02.Tara Sibuk

Sejak Tara menyatakan cintanya pada Vita, pria itu lebih sering menghabiskan waktunya bersama dengan Vita di bandingkan dengan Tika. Contohnya seperti sekarang, biasanya Tara akan menghampiri Tika di kantin namun sudah satu minggu ini Tara tidak menjumpai Tika di kantin. Gadis itu mulai merasa bosan, keseharian nya bersama Tara membuat dirinya jarang bergaul akrab dengan teman lainnya.

"Tara....." sapa Tika ketika melihat pria itu memasuki kantin bersama Vita.

Terlihat jelas oleh Tika jika Vita membuang pandangannya tidak suka dan seperti mengumpat dirinya. Namun gadis itu tidak peduli dengan Vita. "Kamu udah makan?" tanya Tara lalu mematikan kursi untuk Vita.

"Terimakasih sayang," ucap Vita dengan suara manjanya. Sebagai sahabat yang baik, Tika tidak ingin menghancurkan kebahagiaan Tara yang untuk pertama kalinya menjalin hubungan.

"Perut kamu gak sakit? kok makan pedes terus!" Vita bertanya dengan nada mencibir.

"Sayang, Tika ini bisa menghabiskan sambel sekilo. Jadi jangan khawatirkan dia," Tara berkata membuat hati Tika membeku. Terkesan bercanda namun Tika tidak suka jika Tara mengatakan seperti itu di depan Vita.

"Ya ampun,..kamu ini jadi perempuan gak ada feminin dikit?" lagi-lagi, Vita mengejek penampilan Tika.

"Apa pun yang membuat ku nyaman, aku tidak peduli dengan ucapan orang" sahut Tika membuat Vita kesal, ternyata ucapan Tika jauh lebih pedas dari dirinya.

"Terus,...kalau kamu berdandan seperti ini, emang ada laki-laki yang mau sama kamu?" Vita bertanya sambil mempermalukan Tika di depan Tara.

"Udah ah,...gak usah bahas Tika. Dia udah biasa kek gitu, dia kan laki-laki," bagai anak panah beracun, kata-kata Tara sudah melukai hati Tika. Gadis itu hanya tersenyum getir memandang ke arah Tara.

"Aku pulang dulu,..." ujar Tika pamit.

"Mau kemana? paling juga di rumah tidur!" seru Tara.

"Kak Gino meminta ku untuk pergi ke kantornya," bohong Tika kemudian gadis itu pergi begitu saja.

Tika adalah anak bungsu dari tiga orang bersaudara, ke dua kakak laki-lakinya sudah bekerja di perusahaan keluarga mereka. Meski tergolong anak sultan, namun Tika tidak bersikap manja seperti gadis kebanyakan. Gadis itu lebih senang mengendarai sepeda motor trail.

Tika tidak memiliki teman perempuan, Tara selalu melarangnya akrab. Bukan tanpa alasan, karena sewaktu sekolah menengah pertama, Tika pernah di bully, hal tersebut yang membuat Tara sangat menjaga Tika agar tidak terlalu akrab dengan teman perempuan. Sesampainya di rumah, Tika menghampiri mamah nya yang sedang asyik menonton drama kesukaannya.

"Anak gadis mamah tumben pulang jam segini?" tegur mamah Diana.

Tika membuang nafas kasar, menyeruput minuman milik mamah nya. "Capek...!" ucap singkat.

"Biasanya juga main sama Tara ampe sore."

"Tika ngantuk mah, mau tidur," ujar Tika kemudian memilih masuk ke dalam kamar nya. Benar saja, Tika langsung hilang kesadaran. Gadis itu akan bangun jika kakak pertamanya yang akan membangunkan.

"Dek,...bangun...makan malam," Argino membangunkan adik kesayangan. Tak kunjung bangun, Gino mencubit hidung adiknya. Tika yang tidak bisa bernafas langsung terbangun.

"Kakak....!" teriak nya kesal, "Pengen Tika cepat mati ya...?" gadis itu merajuk.

Gino langsung merangkul adik kesayangan nya, "Eeeh...jangan dong, nanti kakak nangis loh," ujar Gino dengan suara sedihnya.

"Siapa yang mau mati?" tanya Ibranio atau yang biasa di panggil Bara itu. Bara adalah kakak laki-laki nomor dua.

"Itu tuh kak, kak Gino ingin membunuh Tika." adu Tika pada Bara.

"Weeee.....enak aja. Udah ah, mandi sana," ujar Gino.

