Sang Penguasa
Bandara Internasional Negara Indonesia
tak....tak...tak.....
Suara heels dua orang wanita cantik mengiringi langkah kakinya keluar dari sebuah pesawat yang membawanya dari Negara lain.
Semua mata manusia yang ada di sekitarnya tak bisa mengalihkan pandangannya dari kedua orang itu. Bagaimana tidak betapa besar aura kecantikan terpancar dari keduanya. Walaupun mereka menggunakan kacamata hitam tapi tetap saja tak bisa menutupi betapa sempurnanya paras cantik nya. Tinggi badan seperti seorang model dan bentuk tubuh bak gitar spanyol menambah kesan **** pada penampilan keduanya.
VALERIE VALENTINO adalah anak kedua dari pasangan Alberto Valentino dan Clarissa Tamara yang merupakan seorang pengusaha sukses di beberapa negara. Valerie yang sekarang berusia sudah 25th namun ia belum menikah. Ia mempunyai perusahaan sendiri di bidang perhiasan yang diberi nama VALE DIAMOND yang berdiri dengan hasil kerja kerasnya sendiri tanpa bantuan dari orang tuanya. Kesan Dingin tanpa ekspresi selalu melekat pada dirinya. Namun sebenarnya ia adalah seorang yang hangat dan penyayang tapi hanya berlaku untuk keluarganya dan orang-orang yang mengenalnya.
ANGELA RICHARD adalah anak dari pasangan David Richard dan Agatha Valentino. Merupakan sahabat, asisten sekaligus sepupu dari Valerie yang selalu menemani kemanapun ia pergi. Usia Angela saat ini juga 25th hanya beda beberapa bulan Dengan Valerie.
"Val, kita langsung menemui papa di kantor" ucap Angel.
"Hmm" jawab Vale singkat.
Sampai di depan bandara tersebut mereka sudah di sambut oleh asisten dari papa Albert yaitu uncle Sam dan beberapa pengawal.
"Selamat datang kembali nona Vale dan nona Angel" sapa Sam sambil membungkukkan badan di ikuti para pengawal yang berada di belakangnya.
"Terimakasih, Uncle" jawab Angel dan anggukan kepala Vale.
"Silakan nona" ucap Sam sambil membukakan pintu mobil untuk Vale dan Angel.
Vale dan Angel hanya menganggukkan kepala sambil melangkah menuju dalam mobil untuk segera meninggalkan area bandara tersebut menuju tempat Perusahaan *D*addy-nya.
Disepanjang jalan baik Vale dan Angel hanya memperhatikan keluar jendela mobil untuk melihat jalanan dan pemandangan sepanjang perjalanan mereka. Tak ada satu kata terucap hanya keheningan yang tercipta.
"*T*ak terasa waktu 3th berlalu begitu saja betapa manis kenangan yang telah kau berikan padaku. Cinta yang masih bersemayam di hati ku. Nama yang masih jelas terukir indah di relung hatiku. Mengapa kau tega meninggalkanku sendiri di dunia ini, Axelle." batin Vale.
Axelle Douglas adalah kekasih Vale yang meninggal 3th lalu akibat kecelakaan maut yang merenggut nyawanya. Kecelakaan yang melibatkan kedua orang tua dan sopirnya.
Kecelakaan yang terjadi di hari pertunangan mereka. Hari yang seharusnya menjadi hari paling indah dalam perjalanan manis kisah cinta mereka justru menjadi hari paling tragis dalam hidup Valerie.
Valerie dan Axelle adalah sepasang kekasih yang bertemu saat mereka sama-sama kuliah di universitas Oxford Inggris. Mereka berdua adalah pasangan paling fenomenal dalam masa tersebut. Mereka juga adalah lulusan terbaik selama universitas tersebut berdiri. Sama-sama jenius dan rendah hati pada sesama.
"Hahhhh" helaan nafas panjang Vale sambil menghempaskan tubuhnya ke sandaran jok mobil dan memejamkan mata. Yang membuat Angel mengalihkan pandangannya dari luar jendela ke arah Vale.
"Val, are you okay?" tanya Angel yang khawatir akan keadaan sahabat nya. Karena ia tau apa yang sedang sahabatnya itu rasakan sekarang.
"It's hard" jawab lirih Vale. Tanpa terasa buliran air mata jatuh membasahi pipi mulus nan putihnya.
