Surat dan Hadiah

Cerita masih berlatar di bulan Juni tahun 2006

Fatih Fov

Didalam keramaian berdiri seorang laki-laki berbaju koko warna putih lengkap dengan celana panjang diatas mata kaki dan tak lupa ia juga memakai peci berwarna senada dengan bajunya.

"Zelin, kamu dimana, apakah kamu tak datang, mengapa aku merasa kamu menghindariku,,, huuhh" Fatih menghela nafasnya sambil memegang handphone dan terus mencoba menghubungi Zelina, namun kini nomor tersebut sudah tidak bisa dihubungi.

"Assalamu'alaikum" suara perempuan terdengar diujung sana.

"Wa'alaikumussalam,, Ibu, ini dengan Fatih, mohon maaf apa bisa bicara dengan Zelina Bu" Fatih menjawab salam dan menyampaikan niat nya menelpon.

"Owhh Fatih,,, mohon maaf nak, Zelina masih di Palembang, katanya sore ini memang akan pulang bersama sepupunya, mungkin Fatih bisa langsung telpon ke Hp nya nak" jawab sang ibu.

"Oiya Bu,, tadi Fatih sudah coba hubungi nomer Hp nya, tapi tidak diangkat dan sekarang tidak bisa dihubungi" curhat Fatih pada sang ibu, ibu adalah ibu Khadijah ibu dari Zelina.

"Mungkin Hp nya habis batre nak, ada apa ya, mungkin nanti bisa ibu sampaikan kalau Zelina sudah pulang?" tanya Bu Khadijah.

"Begini Bu, hari ini kan ada syukuran dirumah, karena besok Fatih akan berangkat ke Bandung untuk mulai mengurus kuliahnya Fatih disana, tadinya mau menghubungi Zelina apakah Zelina akan datang" ungkapnya.

Fatih memang sudah dianggap anak oleh Ibu Khadijah karena keakraban gadisnya dengan kedua sahabatnya Fatih dan Danu. Bu Khadijah pun sempat menebak nebak apakah salah satu dari lelaki itu akan menjadi jodoh anaknya, karena selain dua lelaki itu, Zelina tak pernah dekat dengan laki laki lain.

"Oiya besok Fatih sudah berangkat ya,, Ayah dan Ibu insyaa Allah nanti malam ya kerumah Fatih untuk Yasinan,, nanti kalau Zelina sudah pulang ibu ajak kesana nanti malam". Keluarga Fatih dan Keluarga Zelina memang kenal dekat, Ayah mereka berteman baik.

"Baiklah ibu kalau begitu, mohon maaf mengganggu Bu, Assalamu'alaikum" diakhiri Fatih dengan sedikit lega berharap nanti malam Zelina akan datang, sungguh Fatih sangat berharap Zelina datang.

Zelina Fov

Didalam Bis menuju kerumah Tante nya yang memakan waktu sekitar 15 menit, seorang gadis berjilbab hijau lumut dipadu dengan gamis berwarna hijau muda dan rok hitam pekat sedang menatap keluar jendela bis.

Zelina membuka kacamatanya, melihat kelangit langit Bis berharap airmatanya berhenti keluar, Zelina menyeka airmatanya dengan tissu yang digenggamnya.

"Ya Allah, Zelina kenapa Ya Allah" bathin nya berucap.

"Astaghfirullah,,, astaghfirullah, astaghfirullah,, " ucap Zelina.

Zelina tiba-tiba mengenang masa dimana saat laki laki yang sebenarnya ia kagumi itu mengungkapkan isi hatinya beberapa bulan yang lalu sebelum mereka mengikuti ujian akhir nasional.

Laki-Laki itu lagi-lagi mengiriminya surat, ya mereka sering kali bertukar surat sebagai komunikasi mereka, tidak ada yang tahu hal itu, mereka sering bertukar surat disekolah dengan menyelipkan surat itu di buku pelajaran, atau saat mereka diperpustakaan kadang mereka ngobrol lewat coretan coretan kertas yang diselipakn dibuku dan jadilah buku itu seperti setrikaan.

