Bandara Internasional Negara Indonesia
tak....tak...tak.....
Suara heels dua orang wanita cantik mengiringi langkah kakinya keluar dari sebuah pesawat yang membawanya dari Negara lain.
Semua mata manusia yang ada di sekitarnya tak bisa mengalihkan pandangannya dari kedua orang itu. Bagaimana tidak betapa besar aura kecantikan terpancar dari keduanya. Walaupun mereka menggunakan kacamata hitam tapi tetap saja tak bisa menutupi betapa sempurnanya paras cantik nya. Tinggi badan seperti seorang model dan bentuk tubuh bak gitar spanyol menambah kesan **** pada penampilan keduanya.
VALERIE VALENTINO adalah anak kedua dari pasangan Alberto Valentino dan Clarissa Tamara yang merupakan seorang pengusaha sukses di beberapa negara. Valerie yang sekarang berusia sudah 25th namun ia belum menikah. Ia mempunyai perusahaan sendiri di bidang perhiasan yang diberi nama VALE DIAMOND yang berdiri dengan hasil kerja kerasnya sendiri tanpa bantuan dari orang tuanya. Kesan Dingin tanpa ekspresi selalu melekat pada dirinya. Namun sebenarnya ia adalah seorang yang hangat dan penyayang tapi hanya berlaku untuk keluarganya dan orang-orang yang mengenalnya.
ANGELA RICHARD adalah anak dari pasangan David Richard dan Agatha Valentino. Merupakan sahabat, asisten sekaligus sepupu dari Valerie yang selalu menemani kemanapun ia pergi. Usia Angela saat ini juga 25th hanya beda beberapa bulan Dengan Valerie.
"Val, kita langsung menemui papa di kantor" ucap Angel.
"Hmm" jawab Vale singkat.
Sampai di depan bandara tersebut mereka sudah di sambut oleh asisten dari papa Albert yaitu uncle Sam dan beberapa pengawal.
"Selamat datang kembali nona Vale dan nona Angel" sapa Sam sambil membungkukkan badan di ikuti para pengawal yang berada di belakangnya.
"Terimakasih, Uncle" jawab Angel dan anggukan kepala Vale.
"Silakan nona" ucap Sam sambil membukakan pintu mobil untuk Vale dan Angel.
Vale dan Angel hanya menganggukkan kepala sambil melangkah menuju dalam mobil untuk segera meninggalkan area bandara tersebut menuju tempat Perusahaan *D*addy-nya.
Disepanjang jalan baik Vale dan Angel hanya memperhatikan keluar jendela mobil untuk melihat jalanan dan pemandangan sepanjang perjalanan mereka. Tak ada satu kata terucap hanya keheningan yang tercipta.
"*T*ak terasa waktu 3th berlalu begitu saja betapa manis kenangan yang telah kau berikan padaku. Cinta yang masih bersemayam di hati ku. Nama yang masih jelas terukir indah di relung hatiku. Mengapa kau tega meninggalkanku sendiri di dunia ini, Axelle." batin Vale.
Axelle Douglas adalah kekasih Vale yang meninggal 3th lalu akibat kecelakaan maut yang merenggut nyawanya. Kecelakaan yang melibatkan kedua orang tua dan sopirnya.
Kecelakaan yang terjadi di hari pertunangan mereka. Hari yang seharusnya menjadi hari paling indah dalam perjalanan manis kisah cinta mereka justru menjadi hari paling tragis dalam hidup Valerie.
Valerie dan Axelle adalah sepasang kekasih yang bertemu saat mereka sama-sama kuliah di universitas Oxford Inggris. Mereka berdua adalah pasangan paling fenomenal dalam masa tersebut. Mereka juga adalah lulusan terbaik selama universitas tersebut berdiri. Sama-sama jenius dan rendah hati pada sesama.
"Hahhhh" helaan nafas panjang Vale sambil menghempaskan tubuhnya ke sandaran jok mobil dan memejamkan mata. Yang membuat Angel mengalihkan pandangannya dari luar jendela ke arah Vale.
"Val, are you okay?" tanya Angel yang khawatir akan keadaan sahabat nya. Karena ia tau apa yang sedang sahabatnya itu rasakan sekarang.
"It's hard" jawab lirih Vale. Tanpa terasa buliran air mata jatuh membasahi pipi mulus nan putihnya.
"Semua akan baik-baik saja Val, aku akan selalu ada di sampingmu. Percayalah pada takdir Tuhan kau akan mendapatkan kebahagiaan mu lagi. 3th sudah Val. Jangan kau biarkan dirimu terus larut dalam kesedihan masa lalu mu itu. Bukan karena aku tidak menjalaninya, tapi bagiku penderitaan mu sudah cukup Val. Aku sedih setiap melihatmu selalu seperti ini. Tidakkah kau kasihan pada mama dan papa serta seluruh keluarga kita? Mereka pasti juga akan sedih seandainya melihatmu seperti ini lagi. Dan mungkin Axelle juga akan sedih di atas sana melihatmu seperti ini." ucap Angel sambil memeluk menenangkan Vale yang selalu teringat akan masa itu.
Vale hanya diam seribu bahasa mendengarkan ucapan dari sahabatnya itu. Betapa sulitnya menghilangkan bayangan dari kekasihnya yang telah tiada itu. Kekasih yang selalu menemani di setiap kondisi suka dan duka Vale.
"*A*pakah aku bisa melupakanmu Axelle ? sungguh cintaku padamu sampai saat ini masih tetap tumbuh di dalam hatiku. Aku tidak bisa memungkiri bahwa engkaulah cinta pertamaku. Engkaulah yang selalu mengajarkan aku betapa indahnya hidup ini, bagaimana menjadi seorang yang baik untuk sekitar kita. Begitu banyak kenangan yang tercipta diantara kita dulu. Apakah ini saatnya aku melepas mu? Akankah aku bisa menjalani sisa hidupku ini dengan cinta yang baru? Kalaupun ada orang yang bisa menggantikan mu di hatiku? Apakah aku bisa mencintainya sebesar cintaku padamu? Aku sangat merindukanmu Axelle." batin Vale sambil teringat wajah kekasihnya yang telah tiada itu. Wahh yang selalu tersenyum teduh setiap menatapnya.