"Semua akan baik-baik saja Val, aku akan selalu ada di sampingmu. Percayalah pada takdir Tuhan kau akan mendapatkan kebahagiaan mu lagi. 3th sudah Val. Jangan kau biarkan dirimu terus larut dalam kesedihan masa lalu mu itu. Bukan karena aku tidak menjalaninya, tapi bagiku penderitaan mu sudah cukup Val. Aku sedih setiap melihatmu selalu seperti ini. Tidakkah kau kasihan pada mama dan papa serta seluruh keluarga kita? Mereka pasti juga akan sedih seandainya melihatmu seperti ini lagi. Dan mungkin Axelle juga akan sedih di atas sana melihatmu seperti ini." ucap Angel sambil memeluk menenangkan Vale yang selalu teringat akan masa itu.
Vale hanya diam seribu bahasa mendengarkan ucapan dari sahabatnya itu. Betapa sulitnya menghilangkan bayangan dari kekasihnya yang telah tiada itu. Kekasih yang selalu menemani di setiap kondisi suka dan duka Vale.
"*A*pakah aku bisa melupakanmu Axelle ? sungguh cintaku padamu sampai saat ini masih tetap tumbuh di dalam hatiku. Aku tidak bisa memungkiri bahwa engkaulah cinta pertamaku. Engkaulah yang selalu mengajarkan aku betapa indahnya hidup ini, bagaimana menjadi seorang yang baik untuk sekitar kita. Begitu banyak kenangan yang tercipta diantara kita dulu. Apakah ini saatnya aku melepas mu? Akankah aku bisa menjalani sisa hidupku ini dengan cinta yang baru? Kalaupun ada orang yang bisa menggantikan mu di hatiku? Apakah aku bisa mencintainya sebesar cintaku padamu? Aku sangat merindukanmu Axelle." batin Vale sambil teringat wajah kekasihnya yang telah tiada itu. Wahh yang selalu tersenyum teduh setiap menatapnya.
Setelah menempuh perjalanan selama 1 jam, akhirnya mobil yang mereka tumpangi sampai di depan pintu masuk utama kantor pusat VALENTINO COMPANY.
Pengawal membukakan pintu mobil tersebut dan mempersilakan Vale turun dari mobil itu.
Vale menghela nafas demi menetralkan diri kemudian turun dan melangkahkan kakinya masuk ke pintu masuk utama kantor VALENTINO COMPANY. Seluruh karyawan menyambut hangat satu-satunya putri dari sang pemilik perusahaan tersebut.
tak....tak...tak.... ( suara langkah kaki Vale dan beberapa orang di belakangnya)
"Selamat datang kembali nona Valerie dan nona Angel" ucap serempak para karyawan sambil membungkukkan badan mereka.
Vale dan Angel hanya menganggukkan kepalanya sambil berjalan melewati para karyawan yang telah berjejer rapi di sepanjang jalan pintu utama sampai depan lift khusus.
Vale dan Angel berjalan beriringan diikuti oleh uncle Sam dibelakangnya untuk menuju ke dalam lift khusus agar dapat cepat bertemu dengan papanya.
tingg....( suara lift terbuka)
Vale melangkahkan kakinya menuju ke arah ruangan papanya diikuti oleh Angel.
tok..tok...
"Masuk" terdengar suara papanya dari dalam ruangan.
"Silakan nona" ucap uncle Sam kepada keduanya sambil membukakan pintu tersebut.
Vale dan Angel melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan itu.
"Haii, Dad. we miss you so much" ucap serempak Vale dan Angel setiba di dalam ruang itu.
uncle Sam pun undur diri dari ruangan itu dan kembali ke ruangannya sendiri.
"Oh my darling. i miss you too" balas papanya. Albert langsung beranjak dari kursi kebesarannya dan menghampiri kedua gadisnya dan memeluk mereka secara bergantian. Ya memang Angel sudah ia anggap seperti anaknya sendiri.
Mereka pun duduk di sofa yang terletak tak jauh dari tempat dimana mereka berada.
"Bagaimana mana kabarmu sayang? " tanya Albert kepada Vale seraya mengelus rambut Vale.
Sudah lama Vale meninggalkan Indonesia semenjak kematian tunangannya. Kecelakaan maut tersebut menyisakan duka yang sangat mendalam bagi semua orang yang ditinggalkannya. Terlebih lagi untuk Vale. Dan oleh karena itu Vale memutuskan untuk pergi ke luar negeri guna untuk melupakan semua kenangan itu. Walau sebenarnya sampai sekarang kenangan itu masih jelas terukir di dalam hatinya.
"Baik, Pa. Papa sendiri bagaimana kabarnya? Maafkan Vale, Pa. Karena semenjak itu Vale belum pernah lagi pulang untuk menemui Papa dan Mama" ucap Vale menyesal sambil menundukkan kepalanya karena merasa egois, hanya mementingkan perasaannya sendiri tanpa memikirkan keluarganya.