Mereka melakukan itu sejak mereka digosipkan pacaran karena sering ngobrol dan diskusi, padahal mereka diskusipun tentang pelajaran, mereka memang beda kelas, jadi kadang saat istirahat mereka diskusi di Mushollah namun mereka tidak berdua disana ada Danu, Malik, Risma, Velia, Muthia, Wiwin, Nia, Sholeh, Hairul dan beberapa teman lainnya, mereka juga sering membahas soal-soal untuk ujian akhir.

Mungkinkah teman teman sekolahnya menganggap mereka ada hubungan karena terlihat binar binar cinta dimata Fatih saat mencuri pandang pada Zelina.

Flashback On

Surat Fatih untuk Zelina

"Assalamu'alaikum,wr,wb.

*Zelina Sahabatku si mata sipit, maaf jika ini akan mengejutkanmu, datangnya surat ku ini untuk yang kesekian kalinya surat ini ku tulis sebagai perantara komunikasi kita, karena aku tahu hanya ini komunikasi yang bisa kita lakukan untuk menjaga agar tidak terjadi fitnah.

Namun sesering kali aku menulis surat untukmu, rasa itu pun semakin besar dan akhirnya aku tak bisa lagi memendamnya, terlalu sakit dan menggangu aktivitasku, mengganggu konsentrasi belajarku, membuatku benar benar tak nyaman dengan rasa ini*.

Zelina Srikandi bermata empat, ijinkan aku mengatakan ini agar hatiku lega, aku tak meginginkan hal yang lebih, aku hanya ingin mengatakannya agar tak menjadi beban pikiran dan hatiku.

Zelina, Sahabatku,, entah mengapa akhir akhir ini aku sering menangis, menangis karena rasa ini dan menangis karena terasa aku penuh dosa, dengan rasa yang tak halal ini,

Zelina,, taukah kamu ketika menulis ini akupun sedang menangis, saputangan pemberianmu selalu sedia untuk menyeka air mataku agar tak membasahi kertas surat ini untukmu,,,

Zelina,,,, taukah kamu, kagumku kini berubah menjadi keinginan untuk bersamamu, memilikimu, namun aku sadar ini tak pantas bagi kita, ini benar-benar merusak hati, Zelina bolehkah jika aku mengatakan aku Muhammad Al-Fatih Hidayatullah menyukaimu, lebih dari sekedar Sahabat, lebih dari sekedar adik, aku berharap kelak seorang Zelina nantinya menjadi pendamping hidupku, aku mencintaimu Zelina.

*Zelina, maafkan aku, maafkan kedhoifan ku ini, maafkan dosa ini Ya Allah. Cukup-cukup kamu tahu saja, aku tak mengharapkan lebih ataupun jawabanmu, biarlah Allah yang mengarahkan jalan kita, namun jika boleh meminta pada Allah , aku meminta kamu menjadi jodohku, biarlah tak usah kau jawab, aku hanya akan menunggu jawaban Allah.

Cukup-cukup kamu tahu saja isi hatiku yang telah berlumur dosa fitnah virus merah jambu ini kalau kata teman teman kita yang dimabuk virus ini, aku berharap kamu tidak terjangkit virus yang menyesakkan hati ini, cukup aku saja yang merasakan sakitnya hingga membuatku jatuh dan merosotnya nilai-nilai belajarku, hingga Ayah ku pun terkejut dengan anjloknya semua nilai-nilaiku, karena virus ini aku benar benar kehilangan konsentrasiku dan kendurnya ibadahku, naudzubillah,, naudzubillah...

Zelina sahabatku yang selalu aku rindukan, aku berharap dengan kejujuranku ini tidak menjerumuskan kita, tidak membawamu ikut terbawa mudhoratnya dan tidak menganggu belajarmu*.