Setelah menempuh perjalanan selama 1 jam, akhirnya mobil yang mereka tumpangi sampai di depan pintu masuk utama kantor pusat VALENTINO COMPANY.
Pengawal membukakan pintu mobil tersebut dan mempersilakan Vale turun dari mobil itu.
Vale menghela nafas demi menetralkan diri kemudian turun dan melangkahkan kakinya masuk ke pintu masuk utama kantor VALENTINO COMPANY. Seluruh karyawan menyambut hangat satu-satunya putri dari sang pemilik perusahaan tersebut.
tak....tak...tak.... ( suara langkah kaki Vale dan beberapa orang di belakangnya)
"Selamat datang kembali nona Valerie dan nona Angel" ucap serempak para karyawan sambil membungkukkan badan mereka.
Vale dan Angel hanya menganggukkan kepalanya sambil berjalan melewati para karyawan yang telah berjejer rapi di sepanjang jalan pintu utama sampai depan lift khusus.
Vale dan Angel berjalan beriringan diikuti oleh uncle Sam dibelakangnya untuk menuju ke dalam lift khusus agar dapat cepat bertemu dengan papanya.
tingg....( suara lift terbuka)
Vale melangkahkan kakinya menuju ke arah ruangan papanya diikuti oleh Angel.
tok..tok...
"Masuk" terdengar suara papanya dari dalam ruangan.
"Silakan nona" ucap uncle Sam kepada keduanya sambil membukakan pintu tersebut.
Vale dan Angel melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan itu.
"Haii, Dad. we miss you so much" ucap serempak Vale dan Angel setiba di dalam ruang itu.
uncle Sam pun undur diri dari ruangan itu dan kembali ke ruangannya sendiri.
"Oh my darling. i miss you too" balas papanya. Albert langsung beranjak dari kursi kebesarannya dan menghampiri kedua gadisnya dan memeluk mereka secara bergantian. Ya memang Angel sudah ia anggap seperti anaknya sendiri.
Mereka pun duduk di sofa yang terletak tak jauh dari tempat dimana mereka berada.
"Bagaimana mana kabarmu sayang? " tanya Albert kepada Vale seraya mengelus rambut Vale.
Sudah lama Vale meninggalkan Indonesia semenjak kematian tunangannya. Kecelakaan maut tersebut menyisakan duka yang sangat mendalam bagi semua orang yang ditinggalkannya. Terlebih lagi untuk Vale. Dan oleh karena itu Vale memutuskan untuk pergi ke luar negeri guna untuk melupakan semua kenangan itu. Walau sebenarnya sampai sekarang kenangan itu masih jelas terukir di dalam hatinya.
"Baik, Pa. Papa sendiri bagaimana kabarnya? Maafkan Vale, Pa. Karena semenjak itu Vale belum pernah lagi pulang untuk menemui Papa dan Mama" ucap Vale menyesal sambil menundukkan kepalanya karena merasa egois, hanya mementingkan perasaannya sendiri tanpa memikirkan keluarganya.
"It's okay, Sayang. Semua sudah berlalu. Papa harap kamu juga harus bisa mulai menata hidupmu yang baru. Papa yakin kamu juga akan mendapatkan kebahagiaan mu lagi walaupun bukan dengan dia. Percayalah sayang Tuhan itu sudah mempunyai rencana yang indah untuk mu. Papa hanya bisa berdoa yang terbaik untukmu." balas Albert sambil kembali memeluk putri kesayangannya itu.
"Terimakasih, Pa" balas Vale tersenyum sambil membalas pelukan hangat dari papanya itu.
Kemudian mereka pun kembali mengobrol menghabiskan waktu mereka saat ini. Mengobrol seputar kegiatan yang dilakukan kedua gadisnya itu di luar negeri selama jauh dari pengawasan kedua orang tuanya.
"O iya pa, Bagaimana kabar kak Daniel? Apakah dia sudah punya kekasih? Atau masih saja seperti dulu ?" tanya Vale.
DANIEL VALENTINO adalah anak pertama dari pasangan Alberto Valentino dan Clarissa Tamara. Kakak dari Vale. Daniel sendiri adalah seorang CEO di salah satu perusahaan papa Vale. Namun ia juga seorang ketua mafia yang bernama NIEL BLOOD. Mafia yang terkenal di seluruh Indonesia dan negara tetangga. Tak ayal Daniel juga salah satu pengusaha yang ditakuti oleh para pesaingnya. Namun kelompok mafianya hanya bergerak disaat ia benar-benar membutuhkan. Walaupun begitu kekuatan yang dimiliki oleh setiap anggotanya tidak bisa di anggap remeh. Daniel pun tak segan-segan untuk menghabisi nyawa seseorang apabila orang tersebut berani mengusik nya maupun keluarganya.
"Kau temui saja dia. Mungkin saat ini dia lagi di kantornya atau juga di markasnya. Papa sudah bosan memintanya untuk segera menikah. kamu tau sendiri kan kakakmu itu Vale." ucap Albert pada Vale.
"Oh, come on Pa. Kak Daniel seorang laki-laki, Pa. Bahkan umurnya aja beda 3th dariku. Tentu saja dia belum mau menikah." balas Vale.
"Tapi Vale, Papa juga sudah ingin menimang cucu dari kalian bertiga. Papa juga sudah semakin tua. Papa ingin merasakan hari tua Papa ditemani oleh cucu-cucu Papa." ucap Albert dengan raut wajah yang sedikit bersedih.
