 Kembali Ke Masa Itu
210 I am Okay
211 Serius dan Menegangkan
212 Balasan Cinta Allah
213 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 213 Episodes

1
Menghindar ?
2
Surat dan Hadiah
3
Bus Antar Kota
4
Getaran dan Do'a
5
Dengarkan Harapanku
6
Janji
7
Laki Laki Gentle
8
Maukah Kamu ???
9
Takdir Cinta
10
Surat Untukmu
11
Tragedi
12
Cinta Pertama
13
Ada Apa dengan Hatiku???
14
Cinta Pandangan Pertama
15
Berita Duka
16
Dimana ????
17
Prinsip
18
Menunggu...
19
Ujian
20
Gelap
21
Ragu
22
Apakah Kamu Menyukainya???
23
Menantu Kesayangan
24
Aku Buta
25
Kakak-Adek
26
Jangan Tinggalkan Aku
27
Akhwat Tangguh
28
Masihkah Mencintainya???
29
Mas Blasteran
30
Pengantinku
31
Perkenalan
32
Qodarullah
33
Cinta Persegi???
34
Perkara Kacamata
35
Calon Suami
36
Pernikahan Dini
37
Bingung
38
Ada Rindu Untukmu
39
Ada Rindu Yang Tak Pernah Habis
40
Gadis Itu...
41
Saudara Kembar
42
Menemukanmu
43
Dilema
44
Belajar Ikhlas
45
Kejujuran dan Pilunya Kenyataan
46
Cucu Menantu
47
Gagal Bukan Batal
48
Menikah Sirih
49
Umma
50
DNA
51
Plester Hati
52
Pergi untuk Kembali
53
Gadis Spesial
54
Bertemu dengan Mu
55
Itu Kamu
56
Cantik, Manis, Menenangkan
57
Gadis Berhati Malaikat
58
Aku + Kamu = Kita
59
Positif
60
Jodohku ?
61
Malayka Ku
62
Dia adalah Kamu
63
Mengejarmu
64
Berteman
65
Mencintaimu
66
Aku Jatuh Cinta
67
Harapan Hari Esok
68
Akhirnya Ku Menemukan Mu
69
Siomay dan Sprite Botol Kaca
70
Ku Cinta Dia
71
Rasa Yang Sama
72
Jodoh Pasti Bertemu
73
Masih Ada Namamu di Hatiku
74
Semua Karena Hujan
75
Masih Doa Yang Sama
76
Bidadari Syurga
77
Cemburu
78
Jangan Bertemu Lagi
79
Do'a Tiga Insan
80
Sungguh Merindukanmu
81
Sangat Mencintaimu
82
Pertemuan Dua Keluarga
83
Jatuh Itu Sakit
84
Hadiah Ibu
85
Bahagia Bertemu Lagi Dengan Mu
86
Kupinang Kau Dengam Bismillah
87
Mohon Doa Restu
88
Ikhlas Melepaskan Mu
89
Tampan Tanpa Mata Panda
90
Lelaki Pilihan Abah
91
Istri Kedua
92
Aku Punya Mama
93
Harapan Abah
94
Kembali Pulang
95
Bangunan Dua Kubah
96
Falling in Love
97
Seribu Kalimat 'Aku Mencintai Mu'
98
H-3
99
Konflik Bathin
100
Dilema
101
Rindu Menguras Hati
102
Aku Bukan Mama Mu
103
Akhir Sebuah Keputusan
104
Perjanjian Pernikahan
105
Sebuah Pengakuan dan Kejujuran
106
Inikah Akhir Cerita Kita
107
Akhiri Dengan Indah
108
Aku Lebih Dulu Mencintainya
109
Resmi Berpisah
110
Salam Cinta Sang Tawon
111
Masa Depan Yang Lebih Baik
112
Tabarokallah
113
Gelar Baru
114
Pertemuan Penuh Kejutan
115
Dinner
116
Kekasih Halal
117
Janji Suci
118
Waktu Yang Tepat Lagi Indah
119
Pesan dan Sarapan
120
Terapi Cinta Zelina
121
Unik dan Ajaib
122
Kejujuran Hati
123
Tak Ada Janji dan Tak Ada Ikatan
124
Pengantin Baru
125
Gadis Single
126
Diantara Masjid Qibli dan Kubah Ash-Shakhrah
127
Dua Kabar Bahagia
128
Kembali Berkumpul
129
Jum'at Barokah
130
Assalamu'alaikum Cinta
131
Bismillah Cinta
132
Syahadat Cinta pada-Mu
133
Kejutan Umma
134
Unik dan Mengesankan
135
Gadis Luar Biasa
136
Do'a Cinta
137
Undangan
138
Belajar Mencintai
139
Mahar Dibayar Tunai
140
SAH
141
Sensasi Pengantin Baru
142
Do'a Pengantin Baru
143
Wedding Reception
144
Suami Idaman
145
Tatapan Cinta
146
Hadiah Terindah Dari Allah
147
Cinta Halal Lagi Berkah
148
Romantis Membawa Berkah
149
Doa Pasangan Suami Istri
150
Tertunainya Hak dan Kewajiban
151
Hadiah Pengantin Baru
152
Silversea Cruises
153
A-I-U-E-O
154
Harmonis dan Romantis
155
Mandi Bersama
156
Curiga
157
Usaha Membuahkan Hasil
158
Positif Tiga Kantung Janin
159
Kembali Kerumah
160
Malam Pertama
161
Kangen
162
Cukup 5 Menit
163
Suamiku Sayang
164
Bidadari Terindah
165
Lagi, Lagi, Lagi, dan Lagi
166
Pencarian
167
Penyatuan
168
Morning Sickness
169
Pengorbanan Yang Mulia
170
Suami dan Papi Idaman
171
Kesempatan
172
Kewajiban dan Tanggung Jawab
173
Bertemu Pangeran Impian
174
Harus Jadi Milikku
175
Karena Ku Sayang Kamu
176
Obat Mujarab
177
Kehamilan Semester Awal
178
Rasa Bersalah
179
Pengumuman
180
Cinta Buta dan Tuli
181
Rencana Jenny
182
Jebakan
183
Terjebak Rencana Jenny
184
Rencana Dadakan
185
Berteman Kejujuran dan Kepercayaan
186
Ana Uhibbukka Fillah
187
Rindu Berlabel Halal
188
Menjadi Tanggung Jawab Syaamil
189
Hanya Milikku
190
Skenario Mami
191
Pembangkang dan Keras Kepala
192
Urgent
193
Permohonan Tuan Adi
194
Cuma Kamu
195
Nikah : The Power of Love
196
Cinta Halal : Berkah, Bahagia ,Berpahala
197
Assalamu'alaikum Bidadari Syurga
198
Janji Temu
199
Mendekati Hari Persalinan
200
Emosi Jiwa
201
Ungkapan Kejujuran Hati
202
Antara Hijrah Cinta dan Kontraksi Dini
203
Do'a Syaamil
204
Tolong Percaya Aku
205
Hikmah Dibalik Peristiwa
206
Gitar Tua
207
You Are The One
208
Berdua Dengan Mu
209
Kembali Ke Masa Itu
210
I am Okay
211
Serius dan Menegangkan
212
Balasan Cinta Allah
213
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!