"It's okay, Sayang. Semua sudah berlalu. Papa harap kamu juga harus bisa mulai menata hidupmu yang baru. Papa yakin kamu juga akan mendapatkan kebahagiaan mu lagi walaupun bukan dengan dia. Percayalah sayang Tuhan itu sudah mempunyai rencana yang indah untuk mu. Papa hanya bisa berdoa yang terbaik untukmu." balas Albert sambil kembali memeluk putri kesayangannya itu.
"Terimakasih, Pa" balas Vale tersenyum sambil membalas pelukan hangat dari papanya itu.
Kemudian mereka pun kembali mengobrol menghabiskan waktu mereka saat ini. Mengobrol seputar kegiatan yang dilakukan kedua gadisnya itu di luar negeri selama jauh dari pengawasan kedua orang tuanya.
"O iya pa, Bagaimana kabar kak Daniel? Apakah dia sudah punya kekasih? Atau masih saja seperti dulu ?" tanya Vale.
DANIEL VALENTINO adalah anak pertama dari pasangan Alberto Valentino dan Clarissa Tamara. Kakak dari Vale. Daniel sendiri adalah seorang CEO di salah satu perusahaan papa Vale. Namun ia juga seorang ketua mafia yang bernama NIEL BLOOD. Mafia yang terkenal di seluruh Indonesia dan negara tetangga. Tak ayal Daniel juga salah satu pengusaha yang ditakuti oleh para pesaingnya. Namun kelompok mafianya hanya bergerak disaat ia benar-benar membutuhkan. Walaupun begitu kekuatan yang dimiliki oleh setiap anggotanya tidak bisa di anggap remeh. Daniel pun tak segan-segan untuk menghabisi nyawa seseorang apabila orang tersebut berani mengusik nya maupun keluarganya.
"Kau temui saja dia. Mungkin saat ini dia lagi di kantornya atau juga di markasnya. Papa sudah bosan memintanya untuk segera menikah. kamu tau sendiri kan kakakmu itu Vale." ucap Albert pada Vale.
"Oh, come on Pa. Kak Daniel seorang laki-laki, Pa. Bahkan umurnya aja beda 3th dariku. Tentu saja dia belum mau menikah." balas Vale.
"Tapi Vale, Papa juga sudah ingin menimang cucu dari kalian bertiga. Papa juga sudah semakin tua. Papa ingin merasakan hari tua Papa ditemani oleh cucu-cucu Papa." ucap Albert dengan raut wajah yang sedikit bersedih.
"Papa tenang saja , Angel yakin bentar lagi papa akan mempunyai seorang cucu" jawab Angel dengan santainya. Sontak kedua orang di sampingnya saling bertatapan dan mengalihkan pandangannya kearah Angel.
"Apa maksudmu, Angel?" tanya Vale sambil menaikkan sebelah alisnya menatap sepupunya.
"Bukan apa-apa. Mungkin saja dengan kembalinya kita kesini kamu akan segera menemukan jodohmu." ucap Angel sambil nyengir memperlihatkan deretan giginya.
"Gak jelas banget" ucap Vale sambil geleng-geleng.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan jam istirahat kerja sudah berakhir. Kemudian Vale dan Angel pun berpamitan dengan Albert untuk segera meninggalkan kantor papanya karena mereka akan segera pulang untuk menemui mama tercinta.
"Baiklah, Pa. Kita pulang dulu ya, Pa" ucap Vale. mereka pun beranjak dari tempat duduk mereka.
"Oh ya, Sebentar" ucap Albert sambil berjalan kearah meja kerjanya. Ia meraih gagang telepon yang ada dimeja dan memanggil seseorang.
Tak lama kemudian pintu ruangan tersebut diketuk oleh seseorang dari luar.
tok...tok...tok...
"Masuk." ucap Albert.
Sekertaris Albert masuk ke dalam ruang tersebut sambil berjalan kearah meja Albert kemudian meletakkan sesuatu di atas meja kerja Albert.
"Ini tuan." ucap sekertaris Sam sambil meletakkan sebuah kunci di atas meja tersebut. Setelah itu Albert pun mengambil kunci tersebut dan berjalan kearah sofa tempat Vale dan Angel berada.
"Ini ambillah. Kalian pasti membutuhkan ini untuk kemanapun kalian pergi. Karena Papa tahu kalian pasti tidak mau kalau papa suruh sopir untuk mengantar kalian berpergian. " ucap Albert seraya memberikan kunci tersebut kepada putrinya.
