Dominic Corp
seorang pria duduk bersandar di kursi kebesarannya sambil mengetuk-ngetuk kan jarinya di meja sambil memejamkan matanya. sedangkan seorang pria paruh baya sedang duduk bersujud di depan meja tersebut sambil memohon pengampunan pada pria yang duduk tersebut.
" saya mohon ampuni saya Presdir ... saya berjanji tidak akan mengulangi perbuatan saya .. saya mohon Presdir " ucap pria paruh baya tersebut sambil tubuhnya bergetar hebat karena ketakutannya.
" apa kamu pikir kami tidak tahu perbuatan kamu selama ini hah ? " bentak pria satu lagi yang berdiri di samping Presdir tersebut. sedangkan pria paruh baya tersebut semakin merasa ketakutan karena ternyata asisten pribadi Presdir tersebut juga sudah mengetahui kejahatannya itu.
" apa kamu tau berapa uang yang sudah kamu ambil selama 5 tahun ini hah ?!! hampir 80 M !! apa kamu pikir selama ini tuan Alex tidak tau kelakuanmu itu hah ?? " geram asisten itu sambil mengepalkan tangannya.
pria paruh baya tersebut terkejut dengan perkataan asisten itu. ia semakin menunduk kan kepalanya sambil bersujud terus-terusan dan membenturkan kepalanya di lantai ruangan tersebut.
" ampun tuan Alex ... ampun tuan Dallas " ucap pria paruh baya itu sambil membenturkan kepalanya.
pria paruh baya itu mengucapkan kalimat tersebut berulang kali sambil membenturkan kepalanya di akhir kalimatnya. sampai-sampai dahinya memerah karena saking kerasnya benturan itu dan diulangi bekali-kali.
" memang kamu pikir dengan tingkahmu ini bisa mengembalikan uang itu ? hah !! geram Dallas Maverick.
kemudian ia menendang tubuh pria paruh baya itu dengan keras sehingga ia terjungkal ke belakang.
pria paruh baya tersebut bangun dengan Tertatih-tatih kemudian merangkak ke depan lagi lalu bersujud kembali sambil memohon pengampunan dari kedua orang di depannya.
" Rick, hilangkan " ucap Alex singkat
" baik tuan " Jawab Dallas.
mendengar kata-kata itu pria paruh baya tersebut semakin ketakutan sambil menangis tersedu-sedu. ia merasa sangat bersalah dan menyesali semua kejahatan yang telah ia lakukan.
pria paruh baya tersebut bernama Halim perdana orang yang telah lama bekerja di perusahaan tersebut. ia sebelum bekerja di perusahaan yang ada di Singapura kemudian ia di pindah tugaskan di Indonesia karena memang perusahaan yang ada di Indonesia ini baru di buka beberapa bulan ini. namun ternyata dengan perpindahan keberadaan nya itu semua kejahatannya terbongkar.
Halim bekerja sebagai manajer keuangan yang ada di perusahaan tersebut, ia korupsi uang perusahaan hanya untuk kesenangannya. ia sangat menyukai judi oleh karena itu ia menghalalkan segala cara agar ia mendapatkan uang yang banyak agar bisa ia gunakan untuk berjudi.
kemudian Dallas menelpon seseorang dengan handphone nya. tak selang waktu lama pintu ruangan tersebut diketuk dari luar.
tok...tok...
" masuk " jawab Dallas
masuklah 2 pengawal berpakaian hitam kemudian kedua pengawal tersebut membungkukkan badannya hormat kepada atasannya.
" hilangkan pria ini " ucap Dallas sambil menunjuk Halim.
sedangkan halim terus menerus berteriak mohon ampun kepada kedua orang dihadapannya itu. namun semua itu sia-sia karena kalau sekali seorang Alex memberikan perintah berarti perintah tersebut adalah wajib dilaksanakan tanpa bantahan.
kemudian kedua pengawal tersebut menyeret Halim keluar dari ruangan tersebut namun karena Halim terus berontak dan berteriak, salah satu pengawal tersebut memukul tengkuk kepala Halim sehingga pria itu tak sadarkan diri. lalu kedua pengawal tersebut menyeret tubuh Halim tersebut keluar ruangan Alex.
setelah kejadian didalam ruang Presdir tersebut kembali sunyi. ruangan didominasi warna abu-abu semakin menambah kesan maskulin ditambah aroma ruangan tersebut yang menenangkan menggambarkan sang pemilik ruangan itu seorang laki-laki yang sangat tegas dan dingin.
Alexander Juventius Dominic adalah CEO perusahaan besar Dominic corp. perusahaan yang telah memiliki cabang di berbagai negara. sedangkan perusahaan pusatnya berada di Singapura karena memang perusahaan tersebut dimulai di negara tersebut. Alexander Juventius Dominic adalah putra tunggal sekaligus satu-satunya pewaris dari pasangan Adam Dominic dan Stella Wijaya ( setelah menikah dengan Adam Stella mengubah nama akhirnya mengikuti nama suaminya Dominic ).
