Irih Hati

"Salah bicara deh aku, padahal maksudku supaya kita bisa saling komunikasi malah jadi salah ngomong, kenapa sih aku ini, sebelumnya nggak pernah salah tingka kayak gini, ini saja mau ngomong susa banget kayak sesak nafas," seruh Tegar dalam hati.

Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat setelah 30 menit Tegar pun sampai, di rumah Putri

"Berhenti disini saja itu rumah ku di depan terimakasih suda mengantarku pulang," ucap Putri sambil tersenyum melihat Tegar.

"Iya sama-sama masuk sana," ucap Tegar menyuruh Putri masuk.

Putri pun medorong pagar dan masuk kedalam rumahnya dan melambaikan tangan ke Tegar. "Mimpi yang indah blum sempat aku ucapkan yah sudahlah lain kali saja,"seruh Tegar dalam hati dan langsung membunyikan motorya dan pergi meningalkan rumah Putri.

Putri pun memencet bel dan yang membukan pintu adalah Bibi. "Mama sama papa suda tidur bi?" tanya Putri.

"Iya suda Non."

Putri pun mengucapka terimakasih dan berjalan menaiki tangga menuju kamarnya sesampainya dikamar Putri pun langsun berbaring di tempat tidur dan Tidur.

ke esok paginya Putri pun bangun dan langsun pergi kekampus dan kebetulan hari ini Lisa masuk siang jadi hanya Putri dan Dinda janjian di depan kampus. Putri pun melihat Dinda dan memangil Dinda dan menghampirinya. "Kamu suda datang dari tadi?" tanya Dinda.

"Lumayan sih belum lama," ucap Putri dan langsung memanggil Dinda masuk kedalam kelas.

"Kita tunggu Lisa dulu."

"Oh ya aku lupa bilang, katanya Lisa hari ini datang terlambat soalya ada urusan."

"Yah suda, ayo masuk," ucap Dinda dan mereka berdua pun berjalan masuk dalam kelas, ketika mereka masuk kelas ada seorang wanita yang merasa tidak senang dengan kedatangan Putri teryata wanita itu adalah Ria. ternyata Ria melihat Tegar mengantar Putri pulang tadi malam dan membuat Ria sedikit kesal kepada Putri.

"Tadi malam aku lihat ada wanita di kelas kita di bonceng Tegar loh," ucap Ria mencoba menyindir Putri.

semua wanita di kelas pun pada penasaran. "Siyapa si orangnya, bilang-bilang dong penasaran banget nih siyapa si orangnya?" tanya salah satu wanita lainya.

Dalam hati Putri begitu kaget dengan perkataan Ria. "Kok bisa sih ada yang tau," seruh Putri dalam hati.

"Aku lihat sendiri loh pokonya ada de, ceweknya itu ada di kelas kita," ucap Ria dengan muka miring memandang Putri. tidak lama kemudian Tegar dan teman-teman lain pun datang, Ria pun langsun berhenti bersuara.

"Ada apaan sh, kayak lagi ada topik terhangat pagi ini?" tanya Doni sambil duduk di kursi.

"Biasa si idolah kampus katanya lagi jalan sama wanita di kelas kita," ucap Roni yang duduk sebelah Doni.

"lni pasti Tegar yang di bicarakan," ucap Doni dan langsung melihat Tegar. "Tadi malam kamu antar siapa?" tanya Doni penasaran.

Emang ada apa?" tanya Tegar balik.

"Kamu di bicarain satu kelas katanya ada seseorang yang lihat kamu antar wanita di kelas kita," ucap Doni sambil berbisik-bisik.

"Terus masalahnya apa?" tanya Tegar.

"Masalahnya itu, kamu jadi berita terhangat pagi ini, kasihan juga wanita yang kamu antar, entar jadi bulan-bulanan mereka."

"Apa masalahnya sama aku, aku cuman antar pulang saja, emang salah?"

"Siyapa sih wanita itu, jadi penasaran aku."

"Kamu juga tau Doni."

Doni pun berfikir sejenak. "Siyapa sih," seruh Doni sambil menebak-nebak pasti Putri kan?"

"Mmmmhh tuh tau, suda diam saja kalau suda tau," ucap Tegar menyuruh Doni diam dan tidak bertanya lagi.

Setelah lama menunggu, PJS kelas pun menyampaikan bahwa Dosen hari ini datang terlambat. "Tegar, Andi ayo kita ke kantin aku suda lapar sekali tidak sempat sarapan tadi," ucap Doni memangil kedua sahabatnya pergi ke kantin.

mereka pun keluar kelas dan teman yang lain pun ikut keluar kelas. Putri dan Dinda ke toilet tanpa di sangka-sangka disana suda ada Ria yang menunggu mereka, dan dua orang lagi mengikuti mereka berdua, pas mereka mau masuk toilet hp Dinda tiba-tiba berdering ada telfon dari mamanya.

