"Ck... Ternyata bukan sama gue aja dia jutek sama Louis yang notaben nya playboy dan pintar merayu pun dia nggak tertarik! Padahal Louis adalah termasuk Playboy yang tidak bisa ditolak oleh para perempuan." Gumam Raizel dalam hati.
"Ada apa Aisha?!" Ucap Raizel yang langsung menghentikan kerjannya melihat ke arah Aisha.
"Begini Pak, Perusahaan 'Confirach' menginginkan kerjasama dengan perusahaan kita, kemarin Pak Erik sudah menolaknya mentah-mentah dan sekarang karena mereka tau kalau yang memimpin Perusahaan bukan lagi Pak Erik jadi mereka mengirimkan lagi Proposal baru."
"Ya sudah taro saja di meja biar nanti saya baca..." Aisha hanya terdiam melihat kearah Raizel, Raizel yang melanjutkan membaca berkas yang tadi pun melihat lagi kearah Aisha.
"Apa ada lagi yang harus kamu beritahu?!"
"Perusahaan 'Confirach' adalah perusahaan yang terkenal dengan tangan dingin, mereka dengan mudahnya menjatuhkan perusahaan yang sedang dinaik daun dengan cara licik dan menahan perusahaan-perusahaan yang baru saja berjalan agar bangkrut."
"Jadi?!"
"Karena itu Pak Erik menolak kerjasama dengan Perusahaan itu sebelum dia membaca proposal mereka. Dan perlu saya beritahu kalau pemimpin perusahaannya adalah orang yang licik..."
"kamu mau menggurui saya Aisha? Saya tau mana yang baik dan mana yang buruk! Dan apa kamu tau julukan saya di LA? Saya lebih kejam dari pada Pemimpin dari Perusahaan Itu..." Aisha hanya terdiam sedikit kesal melihat kearah Raizel, Sementara Raizel melihat ekspresi wajah Aisha.
"Kenapa? Kamu sedang menggerutu dan mencaci maki saya di dalam hatimu?"
"Hmm... Mana saya berani Pak... Kalau begitu saya keluar dulu Pak... Permisi!" Ucapnya sedikit membungkuk berlalu dari hadapan mereka.
"Serius deh kayaknya gue pernah liat dia dimanaaa gitu..."
"Ck... Kalo sama cewek cantik aja udah sok sok an udah pernah liat.. Bilang aja lo suka sama dia!"
"Nggak kok.. Ini beneran Zel..." Ucap Louis sambil berfikir. Raizel hanya tersenyum kecut.
"Sudahlah, ini masih jam kerja!"
***
Di ruang Rapat Intern...
Aisha duduk tepat disamping Raizel yang sedang terdiam memperhatikan anak buah Eiden Pemimpin perusahaan 'Confirach' sedang menjelaskan tentang apa yang akan dibuat untuk kerjasama dengan Perusahaan 'C Etrama Group.
"Jadi bagaimana Mr Raizel? Saya dengar anda suka dengan tantangan... Mungkin dengan bekerjasama dengan kami anda bisa mengembangkan perusahaan anda dengan lebih hebat lagi" Ucap Eiden sambil melihat serius kearah Raizel, sementara Raizel masih berfikir sambil mengerutkan keningnya dengan jarinya yang mengusap-usap bibirnya.
"Hmm..." Baru akan menjawab pertanyaan dari Eiden Raizel dikagetkan dengan note yang ditulis oleh Aisha bertuliskan "NO" dengan huruf kapital.
Raizel melihat kertas itu lalu melihat Aisha heran dan agak sedikit kesal dengan sikap Aisha yang hendak mengaturnya mungkin ya...
"Ok, tentu saja! saya setuju dengan proposal anda, selanjutnya anda berikan proposal itu pada Sekretaris saya, dan anda akan berhubungan dengan sekretaris saya kedepannya."
"Baiklah... Senang bisa berjumpa langsung dengan anda Mr Raizel... Dan terima kasih atas waktunya." Ucap Eiden sambil mengangkat tangannya menyalami Raizel.