Alex juga adalah pemimpin dari mafia DEMON BLOOD.
DEMON BLOOD adalah sebuah kelompok mafia terbesar di Asia dan sangat paling ditakuti oleh semua orang yang mengetahui keberadaan kelompok tersebut. tak tanggung-tanggung kelompok tersebut tersebar di berbagai negara yang terdapat perusahaan Dominic corp berada. contohnya Singapura, Indonesia, China, Jepang, Hongkong, Dubai, London, dan masih ada lainnya.
kembali ke dalam ruangan Alex
" bagaimana keadaan markas ? apa semua senjata yang dibutuhkan sudah sampai ? " tanya Alex
" sudah tuan, saya sudah mendapatkan kabar dari Reno tuan " ucap Dallas
" baiklah kamu urus semua meeting hari ini aku akan pergi ke markas sekarang " kata Alex sambil beranjak dari duduknya dan merapikan jasnya.
" baik tuan ... apa perlu saya siapkan sopir tuan? " tanya Dallas
" sudahlah... gak usah " singkat Alex sambil berjalan keluar ruangan. Dallas pun mengikuti langkah atasannya itu dibelakang. sepanjang kedua orang itu berjalan semua karyawan yang berpapasan dengan mereka langsung menundukkan kepalanya takut. karena kedua orang tersebut terkenal'sangat kejam dan dingin kepada semua orang tanpa pandang bulu. tak peduli itu dengan wanita tau pria semua sama saja. selama tidak ada yang mengusik maka kedua orang itu akan diam. namun jika ada orang yang mengusik keduanya atau lebih-lebih berbuat kejahatan di dalam perusahaannya seperti Halim tadi, hukumannya hanya 1 yaitu MATI.
setelah sampai di lobby perusahaan tersebut Alex masuk ke dalam mobil yang sudah di siapkan sedangkan Dallas kembali ke dalam perusahaan itu lagi karena melanjutkan pekerjaan dari atasannya itu.
Bugatti La Voiture Noire
mobil yang di kendarai Alex mulai berjalan meninggalkan kantor nya. Alex pun menjalankan mobilnya itu dengan kecepatan tinggi agar bisa lebih cepat sampai di tempat markas nya itu . kebetulan jalan menuju ke markas DEMON tersebut searah dengan jalan menuju ke makam Axelle kekasih Vale.
namun di tengah jalan kira-kira 1 km dari pemakaman yang Vale kunjungi itu mobil Alex di hadang oleh beberapa mobil hitam. kemudian ia mengambil 2 pistolnya yang ada di dalam mobilnya itu tak lupa juga ia mengaktifkan GPS dan kamera dari mobilnya itu agar nanti Dallas bisa mengetahui dimana titik terakhir Alex berada. karena setiap GPS mobil tersebut diaktifkan otomatis Dallas mendapatkan notifikasi di layar handphonenya dan itu pertanda bahwa sedang terjadi sesuatu dengan Alex.
Alex pun turun dari mobil dengan santainya namun pandangannya sangat tajam dan menakutkan bagi semua orang yang melihatnya.
ia pun berdiri di depan mobilnya itu sambil melipat kedua tangannya di dada.
muncullah seorang laki-laki turun dari salah satu mobil-mobil yang terparkir di depan mobil Alex yang menghalangi jalan nya itu.
memang jalan tersebut lumayan sepi karena jalan tersebut jalan pintas namun sedikit menyeramkan disebabkan terdapat banyak pemakaman yang terletak di sana. oleh karena itu jalan tersebut jarang dilalui oleh kendaraan. sebagian orang lain memilih melewati rute yang lebih jauh namun ramai oleh pemukiman penduduk daripada jalan pintas tapi harus melalui makam-makam tersebut.
di belakang laki-laki itu terdapat banyak pengawalnya yang melindungi laki-laki itu.
" selamat siang tuan Alexander Dominic " kata laki-laki itu.
" wah.... nyali mu besar juga ternyata tuan Raihan Malhotra " ucap Alex santai. Alex berfikir harus bisa mengulur waktu kurang lebih 1 jam sampai Dallas sampai di tempat nya kini ia berada.
" selamat datang di Indonesia tuan Raihan " ucap Alex menyapa Raihan yang datang ke Indonesia demi untuk menemuinya sedangkan Raihan itu berasal dari India.