"Papa tenang saja , Angel yakin bentar lagi papa akan mempunyai seorang cucu" jawab Angel dengan santainya. Sontak kedua orang di sampingnya saling bertatapan dan mengalihkan pandangannya kearah Angel.
"Apa maksudmu, Angel?" tanya Vale sambil menaikkan sebelah alisnya menatap sepupunya.
"Bukan apa-apa. Mungkin saja dengan kembalinya kita kesini kamu akan segera menemukan jodohmu." ucap Angel sambil nyengir memperlihatkan deretan giginya.
"Gak jelas banget" ucap Vale sambil geleng-geleng.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan jam istirahat kerja sudah berakhir. Kemudian Vale dan Angel pun berpamitan dengan Albert untuk segera meninggalkan kantor papanya karena mereka akan segera pulang untuk menemui mama tercinta.
"Baiklah, Pa. Kita pulang dulu ya, Pa" ucap Vale. mereka pun beranjak dari tempat duduk mereka.
"Oh ya, Sebentar" ucap Albert sambil berjalan kearah meja kerjanya. Ia meraih gagang telepon yang ada dimeja dan memanggil seseorang.
Tak lama kemudian pintu ruangan tersebut diketuk oleh seseorang dari luar.
tok...tok...tok...
"Masuk." ucap Albert.
Sekertaris Albert masuk ke dalam ruang tersebut sambil berjalan kearah meja Albert kemudian meletakkan sesuatu di atas meja kerja Albert.
"Ini tuan." ucap sekertaris Sam sambil meletakkan sebuah kunci di atas meja tersebut. Setelah itu Albert pun mengambil kunci tersebut dan berjalan kearah sofa tempat Vale dan Angel berada.
"Ini ambillah. Kalian pasti membutuhkan ini untuk kemanapun kalian pergi. Karena Papa tahu kalian pasti tidak mau kalau papa suruh sopir untuk mengantar kalian berpergian. " ucap Albert seraya memberikan kunci tersebut kepada putrinya.
"Wah terimakasih Papa. Papa pengertian sekali. Padahal memang rencananya aku dan Vale akan mengambil mobil di showroom kak Daniel. Ternyata Papa sudah mempersiapkan lebih dulu. Hehehe" ucap Angel
"Papa pasti tahu apa yang selalu kalian inginkan sayang. Bersenang-senang lah, Nak. Kalian butuh waktu untuk refreshing saat ini. Kalian sudah cukup sibuk beberapa tahun terakhir ini." ucap Albert seraya tersenyum kepada kedua gadisnya itu.
"Thanks, Pa " ucap Vale dan Angel bersamaan.
Akhirnya keduanya berpamitan dengan papanya tersebut. Mereka pun keluar dari ruangan itu dan berjalan menuju ke arah lift khusus agar bisa cepat sampai menuju lobby perusahaan tersebut. Tak lupa sapaan dari setiap karyawan yang bertemu dengan mereka pun selalu mereka dapatkan.
Kini mereka sudah sampai di depan lobby perusahaan tersebut. Mereka pun takjub atas kejutan yang telah di siapkan oleh papanya itu.
"Waw. Papa memang keren Val. Come on. Let's go girl." ucap Angel bersemangat.
Mereka pun segera menaiki mobil itu keluar dari kawasan perusahaan tersebut. Angel mengambil alih kemudi sedangkan Vale duduk disebelah nya. Tak lupa mereka menggunakan kacamata hitam mereka. Disepanjang jalan Angel terlihat sangat senang dan ia pun membuka atap mobil tersebut. Sedangkan Vale pun hanya duduk diam di sampingnya sambil menikmati perjalanan mereka.
"Val, apa mobil ini sudah di isi oleh Papa ?" tanya Angel. Sedangkan Vale pun mengecek isi mobil tersebut.
"Spertinya belum, Ngel. Au tak menemukan apapun disini." balas Vale
"Kalau begitu biar nanti kita bawa ke tempat kak Daniel dulu Val, gimana ?" tanya Angel
"Ntar malam saja selesai makan malam kita omongin sama kak Daniel." balas Vale
"Oke deh.." ucap Angel
Disaat mobil mereka berhenti di lampu merah, dari dalam sebuah cafe yang tak jauh dari tempat itu ada sepasang mata yang sedang memperhatikan mobil Vale tersebut. Memang mobil itu berhenti tepat di depan cafe itu.
"Jess, seperti nya itu Vale dan Angel ya ? " tanya seorang wanita.
Jessica Kiehl adalah musuh dari Valerie pada saat SMA dulu. Ia sangat iri pada seorang Valerie. Karena kehadiran Valerie di sekolahnya dulu mengakibatkan Jessica tidak lagi terkenal pada saat itu. Memang Valerie masuk ke SMA tersebut pada saat kenaikan kelas 2. Sedangkan Jessica dari awal masuk SMA tersebut selalu menjadi pusat perhatian semua laki-laki di sekolah itu dan juga dari luar sekolah itu. itu sebabnya Jessica sangat membencinya.
Jessica selalu mencari masalah dengan Vale. walaupun Vale selalu malas untuk meladeni ulah wanita itu. Namun tidak bagi Angel, Angel memang tidak bisa diam melihat kelakuan dari Jessica. Ia selalu membalas setiap perbuatan yang dilakukan oleh Jessica dan teman-temannya.
"Vale siapa ?" tanya wanita yang bernama Jessica.
"Aduh masa loe lupa. Valerie Valentino, musuh loe waktu kita masih SMA dulu ". jawab wanita itu.
"Mana, Cyn?" tanya Jessica penasaran.
"Tuh yang pake mobil Lamborghini merah" tunjuk Cynthia. Cynthia adalah sahabat dari Jessica dari SMA dulu.
Jessica, Cynthia, Bella dan Sandra adalah geng yang selalu membuat masalah di masa SMA itu. dan mereka pun sampai sekarang masih bersahabat.