"Cepat mandi dek, kita nungguin kamu untuk makan malam," ujar Bara.

Ke dua pria itu kemudian keluar dari kamar adiknya, hanya butuh waktu lima belas menit untuk Tika menyudahi aktifitas bebersihnya. Tika menuju ruang makan, di sana sudah ada mamah dan papah juga ke dua kakaknya.

"Anak gadis kok malas gini, masa tidur dari siang ampe malam gini." Diana menggerutu di meja makan.

"Tika kecapean mah,"sahutnya santai.

"Ngapain kamu, kerja?" tanya papah Rudy.

"Udah ah,...Tika mau makan," gadis itu kemudian memakan makanan dengan lahap.

"Tara kemana Tika? udah satu minggu ini gak pernah main ke rumah loh!" tanya Diana membuat Tika terdiam.

"Sibuk kali mah," sahut Tika beralasan.

"Sibuk ngapain? perasaan tinggal nunggu wisuda aja," sambung Rudy.

"Tara mungkin sibuk mah, kan dia harus menggantikan posisi papahnya di perusahaan." Gino menambahkan.

Tika menghela nafas lega, Untung saja kakaknya bicara seperti itu. Selesai makan malam, Tika mengambil ponselnya lalu mengecek chat masuk. Tika mendengus kesal, tak satu pun pesan masuk dari Tara. Biasanya banyak pesan masuk dari Tara ketika dirinya tidak membalas pesan lelaki itu. Namun, sudah satu minggu ini ponsel Tika sepi.

Malam berganti pagi, dan pagi sekali Tara bertamu ke rumah Tika. "Ada apa?" tanya Tika yang masih kumel bangun tidur.

"Jam segini baru bangun!" Tegur tara.

"Ada apa? cepat katakan?" Tika bertanya dengan mulut menguap.

"Malam ini ulang tahun Vita, aku ingin memberi kejutan pada nya." ujar Tara memberi tahu.

"Lalu, apa hubungannya dengan ku?" tanya Tika kesal. Tara jauh-jauh ke sini hanya untuk membahas ulang tahun Vita.

"Cepat mandi, bantu aku mencari hadiah untuk Vita." Tara berkata dengan tidak sabaran.

Melihat pancaran kebahagiaan Tara, Tika tidak ingin menghancurkannya. Gadis itu langsung pergi mandi kemudian pergi bersama Tara, bahkan Tika sama sekali belum memakan apa pun saat pergi.

Di mall, Tara dan Tika keluar masuk outlet untuk mencari hadiah yang cocok untuk Vita. "Tara aku lapar." keluh Tika dengan suara lemas nya.

"Tapi aku belum menemukan hadiah untuk Vita," protes Tara.

"Tapi aku lapar Tara, aku belum makan apa pun," sekali lagi, Tika berucap berharap Tara mengerti. Namun, Tara tetap meminta Tika untuk mencarikan hadiah untuk Vita.

"Ayo lah Tika..." Tara memaksa sambil menarik tangan Tika. Tika yang sudah kesal langsung menepis tangan Tara.

"Kau sudah berubah Tara, ku bilang aku sangat lapar. Apa kau tidak lihat aku sudah lemas. Jika kau ingin mencari hadiah untuk Vita, cari sendiri. Jangan libatkan aku!" ucap Tika emosi kemudian meninggalkan pria itu. Tara mengejar Tika, masih memaksa namun gadis itu sudah sangat marah sekarang. Alhasil, Tika pergi menaiki taxi.

Tika mencari cafe, sungguh perutnya sudah sangat lapar. Namun, ketika Tika memasuki cafe, dirinya seperti melihat Vita sedang berjalan keluar bersama dengan seorang laki-laki. "Wah,...sialan tu perempuan. Dia sudah mempermainkan Tara," ucap Tika geram.

Tak mau berpikir panjang, Tika memesan makanan lalu menyantap nya seorang diri. Selesai makan Tika langsung pulang.