Zelina Srikandi Tangguh, ini kusertakan Hadiah untukmu oleh-oleh saat ada kegiatan kajian remaja Islam yang aku ikuti tempo hari di Palembang, aku berharap ini akan bermanfaat untukumu, karena kamu pernah bilang ingin memilikinya namun belum sempat mendapatkannya, Alhamdulillah bazar kemarin aku mendapatkannya dan ini aku hadiahkan untukmu.

Zelina wanita sholehah, ku harap setelah ini kita akan baik baik saja, kita tak terjerumus dalam maksiat, dan aku bisa kembali menata hati dan konsentrasi belajar menghadapi UN, tiba saatnya nanti jika memang kita berjodoh aku kan meminta jawabanmu, sampai disini saja, terimakasih telah mendengar curhatku, wassalamu'alaikum, wr, wb.

Sahabatmu,

Al-Fatih

Dan Hadiah yang dimaksud Fatih itupun adalah sebuah Al-Qur'an Kecil berukuran pas ditangan yang bisa dibawa kemana-mana dan muat dalam tas ukuran Kecil yang sering dipakai Zelina saat pergi keluar rumah dan juga kamus kecil buatan asli tulisan tangan Fatih yang isinya adalah rumus-rumus Matematika, Fisika dan Kimia, Fatih khusus membuat Kamus itu, khusus untuk Zelina bekal belajar menempuh ujian akhir.

Flashback off

"Ya Allah,,, Fatih, Zelina masih belum bisa menerima semuanya, entah mengapa merasa kecewa dengan kejujuranmu Fatih, benar kata Danu, dulu Danu pun pernah mengungkapkan kesukaannya pada Zelina, namun Zelina tak se kecewa ini, tak sesedih ini." Ucap hati Zelina.

Memang sejak Danu megungkapkan isi hatinya Zelina jadi suka bicara ketus pada Danu, namun itu hanya beberapa hari saja setelahnya mereka sudah kembali seperti biasanya.

Zelina menjadi ketus disebabkan karena keterkejutannya pada Danu, laki- laki alim sahabatnya itu ternyata bisa juga terkena virus merah jambu itu, Zelina tak mau mereka akan mendapati penyakit hati karena mereka benar benar hanya ingin fokus sekolah dan pemahaman agama mereka juga melarang untuk punya rasa yang tak halal itu.

Namun kali ini Zelina benar-benar merasa kecewa, karena lelaki yang sholeh dan sangat menjaga hati dan pandangnnya itu, laki-laki yang sebenarnya ia kagumi itu ternyata bisa juga terjangkit virus-virus cinta tak halal.

Sejujurnya Zelina sangat mengagumi Fatih dalam diamnya namun hanya sekedar kagum tidak ada perasaan lain, entah mengapa semua menjadi berubah kekecewaan ketika Fatih mengungkapkan isi hatinya.

Zelina teringat saat mereka masih SMP, saat itu baik Zelina, Danu dan Fatih sama sama bersekolah di SMP yang sama. Namun, saat itu mereka belum saling mengenal. Danu dan Fatih memang sejak SMP sudah berteman baik, Fatih yang selalu menjadi si nomor satu dan Danu yang selalu menjadi nomor dua nya.

Mereka berdua selalu bersaing dalam akademik, mereka berdua memang benar-benar anak cerdas, tampan dan sholeh. Meskipun mereka bersaing namun mereka sangat akrab dan senantiasa saling membantu dalam hal kebaikan.

Namun saat itu Zelina yang belum berjilbab dan masih sedikit tomboy dengan rambut panjang hampir sepinggang yang diikat dan selalu memakai topi dibalik kebelakang bagian depan topinya, menganggap Fatih adalah anak laki-laki yang sombong, pernah satu kali bepapasan dengan Fatih, Zelina melemparkan senyum manisnya dan menyapa, namun Fatih membuang muka dan tak menghiraukannya, entah apakah itu memang sombong atau karena Fatih menjaga pandangannya, namun yang Zelina tangkap bahwa Fatih itu sombong.

