Bus Antar Kota

Fatih dan Danu Fov

Dirumah Fatih sudah ramai dengan teman-teman sekolah Fatih, hampir semua anak-anak disekolahnya hadir ke acara tersebut.

Sejak siang sampai sore memang di isi dengan acara anak-anak remaja SMA dengan kegiatan mendengar tausyiah dari Ustadz tentang menuntut ilmu dan setelahnya sekedar ngobrol-ngobrol biasa sebagai ajang perpisahan mereka yang bukan hanya melepas Fatih untuk menuntut ilmu di pulau jawa tpi juga sekedar berbagi kisah karena setelah ini mungkin mereka akan sangat jarang bertemu.

"Assalamu'alaikum Brother Fatih" ucap Danu yang baru saja datang.

"Wa'alaikumussalam warohmatullah wabarokatuh" jawab Fatih.

"Masyaa Allah si tampan sekarang terlihat seperti bukan anak SMA lagi, tapi udah mirip Ustadz. Heeemmmm wangi, tumben pake parfum nyengat banget, tumben-tumbenan. Satu botol dipake semua apa Bro Ustadz?" tanya Danu sambil nyengir dan menyenggol bahu Fatih.

"Apa iya Dan,,,?" tanya Fatih sambil mengendus bau tubuh dan bajunya.

"Haa hha hha hhaa" Danu tertawa lepas sambil memeluk sahabatnya itu.

"Ajak masuk apa yah, kasih minum gitu, haus ini pulang bimbel langsung berangkat tadi, demi SKM" ucap Danu sambil melepaskan sepatu dan kaos kakinya.

"Ya Allah, ayo ayo ayo, masuk Dan, sebentar ya ku ambilkan minum, mau minum biasa atau yang dingin-dingin seger" tanya Fatih.

"Yang seger dong bang Fatih, segernya pake manis ya." celoteh Danu sembari duduk bersandar dilantai beralaskan ambal lembut dan bergabung dengan teman-teman lainnya.

"Niih minumnya Dan, seger dan manis" Fatih memberikan minuman berwarna orange itu pada Danu.

"Terima kasih SKM k." ucap Danu.

"Apasih Dan dari tadi SKM SKM, pake SKM ku pula, geli dengernya" tanya Fatih.

"Owwhh mas Bro belum tau ya itu singkatan Sohib Kental Manis, bukan hanya susu yang SKM, persahabatan kita kan juga kental dan manis, hahahaahhh" Danu tertawa.

Entah mengapa Danu tiba-tiba dapat singkatan seperti itu saat melihat Fatih dari jauh, sepertinya Fatih sedang gelisah seolah menunggu kedatangan seseorang yang tak kunjung datang.

"Huuuuhh" Fatih membuang nafasnya sambil tersenyum.

"Kamu kenapa Fatih ku lihat dari jauh tadi, sepertinya kamu terlihat gelisah?" selidik Danu.

"Nggak apa-apa Dan, hanya khawatir dan menunggu dua sahabat ku yang belum juga tiba" jawab Fatih sekenanya.

"Aku udah datang Fatih" Danu mencoba diam dan menyelidik melihat raut wajah Fatih.

"Iya Alhamdulillah, aku lega akhirnya kamu datang Dan, tapi kenapa Zelina belum datang juga ya Dan" Fatih menunduk.

"Tadi aku bersama Zelina" jawab Danu.

"Apa,,,??. Kamu bersama Zelina, dimana sekarang Zelina Dan ?" tanya Fatih dengan antusias.

"Kalem Fatih,,,, Slow boy.." jawab Danu.

"Iya tadi aku memang bersama Zelina, kami pulang bimbel bersamaan, namun ketika akan pulang Zelina tidak langsung pulang ke sini Fatih, dia pulang kerumah tantenya dulu. Katanya dia mau menjemput sepupunya yang mau ikut dia pulang kerumahnya sini" jelas Danu

"Berarti Zelina masih di Palembang Dan ?, apakah Zelina tidak akan datang? " tanya Fatih dengan raut wajah kecewa.

