Fatih dan Danu Fov
Dirumah Fatih sudah ramai dengan teman-teman sekolah Fatih, hampir semua anak-anak disekolahnya hadir ke acara tersebut.
Sejak siang sampai sore memang di isi dengan acara anak-anak remaja SMA dengan kegiatan mendengar tausyiah dari Ustadz tentang menuntut ilmu dan setelahnya sekedar ngobrol-ngobrol biasa sebagai ajang perpisahan mereka yang bukan hanya melepas Fatih untuk menuntut ilmu di pulau jawa tpi juga sekedar berbagi kisah karena setelah ini mungkin mereka akan sangat jarang bertemu.
"Assalamu'alaikum Brother Fatih" ucap Danu yang baru saja datang.
"Wa'alaikumussalam warohmatullah wabarokatuh" jawab Fatih.
"Masyaa Allah si tampan sekarang terlihat seperti bukan anak SMA lagi, tapi udah mirip Ustadz. Heeemmmm wangi, tumben pake parfum nyengat banget, tumben-tumbenan. Satu botol dipake semua apa Bro Ustadz?" tanya Danu sambil nyengir dan menyenggol bahu Fatih.
"Apa iya Dan,,,?" tanya Fatih sambil mengendus bau tubuh dan bajunya.
"Haa hha hha hhaa" Danu tertawa lepas sambil memeluk sahabatnya itu.
"Ajak masuk apa yah, kasih minum gitu, haus ini pulang bimbel langsung berangkat tadi, demi SKM" ucap Danu sambil melepaskan sepatu dan kaos kakinya.
"Ya Allah, ayo ayo ayo, masuk Dan, sebentar ya ku ambilkan minum, mau minum biasa atau yang dingin-dingin seger" tanya Fatih.
"Yang seger dong bang Fatih, segernya pake manis ya." celoteh Danu sembari duduk bersandar dilantai beralaskan ambal lembut dan bergabung dengan teman-teman lainnya.
"Niih minumnya Dan, seger dan manis" Fatih memberikan minuman berwarna orange itu pada Danu.
"Terima kasih SKM k." ucap Danu.
"Apasih Dan dari tadi SKM SKM, pake SKM ku pula, geli dengernya" tanya Fatih.
"Owwhh mas Bro belum tau ya itu singkatan Sohib Kental Manis, bukan hanya susu yang SKM, persahabatan kita kan juga kental dan manis, hahahaahhh" Danu tertawa.
Entah mengapa Danu tiba-tiba dapat singkatan seperti itu saat melihat Fatih dari jauh, sepertinya Fatih sedang gelisah seolah menunggu kedatangan seseorang yang tak kunjung datang.
"Huuuuhh" Fatih membuang nafasnya sambil tersenyum.
"Kamu kenapa Fatih ku lihat dari jauh tadi, sepertinya kamu terlihat gelisah?" selidik Danu.
"Nggak apa-apa Dan, hanya khawatir dan menunggu dua sahabat ku yang belum juga tiba" jawab Fatih sekenanya.
"Aku udah datang Fatih" Danu mencoba diam dan menyelidik melihat raut wajah Fatih.
"Iya Alhamdulillah, aku lega akhirnya kamu datang Dan, tapi kenapa Zelina belum datang juga ya Dan" Fatih menunduk.
"Tadi aku bersama Zelina" jawab Danu.
"Apa,,,??. Kamu bersama Zelina, dimana sekarang Zelina Dan ?" tanya Fatih dengan antusias.
"Kalem Fatih,,,, Slow boy.." jawab Danu.
"Iya tadi aku memang bersama Zelina, kami pulang bimbel bersamaan, namun ketika akan pulang Zelina tidak langsung pulang ke sini Fatih, dia pulang kerumah tantenya dulu. Katanya dia mau menjemput sepupunya yang mau ikut dia pulang kerumahnya sini" jelas Danu
"Berarti Zelina masih di Palembang Dan ?, apakah Zelina tidak akan datang? " tanya Fatih dengan raut wajah kecewa.
"Ya Allah memgapa sahabatku satu ini jadi generasi galau begini, apakah virus merah jambu yang menyerangnya sampai mengguncang prinsipnya selama ini. Fatih yang sangat pandai menjaga hati" bathin Danu lirih melihat temannya.
"Tadi Zelin bilang akan diusahakannya untuk segera datang kesini Fatih jika dia sudah sampai rumahnya" jawab Danu
"Fatih boleh aku bertanya ?" Danu kembali membuka percakapan
"Iya kenapa Dan" jawab Fatih.
"Apakah kamu benar-benar jatuh cinta pada Zelin ?" selidik Danu.