" waahh waah.... anak jenius itu ternyata sombong ya, mentang mentang pinter sok sok an buang muka, iiihhhh nggak banget punya temen begitu, sombongnya naudzhubillah,,, awas ya suatu saat kamu jatuh cinta sama aku sampe nangis nangis suka sama aku tapi pada saat itu aku yang akan membuang hatiku, tak sedikitpun untukmu,, ciiiihh..." racau Zelina dalam hati.

Zelina tertawa mengingat kenangan itu lalu membuka tasnya, di ambilnya Mushaf Al-Qur'an yang selalu dibacanya ketika ia punya waktu senggang, dan selalu dibawanya kemanpun ia pergi.

Zelina tidak menyangka kalimat yang pernah ia ucapkan dulu kini menjadi nyata, dulu Fatih yang tak melihatnya tapi kini Fatih bahkan menangis menahan sesak karena memendam rasa cintanya pada Zelina dan seperti yang Zelina ungkapkan dulu, kini entah mengapa hatinya benar benar tak bisa menerima ungkapan hati Fatih.

"Ya Allah apakah dia benar-benar jodohku, tapi mengapa hatiku menolaknya, mengapa masih merasa kecewa dengan sikap Fatih, jika memang dia jodohku luluhkan hatiku, luruskan niat kami, namun jika bukan jodohku tolong jauhkanlah kami, hilangkan rasa sesak ini dan pertemukanlah hamba dengan lelaki yang bisa membuat hati ini bergetar" lirih hati Zelina sambil mencium Al-Qur'an hadiah dari Fatih.

Tanpa terasa tujuan Zelina pun sampai, Zelina turun dari bis dan memilih berjalan menuju rumah Tantenya.

"Assaalamu'alaikum, Zelina pulang" salam Zelina sambil membuka pintu rumah Tante Aisyah yaitu adik dari Ibunya.

"Wa'alaikumussalam" jawab kompak dua gadis remaja yaitu sepupunya Indah dan juga Naya. Indah adalah anak dari Om Ali kakaknya Ibu Zelina, dan saat ini Indah sedang kuliah semester 6 di IAIN Raden Fatah Palembang, sedangkan Naya adalah anak dari Tante Aisyah, yaitu adik dari Ibu Zelina. Naya saat ini juga sama dengan Zelina masih menunggu kelulusan SMA, namun Naya bersekolah di Palembang, karena tidak masuk lagi kesekolah jadi dia pun ingin ikut berlibur kerumah Zelina.

"Nah sisipit yang ditunggu-tunggu udah pulang, jadi ya kita pulang ke rumahmu, kita ikut mudik mau berburu rambutan dan lengkeng dikebun Bunda Khadijah" celoteh Naya, iya mereka memanggil Ibu Zelina dengan panggilan Bunda sama seperti mereka memanggil Bunda Mona Bunda dari Kak Indah.

"Yuuuk makan dulu dek, sholat dzuhur terus kita berangkat biar nggak kesorean sampenya" ajak Kak Indah.

"Kak Indah, besok ajalah yah kita pulangnya" ajak Zelina.

"laaahh kok besok, kan katanya mau pulang hari ini, dan lagi bukannya kamu bilang hari ini ada acara syukuran perpisahan temenmu ya, siapa itu yang kamu bilang sahabatmu itu si,, si...." Kak Indah mencoba mengingat-ingat.

"si Fatih kak, Al-Fatih" jawab Naya

"Iya Fatih,, kan dia sahabatmu dek, kalau nggak dateng apa nggak apa-apa, kan kalian udah temenan lama ya, terus tadi Bunda juga nelpon katanya Fatih nelpon kerumah nanyain kamu sama Bunda, dia coba telpon kamu katanya Hp kamu nggak aktif, terus Bunda juga udah masak banyak loh dek karena kita mau pulang, mubadzir dong nanti, Bunda bilang jangan pulang terlalu sore biar nggak kemaleman" cerocos Indah.

"eh eh eh,,, ini gelagatnya kayaknya anak gadis abis nangis ya, mata sipitnya agak bengkak" selidik Naya melihat ke wajah Zelina.