"Ya Allah memgapa sahabatku satu ini jadi generasi galau begini, apakah virus merah jambu yang menyerangnya sampai mengguncang prinsipnya selama ini. Fatih yang sangat pandai menjaga hati" bathin Danu lirih melihat temannya.

"Tadi Zelin bilang akan diusahakannya untuk segera datang kesini Fatih jika dia sudah sampai rumahnya" jawab Danu

"Fatih boleh aku bertanya ?" Danu kembali membuka percakapan

"Iya kenapa Dan" jawab Fatih.

"Apakah kamu benar-benar jatuh cinta pada Zelin ?" selidik Danu.

"Entahlah Dan, aku tak tahu apa itu cinta, aku takut dengan perasaan ini, aku takut ini akan menjadi fitnah, aku takut ini akan menjadi banyak mudhoratnya." Fatih diam sejenak.

"Saat ini saja aku merasa sudah benar-benar berdosa, rasa ini hadir dan aku tak bisa mengontrolnya, bayangannya selalu hadir, aku gelisah dan terus memikirkannya, menginginkannya bersamaku, astaghfirullah" Fatih tentunduk dan terlihat matanya berkaca kaca menahan tangis.

"Aku tahu mungkin ini membuat dia tak nyaman, akupun sungguh tak nyaman dengan rasa ini, namun kali ini aku benar-benar ingin melihatnya sebelum aku berangkat besok". lirih Fatih

Danu memang Sahabat yang baik, saat Fatih merasakan kegalauannya akibat virus merah jambu yang membuatnya drastis mengalami penurunan belajar dan ibadahnya, Fatih memilih untuk meminta pendapat Danu, meminta saran agar terlepas dari dosa dan fitnah penyakit hati rasa yang tak pantas ini.

Fatih tak pernah tahu bahwa Danu pun memiliki rasa yang sama seperti Fatih terhadap Zelina, bahkan Danu sudah terlebih dahulu mengungkapkan perasaannya pada Zelina agar tidak membebani hati dan pikirannya.

Seperti yang disampaikan Danu bahwa dia tidak meminta apapun pada Zelina, Danu hanya ingin melepas sesak dihatinya, dengan mengungkapkan perasaan sukanya pada Zelina, Danu sudah merasa lega dan Alhamdulillah walau awalnya Zelina ketus padanya tapi pada akhirnya mereka tetap bisa berteman seperti biasanya.

"Fatih,,, banyak-banyak istighfar ya, jangan sampai hatimu bersarang penyakit hati yang membuatmu menjadi lemah, benar kata pepatah hal yang merusak hati itu salah satunya wanita, lihatlah sahabatku ini gegara wanita dia terlihat menyedihkan, hahahahhah,, ayooo semangat karena Allah" nasehat Danu.

"Danu, aku tahu ini salah, astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah. Harus semangat memanajemen hati lagi ini, hahaaahh" Fatihpun tertawa.

"Fatih,,, jangan terlalu larut dengan perasaan. Fatih yang ku kenal adalah orang yang sangat pandai menjaga hati, soal jodoh seberapa besarnya kita menolak, jika Allah berkehendak maka sejauh apapaun dia melangkah, langkahnya pasti akan mengarah pada kita." Ucap Danu meyakinkan.

"Tapi Fatih, sebaliknya jika dia bukan jodoh kita sekuat apapun kita mengejarnya akan banyak jalan yang menyesatkan jika kita tak berpegang pada iman, sehingga iapun akan semakin jauh tak tergapai." Nasehat Danu.

"Fatih, seperti yang sering kita bahas, saat ini fokus saja kita pada ibadah dan pendidikan kita, jika sudah saatnya nanti barulah kita tambatkan hati kita pada hati yang halal, barulah kita beranjak menuju hubungan yang halal, sekarang kita perbaiki diri dulu, pantaskan diri dulu untuk jodoh kita yang belum tahu siapa kelaknya" Lagi Danu menasehati Fatih.

"Ingat selalu janji Allah, bahwa laki-laki baik untuk wanita yang baik, jadi ayo kita berlomba-lomba untuk menjadi laki-laki yang baik" lanjut Danu.