Terpopuler

Comments

Sri Wahyuni

Sri Wahyuni

ceritany kok mirip am india iya

2022-05-22

0

Lisdiyani

Lisdiyani

awas yah , kalo Tika udah glou up, naksir Ampe nangis2😂😂

2021-08-19

1

◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾

◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾

si vita main air.... eehh main api

2021-06-14

2

lihat semua
Episodes
1 01.Jangan Sedih Tika
2 02.Tara Sibuk
3 03.Acuh
4 04. Perjodohan
5 05.Tidak
6 06.Satu Atap
7 07.Tertangkap
8 08.Jangan Manja
9 09.Mabuk
10 10.Kenapa?
11 11.Kabar Baik dan Kabar Buruk
12 12.Aku Tidak Bohong
13 13.Aku Lupa
14 14.Jangan Kak
15 15.Tara Khilaf
16 16.Bajingan
17 17.Pergi Kau
18 18.Terimakasih Kak
19 19.Tika Mohon
20 20.Di Mana Letak Hati Mu?
21 21.Apa Kau Sakit?
22 22.Maafkan Kami
23 23. Rencana
24 24.Pengangguran
25 25.Terserah
26 26.Tara Kesal
27 27.Bertemu
28 28.Aku Tidak Tahu
29 29.Kenapa Harus Mundur
30 30.Tara Bodoh
31 31.Tara Buka
32 32.Aku Khilaf
33 33.Telah Pergi
34 34.Dear Tara
35 35.Mencari Kenangan
36 36.Nikahi Aku
37 37.Beberapa Tahun
38 38.Aku Datang Tika
39 39.Sebuah Kesalahan
40 40.Ini Permintaan Aran
41 41.Aran Rindu
42 42.Dia Adalah Tarantika
43 43.Apa Kau Serius?
44 44.Kecelakaan
45 45.Tidak Sengaja Bertemu
46 46.Sampai Kapan?
47 47.Aran Tahu
48 48.Papah Minta Maaf
49 49.Apa Itu Benar?
50 50. Anak Ku
51 51.Dia Tarantika
52 52.Aran Bercerita
53 53.Aran dan Indira
54 54.Lupakan
55 55.Drama Indira
56 56.Aku Bingung
57 57.Aran Mengerti
58 58.Aku Minta Maaf
59 59.Kamu Harus Sabar
60 60.Kenapa Begitu
61 61.Terimakasih
62 62.Terimakasih Tika
63 63.VISUAL
64 64.Cantik Papah
65 65.Jangan Berjanji
66 66.Tinggal Bersama
67 67.Kata Siapa?
68 68.Jujur
69 69.Mau Pulang
70 70.Tamat
Episodes

Updated 70 Episodes

1
01.Jangan Sedih Tika
2
02.Tara Sibuk
3
03.Acuh
4
04. Perjodohan
5
05.Tidak
6
06.Satu Atap
7
07.Tertangkap
8
08.Jangan Manja
9
09.Mabuk
10
10.Kenapa?
11
11.Kabar Baik dan Kabar Buruk
12
12.Aku Tidak Bohong
13
13.Aku Lupa
14
14.Jangan Kak
15
15.Tara Khilaf
16
16.Bajingan
17
17.Pergi Kau
18
18.Terimakasih Kak
19
19.Tika Mohon
20
20.Di Mana Letak Hati Mu?
21
21.Apa Kau Sakit?
22
22.Maafkan Kami
23
23. Rencana
24
24.Pengangguran
25
25.Terserah
26
26.Tara Kesal
27
27.Bertemu
28
28.Aku Tidak Tahu
29
29.Kenapa Harus Mundur
30
30.Tara Bodoh
31
31.Tara Buka
32
32.Aku Khilaf
33
33.Telah Pergi
34
34.Dear Tara
35
35.Mencari Kenangan
36
36.Nikahi Aku
37
37.Beberapa Tahun
38
38.Aku Datang Tika
39
39.Sebuah Kesalahan
40
40.Ini Permintaan Aran
41
41.Aran Rindu
42
42.Dia Adalah Tarantika
43
43.Apa Kau Serius?
44
44.Kecelakaan
45
45.Tidak Sengaja Bertemu
46
46.Sampai Kapan?
47
47.Aran Tahu
48
48.Papah Minta Maaf
49
49.Apa Itu Benar?
50
50. Anak Ku
51
51.Dia Tarantika
52
52.Aran Bercerita
53
53.Aran dan Indira
54
54.Lupakan
55
55.Drama Indira
56
56.Aku Bingung
57
57.Aran Mengerti
58
58.Aku Minta Maaf
59
59.Kamu Harus Sabar
60
60.Kenapa Begitu
61
61.Terimakasih
62
62.Terimakasih Tika
63
63.VISUAL
64
64.Cantik Papah
65
65.Jangan Berjanji
66
66.Tinggal Bersama
67
67.Kata Siapa?
68
68.Jujur
69
69.Mau Pulang
70
70.Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!