"Maaf lama, soalya tunggu teman lagi di toilet makanya aga lama, oh iya kenalin ini, teman aku namanya Tegar dia mahasiswa baru di kelas kita," ucap Doni memperkenalkan kedua sahabatnya.
dan mereka pun saling berkenalan dan saling menjulurkan tangan, Doni pun sedikit gugup berbicara dengan Dinda walau mereka satu kelas dan saling bertemu namun jarang saling menyapa, biasanya Doni hanya bergabung dengan Andi
Doni hanya memiliki dua sahabat Andika Prasetyo dan Tegar Syaputra Armandjaya adalah teman sekelas waktu SMA.
hanya saja keluarga Tegar pinda ke Bandung dan kulia disana sementara selama hampir 4 tahun dikarenakan kakeknya Tegar sakit dan tidak ada yang merawat dan keluarga Tegar meminta untuk pinda sementara ke bandung, setelah kakeknya Tegar meningal dia pun kembali ke Jakarta, dan kulia di kampus yang sama dengan sahabatnya Andi dan Doni.
"Kita bikin makalanya di mana ?" tanya Doni.
"Di sini saja cukup kok kursinya," ucap Dinda dan langsung duduk di kursi.
ketiganya pun ikut duduk di kursi taman di kampus.
"Kalian suda punya judul makalah belum?" tanya Dinda lagi
"Belum ada sih, tapi suda coba cari judulnya hanya saja susah untuk menguasai materinya buat kelompok ku."
"Oh iya, tadi kan di kelas kita punya dua judul makalah cuman kita pake satu judul makalah bagaimana kalau kita kasi ke mereka saja?" tanya Dinda ke Putri.
"Iya suda kasi saja sama mereka, lagian kita juga suda tidak pake," ucap Putri sambil tersenyum.
"Putri, kamu saja yang jelasin ke mereka tentang materinya," jawab Dinda, menyuruh Putri menjelaskan materinya kepada kelompok Doni.
"Tegar, kamu saja yang mempelajarinya lebih dulu karena kamu lebih cepat tanggap dari pada kami, nanti tinggal jelasin ke kita-kita," ucap Doni menyuruh Tegar mendegarkan penjelasan dari Putri.
Tegar pun duduk di sebelah Putri dan membuka laptopnya, Putri pun membuka tasnya dan mengeluarkan fles dari tasnya, dan membuka data di flesnya. "Ini judul makalah tadi," ucap Putri.
Tegar pun memberikan leptopnya ke Putri untuk membuka datanya dan menjelaskan materinya, Putri pun menjelaskan materinya ke Tegar dan Tegur pun begitu sangat cepat mengerti dan langsung masuk di otak Tegar, saat Putri mencoba menjelaskan materinya.
"Wanita ini cara jelasinnya bagus banget, secara detail, jelas dan tepat muda di ingat dan di kuasai materinya." seruh Tegar dalam hati.
"Tegar apakah kamu suda di mengerti materinya?" Tanya Putri.
seketika Tegar pun kaget dan salah tingka "Haaaaa apa, Iya suda, sangat mengerti," ucap Tegar gugup.
"Masi ada yang mau di tanyakan?" tanya Putri lagi.
"Suda jelas kok nanti kalau memang ada yang tidak aku mengerti aku pasti tanyain lagi," ucap Tegar sambil tersenyum.
"Doni, makalahnya suda selesai tinggal kita pelajari lagi supaya kita kuasai materinya disaat kita presentasi nanti," ucap Tegar menjelaskan kepada Doni.
"Andi, kamu saja yang bawa flesnya kan kamu jago ngedit kalau ada yg salah kata-katanya tinggal kamu perbaiki," ucap Doni.
"Ok-ok," ucap Andi dan Putri pun melepas flesnya dari leptop dan memberikannya ke Andi. Doni pun mengucapkan terimakasih karena suda membantu menyelesaikan tugas makalahnya.
"Iya sama-sama." ucap Dinda sambil tersenyum melihat Doni.
"Sebagai ucapan terimakasih kami kelompok kami teraktrir kalian makan di Restoran, kalian mau ya?" tanya Doni.