"Kita harus adakan reuni untuk bisa bertemu dengan dia. Kita lihat aja nanti. Loe hubungi yang lainnya dan jangan lupa hubungi mereka bagaimana pun caranya agar mereka berdua bisa datang " ucap Jessica pada Cynthia sambil tersenyum penuh arti.
.... TBC...
Sebuah mobil mewah berwarna merah memasuki sebuah gerbang tinggi berwarna hitam dan berhenti di depan mansion mewah. Mansion yang besar yang memiliki halaman yang luas serta terdapat beberapa tanaman bunga yang sangat indah. Bisa ditebak bahwa yang menghuni mansion tersebut sangat menyukai berbagai macam bunga.
tin...tin...tin.... ( bunyi klakson mobil)
Tampak seorang wanita berdiri di depan pintu masuk mansion tersebut ditemani beberapa maid di belakangnya dan seorang laki-laki paruh baya disampingnya. Wanita cantik walaupun sudah tidak muda lagi. Ia adalah Clarissa Tamara istri dari Albert Valentino.
Mobil tersebut adalah mobil yang dikendarai oleh Vale dan Angel saat ini. Mobil mewah itu kini sudah tiba di depan mansion Vale.
Vale dan Angel pun langsung turun dari mobil tersebut dan berjalan menuju ke arah pintu utama mansion tersebut.
"Mama" panggil Vale dan Angel begitu melihat mamanya berdiri di depan pintu masuk untuk menyambut kedatangan mereka berdua. Mereka pun bergegas melangkahkan kaki menuju ke arah mama Sasa.
"Oh anakku, Mama kangen banget sama kalian" ucap mama Sasa sambil berkaca-kaca. Merekapun berpelukan demi melepas rindu yang selama beberapa tahun ini tidak bertemu. Bahkan Mama Sasa sampai berkaca-kaca melihat kepulangan putri tercintanya itu.
"Kalian sangat keterlaluan sekali tak pernah pulang. Tidakkah kalian ingat kalau kalian masih punya orang tua? hmm" ucap mama Sasa sambil terlihat mengerucutkan bibirnya.
"Maafkan aku ma, bukannya kita lupa ma. Tapi memang aku butuh waktu sendiri dan mulai membangun usaha sendiri tanpa bantuan dari mama sama papa. Yang penting kan kita bisa jaga diri di sana. Lagian kan masih ada kak Daniel dan Shaka." kata Vale sambil melepas pelukannya dari mama Sasa. Mendengar ucapan itu membuat Mama Sasa hanya bisa menghela nafasnya.
"Mama tenang saja, asalkan ada aku di samping Vale, Vale pasti aman, Ma." tambah Angel sambil tersenyum.
"Selamat datang kembali Nona Muda." sapa lelaki paruh baya di samping mama Sasa. Tampak laki-laki paruh baya itu membungkukkan badannya diikuti oleh beberapa pelayan yang berdiri di belakangnya itu.
"Makasih pak Adi. Terimakasih juga untuk pak Adi yang telah menjaga mama selama aku gak di rumah " ucap Vale dengan ramah. Angel yang mendengarnya ikut menganggukkan kepalanya.
"Tidak nona, itu memang sudah tugas saya disini nona," balas pak Adi.
Pak Adi adalah kepala pelayan di mansion ini. Pak Adi sudah mengabdi di rumah ini sudah berpuluh-puluh tahun bahkan semenjak papa Albert belum menikah dengan mama Sasa. Oleh karena itu pak Adi jelas tahu apa saja yang telah terjadi di dalam mansion ini. Bahkan pak Adi bekerja di sini semenjak kakek Vale masih hidup. Pak Adi juga yang mengatur semua kegiatan di rumah ini dan pelayan-pelayan serta pekerjaan mereka yang ada didalam rumah.
"Kalian udah makan belum sayang?" tanya mama Sasa sambil tangannya mengelus Surai panjang Vale dengan penuh kasih sayang.
"Belum ma, tadi sempet mampir di kantor papa tapi enggak makan soalnya kita mau makan di rumah" ucap Angel sambil menyunggingkan senyum termanisnya. Mama Sasa yang melihat itu hanya bisa geleng-geleng kepala.
"Ya sudah kalau begitu ayo kita makan dulu" kata mama Sasa kepada keduanya. Vale dan Angel pun langsung mengangguk.
"Mari Nyonya, mari Nona. Makanannya sudah saya siapkan " kata pak Adi kepada mereka.
"Ayo Ma, kebetulan udah laper banget nih." kata Vale sambil mengelus perutnya yang datar itu.
Mereka pun berjalan masuk ke dalam rumah dan menuju ke ruang makan. Terlihat beberapa pelayan membungkukkan badannya demi menyambut kedatangan nona mereka yang baru tiba.
Kini telah tersaji berbagai macam makanan di atas meja makan. Beberapa makanan kesukaan dari Vale dan Angel. Mereka pun duduk di kursi yang telah tersedia di sana. Mama Sasa duduk di tempat biasa papa Albert tempati. Sedangkan Vale duduk di samping kanan mama Sasa dan Angel duduk di samping kiri mama Sasa.
" wahh.... ini yang selalu aku rindukan dari rumah ini. makanan yang tidak bisa aku temukan di luar sana. hahaha " kata Angel. sedangkan Vale hanya geleng-geleng kepala mendengarnya.