"Entahlah Dan, aku tak tahu apa itu cinta, aku takut dengan perasaan ini, aku takut ini akan menjadi fitnah, aku takut ini akan menjadi banyak mudhoratnya." Fatih diam sejenak.
"Saat ini saja aku merasa sudah benar-benar berdosa, rasa ini hadir dan aku tak bisa mengontrolnya, bayangannya selalu hadir, aku gelisah dan terus memikirkannya, menginginkannya bersamaku, astaghfirullah" Fatih tentunduk dan terlihat matanya berkaca kaca menahan tangis.
"Aku tahu mungkin ini membuat dia tak nyaman, akupun sungguh tak nyaman dengan rasa ini, namun kali ini aku benar-benar ingin melihatnya sebelum aku berangkat besok". lirih Fatih
Danu memang Sahabat yang baik, saat Fatih merasakan kegalauannya akibat virus merah jambu yang membuatnya drastis mengalami penurunan belajar dan ibadahnya, Fatih memilih untuk meminta pendapat Danu, meminta saran agar terlepas dari dosa dan fitnah penyakit hati rasa yang tak pantas ini.
Fatih tak pernah tahu bahwa Danu pun memiliki rasa yang sama seperti Fatih terhadap Zelina, bahkan Danu sudah terlebih dahulu mengungkapkan perasaannya pada Zelina agar tidak membebani hati dan pikirannya.
Seperti yang disampaikan Danu bahwa dia tidak meminta apapun pada Zelina, Danu hanya ingin melepas sesak dihatinya, dengan mengungkapkan perasaan sukanya pada Zelina, Danu sudah merasa lega dan Alhamdulillah walau awalnya Zelina ketus padanya tapi pada akhirnya mereka tetap bisa berteman seperti biasanya.
"Fatih,,, banyak-banyak istighfar ya, jangan sampai hatimu bersarang penyakit hati yang membuatmu menjadi lemah, benar kata pepatah hal yang merusak hati itu salah satunya wanita, lihatlah sahabatku ini gegara wanita dia terlihat menyedihkan, hahahahhah,, ayooo semangat karena Allah" nasehat Danu.
"Danu, aku tahu ini salah, astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah. Harus semangat memanajemen hati lagi ini, hahaaahh" Fatihpun tertawa.
"Fatih,,, jangan terlalu larut dengan perasaan. Fatih yang ku kenal adalah orang yang sangat pandai menjaga hati, soal jodoh seberapa besarnya kita menolak, jika Allah berkehendak maka sejauh apapaun dia melangkah, langkahnya pasti akan mengarah pada kita." Ucap Danu meyakinkan.
"Tapi Fatih, sebaliknya jika dia bukan jodoh kita sekuat apapun kita mengejarnya akan banyak jalan yang menyesatkan jika kita tak berpegang pada iman, sehingga iapun akan semakin jauh tak tergapai." Nasehat Danu.
"Fatih, seperti yang sering kita bahas, saat ini fokus saja kita pada ibadah dan pendidikan kita, jika sudah saatnya nanti barulah kita tambatkan hati kita pada hati yang halal, barulah kita beranjak menuju hubungan yang halal, sekarang kita perbaiki diri dulu, pantaskan diri dulu untuk jodoh kita yang belum tahu siapa kelaknya" Lagi Danu menasehati Fatih.
"Ingat selalu janji Allah, bahwa laki-laki baik untuk wanita yang baik, jadi ayo kita berlomba-lomba untuk menjadi laki-laki yang baik" lanjut Danu.
"Ya Allah ampuni hamba atas khilaf ini, benar katamu Dan, entah mengapa aku menjadi lemah karena hal ini. Terimakasih nasehatmu Dan, terimakasih telah mengingatkan, ayo kita berlomba-lomba memperbaiki diri karena Allah dan memantaskan diri untuk pemilik hati ini nantinya" peluk Fatih.
Zelina Fov
Duduk di Bus dalam kota berwarna kuning sudah ada tiga wanita berparas ayu mengenakan jilbab panjangnya sambil asyik ngobrol dan tak terasa sudah sampai di terminal untuk melanjutkan perjalanan berikutnya menuju rumah Zelina dengan berpindah ke Bus antar kota.
"Alhamdulillah sampai terminal, ayo-ayo turun kita lanjut naik Bus itu ya dek ?" tanya Kak Indah.
"Iya kak yang itu, semoga udah banyak penumpangnya ya kak biar kita nggak lama nunggu" doa Zelina.
"Kak Indah, Zelina, beli jeruk dulu apa yah, mual ni takut muntah naik Bus gitu, harap maklum ya baru pertama kali olehnya. Beli cemilan juga ya biar sambil jalan sambil goyang lidah gitu,, hahahaha" ajak Naya.
