Entah ada acara apa? tiba-tiba keluarga Tara mengajak bertemu kepada keluarga Tika. Bertempat di restoran mewah bahkan Papah Tara sudah memesan ruangan khusus untuk pertemuan itu. Awalnya Tara menolak untuk ikut dengan pertemuan itu di karenakan dia sudah janji dengan Vita untuk membelikan gadis itu sebuah tas bermerek keluaran terbaru.
Tika merasa tidak enak hati saat melihat wajah Tara yang muram. Gadis itu mengurungkan niatnya untuk bertanya karena dia sendiri sudah tahu jawabannya.Risty dan Diana sibuk mengobrol begitu juga Rudy dan Beni.
"Kami sudah sepakat untuk menikahkan Tara dan Tika. Apa kalian setuju?" Beni membuka suara membuat Tara dan Tika langsung terperangah tidak percaya.
"A-apa pah,...? menikah dengan Tika?" tanyanya pria itu tidak percaya. Wajah Tara langsung merah padam seakan menolak perjodohan ini.
"Ya,...kamu dan Tika akan segera menikah. Papah dan mamah juga ke dua orang tua Tika sudah sangat setuju jika kalian menikah," sekali lagi, Beni menegaskan.
"Tidak,...Tara tidak setuju...!" tolak pria itu mentah-mentah membuat semua orang mengernyitkan kening masing-masing.
"Kenapa?" tanya Risty pada anaknya.
"Karena Tara sudah punya pilihan hati sendiri dan itu bukan Tika," sahu nya dengan lantang. Tika yang mendengar penolakan Tara hanya bisa tertunduk diam. "Tika, ayo bicara. Katakan kepada mereka jika aku sudah punya pacar...!" pinta Tara pada Tika. "Tika cepat.....!" bentak Tara tanpa memikirkan perasaan Tika.
Gadis itu menarik nafas dalam, menengadahkan wajah nya lalu berkata."Iya om,...Tara sudah punya pacar!"
"Bagaimana ini pak Beni? anak mu sudah punya pacar!" Rudy membuka suara.
"Aku tidak peduli pak Rudy, Tara dan Tika harus secepatnya menikah. Sejak kecil mereka selalu bersama, aku yakin Tika memang jodoh yang telah di kirim Tuhan selama ini."
Tara masih mencoba menyakinkan ke dua orangtuanya namun sayang sekali Beni dan Risty malah meminta Tara untuk memutuskan pacarnya itu. Sedangkan Tika tidak bisa bicara banyak karena gadis itu masih syok melihat kemarahan dari Tara. Selama ini Tika belum pernah melihat Tara semarah itu.
Bahkan saat mereka pulang pun, Tika juga ikut menyakinkan ke dua orang tua nya namun tetap saja Diana dan Rudy tidak mau tahu. Gino dan Bara sangat tidak setuju jika adik mereka harus menikah secepat ini bahkan menikah dengan Tara. Kedua kakaknya sudah ikut membantu namun tetap saja keputusan orangtua mereka tidak bisa di ganggu gugat.
Menjelang makan siang, Tara dengan sengaja mengajak Tika bertemu. Rasanya sudah sangat lama Tara tidak mengajak Tika untuk bertemu seperti ini. Mereka duduk di pinggir danau yang berada di tengah kota, Tara masih diam begitu juga dengan Tika. Tampak aura kemarahan masih menjelma dalam benak pria itu.
"Tika,...kau harus membatalkan pernikahan ini. Aku tidak mau menikah dengan mu. Aku sangat Mencintai Vita lalu bagaimana bisa kita harus menikah." Tara membuka suara.
"Aku sudah memohon kepada orangtua ku. Tapi, mereka tetap saja tidak menerima penolakan. Jika kau ingin protes, protes lah kepada papah mu karena ini adalah ide beliau," sahut Tika semakin membuat Tara kesal.
"Kau kan tahu aku tidak mencintaimu...!" seru Tara. "Kasih sayang yang aku berikan pada mu hanya sebatas sahabat." tutur pria itu melukai hati Tika.