"Ya Allah ampuni hamba atas khilaf ini, benar katamu Dan, entah mengapa aku menjadi lemah karena hal ini. Terimakasih nasehatmu Dan, terimakasih telah mengingatkan, ayo kita berlomba-lomba memperbaiki diri karena Allah dan memantaskan diri untuk pemilik hati ini nantinya" peluk Fatih.

Zelina Fov

Duduk di Bus dalam kota berwarna kuning sudah ada tiga wanita berparas ayu mengenakan jilbab panjangnya sambil asyik ngobrol dan tak terasa sudah sampai di terminal untuk melanjutkan perjalanan berikutnya menuju rumah Zelina dengan berpindah ke Bus antar kota.

"Alhamdulillah sampai terminal, ayo-ayo turun kita lanjut naik Bus itu ya dek ?" tanya Kak Indah.

"Iya kak yang itu, semoga udah banyak penumpangnya ya kak biar kita nggak lama nunggu" doa Zelina.

"Kak Indah, Zelina, beli jeruk dulu apa yah, mual ni takut muntah naik Bus gitu, harap maklum ya baru pertama kali olehnya. Beli cemilan juga ya biar sambil jalan sambil goyang lidah gitu,, hahahaha" ajak Naya.

"Ya udah Zelina ke toko buah itu sebentar ya Kak, beli jeruknya sama camilan, Kakak duluan aja ke bis nya." ucap Zelina.

"Oke,,, kita cari kursi nya dulu ya Zel dalam Bis" Ucap Kak Indah.

Sambil berjalan menuju Bus, Kak Indah dan Naya melanjutkan cerita mereka yang belum selesai dalam Bus pertama tadi, jadi ceritanya Naya lagi curhat sama Kak Indah.

"Zelin, Naya duduk sama kak Indah ya lagi asyik cerita ni, curhatku belum kelar. Terus kasihanilah daku baru kali ini naik Bus kota jarak jauh, takutnya nanti mabok jadi ada Kak Indah yang bantu mijetin ya kak." Ucap Naya.

"Zelin duduk dikursi sebelah kita ini aja ya, masih kosong ni, didepan udah pada penuh, nggak papa ya Zel ?" pinta Naya sambil mengedip-ngedipkan matanya memohon.

"Iya nyonya, nggak apa-apa. Lanjutkan curhat konyolmu sayangku, tapi jangan sampai ketawa lepas kayak tadi ya, kaget tahu seluruh penumpang dalam Bus, nanti semua mata tertuju padamu, dan sepasang mata menghampirimu, heehhehe" senyum dan tawa mengejek dari Zelina sambil memberikan bungkusan jeruk pada kak Indah.

"Iiihh Zelinaaaaa,, udah jangan ingetin itu, malu akunya iihh" rengek Naya sambil menutup wajahnya.

"Udah-udah jangan berisik nanti kayak tadi, ada penumpang tampan yang bilang ke wanita cantik berkerudung biru muda, girls dunia ini bukan hanya milikmu, telingaku butuh ketenangan dan kau mengejutkanku dengan tertawamu itu, jaga suaramu seperti engkau menjaga hijabmu" guyon Indah pada Naya.

"Aaaiiihh kak Indah, ikutan ngeledek ya,,, aahhh bener-bener deh kalian, ibarat jatuh tertimpa tangga akunya" celoteh Naya dengan memanyunkan mulutnya.

Laki-laki yang menegur Naya itu ternyata adalah laki-laki yang sebenarnya dikagumi Naya. Naya menyukai laki-laki itu dalam diamnya, tapi apa daya kini hatinya terasa kandas, karena laki-laki yang dikaguminya itu menangkap basah kelakuan bar-bar nya.

"Bismillah" Zelinapun duduk dikursi dekat jendela.

Zelina suka sekali duduk dikursi dekat jendela karena bisa melihat pemandangan sepanjang jalan menuju kekota kelahirannya itu.

"Loh Zel kok duduk disitu, kursi yang sini aja biar kita deketan dan bisa ikutan ngobrol" ajak Naya.

Kursi tempat duduk Zelina seperti Bus lainnya ada dua seat, satu dekat lorong berdampingan dengan kursi samping lainnya dan satu lagi dekat jendela, dan Zelina memilih duduk didekat Jendela.