"Put kamu masuk saja duluan, mama ku telfon," ucap Dinda menyuruh Putri masuk duluan.

Dinda pun masi berbicara dengan mamanya di luar, Putri pun masuk ke dalam toilet dan disana suda ada Ria yang menunggu dan ada dua orang lagi. "lni yang dimaksud Ria, wanita yang di bonceng Tegar itu," ucap salah satu teman Ria sambil melihat Putri dengan wajah miring.

Ria pun langsung mendekati Putri dan menunjuk nujuk Putri. "Gue nggak nyangka yah, teryata eloh itu cewe cupu, nggak tau bergaul bisa di bonceng Tegar si idolah kampus, ngaca loh nga punya kaca di rumah lihat dirih loh pantas nggak," ucap Ria menatap Putri dengan mata berkaca-kaca seperti ingin menelan Putri.

"Maksud kamu apaan sih Ria?" tanya Putri heran.

"Nggak usa pura-pura bego de loh, gue lihat pake mata kepalah gue sendiri loh boncengan sama Tegarkan, asal eloh tau gue suka sama Tegar dari SMA, dan loh tau nga gue sama Tegar itu dulunya sangat dekat, Tegar itu cukup tau siyapa aku hanya karena ada penganggu yang lain benalu kaya loh, makanya aku nggak jadian sama dia, aku ingatkan sama eloh jangan pernah dekatin Tegar, ngerti nggak loh, ini baru peringantan," ucap Ria mengancam Putri.

tidak lama kemudian Dinda masuk ke toilet berteriak memang Putri namun betapa kagetnya Dinda melihat Putri di pegang dua orang. "Eeeh apa-apaan nih, lepasin teman aku," ucap Dinda dan menarik Putri.

"Nggak usah ikut campur deh loh," ucap Ria meligat Dinda.

"Maksud kamu apa Ria gituin teman aku."

"Aku ingatkan sama teman loh jangan cari masalah sama goe ngerti."

"Masalah apaan sih aneh deh, sakit kali loh, nggak ada angin nga ada hujan marah nggak jelas gitu," ucap Dinda dan bertanya ke Putri.

"Ada masala apa sih sama Ria?" tanya Dinda penasaran.

"lngat itu," ucap Ria.

"Sana pergi," ucap Dinda mengusir Ria dan teman-teman lainya. "Jawab dong Put."

"Tidak ada apa-apa kok."

"Sama sahabat jagan bohong aku tau pasti gara-gara makan malam kemarin kan cewe itu pada irih hati, ayo kita keluar dari sini," ucap Dinda kesal dan memangil Putri keluar, Putri dan Dinda keluar dari toilet perasaan Dinda dalam keadaan emosi menuju kantin, dan perasaan Putri begitu piluh dan luka saat ini atas perkataan Ria tadi,

Dinda dan Putri menuju kantin iya melihat Doni, Andi dan Tegar dan mau nyamperin Tegar namun Putri menghalanginya. "Tidak usah"

"Tidak usah gimana, Tegar harus tau," ucap Dinda emosi dan tidak lama kemudian Lisa pun datang.

"Sorry aku datang terlambat soalya ada urusan," ucap Lisa santai.

"Lisa, kamu tau nggak tadi pagi itu ada," Dinda pun tidak melanjutkan kata-katanya karena mendapat kode dari Putri untuk berhenti berbicara.

"Apa?" tanya Lisa penasaran.

"Nggak ada apa-apa cuman Dosen nga jadi masuk hari ini," ucap Putri sambil tersenyum melihat Lisa.

"lya sia-sia deh aku kesini, kok nggak kasi kabar sih, tunggu aku lihat hp dulu, oh iya ada nih pemberitahuanya," ucap Lisa sambil melihat hpnya.

"Lis, tadi itu," ucap Dinda dan Putri mengedipkan mata ke Dinda sambil geleng kepalah sehingga Dinda tidak melanjutkan perkataannya.

"Apaan?" tanya Lisa

"Ayo kita pulang suda tidak ada mata kulia juga kok," jawab Putri santai.

mereka bertiga pun berjalan keluar kampus dan

tiba tiba Dinda mengatakan, "Tunggu ada yang ketinggalan di kelas aku ambil dulu, kalian duluan saja," Putri dan Lisa pun berjalan menuju depan kampus.