Raizel pun beranjak pergi dari ruangan itu, Aisha yang baru membereskan notebook dan bukunya tiba-tiba tangannya dicekal oleh Eiden sambil menyeringai sementara Anak buahnya hanya terdiam melihat boss nya.
"Kamu pasti Aisha... orang kepercayaan dari Pak Erik! Tadi kamu mau menggagalkan rencana saya kan? Tapi sepertinya akan sia-sia karena saya tau Raizel, dia tidak akan mau diatur apalagi oleh bawahan sepertimu!" Aisha pun menarik cekalan tangan Eiden.
"Saya tidak pernah dan tidak akan mungkin mengatur atasan saya pak... Tapi hanya mengingatkan atasan saya agar tidak terlalu percaya pada orang yang baru saja ditemuinya..."
"Tapi semua itu hanya sia-sia Aisha.. Atau begini saja, bagaimana kalau kamu kerja di perusahaan saya? Saya akan beri kamu upah 2 kali lipat dari gaji kamu disini, bagaimana?" Aisha hanya menyeringai meremehkan Eiden.
"Hmm... tidak terima kasih pak Eiden, tapi hati nurani saya tidak mengijinkan saya untuk takluk dengan kerakusan anda dan orang-orang yang ada dibelakang anda. permisi!" ucap Aisha berlalu dari hadapan Eiden dan anak buahnya.
"Hm... perempuan yang menarik! cari tau siapa dia?!"
"Baik Pak..." jawab anak buahnya.
***
Saat Aisha sedang mengetik di PC nya. Raizel tiba-tiba keluar dari ruangannya dan menghampiri Aisha yang sedang bekerja.
"What the hell is that?!" Raizel langsung berdiri di depan Aisha mengerutkan keningnya.
"Hah... Bener kan, dia ngambek!" Gerutu Aisha dalam hati sambil menarik napas. Raizel masih cemberut melihat kearah Aisha.
"Hmm? Kamu memberi perintah pada saya saat saya sedang berhadapan dengan klien?! Yang notabenya nanti akan bekerjasama dengan kita?!" Tegas Raizel meninggikan suaranya.
"Sir...!" Ucap Aisha sambil berdiri.
"Don't ever do it again. Understand?!" Ucap Raizel sambil menunjuk Aisha kesal. "Karena saya tidak suka di perintah ataupun diatur."
"Sir... I'm just trying to be helpful!"
"Ah ya... helpful. Thank you for helping. But this is my decision!" Dengan mata elangnya Raizel benar-benar memperingati Aisha.
"Hm...Hm..." Louis yang baru saja datang mengintruksi agar Raizel berhenti memarahi Aisha. Sementara Aisha matanya sudah mulai berkaca-kaca hendak menangis.
"Sir..." Louis memberi kode supaya Raizel masuk ke dalam ruangannya. Raizel pun berlalu dari hadapan Aisha masih kesal kembali ke ruangannya.
"Hey.. Kamu nggak apa-apa kan?!" menenangkan Aisha. "Kamu harus terbiasa dengan tempramentalnya, dia memang begitu!" Aisha hanya tersenyum kecut kearah Louis.
"Saya tidak apa-apa pak..."
"Just Louis Aisha... Tidak ada embel-embel Pak..."
"Hmm.. Ya saya nggak apa-apa Louis... Lebih baik kamu temani boss mu yang sedang Moody itu..."
###
Hai semua para readersku yang setia... maafkan kalo telat update dan ga sesuai jadwal, Author sekarang lagi kena musibah yaitu kena virus covid-19, selama isoman pengen banget buat nulis disini.. tapi berhubung sekarang ada gejala demam ,flue berat batuk dsb alhasil author jadi ga bisa lanjutin nulis banyak, ini pun setengah-setengah karena pusing lama-lama kalo liat hp or monitor...
jadi mohon maaf untuk menunggu sampe keadaan Author normal kembali...
terima kasih banyak atas perhatiannya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments