MASAL 05 Menanti

"Tidak! Aku akan tetap disini membantu kamu menyiapkan makan malam untuk kita," ucap Malik sambil mencium pipi Sabila dan dirinya langsung membantu Sabila memasak, sudah menjadi kebiasaan Malik dan juga Sabila, walaupun sebisa mungkin Sabila melarang Malik, tapi Malik tidak pernah peduli, karena pasti Malik akan membantu semua apa yang dikerjakan oleh Sabila.

Hingga keduanya memutuskan untuk tidak mempekerjakan asisten rumah tangga, karena keduanya saling membantu satu dengan yang lainnya mengurus rumah. 

"Terima kasih mas Malik," ujar Sabila sambil menyandarkan kepalanya di bahu Malik saat keduanya sudah selesai menyiapkan makan malam.

Dan seperti biasa keduanya langsung mengambil satu piring makanan yang sudah di masak untuk makan berdua, hal romantis yang selalu mereka lakukan jika sedang makan malam, karena keduanya hanya bisa melakukanya di malam hari, dengan kesibukan Malik dan juga Sabila yang jarang bertemu ketika pagi dan juga siang hari, Karena Sabila harus berangkat mengajar dan juga kesibukan Malik mengurus perusahaan yang dilimpahkan orang tuanya kepada Malik. Tapi walaupun begitu Sabila selalu menyiapkan sarapan pagi untuk Malik, dan juga bekal makan siang Malik yang dirinya siapkan sebelum Sabila berangkat mengajar.

Setelah keduanya selesai makan malam dan membersihkan dirinya masing-masing, keduanya langsung merebahkan tubuhnya diatas tempat tidurnya dengan saling berpelukan, itulah yang selalu dilakukan keduanya selama ini sebelum keduanya terlelap.

"Mas sampai kapan kita akan menunggu…"

"Sssttt, jangan katakan lagi," ujar Malik memotong perkataan Sabila sambil melepas pelukannya. "Kamu tahu Allah maha adil, Sabila, pasti suatu saat kita akan diberi momongan kita harus bersabar, dokter Fitri juga pernah bilang kepada kita, kalau kamu masih bisa memiliki kesempatan untuk bisa mengandung anak kita kelak," ujar Malik lagi memotong perkataan Sabila, tahu apa yang akan dikatakan oleh Sabila, sambil mengelus perut Sabila ketika keduanya tidur saling berhadapan. 

"Apa mungkin kesempatan itu bisa menghampiri diriku mas?" 

"Kenapa kamu berkata seperti itu, kamu tahu tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah, ketika Allah sudah menghendakinya Sabila, jadi kita harus percaya itu, ok," ujar Malik sambil membelai wajah Sabila. 

"Terima kasih mas, karena mas Malik yang bisa membuat aku semangat lagi, untuk menanti buah hati, semoga doa yang kita panjatkan akan segera terkabul," 

"Amin," ucap Malik yang langsung memeluk tubuh Sabila dengan erat. "Dan aku akan selalu menanti hari itu, bersama dengan dirimu, sampai habis usiaku Sabila istriku," ujar Malik sambil melepas pelukannya beralih menyatukan keningnya dengan kening Sabila sambil mencium singkat bibi Sabila dan keduanya langsung terlelap. 

*

Semantara itu dirumah sederhana yang terletak di komplek sederhana. Sedang terjadi pembicaraan sengit, untung saja ini sudah Dini hari jadi tidak ada satupun tetangga yang mendengarkan perdebatan antara laki-laki dan juga perempuan paruh baya, yang sedang beradu argumen.

"Astagfirullah hal azim, ibu, ibu, kapan ibu akan berubah," 

"Hingga Malik mempunyai keturunan dari wanita yang bisa mengandung bukan dari menantu kesayangan bapak yang mandul itu," ucap lantang Rosa kepada suaminya. 

"Malik dan juga Sabila pernah bilang, kalau Sabila itu tidak mandul bu, hanya Sabila sulit untuk mendapatkan keturunan, bukan bererti dia mandul, dan mereka juga pernah bilang, masih ada kesempatan untuk Sabila bisa mengandung," 

"Itu hanya omong kosong pak, jangan percaya pada mereka, dan keputusan ibu untuk Malik menikah lagi, tidak bisa diganggu gugat, titik," ucap Rosa sambil beranjak dari tempat duduknya. 

"Ibu macam apa kamu, yang tega menghancurkan kebahagiaan anaknya sendiri?" tanya Sofyan membuat langkah Rosa yang akan masuk kedalam kamar langsung terhenti. 

"Apa maksud bapak, siapa yang akan menghancurkan kebahagiaan Malik? Ibu hanya ingin memberi kebahagian seutuhnya pada Malik, yang tidak pernah bisa diberikan oleh menantu bapak yang mandul itu," ucap Rosa sambil membalik badannya menghadap Sofyan. 

Brak… 

*

*

*

Bersambung.................

Terpopuler

Comments

Puji Rahayu

Puji Rahayu

untung dulu akoh punya mertua gk kek gituh pdhl akoh punya ank nya pas pernikahan thn k 3 br punya ank.
tp mlah para tetangga yg julid bgt cucuk e ..😄😄😄
sabar.....3x.