"Ogah aahh ikutan ngobrol nanti ikutan bar-bar, terus dibilang girls...." ucap Zelina terputus.

"stoooooooopp,,,, Zelina aku sedang patah hati, jangan kau tabur gula nanti aku tambah manis" potong Naya.

"Jangan mengingatkanku dengan hal itu, sumpah Naya benar-benar malu ini" lanjut Naya.

"Hahahaha" Zelina tertawa sambil menutup mulutnya takut kelepasan seperti Naya tadi.

"Oke maaf-maaf sayangku, Zelina duduk disini aja enak deket jendela bisa melihat pemandangan diluar" Zelina meletakakan tas punggungnya kepangkuannya.

Sambil memegang buku latihan bimbelnya, Zelina mencoba untuk membaca ulang bukunya sembari menuju perjalanan kerumah.

Hampir 10 menit mereka menunggu dan bus sudah hampir penuh, artinya bus pun akan segera berangkat menuju tujuannya.

Masih ada dua kursi kosong lagi, kursi disamping Zelina dan satu lagi kursi dibelakang Zelina, Zelina berharap segera ada penumpang yang naik, sehingga bus pun akan segera berangkat.

Bus itu, bus antar kota biasa, jadi tidak ada sistem beli tiket untuk mendapatkan kursi, penumpang bisa memilih duduk dimana saja asal masih kosong dan tentunya jadwal berangkatnya flexibel.

Bus akan berangkat kalau sudah penuh atau jika belum penuh bus akan tetap berangkat jika sudah menunjukkan waktu tertentu, supirnya berharap akan dapat penumpang dijalanan menuju kota yang dituju.

Tiba-tiba naik dua orang penumpang lainnya, Zelina bersyukur akhirnya Bus nya full artinya mereka akan segera berangkat. Namun, sejurus ia tak ingin segera sampai, karena jika sampai kemungkinan Zelina akan diminta datang kerumah Fatih, sedangkan Zelina tak ingin datang ataupun bertemu Fatih, entah mengapa Zelina benar-benar tak ingin pergi.

"Maaf,,,, boleh saya duduk disini?" ucap seorang lelaki yang membuyarkan lamunan Zelina.

"Owhh iya boleh, maaf, silahkan" Zelina pun agak bergeser dan mepersilahkan laki-laki itu duduk disampingnya tanpa melihat laki-laki tersebut.

Sejujurnya Zelina agak canggung dan kurang nyaman jika harus duduk berdua dengan laki-laki yang bukan muhrimnya.

Namun apa daya dia didalam Bis yang memang penumpangnya dari berbagai macam usia dan berbeda jenis kelamin.

Ingin rasanya Zelina berpindah tempat duduk atau bertukar tempat dengan Kak Indah dan Naya, tapi sepertinya Naya sedang asyik ngobrol dengan Kak Indah.

"Terima kasih, maaf jika membuat kamu tidak nyaman" lanjut laki-laki itu.

"Oiya tidak apa-apa" ucap Zelina yang masih menunduk tanpa melihat lawan bicaranya.

Zelina hanya tahu laki-laki itu melepas ranselnya yang ia letakkan ditengah diantara duduk mereka, lalu laki-laki itupun melepas jaketnya dan meletakkan nya di pangkuannya.

Bus pun melaju dengan kecepatan rata-rata, jalanan yang awalnya lengang namun lama kelamaan sedikit mengalami kemacetan, maklum hari itu adalah weekend dan itupun jam sebagian orang ada yang sudah pulang dari tempat bekerjanya.

"Ya Allah lumayan macet " gumam Zelina sendiri.

Zelinapun melanjutkan membuka buku bimbingan belajarnya mencoba membaca ulang materi dan soal-soal latihan yang disampaikan guru bimbelnya tadi siang.

Tiba-tiba mobil mengerem mendadak, Kepala Zelina jadi terbentur ke jok kursi yang ada didepannya dan buku bimbelnya pun akhirnya jatuh.

"Astaghfirullah" ucap Zelina sambil menahan sakit dikepalanya karena terbentur jok kursi didepannya.