" kamu tu ngel jadi wanita harus bisa menjaga sikapmu sedikit lebih feminim kenapa.. mata kamu itu Lo kalau lihat makanan langsung saja berbinar-binar. " kata mama Sasa
" oh come on mom... aku udah lama gak melihat makanan lezat dan banyak seperti ini " ucap Angel sambil melihat-lihat makanan yang ada di depan matanya
" silahkan di nikmati nyonya dan nona " kata pak Adi
" makasih pak Adi " ucap Vale dan Angel bersamaan
"ya sudah ayo kita makan " kata mama Sasa
merekapun mulai memakan makanan yang sudah tersedia sambil terkadang bercanda ria dan bercerita tentang kehidupan Vale dan Angel di luar negeri sana. mama Sasa sungguh bahagia bisa berkumpul kembali dengan anaknya yang selama beberapa tahun terakhir ini pergi dari rumah semenjak kematian tunangannya itu. Vale juga melarang keluarganya kalau mau datang menemui Vale di luar negeri. namun tidak dengan Daniel. ya hanya Daniel yang boleh menemuinya kesana. karena Daniel pun juga mengancam Vale, apabila kalau Daniel juga tidak boleh menjenguknya, Vale juga tidak bisa pergi ke luar negeri.
karena Daniel mempunyai sahabat yang mempunyai salah satu sebuah maskapai besar yang ada di Indonesia. oleh karena itu mau tak mau Vale menyetujui permintaan kakaknya itu.
sedangkan Daniel datang menemui Vale mungkin 2 sampai 3 bulan sekali.
....
setelah makan, mereka pun berkumpul di ruang keluarga melanjutkan percakapan mereka. tak ayal sering terdengar tawa dari ketiganya.
disini lah sifat asli seorang Vale terlihat disaat ia lupa sejenak dengan mantan kekasih nya.
Vale terlihat ceria dengan tawa yang menghiasi wajah cantiknya. mama Sasa pun berdoa dalam hati semoga anaknya bisa menemukan kebahagiaan yang baru lagi.
" o iya ma, dimana Shaka ? " tanya Vale
" katanya tadi pagi hari ini dia ada kelas di siang hari " kata mama Sasa.
" alah ma, mungkin si Shaka itu lagi main teman-temannya atau gak kencan sama ceweknya. " kata Angel
" tapi mama gak pernah lihat tuh kalau Shaka punya cewek, kalaupun punya pasti mam juga akan tau walau mama gak lihat sendiri. " bela mama Sasa
" ayo lah ma, mama seperti tidak tau si Shaka itu seperti apa .." balas Vale.
karena memang Vale tau tabiat dari adik laki-laki nya itu yang selalu saja gonta-ganti pasangan. memang Shaka mempunyai paras yang tampan walaupun masih umur 22th namun tingkah laku dan postur tubuh nya sudah sangat bisa mencuri perhatian kaum hawa.
" biarkan saja si tuyul itu ma.... nanti kalau dia menimbulkan masalah bagi nama baik keluarga kita, baru kita kurung di dalam kamar biar tidak bisa lagi keluar rumah. hahaha " ucap Angel
" o iya Val, mama rencananya mau kenalin kamu sama anak sahabat mama yang dari Singapura. namanya Tante Stella Dominic. mereka sekeluarga baru pindah ke Jakarta beberapa waktu lalu karena anaknya membangun bisnis baru disini. kamu mau kan Val ? " ucap mama Sasa
" nanti aja dulu ya ma... jangan sekarang " ucap Vale pelan demi menjaga perasaan mamanya itu.
" val, mama tau perasaan kamu nak, tapi mau sampai kapan kamu begini terus sayang... mama sedih kalau kamu terus-terusan begini dan tidak mau membuka hatimu untuk orang lain. hikhikhik ... mama cuma mau kamu bahagia sayang, mama juga yakin disana dia juga berharap begitu kepadamu. " kata mama Sasa. dia yang dimaksud mama Sasa adalah Axelle yang tak lain adalah mantan kekasih Vale yang telah meninggal.
" iyaa ma... Vale tau Vale pasti akan membuka hati Vale kalau memang Vale sudah menemukan seseorang yang mampu menggeser nama dia dihati Vale ma.. tapi mungkin belum sekarang ma... semoga mama bisa ngertiin aku. Vale janji sama mama. hmm " balas Vale sambil memeluk mamanya.
vroom... vroom... (suara mobil)
suara sebuah mobil terdengar memasuki area mansion tersebut. suara tersebut terdengar sampai ke telinga ketiga wanita yang sedang duduk di sofa ruang keluarga itu.
" tuh pasti si tuyul deh ma... " ucap Angel pada mamanya.
" mungkin " jawab mama Sasa sambil tersenyum dan melepas pelukan Vale.
terlihat seorang laki-laki turun dari sebuah mobil sport mewah tersebut. ia memperhatikan mobil Lamborghini merah yang terparkir di samping mobilnya itu. ia seakan-akan menerka mobil milik siapakah yang ada di sampingnya ini. padahal itu bukan mobil yang biasa terparkir di garasinya.
laki-laki itupun segera berjalan menuju ke dalam rumah itu demi melihat siapa pemilik mobil Supercar tersebut. laki-laki itu tak lain adalah Shaka Valentino adik dari Valerie Valentino yang berarti ialah anak ketiga dari papa Albert dan mama Clarissa.
saat ini Shaka adalah mahasiswa di salah satu universitas ternama di Jakarta. Shaka adalah salah satu mahasiswa paling tampan yang selalu membuat mahasiswi di sana terpesona oleh ketampanannya. namun karena memiliki ketampanan itu, ia gunakan untuk mempermainkan wanita-wanita yang mendekatinya.
" mama...." panggil shaka sambil melangkahkan kakinya kedalam rumahnya dan mencari keberadaan mamanya itu.
sedangkan di ruang keluarga..
" tuh ma, benarkan dugaan ku pasti si tuyul yang datang .. " ucap Angel
" benar katamu ngel " balas mama Sasa
selang beberapa detik kemudian
" kak Vale... " panggil shaka seketika melihat kakaknya itu duduk disebelah mamanya itu.