2023-07-29

0

Kimyumi

Kimyumi

mak mak ..sabar mak

2022-01-15

0

nurlaeli saiful

nurlaeli saiful

baru mampir stelah selesai baca kisah varo, semangat kak thor

2021-11-22

0

lihat semua
Episodes
1 MASAL 01 Surat Cerai
2 MASAL 02 Minta Izin
3 MASAL 03 Makanan Favorit
4 MASAL 04 Salah Sasaran
5 MASAL 05 Menanti
6 MASAL 06 Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
7 MASAL 07 Tidak Ya Tidak
8 MASAL 08 Manusia Tidak Punya Akhlak
9 MASAL 09 Melati
10 MASAL 10 Tegar
11 MASAL 11 Percaya
12 MASAL 12 Aktivitas Pagi
13 MASAL 13 Sindrom Bucin Akut
14 MASAL 14 Kurang Beruntung
15 MASAL 15 Sekarepmu
16 MASAL 16 Bunga Pasir
17 MASAL 17 Tidak Akan Pernah Bosan
18 MASAL 18 Baik-baik Saja
19 MASAL 19 Kabar Baik
20 MASAL 20 Surat Kaleng
21 MASAL 21 Aku Baik-baik Saja
22 MASAL 22 Iri
23 MASAL 23 Segera Membaik
24 MASAL 24 Pistol-pistolan
25 MASAL 25 Jagalah Calon Anak Kita
26 MASAL 26 Kebenaran Akan Menemui Jalannya Sendiri
27 MASAL 27 Mengunjungi
28 MASAL 28 Mode Pasrah
29 MASAL 29 Tongkol
30 MASAL 30 Pasukan
31 MASAL 31 Kehangatan
32 MASAL 32 Suami Siaga
33 MASAL 33 Seadil Adilnya
34 MASAL 34 Kita Bukan Siapa-siapa
35 MASAL 35 Jalur Hukum
36 MASAL 36 Cemburu
37 MASAL 37 Ambyar
38 MASAL 38 Lahar
39 MASAL 39 Ikhlas
40 MASAL 40 Identitas Palsu
41 MASAL 41 Berpikirlah Positif
42 MASAL 42 Menjaga Jarak
43 MASAL 43 Menghukummu
44 MASAL 44 Osteoporosis
45 MASAL 45 Mengumpulkan Bukti
46 MASAL 46 Spesies
47 MASAL 47 Yakin
48 MASAL 48 Ponsel
49 MASAL 49 Durhaka
50 MASAL 50 Mata-mata
51 MASAL 51 Menyesali
52 MASAL 52 Masa Lalu
53 MASAL 53 Cemburu?
54 MASAK 54 Semok
55 MASAL 55 Rumah Sakit
56 MASAL 56 Melayanimu
57 MASAL 57 Menikah
58 MASAL 58 Hijrah
59 MASAL 59 Tidak Normal
60 MASAL 60 Ingin Merasakannya
61 MASAL 61 Cukup
62 MASAL 62 Siaga
63 MASAL 63 Kandang
64 MASAL 64 Dodol
65 MASAL 65 TAMAT
66 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 66 Episodes

1
MASAL 01 Surat Cerai
2
MASAL 02 Minta Izin
3
MASAL 03 Makanan Favorit
4
MASAL 04 Salah Sasaran
5
MASAL 05 Menanti
6
MASAL 06 Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
7
MASAL 07 Tidak Ya Tidak
8
MASAL 08 Manusia Tidak Punya Akhlak
9
MASAL 09 Melati
10
MASAL 10 Tegar
11
MASAL 11 Percaya
12
MASAL 12 Aktivitas Pagi
13
MASAL 13 Sindrom Bucin Akut
14
MASAL 14 Kurang Beruntung
15
MASAL 15 Sekarepmu
16
MASAL 16 Bunga Pasir
17
MASAL 17 Tidak Akan Pernah Bosan
18
MASAL 18 Baik-baik Saja
19
MASAL 19 Kabar Baik
20
MASAL 20 Surat Kaleng
21
MASAL 21 Aku Baik-baik Saja
22
MASAL 22 Iri
23
MASAL 23 Segera Membaik
24
MASAL 24 Pistol-pistolan
25
MASAL 25 Jagalah Calon Anak Kita
26
MASAL 26 Kebenaran Akan Menemui Jalannya Sendiri
27
MASAL 27 Mengunjungi
28
MASAL 28 Mode Pasrah
29
MASAL 29 Tongkol
30
MASAL 30 Pasukan
31
MASAL 31 Kehangatan
32
MASAL 32 Suami Siaga
33
MASAL 33 Seadil Adilnya
34
MASAL 34 Kita Bukan Siapa-siapa
35
MASAL 35 Jalur Hukum
36
MASAL 36 Cemburu
37
MASAL 37 Ambyar
38
MASAL 38 Lahar
39
MASAL 39 Ikhlas
40
MASAL 40 Identitas Palsu
41
MASAL 41 Berpikirlah Positif
42
MASAL 42 Menjaga Jarak
43
MASAL 43 Menghukummu
44
MASAL 44 Osteoporosis
45
MASAL 45 Mengumpulkan Bukti
46
MASAL 46 Spesies
47
MASAL 47 Yakin
48
MASAL 48 Ponsel
49
MASAL 49 Durhaka
50
MASAL 50 Mata-mata
51
MASAL 51 Menyesali
52
MASAL 52 Masa Lalu
53
MASAL 53 Cemburu?
54
MASAK 54 Semok
55
MASAL 55 Rumah Sakit
56
MASAL 56 Melayanimu
57
MASAL 57 Menikah
58
MASAL 58 Hijrah
59
MASAL 59 Tidak Normal
60
MASAL 60 Ingin Merasakannya
61
MASAL 61 Cukup
62
MASAL 62 Siaga
63
MASAL 63 Kandang
64
MASAL 64 Dodol
65
MASAL 65 TAMAT
66
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!