"Kamu tidak apa-apa" tanya lelaki yang duduk disebelahnya.

"Iya tidak apa-apa Kak, maaf ya" ucap Zelina tanpa melihat lelaki itu.

"Sebentar biar saya ambilkan bukunya" jawab laki-laki itu.

"Kamu nggak apa-apa Dek?" tanya Kak Indah

"Iya nggak papa Kak, hanya kaget saja" jawab Zelina.

"Oke, hati-hati dek, tutup dulu aja bukunya biar kalau mobil ngerem dadakan lagi kamu bisa antisipasi". saran kak Indah.

"Iya kak" jawab Zelina.

"Maaf,,, ini bukunya" laki-laki itu duduk kembali dan menyerahkan buku pada Zelina.

"Iya,,, terima kasih Kak" Ucap Zelina.

Kali ini Zelina melihat kearah laki laki itu, dan tiba tiba seeeeerrrr,, ada desiran tak karuan dihati Zelina, jantung Zelina berdegup kencang, secepat kilat Zelina pun langsung menundukkan pandangannya.

"Ya Allah apa ini, kok deg deg kan" bathin Zelina.

Sebelum memalingkan mukanya Zelina sempat melihat nama laki-laki itu yang tercetak di name tag yang dipakainya "M.Syaamil Furqon" ucap Zelina dalam hati.

Iya, laki-laki tampan berkulit putih, beralis tebal, hidung mancung dan berkacamata itu adalah Syaamil, mahasiswa kedokteran di Universitas Negeri yang ada dikota Palembang.

Hari itu merupakan hari pertama bertemunya Zelina dan Syaamil disebuah Bus antar Kota.

#Tbc...

...Yuukk Readers dukung karya author ya dengan like, komen, vote, share dan jadikan karya ini favoritmu agar author semakin semangat update dan readers tidak ketinggalan kisahnya. 💖 U all readers....