Dinda berjalan menuju kantin menemui Doni, Andi dan Tegar dan langsung menyapa "Haiy."

"Haiy juga, mana Putri?" tanya Doni.

"Dia suda jalan ke depan tadi."

"Ada apa Din biasanya selalu jalan bersama?" Tanya Doni heran.

di dalam hati Dinda ragu untuk membicarakan masalah tadi di toilet karna banyak orang. "Tidak ada apa-apa, aku hanya ingin pesan makanan di bungkus pulang hehehe, aku pesan dulu yah," ucap Dinda sambil tersenyum.

Terpopuler

Comments

Aris Pujiono

Aris Pujiono

jangan iri atuh

2022-03-03

0

Wira Yudha Iswanto

Wira Yudha Iswanto

lanjut

2022-01-06

0

Adhi

Adhi

dasar perempuan2 iri hati

2021-12-31

0

lihat semua
Episodes
1 Awalan
2 Perkenalan
3 Ulang Tahun Papa
4 Makan Malam Bersama
5 Irih Hati
6 Hati Yang Piluh
7 Tidak Ada Kabar
8 Nonton Konser
9 Kedatangan Biangka
10 Hati Yang Bimbang
11 Cemburu
12 Mengungkapkan Perasaan
13 Pilihan Hati
14 Salah Paham
15 Tegar Kecelakaan
16 Jadian
17 Suda Jadian Tapi Masi Cuek
18 Pergi Ke Pasar Malam
19 Berkelahi
20 Peraktek Rumah Sakit
21 Bertemu Dengan Dokter Nyebelin
22 Di Antar Dokter
23 Bertemu Dengan Teman SMA
24 Cerita Tentang Masa Lalu
25 Diantar Pulang
26 Perihatin Terhadap Sahabat
27 Pertengkaran Dokter Raka Dengan Tunangannya
28 Curahan Hati Tegar Kepada Putri
29 Putri Sakit
30 Orang Tua Putri Suda Pulang
31 Dapat Undangan
32 Lisa Bertemu Dengan Mantanya
33 Pesta Ulang Tahun Biangka
34 Kekecewaan Putri
35 Martabak Kesukaan Papa
36 Kedatangan Riky
37 Perkenalan Tegar Dengan Riky
38 Sibuk Dengan Urusan Masing Masing
39 Bertemu Teman SMA Di Acara Pernikahan
40 Penjelasan Parah Sahabat
41 Papa Merasa Kecewa
42 Undangan Wisuda
43 Siapkan Baju Kebaya
44 Hari Wisuda
45 Pertemuan Masing Masing Keluarga Jadi Kacau
46 Hati Yang Sakit
47 Hanya Kakak Yang Mengerti
48 Siasat Parah Sahabat
49 Malam Perpisahan
50 Memberi Dukungan
51 Di Terima Kerja
52 Hari Pertama kerja
53 Pasien Pertama
54 Pasien Kimberly
55 Mau Di Jodohkan
56 Rencana Perjodohan Tegar dan Tania
57 Mama Sofia Sakit
58 Curahan Hati Tegar Masalah Perjodohan
59 Janjian
60 Aku Hanya Ingin Bersama Mu
61 Papa Armadjaya Suda Merestui
62 Bertemu Kimberly
63 Diajak Jalan
64 Nonton Bioskop
65 Rencana Menghadiri Undangan
66 Buka Restoran Baru
67 Bertemu Artis Korea
68 Menerimah Perjodohan
69 Bernegosiasi Perjodohan
70 Mencicipi Masakan
71 Luka Tampa Bekas
72 Penjelasan Tegar
73 Saraghae
74 Menuruti Perkataan Mama
75 Menerimah Ajakan Tania
76 Dukungan Papa Armadjaya
77 Kejutan Manis
78 Bantuan Sahabat
79 Maafkan Aku
80 Undangan Pernikahan
81 Terbakar Api Cemburu
82 Takut Kehilangan
83 Tidak Bisa Di Pertahankan
84 Pertunangan Batal
85 Kembali Bersama
86 Ke Pasar
87 Menikmati Kebersamaan
88 Kembali
89 Godain Sahabat
90 Pertemuan Yang Tak Di Sangka
91 Prasangka
92 Ulang Tahun Pernikahan
93 Perjodohan Putri
94 Cerita Putri Masalah Perjodohanya
95 Ulang Tahun Dinda
96 Ulang Tahun Yang Sama
97 Merasa Kesal
98 Tidak Sengaja
99 Meyakinkan Tegar
100 Di Lamar
101 Kakak Riky Pulang
102 Perdebatan
103 Mendegar Kabar Mama
104 Kecelakaan