Shaka pun menghampiri kakaknya itu dan duduk di antara kakak dan mamanya. ia pun memeluk kakaknya itu. memang Shaka sangat dekat dengan kakaknya itu dari dulu. makanya ia langsung memeluk Vale tanpa menyapa Angel yang duduk di samping vale juga.
" hai dek ... " ucap Vale sambil membalas pelukan Shaka dan mengelus kepala adiknya itu.
Vale semakin merasa bersalah meninggalkan keluarganya selama ini. ia sampai lupa dengan adiknya ini demi keegoisannya dulu.
" kak, kenapa kak Vale baru pulang sekarang? Shaka kangen.." kata Shaka seraya masih memeluk kakaknya dari samping. sedangkan mamanya diam sambil ikut mengelus kepala anak bungsunya itu.
memang mama Sasa juga tau bagaimana sayangnya Shaka pada kakaknya Vale itu.
" maafkan Kakak ya dek, Kakak juga kangen sama kamu " balas Vale
" heh tuyul, emang yang pulang Vale aja ? kok gue gk di sapa ? emang loe gk kangen sama gue ? " tanya Angel yang merusak suasana hati Shaka yang saat ini sedang melepas rindunya pada kakaknya itu.
" ehemm... " deheman Shaka sambil melepas pelukannya dari kakaknya. ia lupa kalau dimana ada kakaknya pasti ada si Angel yang selalu menemani kakaknya. walaupun sebenarnya ia berterima kasih kepada Angel karena telah menjaga kakaknya selama jauh dari keluarganya.
" hallo kak Angel ... " sapa Shaka sambil mengerlingkan sebelah matanya seraya tersenyum memperhatikan deretan giginya.
" dasar kamu tu udah gede masih aja kelakuan kayak anak kecil " kata Angel
" emang kelakuanku yang kayak anak kecil yang mana kak ? padahal aku merasa kalau aku udah dewasa sekali ... hahaha " balas Shaka sambil menaik turunkan ke dua alisnya.
" kelakuanmu yang selalu gonta-ganti wanita itu " geram Angel karena Angel tau semua kelakuan dari adik sahabatnya itu.
" Halah ngomong aja kalo kak Angel iri sama aku yang bisa dengan mudah dapat pasangan sedangkan kak Angel enggak bisa punya pasangan dari dulu sampai sekarang... hahaha " jawab Shaka sambil tertawa terbahak bahak karena melihat wajah kesal dari sahabat kakaknya itu.
memang angel dan Shaka selalu saja bertengkar setiap mereka bertemu. walaupun sebenarnya mereka juga saling menyayangi.itu adalah sekedar gurauan saja diantara mereka berdua.
" sudah sudah .... kalian ini dari dulu sampai sekarang masih saja bertengkar setiap bertemu. kamu juga Shaka jaga bicaramu sama kak Angel, dia lebih tua dari mu. " ucap mama Sasa
" iya iya ma ... " balas Shaka sambil mendengus dan mengalihkan pandangannya dari Angel . sedangkan Angel tersenyum puas atas belaan dari mama Sasa.
" ya udah ma Vale mau istirahat dulu ya ma ... " ucap Vale
" baiklah sebaiknya kalian istirahat dulu, kamu dan Angel pasti sangat lelah karena habis perjalanan jauh. " Kata mama Sasa
" iya ma.." jawab Vale dan Angel bersamaan
mereka pun beranjak dari tempat duduk mereka dan berjalan menuju ke kamar masing-masing.
Vale dan Angel melangkah menaiki tangga menuju lantai dua tempat dimana kamar mereka berada. Angel pun juga memiliki kamar di rumah ini dan kamarnya terletak di samping kamar Vale.
...TBC ....
di dalam kamar
Vale tiba di dalam kamarnya dulu. dia memandang seluruh bagian dalam kamar yang dulu ia tempati. masih sama, ya masih sama seperti dulu dan tidak ada sedikitpun yang berubah. semua barangnya masih berada pada tempatnya tanpa bergeser sedikitpun. ia pun memandangi semua satu persatu dengan tersenyum mengingat dengan kenangan yang ada pada setiap benda yang ia lihat.
tampak beberapa foto masih terpajang di beberapa sudut di dalam kamarnya. foto dirinya bersama kekasih nya dahulu. ia pun mengambil salah satu foto yang ada di atas nakas samping tempat tidurnya. tampak di dalam foto tersebut ia menggunakan dress berwarna putih sebatas lutut dan memperlihatkan pundaknya yang putih, yang sedang tersenyum bahagia mengarah ke arah kamera sedangkan Axelle memeluknya dari belakang sambil meletakkan dagunya di atas pundak Vale sambil tersenyum pula. terlihat betapa indahnya kebersamaan yang ia lewati bersama Axelle.
"Ah, sudahlah. Semua telah berlalu. Aku akan belajar merelakan kepergian mu, Xell. Aemoga kamu bahagia di alam sana karena aku pun akan memulai lembaran baru tanpa mu disini." Ucap Vale tersenyum menatap foto itu. kemudian meletakkan kembali foto tersebut di atas nakas nya.
Vale yang telah merasakan lelah dan mulai mengantuk lalu beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri setelah itu ia naik ke atas ranjangnya dan mulai memejamkan matanya. Tak butuh waktu lama ia pun terlelap dalam tidurnya.
....
waktu terus berlalu tak terasa sudah menunjukkan pukul 6 sore. Terdengar suara ketukan dari luar pintu kamar Vale.
tok...tok...tok...
Vale pun mulai mengerjapkan mata mencoba untuk bangun dari tidurnya. Dengan malasnya ia melihat waktu pada jam yang ada di atas nakas samping kirinya.
"Engh, kenapa sudah jam enam aja, sih." Ucap Vale dengan suara seraknya khas seorang yang lagi bangun tidur.
tok...tok...tok... ( terdengar ketukan pintu lagi )
"Masuk," jawab Vale .