"Kamu nangis dek,, kenapa??, sini sini..." ajak Kak Indah duduk di sofa ruang keluarga.

"Nggak kak, Zelina tadi kelilipan debu oleh duduk di Bis kursi pinggir deket jendela" kilah Zelina.

"Masak kelilipan mata sampai merah, bengkak dan lihat itu kak kerudungnya Zelin buasah, artinya banyak dong air mata nya jatuh tadi" Ungkap Naya seperti detektif.

"iiihhh sok tau" jawab Zelina kepada Naya dan langsung berlalu masuk kedalam kamar disusul oleh dua sepupunya.

"Alhamdulillah"ucap Zelina sambil merebahkan badannya di kasur empuk punya Naya.

"Dek kamu kenapa si sayang, cerita dong sama kakak" tanya Kak Indah.

"Zelina nggak kenapa-kenapa kok kak" jawab Zelina. Zelina sholat Dzuhur dulubya Kak" Ucap Zelina.

"Oke, ambil wudhu gih, terus sholat, terus makan dan kita cuuuus berangkat mudiiiiiikkk...." titah Indah.

"iya kak" jawab Zelin dan berlalu kekamar mandi mengambil wudhu.

#tbc...

...Dukung terus karya author ya readers dengan like, vote, komen dan jadikan karya ini Favoritmu ya agar tidak ketinggalan update ceritanya....