"Wah terimakasih Papa. Papa pengertian sekali. Padahal memang rencananya aku dan Vale akan mengambil mobil di showroom kak Daniel. Ternyata Papa sudah mempersiapkan lebih dulu. Hehehe" ucap Angel
"Papa pasti tahu apa yang selalu kalian inginkan sayang. Bersenang-senang lah, Nak. Kalian butuh waktu untuk refreshing saat ini. Kalian sudah cukup sibuk beberapa tahun terakhir ini." ucap Albert seraya tersenyum kepada kedua gadisnya itu.
"Thanks, Pa " ucap Vale dan Angel bersamaan.
Akhirnya keduanya berpamitan dengan papanya tersebut. Mereka pun keluar dari ruangan itu dan berjalan menuju ke arah lift khusus agar bisa cepat sampai menuju lobby perusahaan tersebut. Tak lupa sapaan dari setiap karyawan yang bertemu dengan mereka pun selalu mereka dapatkan.
Kini mereka sudah sampai di depan lobby perusahaan tersebut. Mereka pun takjub atas kejutan yang telah di siapkan oleh papanya itu.
"Waw. Papa memang keren Val. Come on. Let's go girl." ucap Angel bersemangat.
Mereka pun segera menaiki mobil itu keluar dari kawasan perusahaan tersebut. Angel mengambil alih kemudi sedangkan Vale duduk disebelah nya. Tak lupa mereka menggunakan kacamata hitam mereka. Disepanjang jalan Angel terlihat sangat senang dan ia pun membuka atap mobil tersebut. Sedangkan Vale pun hanya duduk diam di sampingnya sambil menikmati perjalanan mereka.
"Val, apa mobil ini sudah di isi oleh Papa ?" tanya Angel. Sedangkan Vale pun mengecek isi mobil tersebut.
"Spertinya belum, Ngel. Au tak menemukan apapun disini." balas Vale
"Kalau begitu biar nanti kita bawa ke tempat kak Daniel dulu Val, gimana ?" tanya Angel
"Ntar malam saja selesai makan malam kita omongin sama kak Daniel." balas Vale
"Oke deh.." ucap Angel
Disaat mobil mereka berhenti di lampu merah, dari dalam sebuah cafe yang tak jauh dari tempat itu ada sepasang mata yang sedang memperhatikan mobil Vale tersebut. Memang mobil itu berhenti tepat di depan cafe itu.
"Jess, seperti nya itu Vale dan Angel ya ? " tanya seorang wanita.
Jessica Kiehl adalah musuh dari Valerie pada saat SMA dulu. Ia sangat iri pada seorang Valerie. Karena kehadiran Valerie di sekolahnya dulu mengakibatkan Jessica tidak lagi terkenal pada saat itu. Memang Valerie masuk ke SMA tersebut pada saat kenaikan kelas 2. Sedangkan Jessica dari awal masuk SMA tersebut selalu menjadi pusat perhatian semua laki-laki di sekolah itu dan juga dari luar sekolah itu. itu sebabnya Jessica sangat membencinya.
Jessica selalu mencari masalah dengan Vale. walaupun Vale selalu malas untuk meladeni ulah wanita itu. Namun tidak bagi Angel, Angel memang tidak bisa diam melihat kelakuan dari Jessica. Ia selalu membalas setiap perbuatan yang dilakukan oleh Jessica dan teman-temannya.
"Vale siapa ?" tanya wanita yang bernama Jessica.
"Aduh masa loe lupa. Valerie Valentino, musuh loe waktu kita masih SMA dulu ". jawab wanita itu.
"Mana, Cyn?" tanya Jessica penasaran.
"Tuh yang pake mobil Lamborghini merah" tunjuk Cynthia. Cynthia adalah sahabat dari Jessica dari SMA dulu.
Jessica, Cynthia, Bella dan Sandra adalah geng yang selalu membuat masalah di masa SMA itu. dan mereka pun sampai sekarang masih bersahabat.
"Kita harus adakan reuni untuk bisa bertemu dengan dia. Kita lihat aja nanti. Loe hubungi yang lainnya dan jangan lupa hubungi mereka bagaimana pun caranya agar mereka berdua bisa datang " ucap Jessica pada Cynthia sambil tersenyum penuh arti.
.... TBC...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments
hartatik hartatik
singgah thor
2021-08-13
1
Maryam Rudy
baru pertama masuk Thor bagus cerita nya aku suka 🤗👍
2021-07-05
2
anggita
mampir.bca.,
2021-05-20
0