"Ya udah Zelina ke toko buah itu sebentar ya Kak, beli jeruknya sama camilan, Kakak duluan aja ke bis nya." ucap Zelina.
"Oke,,, kita cari kursi nya dulu ya Zel dalam Bis" Ucap Kak Indah.
Sambil berjalan menuju Bus, Kak Indah dan Naya melanjutkan cerita mereka yang belum selesai dalam Bus pertama tadi, jadi ceritanya Naya lagi curhat sama Kak Indah.
"Zelin, Naya duduk sama kak Indah ya lagi asyik cerita ni, curhatku belum kelar. Terus kasihanilah daku baru kali ini naik Bus kota jarak jauh, takutnya nanti mabok jadi ada Kak Indah yang bantu mijetin ya kak." Ucap Naya.
"Zelin duduk dikursi sebelah kita ini aja ya, masih kosong ni, didepan udah pada penuh, nggak papa ya Zel ?" pinta Naya sambil mengedip-ngedipkan matanya memohon.
"Iya nyonya, nggak apa-apa. Lanjutkan curhat konyolmu sayangku, tapi jangan sampai ketawa lepas kayak tadi ya, kaget tahu seluruh penumpang dalam Bus, nanti semua mata tertuju padamu, dan sepasang mata menghampirimu, heehhehe" senyum dan tawa mengejek dari Zelina sambil memberikan bungkusan jeruk pada kak Indah.
"Iiihh Zelinaaaaa,, udah jangan ingetin itu, malu akunya iihh" rengek Naya sambil menutup wajahnya.
"Udah-udah jangan berisik nanti kayak tadi, ada penumpang tampan yang bilang ke wanita cantik berkerudung biru muda, girls dunia ini bukan hanya milikmu, telingaku butuh ketenangan dan kau mengejutkanku dengan tertawamu itu, jaga suaramu seperti engkau menjaga hijabmu" guyon Indah pada Naya.
"Aaaiiihh kak Indah, ikutan ngeledek ya,,, aahhh bener-bener deh kalian, ibarat jatuh tertimpa tangga akunya" celoteh Naya dengan memanyunkan mulutnya.
Laki-laki yang menegur Naya itu ternyata adalah laki-laki yang sebenarnya dikagumi Naya. Naya menyukai laki-laki itu dalam diamnya, tapi apa daya kini hatinya terasa kandas, karena laki-laki yang dikaguminya itu menangkap basah kelakuan bar-bar nya.
"Bismillah" Zelinapun duduk dikursi dekat jendela.
Zelina suka sekali duduk dikursi dekat jendela karena bisa melihat pemandangan sepanjang jalan menuju kekota kelahirannya itu.
"Loh Zel kok duduk disitu, kursi yang sini aja biar kita deketan dan bisa ikutan ngobrol" ajak Naya.
Kursi tempat duduk Zelina seperti Bus lainnya ada dua seat, satu dekat lorong berdampingan dengan kursi samping lainnya dan satu lagi dekat jendela, dan Zelina memilih duduk didekat Jendela.
"Ogah aahh ikutan ngobrol nanti ikutan bar-bar, terus dibilang girls...." ucap Zelina terputus.
"stoooooooopp,,,, Zelina aku sedang patah hati, jangan kau tabur gula nanti aku tambah manis" potong Naya.
"Jangan mengingatkanku dengan hal itu, sumpah Naya benar-benar malu ini" lanjut Naya.
"Hahahaha" Zelina tertawa sambil menutup mulutnya takut kelepasan seperti Naya tadi.
"Oke maaf-maaf sayangku, Zelina duduk disini aja enak deket jendela bisa melihat pemandangan diluar" Zelina meletakakan tas punggungnya kepangkuannya.
Sambil memegang buku latihan bimbelnya, Zelina mencoba untuk membaca ulang bukunya sembari menuju perjalanan kerumah.
Hampir 10 menit mereka menunggu dan bus sudah hampir penuh, artinya bus pun akan segera berangkat menuju tujuannya.
Masih ada dua kursi kosong lagi, kursi disamping Zelina dan satu lagi kursi dibelakang Zelina, Zelina berharap segera ada penumpang yang naik, sehingga bus pun akan segera berangkat.
Bus itu, bus antar kota biasa, jadi tidak ada sistem beli tiket untuk mendapatkan kursi, penumpang bisa memilih duduk dimana saja asal masih kosong dan tentunya jadwal berangkatnya flexibel.
Bus akan berangkat kalau sudah penuh atau jika belum penuh bus akan tetap berangkat jika sudah menunjukkan waktu tertentu, supirnya berharap akan dapat penumpang dijalanan menuju kota yang dituju.