Raihan Malhotra adalah saingan bisnisnya yang bergerak di bidang minuman keras. Raihan dan Alex merupakan musuh dari dulu karena Raihan merasa disaingi semenjak bisnis Minuman Alex laris manis menembus pasar internasional dan mengalahkan bisnis Raihan yang sebelum nya merupakan bisnis Minuman no.1 di berbagai negara tersebut. namun tentu saja Raihan tidak tahu kalau Alex juga adalah pemimpin mafia dunia hitam. seharusnya ia berani berhadapan langsung dengan pemimpin DEMON BLOOD tersebut.
" cihhh.... s*n of bi**h " ucap Raihan sambil meludah ke depan. jarak antara tempat berdirinya Raihan dan Alex mungkin sekitar 100m.
melihat Raihan meludah sebenarnya Alex sudah sangat marah namun ia juga harus bisa menahan diri sambil menunggu Dallas datang.
" apa ada yang bisa saya bantu tuan sampai-sampai anda rela meninggalkan daerah kekuasaan anda demi menemui saya di sini ? tidakkah anda berpikir di sini juga daerah kekuasaan saya tuan !" kata Alex .
" hahaha.... bukankah daerah kekuasaan mu adalah Singapura tuan Alex ? oleh karena itu saya menemui mu di sini " ucap Raihan.
kemudian Alex pun berfikir jika ia mengaku kalau disini ia juga berkuasa, itu akan membuat Raihan langsung menyerangnya. oleh karena itu ia seolah-olah terdiam karena ketahuan berbohong walaupun sebenarnya ia juga mempunyai kelompok mafianya di sini. dan kalau mereka langsung menyerangnya mungkin Alex bisa mengalahkan mereka namun ia masih belum mau menghabiskan tenaganya untuk orang yang tidak penting, oleh karena itu ia lebih memilih menunggu Dallas datang.
" kenapa tuan Alex ? apa yang aku katakan benar bukan ? hahaha " ucap Raihan sambil tertawa mengejek Alex. sedangkan Alex diam.
" apa yang anda inginkan tuan Raihan ? " tanya Alex to the point'
" wah.... aku suka anda yang langsung berterus terang begini tuan Alex " ucap Raihan
" baiklah aku mau anda menghentikan bisnismu tuan , karena anda sudah merusak Bisnisku. anda adalah pebisnis baru di bidang ini, maka anda jangan macam-macam denganku tuan Alex yang sudah berada di bidang ini jauh sebelum anda mengerti soal bisnis ini " ucap Raihan
" wah.... bagaimana ya tuan Raihan yang terhormat , saya sudah terlanjur mencintai bisnis Minuman ini karena ternyata untungnya sangat fantastis sekali ... hahaha " ucap Alex
" ba**ngan kau Alex... " umpat Raihan yang merasa marah karena Alex justru berani kepadanya padahal saat ini Alex sedang sendirian sedangkan Raihan membawa banyak pengawal bersamanya.
Alex bisa merasakan kalau di belakang pohon yang berdiri di Sepanjangan jalan tersebut ada orang yang mengintainya. karena insting seorang mafia yang ada pada dirinya itu tidak bisa diragukan lagi.
" keluar lah ... aku tau kalian bersembunyi di belakang pohon" teriak Alex.
prok....prok....prok
suara tepuk tangan dari Raihan untuk Alex.
" wah .... aku tidak menyangka bahwa anda bisa mengetahui keberadaan mereka tuan Alex.. " ucap Raihan. kemudian munculah semua orang berpakaian hitam yang sebelum nya bersembunyi di balik pohon-pohon di sana.
terdapat banyak sekali anak buah dari Raihan itu dan mengepung Alex disana.
sampai anak buah Raihan mengepung dari belakang mobil Alex. Alex saat ini benar-benar terkepung oleh semua anak buah Raihan yang kira" jumlahnya mencapai seratus orang.
namun Alex tetap santai tanpa ada rasa takut di raut wajahnya. karena ia tahu Dallas sebentar lagi akan datang. dan benar saja tak selang waktu lama semua anak buah Raihan yang berdiri di belakang Alex tergeletak dijalankan. mengetahui itu Alex hanya menyunggingkan senyum kepada Raihan.
" apa yang terjadi hah ? " geram Raihan pada pengawal disampingnya itu.
tak selang waktu lama dari arah belakang mobil Alex muncul beberapa mobil dan orang-orang Alex yang masing-masing memegang senjata mereka. seketika semua anak buah Alex turun dan langsung berlari melindungi majikannya itu.
Dallas pun berdiri di samping Alex dan meminta maaf kepada atasannya itu.
" maafkan saya tuan atas insiden memalukan ini " ucap Dallas sambil menundukkan kepalanya.
seketika
BRUGH
Alex menendang perut Dallas namun Dallas tidak merasa kesakitan sekalipun mengerutkan alisnya. namun ia terdorong ke belakang sedikit karena tendangan Alex itu.
" bereskan " ucap singkat Alex.
