"Aku nggak ikut, aku tunggu di depan kampus saja," ucap Putri dan langsung berjalan menuju depan kampus dan ada beberapa wanita yang lewat di depannya dan membicarakan murit baru dan kepandaiannya. "Tau nggak tadi pas presentasi ganteng banget, andaikan aku bisa jadi pacarnya pasti bahagia banget, tau tidak katanya dia itu jomblo loh, suara salah satu wanita dan wanita lainya pun menjawabnya.
tiba-tiba Dinda memangil Putri, dan Putri pun menoleh kebelakang, "Ngapain saja sampai lama sekal," ucap Putri yang suda merasa kesal karena lama menunggu.
"Maaf lama, ayo kita pulang suda nggak ada mata kulia lagi," ucap Dinda memanggil pulang.
saat mereka bertiga berjalan keluar kampus,
tiba-tiba ada yang memangil Dinda dan Dinda menoleh kebelakang teryata itu Doni yang berteriak memangilnya, Dinda pun berhentiDoni pun langsung menghampiri Dinda. "Tadi presentasi kelompok kamu bagus," ucap Dinda.
"Kelompok kamu juga bagus," ucap Doni bagaimana kalau sebagai tanda terimakasih kami mau traktir kalian makan malam di Restoran, makan sepuasnya?"
"Lisa, Putri bagimana kalian berdua ikut nga ?" tanya Dinda kepada kedua temanya.
"Kalau aku iya-iya saja tapi Putri gimana?" tanya Lisa sambil melihat ke Putri.
"Iya aku ikut juga," ucap Putri sambil tersenyum melihat kedua sahabatnya yang menunggu jawabannya.
"Gitu dong sekali-kali kita jalan bareng, kita suda jarang sekali jalan-jalan apa lagi makan malam bersam." ucap Dinda sambil tersenyum melihat kedua Sahabatnya.
"Kalau begitu kita ketemu sebentar jam 7 malam di Kafe melatih," ucap Doni.
ketiganya pun menyetujuinya, dan ketiganya pun berjalan menuju parkiran pulang ke rumah masing meninggalkan kampus, setibanya Putri di rumah dan menyampaikan ke mamanya. "Sebentar malam aku mau ke Kafe melatih ada acara makan malam bersama teman, Dinda dan Lisa"
"Suda pergi saja tapi jangan pulang larut malam," ucap Jamilah.
Putri pun mengucapkan terimakasih kepada ibunya dan dia pun langsung masuk kamar dan memilih baju yang mau di pake nanti malam, karena jarang beli baju ahirya bingung sendiri mau pake baju yg mana, "Apa adanya sajalah lagian tidak ada yg spesial juga cuman makan malam," seruh Putri.
Tampa dia sadari jam suda menunjukan jam 6.30 "Yah ampun suda mau jam 7," seruh Putri dan langsung buru-buru ke kamar mandi setelah mandi dan berdandan, Putri pun keluar kamar dan pamit sama mamanya dan langsung menuju Kafe melatih, tidak lama kemuadian sekitaran 40 menit sesampai di Kafe melatih disana suda ada Lisa Andi, Doni dan Tegar duduk di kursi tidak lama kemudian Dinda pun datang.
"Maaf ya terlambat," ucap Putri.
"Aku juga baru sampai kok," ucap Dinda dan Dinda pun memangil Putri duduk disebelahnya.
"Hari ini kelompok aku yang teraktir kalian makan sepuasnya, kalian mau pesan apa saja boleh terserah kalian," ucap Doni.
Dinda dan Lisa begitu senang dengan ucapan Doni yang mentraktirnya dan mereka berdua pun memagil pelayan Kafe, dan keduanya pun memesan makanan.
Doni dan Andi menunggu Dinda dan Lisa memesan makanan barulah dirinya memesan juga, setelah mereka berempat memesan makanan, sekarang giliran Putri dan Tegar yang memesan makanan tampa di duga-duga mereka berdua bersuara sama.
seketika semua teman heran dan melihat keduanya, "Ada apa?" tanya Putri tidak sadar kalau dirinya bersuara sama degan Tegar.
"Tidak ada apa-apa, pesan saja," ucap Dinda sambil tersenyum melihat keduanya."