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

🥰🥰🥰

2023-06-01

1

susi 2020

susi 2020

📷🙄🙄

2023-06-01

0

Nirwana Wana

Nirwana Wana

seperti kisah nyata... yang pernah dialami lanjut... suka ceritanya

2021-06-18

2

lihat semua
Episodes
1 Menghindar ?
2 Surat dan Hadiah
3 Bus Antar Kota
4 Getaran dan Do'a
5 Dengarkan Harapanku
6 Janji
7 Laki Laki Gentle
8 Maukah Kamu ???
9 Takdir Cinta
10 Surat Untukmu
11 Tragedi
12 Cinta Pertama
13 Ada Apa dengan Hatiku???
14 Cinta Pandangan Pertama
15 Berita Duka
16 Dimana ????
17 Prinsip
18 Menunggu...
19 Ujian
20 Gelap
21 Ragu
22 Apakah Kamu Menyukainya???
23 Menantu Kesayangan
24 Aku Buta
25 Kakak-Adek
26 Jangan Tinggalkan Aku
27 Akhwat Tangguh
28 Masihkah Mencintainya???
29 Mas Blasteran
30 Pengantinku
31 Perkenalan
32 Qodarullah
33 Cinta Persegi???
34 Perkara Kacamata
35 Calon Suami
36 Pernikahan Dini
37 Bingung
38 Ada Rindu Untukmu
39 Ada Rindu Yang Tak Pernah Habis
40 Gadis Itu...
41 Saudara Kembar
42 Menemukanmu
43 Dilema
44 Belajar Ikhlas
45 Kejujuran dan Pilunya Kenyataan
46 Cucu Menantu
47 Gagal Bukan Batal
48 Menikah Sirih
49 Umma
50 DNA
51 Plester Hati
52 Pergi untuk Kembali
53 Gadis Spesial
54 Bertemu dengan Mu
55 Itu Kamu
56 Cantik, Manis, Menenangkan
57 Gadis Berhati Malaikat
58 Aku + Kamu = Kita
59 Positif
60 Jodohku ?
61 Malayka Ku
62 Dia adalah Kamu
63 Mengejarmu
64 Berteman
65 Mencintaimu
66 Aku Jatuh Cinta
67 Harapan Hari Esok
68 Akhirnya Ku Menemukan Mu
69 Siomay dan Sprite Botol Kaca
70 Ku Cinta Dia
71 Rasa Yang Sama
72 Jodoh Pasti Bertemu
73 Masih Ada Namamu di Hatiku
74 Semua Karena Hujan
75 Masih Doa Yang Sama
76 Bidadari Syurga
77 Cemburu
78 Jangan Bertemu Lagi
79 Do'a Tiga Insan
80 Sungguh Merindukanmu
81 Sangat Mencintaimu
82 Pertemuan Dua Keluarga
83 Jatuh Itu Sakit
84 Hadiah Ibu
85 Bahagia Bertemu Lagi Dengan Mu
86 Kupinang Kau Dengam Bismillah
87 Mohon Doa Restu
88 Ikhlas Melepaskan Mu
89 Tampan Tanpa Mata Panda
90 Lelaki Pilihan Abah
91 Istri Kedua
92 Aku Punya Mama
93 Harapan Abah
94 Kembali Pulang
95 Bangunan Dua Kubah
96 Falling in Love
97 Seribu Kalimat 'Aku Mencintai Mu'
98 H-3
99 Konflik Bathin
100 Dilema
101 Rindu Menguras Hati
102 Aku Bukan Mama Mu
103 Akhir Sebuah Keputusan
104 Perjanjian Pernikahan
105 Sebuah Pengakuan dan Kejujuran
106 Inikah Akhir Cerita Kita
107 Akhiri Dengan Indah
108 Aku Lebih Dulu Mencintainya
109 Resmi Berpisah
110 Salam Cinta Sang Tawon