105 Suda Tiga Hari Tidak Ada Kabar
106 Tania Suda Sadar
107 Bertunagan
108 Doni Mengetahui Tegar Dan Tania Suda Bertunagan
109 Luar Negri
110 Bersatu Kembali
111 Kedatangan Seseorang
112 Siapa Pria Itu
113 Mengetahui Sesuatu
114 Menyampaikan Sesuatu
115 Arya Mengungkapkan Perasaanya
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Awalan
2
Perkenalan
3
Ulang Tahun Papa
4
Makan Malam Bersama
5
Irih Hati
6
Hati Yang Piluh
7
Tidak Ada Kabar
8
Nonton Konser
9
Kedatangan Biangka
10
Hati Yang Bimbang
11
Cemburu
12
Mengungkapkan Perasaan
13
Pilihan Hati
14
Salah Paham
15
Tegar Kecelakaan
16
Jadian
17
Suda Jadian Tapi Masi Cuek
18
Pergi Ke Pasar Malam
19
Berkelahi
20
Peraktek Rumah Sakit
21
Bertemu Dengan Dokter Nyebelin
22
Di Antar Dokter
23
Bertemu Dengan Teman SMA
24
Cerita Tentang Masa Lalu
25
Diantar Pulang
26
Perihatin Terhadap Sahabat
27
Pertengkaran Dokter Raka Dengan Tunangannya
28
Curahan Hati Tegar Kepada Putri
29
Putri Sakit
30
Orang Tua Putri Suda Pulang
31
Dapat Undangan
32
Lisa Bertemu Dengan Mantanya
33
Pesta Ulang Tahun Biangka
34
Kekecewaan Putri
35
Martabak Kesukaan Papa
36
Kedatangan Riky
37
Perkenalan Tegar Dengan Riky
38
Sibuk Dengan Urusan Masing Masing
39
Bertemu Teman SMA Di Acara Pernikahan
40
Penjelasan Parah Sahabat
41
Papa Merasa Kecewa
42
Undangan Wisuda
43
Siapkan Baju Kebaya
44
Hari Wisuda
45
Pertemuan Masing Masing Keluarga Jadi Kacau
46
Hati Yang Sakit
47
Hanya Kakak Yang Mengerti
48
Siasat Parah Sahabat
49
Malam Perpisahan
50
Memberi Dukungan
51
Di Terima Kerja
52
Hari Pertama kerja
53
Pasien Pertama
54
Pasien Kimberly
55
Mau Di Jodohkan
56
Rencana Perjodohan Tegar dan Tania
57
Mama Sofia Sakit
58
Curahan Hati Tegar Masalah Perjodohan
59
Janjian
60
Aku Hanya Ingin Bersama Mu
61
Papa Armadjaya Suda Merestui
62
Bertemu Kimberly
63
Diajak Jalan
64
Nonton Bioskop
65
Rencana Menghadiri Undangan
66
Buka Restoran Baru
67
Bertemu Artis Korea
68
Menerimah Perjodohan
69
Bernegosiasi Perjodohan
70
Mencicipi Masakan
71
Luka Tampa Bekas
72
Penjelasan Tegar
73
Saraghae
74
Menuruti Perkataan Mama
75
Menerimah Ajakan Tania
76
Dukungan Papa Armadjaya
77
Kejutan Manis
78
Bantuan Sahabat
79
Maafkan Aku
80
Undangan Pernikahan
81
Terbakar Api Cemburu
82
Takut Kehilangan
83
Tidak Bisa Di Pertahankan
84
Pertunangan Batal
85
Kembali Bersama
86
Ke Pasar
87
Menikmati Kebersamaan
88
Kembali
89
Godain Sahabat
90
Pertemuan Yang Tak Di Sangka
91
Prasangka
92
Ulang Tahun Pernikahan
93
Perjodohan Putri
94
Cerita Putri Masalah Perjodohanya
95
Ulang Tahun Dinda
96
Ulang Tahun Yang Sama
97
Merasa Kesal
98
Tidak Sengaja
99
Meyakinkan Tegar
100
Di Lamar
101
Kakak Riky Pulang
102
Perdebatan
103
Mendegar Kabar Mama
104
Kecelakaan
105
Suda Tiga Hari Tidak Ada Kabar
106
Tania Suda Sadar
107
Bertunagan
108
Doni Mengetahui Tegar Dan Tania Suda Bertunagan
109
Luar Negri
110
Bersatu Kembali
111
Kedatangan Seseorang
112
Siapa Pria Itu
113
Mengetahui Sesuatu
114
Menyampaikan Sesuatu
115
Arya Mengungkapkan Perasaanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!