"Boleh," ucap Dinda namu Dinda melihat Putri tidak menjawap apa-apa dan bertanya ke Putri dengan menyenggol tanganya. "Bagimana ?"
"Maaf ya, aku tidak bisa gabung sama kalian, bagaimana kalau kalian saja yang pergi."
"Enggak lengkap rasanya kalau Putri tidak ikut, mendingan aku juga tidak ikut," ucap Lisa.
"Kalau Putri dan Lisa tidak ikut aku juga tidak bisa pergi," ucap Dinda.
"Nggak apa-apa kok, kalau kalian mau pergi ya pergi saja," ucap Putri menyuruh kedua sahabatnya pergi.
"Tidak mungkin kita pergi kalau sahabatku juga tidak pergi," ucap Dinda.
"Maaf gara-gara aku, kalian tidak jadi makan," ucap Putri merasa bersalah kepada kedua sahabatnya.
"Tidak apa-apa santai saja kitakan sahabat,"ucap Dinda.
"Kalau begitu lain kali saja kita makan karena tidak lengkap rasanya kalau kalian semua tidak datang," ucap Tegar sambil tersenyum.
"Aku duluan soalya ada acara keluarga," ucap Putri dan langsung berdiri dari duduknya, melihat Putri berdiri Dinda dan Lisa pun berdiri dan meninggalkan mereka yang masi di taman.
tidak lama kemudian Doni,Tegar dan Andi pun berdiri dari duduknya dan pergi meninggalkan taman, ketiganya pun berjalan menuju parkiran.
"Dinda, Lisa aku duluan ya soalya aku buru-buru di tunggu di rumah, ada acara keluarga," ucap Putri dan Putri pun pergi meningalkan Dinda dan Lisa menuju jalan raya menuggu angkot lewatlewat tidak lama kemudian angkot pun datang Putri pun naik angkot dan pergi menuju rumahnya.
tidak lama kemudian Putri pun sampai di rumah dan langsung membuka pintu menemui mamanya. "Emang ada apa ma, kok disuru cepat pulang?" tanya Putri penasaran.
"Kamu lupa hari ini ulang tahun papa mu yang ke 60 tahun kok kamu bisa sampai lupa," ucap Jamilah lbu Putri.
"Yah ampun aku lupa ma, terus gimana nih ma, Putri tidak sempat beli kado," ucap Putri dengan wajah menyesal.
"lyah suda bantu mama beres-beres dulu, habis itu kita masak di dapur."
Putri pun pergi ke kamarnya, mandi tidak lama kemudian Putri pun keluar dari kamar dan menuju dapur membantu mamanya memasak. tidak lama kemudian bel pun berbunyi Putri langsung berlari keluar menuju pintu berharap yang datang adalah papanya Putri pun langsung membuka pintu yang datang malah kakak pertamanya yang bernama Riky Dewangga. "Eeeh kirain papa yang pulang teryata kakak,"ucap Putri dengan raut wajah sedikit kecewa.
"Emang ada apa, kok tunggu papa pulang?" tanya Riky penasaran.
"Kakak juga nggak tau ya kalau hari ini ulang tahun papa?" tanya Putri balik.
"Kakak lupa nggak sempat beli kado buat papa gimana ni de?"
tiba tiba Jamilah datang dari arah dapur dan langsung menghanpiri mereka. "Suda tidak apa-apa masuk saja kita tunggu Papa mu pulang," ucap Jamilah menyuruh Riky masuk.
tidak terasa waktu terus berputar dan suda malam bel pun berbunyi dan tidak ada yang membukakan pintu.
"Pada kemana semua orang dirumah pintu juga tidak di kunci kalau ada maling gimana, loh kok gelap sekali mati lampu apa," seruh Dewangga. dan memangil istri dan anaknya.
"Mama, Putri, Tara di mana kalian kenapa gelap sekali," ucap Dewangga berteriak memanggil anak dan istrinya. tiba tiba lampu menyalah dan spraisss, "Selamat ulang tahun papa, semoga panjang umur sehat selalu," ucap Jamilah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Lee
lanjut kak..
2022-04-09
0
Agustina M Handayani
menyimak
2022-03-06
0
Aris Pujiono
mantap lanjut
2022-02-27
0