111 Masa Depan Yang Lebih Baik
112 Tabarokallah
113 Gelar Baru
114 Pertemuan Penuh Kejutan
115 Dinner
116 Kekasih Halal
117 Janji Suci
118 Waktu Yang Tepat Lagi Indah
119 Pesan dan Sarapan
120 Terapi Cinta Zelina
121 Unik dan Ajaib
122 Kejujuran Hati
123 Tak Ada Janji dan Tak Ada Ikatan
124 Pengantin Baru
125 Gadis Single
126 Diantara Masjid Qibli dan Kubah Ash-Shakhrah
127 Dua Kabar Bahagia
128 Kembali Berkumpul
129 Jum'at Barokah
130 Assalamu'alaikum Cinta
131 Bismillah Cinta
132 Syahadat Cinta pada-Mu
133 Kejutan Umma
134 Unik dan Mengesankan
135 Gadis Luar Biasa
136 Do'a Cinta
137 Undangan
138 Belajar Mencintai
139 Mahar Dibayar Tunai
140 SAH
141 Sensasi Pengantin Baru
142 Do'a Pengantin Baru
143 Wedding Reception
144 Suami Idaman
145 Tatapan Cinta
146 Hadiah Terindah Dari Allah
147 Cinta Halal Lagi Berkah
148 Romantis Membawa Berkah
149 Doa Pasangan Suami Istri
150 Tertunainya Hak dan Kewajiban
151 Hadiah Pengantin Baru
152 Silversea Cruises
153 A-I-U-E-O
154 Harmonis dan Romantis
155 Mandi Bersama
156 Curiga
157 Usaha Membuahkan Hasil
158 Positif Tiga Kantung Janin
159 Kembali Kerumah
160 Malam Pertama
161 Kangen
162 Cukup 5 Menit
163 Suamiku Sayang
164 Bidadari Terindah
165 Lagi, Lagi, Lagi, dan Lagi
166 Pencarian
167 Penyatuan
168 Morning Sickness
169 Pengorbanan Yang Mulia
170 Suami dan Papi Idaman
171 Kesempatan
172 Kewajiban dan Tanggung Jawab
173 Bertemu Pangeran Impian
174 Harus Jadi Milikku
175 Karena Ku Sayang Kamu
176 Obat Mujarab
177 Kehamilan Semester Awal
178 Rasa Bersalah
179 Pengumuman
180 Cinta Buta dan Tuli
181 Rencana Jenny
182 Jebakan
183 Terjebak Rencana Jenny
184 Rencana Dadakan
185 Berteman Kejujuran dan Kepercayaan
186 Ana Uhibbukka Fillah
187 Rindu Berlabel Halal
188 Menjadi Tanggung Jawab Syaamil
189 Hanya Milikku
190 Skenario Mami
191 Pembangkang dan Keras Kepala
192 Urgent
193 Permohonan Tuan Adi
194 Cuma Kamu
195 Nikah : The Power of Love
196 Cinta Halal : Berkah, Bahagia ,Berpahala
197 Assalamu'alaikum Bidadari Syurga
198 Janji Temu
199 Mendekati Hari Persalinan
200 Emosi Jiwa
201 Ungkapan Kejujuran Hati
202 Antara Hijrah Cinta dan Kontraksi Dini
203 Do'a Syaamil
204 Tolong Percaya Aku
205 Hikmah Dibalik Peristiwa
206 Gitar Tua
207 You Are The One
208 Berdua Dengan Mu
209 Kembali Ke Masa Itu
210 I am Okay
211 Serius dan Menegangkan
212 Balasan Cinta Allah
213 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 213 Episodes