"Tapi aku mencintaimu...!" batin Tika. Gadis itu tersenyum getir, lagi-lagi telinga nya harus mendengar kata-kata Tara yang sangat mencintai Vita. "Jadi kita harus bagaimana?" tanya Tika bingung.
"Intinya, aku tidak ingin pernikahan di antara kita terjadi...!" tegasnya menolak.
Tara meninggalkan Tika begitu saja di pinggir danau tanpa menoleh ke arah gadis itu. Tara sudah sangat mengacuhkannya. Tika akhirnya menangis seorang diri, tidak ada tempat untuk nya bercerita. Bahkan jika dia bercerita dengan kakak laki-laki nya itu sama saja membunuh Tara. Tika menghapus air matanya kasar, gadis itu memutuskan untuk menemui Beni demi meluruskan masalah ini.
Namun tetap saja, Beni malah memberi semangat kepada Tika bahwa dirinya dan istri nya sangat menginginkan Tika sebagai menantu nya. Tika tidak punya tujuan, gadis itu sangat malas kembali ke kantor dan pada akhirnya Tika memilih pergi ke sebuah cafe untuk mengisi perut yang sedari tadi belum terisi.
Tanpa sengaja lagi, Tika melihat Vita makan berdua dengan seorang laki-laki yang pernah dia lihat dulu. Tanpa berpikir panjang Tika mengambil ponsel lalu memotret Vita untuk menjadi alat bukti perselingkuhan Vita di belakang Tara.
Selesai makan Tika memutuskan untuk pergi ke kantor Tara. Tetap saja Tara menyambut kedatangan Tika dengan wajah dingin bahkan tampak masam jika di lihat.
"Kenapa kau ke sini?" tanya Tara acuh.
"Aku melihat Vita bersama lelaki itu,..." ujar Tika tanpa basa basi.
"Jangan Fitnah Tika, sejak awal kau sudah tidak suka Vita dan sekarang kau berusaha menghancurkan hubungan ku dengannya." Tara berkata dengan nada mencibir.
"Aku punya buktinya...!" seru Tika dengan cepat, "nuka ponsel mu, aku sudah mengirim foto itu," perintah Tika.
Tara menatap tajam ke arah Tika lalu mengambil ponsel milik nya. Mata Tara melotot penuh dengan amarah, pria itu benar-benar tidak percaya dengan apa yang dia lihat sekarang. "Dia laki-laki yang sama yang pernah ku lihat waktu itu. Mereka sangat mesra bahkan saling bersuapan saat makan." Tika memberitahu Tara apa yang dia lihat.
Tara yang terbakar cemburu langsung pergi begitu saja meninggalkan Tika. Pria itu datang langsung ke apartemen milik Vita. "Sayang....!" seru Vita bergelayut manja di leher Tara.
"Jelaskan ini....!" pinta Tara sambil menunjukan foto tersebut. Vita yang syok langsung cepat-cepat merubah ekspresi nya. "Siapa dia? jelaskan!" pinta Tara masih sabar.
"Sayang, dari mana kau mendapatkan foto itu?" tanya Vita seperti terlihat biasa saja. "Dia sepupu ku, kami memang terlihat akrab karena kami tumbuh besar bersama." Vita berbohong.
"Apa kau yakin? jangan coba-coba berkhianat dari ku Vita. Aku sudah memberikan apa yang kau mau..."
"A-aku,...aku mana mungkin berani mengkhianati mu," sahut Vita gugup.
"Jika dia sepupu mu, pertemukan aku dan dia," ujar Tara membuat Vita semakin gelagalapan mencari alasan.
"Sayang, dia bekerja di luar kota.Bahkan sangat sulit untuk menghubunginya, kami bertemu saja sangat jarang," jawabnya dengan wajah yang di buat sedih, "Percayalah pada ku, dia hanya sepupu ku." Vita menyakinkan Tara. Pada akhirnya Tara yang bodoh masuk dalam kebohongan yang di buat Vita. Malahan Tara merasa kesal kepada Tika sekarang karena sudah salah menuduh kekasih hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾
tara bodoh
2021-06-14
2
Nani Evan
plongo banget ya si tara
2021-06-09
2
instagram: heynukha
Otak si Tara perlu dicuci biar pinter kayanya
2021-05-22
4