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

🥰🥰

2023-05-31

1

susi 2020

susi 2020

😍😍😍

2023-05-31

0

Tuti Purwanti

Tuti Purwanti

suka ceritanya... lanjut Authorku 🥰

2021-06-26

2

lihat semua
Episodes
1 Menghindar ?
2 Surat dan Hadiah
3 Bus Antar Kota
4 Getaran dan Do'a
5 Dengarkan Harapanku
6 Janji
7 Laki Laki Gentle
8 Maukah Kamu ???
9 Takdir Cinta
10 Surat Untukmu
11 Tragedi
12 Cinta Pertama
13 Ada Apa dengan Hatiku???
14 Cinta Pandangan Pertama
15 Berita Duka
16 Dimana ????
17 Prinsip
18 Menunggu...
19 Ujian
20 Gelap
21 Ragu
22 Apakah Kamu Menyukainya???
23 Menantu Kesayangan
24 Aku Buta
25 Kakak-Adek
26 Jangan Tinggalkan Aku
27 Akhwat Tangguh
28 Masihkah Mencintainya???
29 Mas Blasteran
30 Pengantinku
31 Perkenalan
32 Qodarullah
33 Cinta Persegi???
34 Perkara Kacamata
35 Calon Suami
36 Pernikahan Dini
37 Bingung
38 Ada Rindu Untukmu
39 Ada Rindu Yang Tak Pernah Habis
40 Gadis Itu...
41 Saudara Kembar
42 Menemukanmu
43 Dilema
44 Belajar Ikhlas
45 Kejujuran dan Pilunya Kenyataan
46 Cucu Menantu
47 Gagal Bukan Batal
48 Menikah Sirih
49 Umma
50 DNA
51 Plester Hati
52 Pergi untuk Kembali
53 Gadis Spesial
54 Bertemu dengan Mu
55 Itu Kamu
56 Cantik, Manis, Menenangkan
57 Gadis Berhati Malaikat
58 Aku + Kamu = Kita
59 Positif
60 Jodohku ?
61 Malayka Ku
62 Dia adalah Kamu
63 Mengejarmu
64 Berteman
65 Mencintaimu
66 Aku Jatuh Cinta
67 Harapan Hari Esok
68 Akhirnya Ku Menemukan Mu
69 Siomay dan Sprite Botol Kaca
70 Ku Cinta Dia
71 Rasa Yang Sama
72 Jodoh Pasti Bertemu
73 Masih Ada Namamu di Hatiku
74 Semua Karena Hujan
75 Masih Doa Yang Sama
76 Bidadari Syurga
77 Cemburu
78 Jangan Bertemu Lagi
79 Do'a Tiga Insan
80 Sungguh Merindukanmu
81 Sangat Mencintaimu
82 Pertemuan Dua Keluarga
83 Jatuh Itu Sakit
84 Hadiah Ibu
85 Bahagia Bertemu Lagi Dengan Mu
86 Kupinang Kau Dengam Bismillah
87 Mohon Doa Restu
88 Ikhlas Melepaskan Mu
89 Tampan Tanpa Mata Panda
90 Lelaki Pilihan Abah
91 Istri Kedua
92 Aku Punya Mama
93 Harapan Abah
94 Kembali Pulang
95 Bangunan Dua Kubah
96 Falling in Love
97 Seribu Kalimat 'Aku Mencintai Mu'
98 H-3
99 Konflik Bathin
100 Dilema
101 Rindu Menguras Hati
102 Aku Bukan Mama Mu
103 Akhir Sebuah Keputusan
104 Perjanjian Pernikahan
105 Sebuah Pengakuan dan Kejujuran
106 Inikah Akhir Cerita Kita
107 Akhiri Dengan Indah
108 Aku Lebih Dulu Mencintainya
109 Resmi Berpisah
110 Salam Cinta Sang Tawon
111 Masa Depan Yang Lebih Baik
112 Tabarokallah
113 Gelar Baru
114 Pertemuan Penuh Kejutan
115 Dinner
116 Kekasih Halal
117 Janji Suci
118 Waktu Yang Tepat Lagi Indah
119 Pesan dan Sarapan
120 Terapi Cinta Zelina
121 Unik dan Ajaib
122 Kejujuran Hati
123 Tak Ada Janji dan Tak Ada Ikatan
124 Pengantin Baru
125 Gadis Single
126 Diantara Masjid Qibli dan Kubah Ash-Shakhrah
127 Dua Kabar Bahagia
128 Kembali Berkumpul
129 Jum'at Barokah
130 Assalamu'alaikum Cinta
131 Bismillah Cinta
132 Syahadat Cinta pada-Mu
133 Kejutan Umma
134 Unik dan Mengesankan
135 Gadis Luar Biasa
136 Do'a Cinta
137 Undangan
138 Belajar Mencintai
139 Mahar Dibayar Tunai
140 SAH
141 Sensasi Pengantin Baru
142 Do'a Pengantin Baru
143 Wedding Reception
144 Suami Idaman
145 Tatapan Cinta
146 Hadiah Terindah Dari Allah
147 Cinta Halal Lagi Berkah
148 Romantis Membawa Berkah
149 Doa Pasangan Suami Istri
150 Tertunainya Hak dan Kewajiban
151 Hadiah Pengantin Baru
152 Silversea Cruises
153 A-I-U-E-O
154 Harmonis dan Romantis
155 Mandi Bersama
156 Curiga
157 Usaha Membuahkan Hasil
158 Positif Tiga Kantung Janin
159 Kembali Kerumah
160 Malam Pertama
161 Kangen
162 Cukup 5 Menit
163 Suamiku Sayang
164 Bidadari Terindah
165 Lagi, Lagi, Lagi, dan Lagi
166 Pencarian
167 Penyatuan
168 Morning Sickness
169 Pengorbanan Yang Mulia
170 Suami dan Papi Idaman
171 Kesempatan
172 Kewajiban dan Tanggung Jawab
173 Bertemu Pangeran Impian
174 Harus Jadi Milikku
175 Karena Ku Sayang Kamu
176 Obat Mujarab
177 Kehamilan Semester Awal
178 Rasa Bersalah
179 Pengumuman
180 Cinta Buta dan Tuli
181 Rencana Jenny
182 Jebakan
183 Terjebak Rencana Jenny
184 Rencana Dadakan
185 Berteman Kejujuran dan Kepercayaan
186 Ana Uhibbukka Fillah
187 Rindu Berlabel Halal
188 Menjadi Tanggung Jawab Syaamil
189 Hanya Milikku
190 Skenario Mami
191 Pembangkang dan Keras Kepala
192 Urgent
193 Permohonan Tuan Adi
194 Cuma Kamu
195 Nikah : The Power of Love
196 Cinta Halal : Berkah, Bahagia ,Berpahala
197 Assalamu'alaikum Bidadari Syurga
198 Janji Temu
199 Mendekati Hari Persalinan
200 Emosi Jiwa
201 Ungkapan Kejujuran Hati
202 Antara Hijrah Cinta dan Kontraksi Dini
203 Do'a Syaamil
204 Tolong Percaya Aku
205 Hikmah Dibalik Peristiwa
206 Gitar Tua
207 You Are The One
208 Berdua Dengan Mu
209 Kembali Ke Masa Itu
210 I am Okay
211 Serius dan Menegangkan
212 Balasan Cinta Allah
213 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 213 Episodes

1
Menghindar ?
2
Surat dan Hadiah
3
Bus Antar Kota
4
Getaran dan Do'a
5
Dengarkan Harapanku
6
Janji
7
Laki Laki Gentle
8
Maukah Kamu ???
9
Takdir Cinta
10
Surat Untukmu
11
Tragedi
12
Cinta Pertama
13
Ada Apa dengan Hatiku???
14
Cinta Pandangan Pertama
15
Berita Duka
16
Dimana ????
17
Prinsip
18
Menunggu...
19
Ujian
20
Gelap
21
Ragu
22
Apakah Kamu Menyukainya???
23
Menantu Kesayangan
24
Aku Buta
25
Kakak-Adek
26
Jangan Tinggalkan Aku
27
Akhwat Tangguh
28
Masihkah Mencintainya???
29
Mas Blasteran
30
Pengantinku
31
Perkenalan
32
Qodarullah
33
Cinta Persegi???
34
Perkara Kacamata
35
Calon Suami
36
Pernikahan Dini
37
Bingung
38
Ada Rindu Untukmu
39
Ada Rindu Yang Tak Pernah Habis
40
Gadis Itu...
41
Saudara Kembar
42
Menemukanmu
43
Dilema
44
Belajar Ikhlas
45
Kejujuran dan Pilunya Kenyataan
46
Cucu Menantu
47
Gagal Bukan Batal
48
Menikah Sirih
49
Umma
50
DNA
51
Plester Hati
52
Pergi untuk Kembali
53
Gadis Spesial
54
Bertemu dengan Mu
55
Itu Kamu
56
Cantik, Manis, Menenangkan
57
Gadis Berhati Malaikat
58
Aku + Kamu = Kita
59
Positif
60
Jodohku ?
61
Malayka Ku
62
Dia adalah Kamu
63
Mengejarmu
64
Berteman
65
Mencintaimu
66
Aku Jatuh Cinta
67
Harapan Hari Esok
68
Akhirnya Ku Menemukan Mu
69
Siomay dan Sprite Botol Kaca
70
Ku Cinta Dia
71
Rasa Yang Sama
72
Jodoh Pasti Bertemu
73
Masih Ada Namamu di Hatiku
74
Semua Karena Hujan
75
Masih Doa Yang Sama
76
Bidadari Syurga
77
Cemburu
78
Jangan Bertemu Lagi
79
Do'a Tiga Insan
80
Sungguh Merindukanmu
81
Sangat Mencintaimu
82
Pertemuan Dua Keluarga
83
Jatuh Itu Sakit
84
Hadiah Ibu
85
Bahagia Bertemu Lagi Dengan Mu
86
Kupinang Kau Dengam Bismillah
87
Mohon Doa Restu
88
Ikhlas Melepaskan Mu
89
Tampan Tanpa Mata Panda
90
Lelaki Pilihan Abah
91
Istri Kedua
92
Aku Punya Mama
93
Harapan Abah
94
Kembali Pulang
95
Bangunan Dua Kubah
96
Falling in Love
97
Seribu Kalimat 'Aku Mencintai Mu'
98
H-3
99
Konflik Bathin
100
Dilema
101
Rindu Menguras Hati
102
Aku Bukan Mama Mu
103
Akhir Sebuah Keputusan
104
Perjanjian Pernikahan
105
Sebuah Pengakuan dan Kejujuran
106
Inikah Akhir Cerita Kita
107
Akhiri Dengan Indah
108
Aku Lebih Dulu Mencintainya
109
Resmi Berpisah
110
Salam Cinta Sang Tawon
111
Masa Depan Yang Lebih Baik
112
Tabarokallah
113
Gelar Baru
114
Pertemuan Penuh Kejutan
115
Dinner
116
Kekasih Halal
117
Janji Suci
118
Waktu Yang Tepat Lagi Indah
119
Pesan dan Sarapan
120
Terapi Cinta Zelina
121
Unik dan Ajaib
122
Kejujuran Hati
123
Tak Ada Janji dan Tak Ada Ikatan
124
Pengantin Baru
125
Gadis Single
126
Diantara Masjid Qibli dan Kubah Ash-Shakhrah
127
Dua Kabar Bahagia
128
Kembali Berkumpul
129
Jum'at Barokah
130
Assalamu'alaikum Cinta
131
Bismillah Cinta
132
Syahadat Cinta pada-Mu
133
Kejutan Umma
134
Unik dan Mengesankan
135
Gadis Luar Biasa
136
Do'a Cinta
137
Undangan
138
Belajar Mencintai
139
Mahar Dibayar Tunai
140
SAH
141
Sensasi Pengantin Baru
142
Do'a Pengantin Baru
143
Wedding Reception
144
Suami Idaman
145
Tatapan Cinta
146
Hadiah Terindah Dari Allah
147
Cinta Halal Lagi Berkah
148
Romantis Membawa Berkah
149
Doa Pasangan Suami Istri
150
Tertunainya Hak dan Kewajiban
151
Hadiah Pengantin Baru
152
Silversea Cruises
153
A-I-U-E-O
154
Harmonis dan Romantis
155
Mandi Bersama
156
Curiga
157
Usaha Membuahkan Hasil
158
Positif Tiga Kantung Janin
159
Kembali Kerumah
160
Malam Pertama
161
Kangen
162
Cukup 5 Menit
163
Suamiku Sayang
164
Bidadari Terindah
165
Lagi, Lagi, Lagi, dan Lagi
166
Pencarian
167
Penyatuan
168
Morning Sickness
169
Pengorbanan Yang Mulia
170
Suami dan Papi Idaman
171
Kesempatan
172
Kewajiban dan Tanggung Jawab
173
Bertemu Pangeran Impian
174
Harus Jadi Milikku
175
Karena Ku Sayang Kamu
176
Obat Mujarab
177
Kehamilan Semester Awal
178
Rasa Bersalah
179
Pengumuman
180
Cinta Buta dan Tuli
181
Rencana Jenny
182
Jebakan
183
Terjebak Rencana Jenny
184
Rencana Dadakan
185
Berteman Kejujuran dan Kepercayaan
186
Ana Uhibbukka Fillah
187
Rindu Berlabel Halal
188
Menjadi Tanggung Jawab Syaamil
189
Hanya Milikku
190
Skenario Mami
191
Pembangkang dan Keras Kepala
192
Urgent
193
Permohonan Tuan Adi
194
Cuma Kamu
195
Nikah : The Power of Love
196
Cinta Halal : Berkah, Bahagia ,Berpahala
197
Assalamu'alaikum Bidadari Syurga
198
Janji Temu
199
Mendekati Hari Persalinan
200
Emosi Jiwa
201
Ungkapan Kejujuran Hati
202
Antara Hijrah Cinta dan Kontraksi Dini
203
Do'a Syaamil
204
Tolong Percaya Aku
205
Hikmah Dibalik Peristiwa
206
Gitar Tua
207
You Are The One
208
Berdua Dengan Mu
209
Kembali Ke Masa Itu
210
I am Okay
211
Serius dan Menegangkan
212
Balasan Cinta Allah
213
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!