Pintu itupun terbuka memperlihatkan seorang pelayan masuk ke dalam kamarnya.
"Maaf, Nona. Saya di suruh nyonya untuk memanggil Nona" ucap pelayan tersebut sambil membungkukkan badan nya.
"Apa Angel sudah bangun juga?" tanya Vale.
"Sudah, Nona. Nona Angel sekarang ada di bawah bersama Nyonya yang sedang membuat kue di dapur." Jawab pelayan itu.
"Baiklah, sebentar lagi aku akan turun," ucap Vale sambil beranjak dari tempat tidurnya.
"Kalau begitu, saya permisi dulu, Nona." ucap pelayan itu sambil sedikit membungkukkan badannya dan berjalan keluar kamar Vale.
Vale pun berjalan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap-siap untuk turun kebawah agar bisa ikut membantu mamanya.
Tak butuh waktu lama Vale pun selesai dengan kegiatannya itu dan berjalan keluar kamar lalu turun ke bawah menghampiri mamanya dan Angel yang saat ini sedang membuat beberapa kue di dapur sambil bercanda ria. Tak lupa ada pak Adi yang berdiri tak jauh dari tempat mama Sasa dan Angel berada.
Dari kejauhan Vale yang melihat mamanya yang sedang tertawa bersama Angel itu ikut tersenyum karena melihat mamanya terlihat bahagia oleh candaan Angel. Memang angel selalu bisa membuat orang di sekitar nya selalu bahagia karena tingkah lakunya yang kadang konyol sekali. Ia pun berjalan menghampiri mereka.
"Hai, Mom. Hai, Ngel," sapa Vale pada keduanya.
"Selamat malam, Nona." Sapa pak Adi
"Malam juga, Pak Adi." Balas Vale sambil tersenyum.
Mama dan Angel pun yang mendengar suara Vale langsung menengok ke belakang mereka. Ternyata Vale sudah berdiri di sana sambil tersenyum.
"Hi, Sayang. Kamu sudah bangun? padahal Mama sama Angel udah disini lumayan lama sampai kuenya sudah jadi. Sepertinya kamu capek banget ya," ucap Mama nya.Vale hanya menjawabnya dengan anggukan kepala.
Kemudian mereka pun beranjak dari dapur menuju ruang keluarga. Sedangkan kuenya dibawakan oleh pelayan di rumah itu.
"Hi, My Sister. Cobain, tuh cobain kuenya." Ucap Angel sambil menunjukkan kue hasil karyanya dan mamanya.
"Hm, enak sekali, Ma." ucap Vale yang mengambil potongan cokelat cake itu. Memang Vale sangat menyukai semua jenis olahan berbahan cokelat.
"O iya. Shaka dimana, Ma? Apa dia belum bangun?" tanya Vale kepada Mamanya.
"Adik loe udah cabut Val, dari tadi " sela Angel
"Kok kamu jadi kesel gitu Angel, jawabnya? tanya Vale penasaran dengan ucapan saudaranya itu.
"Gimana gk kesel, si tuyul itu udah bikin aku jantungan tadi. Untung aja dia adikmu, kalo enggak udah gue ceburin tuh anak ke kolam belakang." Ketus Angel.
"Udahlah, Angel. Kayak gak tau aja sama si Shaka. Bukannya kamu juga sering gangguin dia ya," kata mama Sasa
"Ha-ha-ha, kasian banget kamu, Angel " ucap Vale sambil tertawa melihat ekspresi wajah Angel.
Angel pun mencebikkan bibirnya.
merekapun bercanda ria sambil menikmati kue hasil karya mama Sasa dan Angel
" o iya ma, kak Daniel biasanya pulang jam berapa ma ?" tanya Vale
" biasanya pulang malam Val, coba kamu telfon saja kakakmu itu pasti kalo kamu yang minta dia cepat pulangnya." jawab mama Sasa
" o iya Val, besok kamu jadi ngunjungin Axelle ?" tanya Angel. karena sebelumnya waktu memutuskan pulang ia berjanji akan mengunjungi makam kekasihnya itu.
mendengar perkataan Angel mama Sasa langsung melihat wajah sang putri kesayangannya.
" iya jadi.. tapi mungkin siangan dikit soalnya aku mau beresin kamar dulu. mau menyimpan semua barang kenangan yang dulu. " ucap Vale.
seketika mama dan Angel pun tersenyum mendengar perkataan Vale itu. itu berarti Vale sudah bisa melepaskan semua kenangan yang telah ia lewati dulu dan mulai menata kehidupan nya sekarang. mama pun menatap ke arah Vale dan memeluk putrinya itu dengan haru.
" mama senang mendengar perkataan mu val. mama yakin kamu pasti bisa lebih bahagia lagi nantinya sayang... mama selalu mendoakan yang terbaik untukmu... " ucap mama sambil mencium kening Vale
" makasih mama.... " balas Vale sambil membalas pelukan hangat sang mama
" besok sama aku kan Val perginya?" tanya Angel
" ga usah.... aku sendiri aja nanti aku pake mobil nya kak Daniel yang sudah jelas ada isinya dan dijamin keamanannya." kata Vale
" yah.... terus gue ngapain dong di rumah ?" tanya Angel sambil mengerucutkan bibirnya
" kalau begitu antar mama shopping ngel.. " ajak mama Sasa
" wahh.... asyik tuh ma .... oke deh kalo begitu " ucap Angel
tak selang beberapa waktu kemudian terdengar suara deru mobil di luar rumah.
vroom...vroom
beberapa saat kemudian seorang laki-laki bertubuh tinggi dan kekar memasuki rumah dengan buru-buru seolah-olah sedang mencari seseorang.