1
Menghindar ?
2
Surat dan Hadiah
3
Bus Antar Kota
4
Getaran dan Do'a
5
Dengarkan Harapanku
6
Janji
7
Laki Laki Gentle
8
Maukah Kamu ???
9
Takdir Cinta
10
Surat Untukmu
11
Tragedi
12
Cinta Pertama
13
Ada Apa dengan Hatiku???
14
Cinta Pandangan Pertama
15
Berita Duka
16
Dimana ????
17
Prinsip
18
Menunggu...
19
Ujian
20
Gelap
21
Ragu
22
Apakah Kamu Menyukainya???
23
Menantu Kesayangan
24
Aku Buta
25
Kakak-Adek
26
Jangan Tinggalkan Aku
27
Akhwat Tangguh
28
Masihkah Mencintainya???
29
Mas Blasteran
30
Pengantinku
31
Perkenalan
32
Qodarullah
33
Cinta Persegi???
34
Perkara Kacamata
35
Calon Suami
36
Pernikahan Dini
37
Bingung
38
Ada Rindu Untukmu
39
Ada Rindu Yang Tak Pernah Habis
40
Gadis Itu...
41
Saudara Kembar
42
Menemukanmu
43
Dilema
44
Belajar Ikhlas
45
Kejujuran dan Pilunya Kenyataan
46
Cucu Menantu
47
Gagal Bukan Batal
48
Menikah Sirih
49
Umma
50
DNA
51
Plester Hati
52
Pergi untuk Kembali
53
Gadis Spesial
54
Bertemu dengan Mu
55
Itu Kamu
56
Cantik, Manis, Menenangkan
57
Gadis Berhati Malaikat
58
Aku + Kamu = Kita
59
Positif
60
Jodohku ?
61
Malayka Ku
62
Dia adalah Kamu
63
Mengejarmu
64
Berteman
65
Mencintaimu
66
Aku Jatuh Cinta
67
Harapan Hari Esok
68
Akhirnya Ku Menemukan Mu
69
Siomay dan Sprite Botol Kaca
70
Ku Cinta Dia
71
Rasa Yang Sama
72
Jodoh Pasti Bertemu
73
Masih Ada Namamu di Hatiku
74
Semua Karena Hujan
75
Masih Doa Yang Sama
76
Bidadari Syurga
77
Cemburu
78
Jangan Bertemu Lagi
79
Do'a Tiga Insan
80
Sungguh Merindukanmu
81
Sangat Mencintaimu
82
Pertemuan Dua Keluarga
83
Jatuh Itu Sakit
84
Hadiah Ibu
85
Bahagia Bertemu Lagi Dengan Mu
86
Kupinang Kau Dengam Bismillah
87
Mohon Doa Restu
88
Ikhlas Melepaskan Mu
89
Tampan Tanpa Mata Panda
90
Lelaki Pilihan Abah
91
Istri Kedua
92
Aku Punya Mama
93
Harapan Abah
94
Kembali Pulang
95
Bangunan Dua Kubah
96
Falling in Love
97
Seribu Kalimat 'Aku Mencintai Mu'
98
H-3
99
Konflik Bathin
100
Dilema
101
Rindu Menguras Hati
102
Aku Bukan Mama Mu
103
Akhir Sebuah Keputusan
104
Perjanjian Pernikahan
105
Sebuah Pengakuan dan Kejujuran
106
Inikah Akhir Cerita Kita
107
Akhiri Dengan Indah
108
Aku Lebih Dulu Mencintainya
109
Resmi Berpisah
110
Salam Cinta Sang Tawon
111
Masa Depan Yang Lebih Baik
112
Tabarokallah
113
Gelar Baru
114
Pertemuan Penuh Kejutan
115
Dinner
116
Kekasih Halal
117
Janji Suci
118
Waktu Yang Tepat Lagi Indah
119
Pesan dan Sarapan
120
Terapi Cinta Zelina
121
Unik dan Ajaib
122
Kejujuran Hati
123
Tak Ada Janji dan Tak Ada Ikatan
124
Pengantin Baru
125
Gadis Single
126
Diantara Masjid Qibli dan Kubah Ash-Shakhrah
127
Dua Kabar Bahagia
128
Kembali Berkumpul
129
Jum'at Barokah
130
Assalamu'alaikum Cinta
131
Bismillah Cinta
132
Syahadat Cinta pada-Mu
133
Kejutan Umma
134
Unik dan Mengesankan
135
Gadis Luar Biasa
136
Do'a Cinta
137
Undangan
138
Belajar Mencintai
139
Mahar Dibayar Tunai
140
SAH
141
Sensasi Pengantin Baru
142
Do'a Pengantin Baru
143
Wedding Reception
144
Suami Idaman
145
Tatapan Cinta
146
Hadiah Terindah Dari Allah
147
Cinta Halal Lagi Berkah
148
Romantis Membawa Berkah
149
Doa Pasangan Suami Istri
150
Tertunainya Hak dan Kewajiban
151
Hadiah Pengantin Baru
152
Silversea Cruises
153
A-I-U-E-O
154
Harmonis dan Romantis
155
Mandi Bersama
156
Curiga
157
Usaha Membuahkan Hasil
158
Positif Tiga Kantung Janin
159
Kembali Kerumah
160
Malam Pertama
161
Kangen
162
Cukup 5 Menit
163
Suamiku Sayang
164
Bidadari Terindah
165
Lagi, Lagi, Lagi, dan Lagi
166
Pencarian
167
Penyatuan
168
Morning Sickness
169
Pengorbanan Yang Mulia
170
Suami dan Papi Idaman
171
Kesempatan
172
Kewajiban dan Tanggung Jawab
173
Bertemu Pangeran Impian
174
Harus Jadi Milikku
175
Karena Ku Sayang Kamu
176
Obat Mujarab
177
Kehamilan Semester Awal
178
Rasa Bersalah
179
Pengumuman
180
Cinta Buta dan Tuli
181
Rencana Jenny
182
Jebakan
183
Terjebak Rencana Jenny
184
Rencana Dadakan
185
Berteman Kejujuran dan Kepercayaan
186
Ana Uhibbukka Fillah
187
Rindu Berlabel Halal
188
Menjadi Tanggung Jawab Syaamil
189
Hanya Milikku
190
Skenario Mami
191
Pembangkang dan Keras Kepala
192
Urgent
193
Permohonan Tuan Adi
194
Cuma Kamu
195
Nikah : The Power of Love
196
Cinta Halal : Berkah, Bahagia ,Berpahala
197
Assalamu'alaikum Bidadari Syurga
198
Janji Temu
199
Mendekati Hari Persalinan
200
Emosi Jiwa
201
Ungkapan Kejujuran Hati
202
Antara Hijrah Cinta dan Kontraksi Dini
203
Do'a Syaamil
204
Tolong Percaya Aku
205
Hikmah Dibalik Peristiwa
206
Gitar Tua
207
You Are The One
208
Berdua Dengan Mu
209
Kembali Ke Masa Itu
210
I am Okay
211
Serius dan Menegangkan
212
Balasan Cinta Allah
213
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!