Tiba-tiba naik dua orang penumpang lainnya, Zelina bersyukur akhirnya Bus nya full artinya mereka akan segera berangkat. Namun, sejurus ia tak ingin segera sampai, karena jika sampai kemungkinan Zelina akan diminta datang kerumah Fatih, sedangkan Zelina tak ingin datang ataupun bertemu Fatih, entah mengapa Zelina benar-benar tak ingin pergi.
"Maaf,,,, boleh saya duduk disini?" ucap seorang lelaki yang membuyarkan lamunan Zelina.
"Owhh iya boleh, maaf, silahkan" Zelina pun agak bergeser dan mepersilahkan laki-laki itu duduk disampingnya tanpa melihat laki-laki tersebut.
Sejujurnya Zelina agak canggung dan kurang nyaman jika harus duduk berdua dengan laki-laki yang bukan muhrimnya.
Namun apa daya dia didalam Bis yang memang penumpangnya dari berbagai macam usia dan berbeda jenis kelamin.
Ingin rasanya Zelina berpindah tempat duduk atau bertukar tempat dengan Kak Indah dan Naya, tapi sepertinya Naya sedang asyik ngobrol dengan Kak Indah.
"Terima kasih, maaf jika membuat kamu tidak nyaman" lanjut laki-laki itu.
"Oiya tidak apa-apa" ucap Zelina yang masih menunduk tanpa melihat lawan bicaranya.
Zelina hanya tahu laki-laki itu melepas ranselnya yang ia letakkan ditengah diantara duduk mereka, lalu laki-laki itupun melepas jaketnya dan meletakkan nya di pangkuannya.
Bus pun melaju dengan kecepatan rata-rata, jalanan yang awalnya lengang namun lama kelamaan sedikit mengalami kemacetan, maklum hari itu adalah weekend dan itupun jam sebagian orang ada yang sudah pulang dari tempat bekerjanya.
"Ya Allah lumayan macet " gumam Zelina sendiri.
Zelinapun melanjutkan membuka buku bimbingan belajarnya mencoba membaca ulang materi dan soal-soal latihan yang disampaikan guru bimbelnya tadi siang.
Tiba-tiba mobil mengerem mendadak, Kepala Zelina jadi terbentur ke jok kursi yang ada didepannya dan buku bimbelnya pun akhirnya jatuh.
"Astaghfirullah" ucap Zelina sambil menahan sakit dikepalanya karena terbentur jok kursi didepannya.
"Kamu tidak apa-apa" tanya lelaki yang duduk disebelahnya.
"Iya tidak apa-apa Kak, maaf ya" ucap Zelina tanpa melihat lelaki itu.
"Sebentar biar saya ambilkan bukunya" jawab laki-laki itu.
"Kamu nggak apa-apa Dek?" tanya Kak Indah
"Iya nggak papa Kak, hanya kaget saja" jawab Zelina.
"Oke, hati-hati dek, tutup dulu aja bukunya biar kalau mobil ngerem dadakan lagi kamu bisa antisipasi". saran kak Indah.
"Iya kak" jawab Zelina.
"Maaf,,, ini bukunya" laki-laki itu duduk kembali dan menyerahkan buku pada Zelina.
"Iya,,, terima kasih Kak" Ucap Zelina.
Kali ini Zelina melihat kearah laki laki itu, dan tiba tiba seeeeerrrr,, ada desiran tak karuan dihati Zelina, jantung Zelina berdegup kencang, secepat kilat Zelina pun langsung menundukkan pandangannya.
"Ya Allah apa ini, kok deg deg kan" bathin Zelina.
Sebelum memalingkan mukanya Zelina sempat melihat nama laki-laki itu yang tercetak di name tag yang dipakainya "M.Syaamil Furqon" ucap Zelina dalam hati.
Iya, laki-laki tampan berkulit putih, beralis tebal, hidung mancung dan berkacamata itu adalah Syaamil, mahasiswa kedokteran di Universitas Negeri yang ada dikota Palembang.
Hari itu merupakan hari pertama bertemunya Zelina dan Syaamil disebuah Bus antar Kota.
#Tbc...
...Yuukk Readers dukung karya author ya dengan like, komen, vote, share dan jadikan karya ini favoritmu agar author semakin semangat update dan readers tidak ketinggalan kisahnya. 💖 U all readers....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 213 Episodes
Comments
susi 2020
🥰🥰🥰
2023-06-01
1
susi 2020
📷🙄🙄
2023-06-01
0
Nirwana Wana
seperti kisah nyata... yang pernah dialami lanjut... suka ceritanya
2021-06-18
2