" ma...mama... " ucap laki-laki itu
sedangkan di ruang keluarga
" tuh ma seperti suaranya kak Daniel deh " kata Vale cekikikan. karena tidak menyangka kakaknya pulang lebih awal dari biasanya
" siapa lagi kalau bukan dia " kata mama
" apa kita sembunyi aja Val ? " usul Angel nyengir
" ishh... emangnya kita masih anak kecil apa? harus main petak umpet segala " jawab Vale
sedangkan mama Sasa hanya geleng-geleng kepala saja mendengarnya
" mama..... dimana Vale ? " tanya Daniel dari kejauhan karena belum melihat keberadaan Vale
setelah tiba di ruang tamu Daniel pun mendekati mereka
" ternyata benar kamu udah pulang Val ... aku kira papa tadi cuma boongin kakak karena supaya kakak mau pulang cepat" kata Daniel sambil mendekati Vale dan memeluk adiknya itu.
" kenapa kamu gak hubungi kakak hm? kan kakak bisa jemput kamu tadi " tanya Daniel melepas pelukan lalu mengelus kepala Vale.
" hehe... aku gak mau ganggu kerjaan kakak aja. kakak kan pasti sibuk " jawab Vale sambil tersenyum kepada kakaknya itu.
" no sayang... gak ada yang lebih penting darimu. i miss u so much my dear " balas Daniel.
" i miss u too my big brother" ucap Vale memeluk kakaknya lagi. Daniel pun terkekeh melihatnya
" kak Daniel gak kangen sama aku nih ? " tanya Angel yang merasa dirinya tak di anggap
Daniel pun memutar tubuhnya ke sampingnya dan memeluk Angel karena posisi duduk Angel sebelumnya berada di samping Vale.
" oh my sweety... what do you mean ? of course i miss u darl " ucap Daniel merayu Angel yang sedang cemberut
" cihhh... kalau aku gak bilang mungkin kakak gak nengok ke aku " ucap Angel sambil melepas pelukan Daniel. Daniel pun terkekeh melihat wajah cemberut Angel
" aishhh.... kamu yaa " ucap Daniel sambil mencubit hidung Angel
" aww.... please deh kak jangan cubit hidungku napa ? sakit tau " kesal Angel sambil melipat kedua tangannya di dada
mama Sasa hanya geleng-geleng melihat ketiganya sambil tersenyum.
" o iya kak.... besok isi mobil baruku ya kak tadi siang di kasih papa... bawa ke tempat kakak aja ... besok aku mau pinjem punya kakak buat aku bawa seharian. boleh kan ?" kata Vale
" oke nanti kakak isi kan. memang besok kamu mau kemana Val ? tanya Daniel
" aku mau ke tempat Axelle kak " Jawab Vale
" apa kamu butuh pengawal ?" tanya Daniel
" oh come on kak, aku udah dewasa bisa jaga diri juga " kata Vale
" oke oke terserah kamu aja... yang jelas kamu harus hati-hati .... oke ? " jelas Daniel
" iya kak .... thanks kak " ucap Vale
....
tak terasa waktu terus berlalu sekarang sudah menunjukkan pukul 8 waktunya untuk makan malam. papa Albert juga sudah pulang dari tadi.
kini sekeluarga sudah berkumpul di ruang makan. Shaka pun juga sudah hadir di tengah-tengah mereka.
mereka pun makan dalam keadaan hening karena memang papa Albert melarang makan sambil berbicara. setelah makan malam merekapun duduk di ruang keluarga. sedangkan Shaka langsung masuk ke kamarnya.
" o iya 2 Minggu lagi acara ulang tahun perusahaan yang ke 50th ya pa ? itu jadi kan pa ? " tanya mama
" iya jadi lah ma .... papa juga sudah undang semua kolega bisnis papa " jawab papa Albert
" val, kita butuh gaun nih " ucap Angel sambil berbinar binar karena akan ada pesta
sebelum Vale menjawab itu ternyata mama Sasa sudah menjawab pertanyaan Angel lebih dulu.
" nanti kalian sama mama aja ke butik langganan mama ... oke ? " tanya mama
" oke ma " jawab Vale dan Angel bersamaan
" kenapa kamu sangat antusias sekali ngel ?" tanya Daniel menyelidik
" eh ... gak papa kak ... kali aja nanti ada satu yang nyangkut sama aku ... hahaha " ucap Angel sambil tertawa
" hahaha.... emang ada yang mau sama kamu yang bar-bar begini ? tanya Daniel sambil menaikkan satu alisnya
" aishhhh.... " kesal Angel sambil melemparkan bantal sofa ke arah Daniel. sedangkan Daniel dengan sigap menangkap bantal tersebut dengan sempurna.
" perasaan kenapa di rumah ini gak kakak gak adik sama-sama menyebalkan sekali sih " ucap Angel sambil cemberut.
sedangkan yang lain langsung tertawa mendengar perkataan Daniel itu.
memang angel sikapnya bar-bar sedangkan Vale sedikit lebih feminim.
" o iya Val sekalian nanti papa kenalkan pada beberapa kolega papa biar nanti bisa menambah wawasan kamu. lagi pula kan kamu juga punya perusahaan sendiri yang kamu dirikan dengan usahamu sendiri tanpa bantuan papa... jadi kamu nanti papa kenalkan selain sebagai anak papa juga sebagai pengusaha meskipun masih baru namun sudah sukses dan mempunyai cabang di beberapa negara. " kata papa Albert
" iya terserah papa saja " ucap Vale sambil tersenyum ke arah papa
waktu semakin malam mereka pun beranjak dari tempat itu lalu masuk ke dalam kamar masing-masing.
...TBC ....
**mohon maaf apabila ada kesalahan dalam kata maupun tutur bahasa dalam penulisan ini. saya baru dalam bidang ini. saya hanya ingin menyalurkan imajinasi yang ada di otak kecil saya ini.. hehe
mohon dukungannya dan tak lupa beri masukan agar nanti saya bisa memperbaiki nya...
terimakasih 🙏🙏🙏**
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!