"Iya tidak ada apa-apa kok, yah kan gaiiissss, ucap Doni. semuanya pun pada mengangungg- nganggung. tidak lama kemudian makanan pun suda datang dan mereka pun makan bersama-sama sambil berbincang bincang tidak terasa waktu begitu larut malam Tegar pun berhadapan dengan Putri.
Tegar pun selalu melirik Putri sambil menyendok makananya, tidak lama kemudian mereka pun suda selesai makan.
"Eh gaisss kalian nggak pesan makanan di bawah pulang," ucap Doni menawarkan.
"Kayanya suda cukup deh, suda kenyang sekali," ucap Dinda santai.
"Iya aku juga suda kenyang banget, pulang yuk suda suda jam 10 malam," ucap Lisa.
"Sebentar lagi dong soalyakan kita jarang bisa jalan kaya gini apa lagi makan malam bersama," ucap Dinda.
"Lain kali saja kan bisa jalan lagi," ucap Putri sambil tersenyum.
"lyah suda kalau begitu," ucap Dinda sambil tersenyum melihat kedua sahabatnya.
lalu semuanya pun pada setuju dan memutuskan untuk pulang. "Sampai jumpa lagi di kampus ya Teman-teman," ucap Doni dan langsung berdiri dari duduknya.
Dinda pun menelfon Kakaknya dan kakaknya pun datang menjemputnya sedangkan Lisa pulang bareng Andi karana rumah mereka berdekatan.
Putri pun berjalan menuju jalan raya menunggu taxi lewat dan kebetulan tidak ada taxi yang lewat tiba-tiba ada motor yang mendekat. "Tidak ada taxi ya, memang disini jarang ada taxi kalau suda larut malam begini," ucap seseorang.
Putri pun tidak menghiraukan siapa pria itu dan terus menunggu angkot lewat. Tegar pun langsung membuka helemnya dan menyapa Putri. "lni aku Tegar, disini taxi jarang kalau suda larut malam, sini aku antar pulang saja," ucap Tegar menawarkan diri mengantar Putri.
"Tidak usah terimakasih, nanti aku naik angkot saja kalau tidak ada taxi," ucap Putri menolak ajakan Tegar.
"Taxi saja jarang apa lagi angkot, suda naik saja," ucap Tegar sedikit memaksa. Putri pun tidak ada pilihan lain untuk menolak ajakan Tegar dan memilih untuk naik motor bersama Tegar.
Tegar adalah anak salah satu pengusaha terbesar di Jakarta dia memiliki beberapa cabang usaha di luar kota namun Tegar tetap memilih menjadi anak yang sederhana.
"Rumah kamu dimana?" tanya Tegar.
"Lumayan jauh si dari sini," ucap Putri.
"Nanti kamu arahin saja jalanya," ucap Tegar dan Tegar pun memegang dadanya. "Kok aku dekdekan ya, dadaku juga tiba-tiba terasa sesak lama-lama aku sesak nafas nih," seruh Tegar dalam hati.
"Kok perasaan aku aneh kaya gini, nggak karu-karuan, apa mungkin aku mau di marahin sama papa, mama karena pulang larut malam," seruh Putri dalam hati.
"Put, kamu nga apa-apa kan?" tanya Tegar.
"Iya aku tidak apa-apa, emangnya aku kenapa ya?" tanya Putri balik.
"Nggak kenapa-kenapa sih, cuman kamu diam-diam saja, nggak bicara apa-apa."
"Emangnya mau bicara soal apa sih," ucap Putri cuek.
"Bicara apa saja supaya kamu tidak ketiduran di motorku"
"Tenang saja aku tidak akan ketidur di motormu," ucap Putri Ketus.
"Salah bicara deh aku, padahal maksudku supaya kita bisa saling komunikasi malah jadi salah ngomong, kenapa sih aku ini, sebelumnya nggak pernah salah tingka kayak gini, ini saja mau ngomong susa banget kayak sesak nafas," seruh Tegar dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Aris Pujiono
lanjut terus..
2022-03-02
0
Yuli Astuti
lanjut kak
2022-02-14
0
Wira Yudha Iswanto
jadi lapar pas baca
2022-01-06
0