" baik tuan " jawab Dallas
kemudian pertempuran dari kedua kubu tersebut tidak bisa dihindarkan lagi. namun ditengah-tengah pertempuran tersebut datang lagi anak buah dari Raihan sehingga membuat pertempuran tersebut semakin sengit. Raihan pun maju menghadapi Dallas. sedangkan Alex pun berjalan menjauh dari tempat itu. namun tak di sangka ia mendapat tembakan dari arah belakang.
*DOR
DOR*
2 tembakan berhasil lepas dari pistol salah satu pengawal Raihan dan berhasil mengenai paha dan pinggang sebelah kanan Alex.
Alex pun tersentak dengan tembakan itu. kemudian ia mulai merasakan darah yang mengalir dari kedua bagian tubuhnya yang terkena tembakan tersebut.
iapun segera mengambil kedua pistol yang ia sembunyikan di belakang punggung dibawah bajunya itu dan berbalik badan menembak semua anak buah dari Raihan itu. namun karena jumlah anak buah Raihan yang banyak ia pun kewalahan juga.
" **** " umpat Alex.
" tuan pergilah biar saya yang atasi disini karena sebentar lagi Reno juga datang tuan " teriak Dallas
mendengar perkataan Dallas ia pun berjalan menjauh dari tempat itu. ia pun berjalan Tertatih-tatih sambil tangan kirinya memegang pinggang nya sedangkan tangan kanannya memegang pahanya. ia berjalan menuju ke arah tempat pemakaman di sekitar sana karena ia merasa disana pasti sepi.
ia pun duduk di belakang pohon besar yang ada di tengah-tengah pemakaman itu.
di dalam pemakaman
air mata Vale akhirnya menetes juga di kedua pipinya. ia pun meletakkan bunga mawar putih di atas makam kekasihnya itu.
" halo Axelle.. maafkan aku yang baru sekarang mengunjungi mu disini. karena aku butuh keberanian untuk bisa sampai disini. bagaimana kabarmu disana Axelle ? semoga kamu bahagia selalu di sana karena kamu juga berkumpul dengan ibu dan ayah. kamu tahu xell selama ini aku terus berusaha untuk menyibukkan diri dengan urusan bisnis yang aku jalani namun di setiap urusan" itu selesai aku kembali selalu memikirkan mu. sudah 3th xell, sudah 3th aku selalu begitu. kadang aku merasa lelah dengan semua itu, namun disaat aku teringat keluarga ku hatiku juga semakin sakit xell. hikhikhik " ucap Vale lirih sambil air mata terus mengalir ke pipinya.
" tolonglah aku xell ..... aku gk mungkin bisa menghapus namamu di hatiku namun aku juga harus bisa menemukan seseorang yang bisa masuk menggeser posisi mu dihatiku. karena namamu sudah memiliki tempat tersendiri di relung hatiku yang paling dalam. apakah aku bisa menemukan orang yang akan bisa menempati posisi mu seperti dulu xell? apakah aku bisa mencintainya seperti aku mencintaimu dulu ? tolonglah aku xell.. " lanjut Vale.
setelah mengeluarkan semua uneg-uneg nya iapun bergantian mengunjungi makam kedua orang tua Axelle. tak terasa waktu terus berjalan, tak terasa ia disana sudah lebih dari 1 jam lamanya.setelah mengeluarkan kata-kata doa untuk sang mantan calon mertua nya dulu Vale pun berpamitan kepada Axelle lagi.
" baiklah xell.... selamat tinggal .... aku akan selalu mendoakan mu dari sini ... doakan juga untuk ku agar aku bisa menemukan orang itu .... aku akan berkunjung lagi kesini " ucap Vale sambil mengecup batu nisan Axelle itu.
Vale pun beranjak dari duduknya sambil memakai kacamata hitamnya lalu berjalan menuju ke arah jalan keluar makam. melewati jalan setapak disana. namun di tengah" jalannya ia merasakan ada orang disekitarnya. ia pun berhenti di tempatnya dan mencoba mendengar nafas orang tersebut. terdengar Nafas putus" dari orang tersebut dan Vale merasa kalau suara nafas itu tak jauh dari tempatnya berdiri. ia pun mencoba membalikkan badannya secara perlahan agar tidak menimbulkan suara dan mencari keberadaan orang tersebut. ia pun melihat menyisir setiap yang dilihatnya dan pandangannya berhenti pada sebuah pohon besar yang ada tak jauh di depannya. terlihat kaki seseorang dari tempat Vale.
perlahan tapi pasti ia mendekati pohon besar tersebut, semakin ia melangkah maju semakin terlihat jelas kaki itu. ia terus berjalan menghampiri orang tersebut. sesampainya di samping pohon itu ia langsung dikagetkan dengan kondisi orang tersebut.
" ASTAGA " ucap Vale sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
... TBC ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments