MASAL 03 Makanan Favorit

Brak 

Troli yang Malik dorong bertabrakan dengan troli seseorang membuat Malik langsung menatap seseorang yang mendorong troli tersebut. 

"Malik," ucap perempuan yang trolinya bertabrakan dengan troli Malik, dan langsung menghambur memeluk Malik, membuat Sabila yang berada di samping Malik menatap heran kearah perempuan tersebut. 

"Safira?" tanya Malik saat Safira sudah melepas pelukannya. 

"Iya ini aku," ujar Safira sambil tersenyum kearah Malik dan juga Sabila yang berada di samping Malik. 

"Ada apa kamu menginjakkan kakimu ke Indonesia?" tanya Malik karena setahu Malik Safira menetap di Dubai. "Oh maaf aku belum mengenal kan, istriku," ujar Malik yang langsung mengenalkan Sabila kepada Safira. 

"Pantas saja kamu tidak kembali ke Dumai, ternyata kamu sudah memiliki istri secantik ini," ujar Safira sambil tersenyum ke arah Sabila membuat Sabila langsung membalas senyum Safira. 

"Kamu belum menjawab pertanyaanku, kenapa kamu menginjakkan kakimu di Indonesia?" tanya Malik penasaran. 

"Ibu yang mengundang Safira ke Indonesia," ujar ibu Rosa yang tiba-tiba muncul dari belakang Safira, membuat Sabila langsung menyodorkan tangannya ke arah ibu mertuanya tapi langsung ditampik oleh Rosa. 

"Ibu?" 

"Iya ibu yang mengundangku ke Indonesia," ujar Safira sambil tersenyum manis. 

"Iya Malik, ibu yang mengundang Safira agar kalian bisa dekat lagi seperti dulu waktu kalian masih menjadi sepasang kekasih," sambung Rosa sambil menggandeng tangan Safira. Membuat Malik langsung menggenggam tangan Sabila. 

Kemudian Malik langsung pergi meninggalkan ibunya dan juga Safira tanpa mengatakan apapun, karena Malik tahu ada maksud lain yang ibunya rencanakan di balik kedatangan Safira. 

"Bu sepertinya istri Malik orang yang baik? Kenapa ibu ingin memisahkannya dengan Malik?" tanya Safira penasaran saat Malik dan juga Sabila sudah pergi jauh meninggalkannya. 

"Baik dari mananya, sampai saat ini dia belum bisa memberikan keturunan untuk Malik, kamu tahu dia tidak akan pernah bisa memberikan keturunan untuk Malik, untuk apa masih mempertahankan istri mandul sepertinya, ibu juga ingin menimang cucu seperti Veronica,"

"Maksud ibu tante Veronica?" 

"Iya siapa lagi, pokoknya kamu secepatnya harus menikah dengan Malik, agar ibu bisa memiliki cucu dari kamu sayang," ujar Rosa sambil membelai wajah Safira. 

"Tapi bagaimana caranya bu, aku perhatikan Malik sangat mencintainya istrinya," 

"Kamu tenang saja, yang terpenting kamu bisa menikah dengan Malik," ucap Rosa sambil tersenyum ke arah Safira. "Itu yang kamu inginkan selama ini bukan? Menjadi pendamping Malik untuk selamanya?" tanya Rosa membuat Safira langsung mengangguk. 

Malik terus menatap istrinya yang sedang sibuk memindahkan semua barang belanjaannya dari troli ke meja kasir, saat kebutuhan yang diperlukan sudah didapat semua. 

Malik langsung memasukan kembali kantong belanja yang sudah penuh dengan barang belanjaan kedalam troli dan mendorong troli tersebut ke tempat parkir dimana dirinya memarkirkan mobilnya.

"Sabila," 

"Iya mas, ada apa?" tanya Sabila sambil tersenyum saat keduanya sudah berada di dalam mobil. 

"Apa kamu tidak ingin tahu siapa yang tadi bersama ibu?" 

"Tidak mas, untuk apa? Aku tidak ada urusan dengannya," ujar Sabila sambil tersenyum kearah Malik yang duduk di bangku pengemudi.

"Itulah yang aku kagumi darimu Sabila, karena kamu tidak pernah ingin tahu dan ikut campur, dengan apa yang bukan menjadi urusanmu," ujar Malik sambil mencondongkan tubuhnya ke arah Sabila lalu mencium singkat bibir Sabila. 

"Sabila, bagaimana kalau malam ini kita menginap dirumah ibu, kamu sudah lama tidak mengunjunginya ibu kamu bukan?" 

"Boleh mas, terima kasih sebelumnya," ujar Sabila membuat Malik langsung melajukan mobilnya meninggalkan tempat parkir supermarket tersebut. 

Di sepanjang perjalanan tangan Malik yang sebelah kiri selalu menggenggam erat tangan Sabila dan sesekali menciumi punggung tangan Sabila. Hingga Malik menghentikan mobilnya tepat di depan warung tenda langganan Sabila yang menjual ketoprak makanan favorit istrinya. 

"Mas kenapa berhenti?" tanya Sabila membuat Malik langsung menunjuk warung tenda tersebut membuat sambil langsung tersenyum dan keduanya langsung keluar dari dalam mobilnya.

Bugh...

*

*

*

Bersambung..........

Terpopuler

Comments

Vanny Kaunang

Vanny Kaunang

ibu mertua ga tau ahlak, kan suami bukannya sangat ngerti agama kok begitu sih.

2021-08-23

0

Wienar Z

Wienar Z

bagh... bugh trs sih

2021-08-08

0

Depen Taufiq

Depen Taufiq

semangat sabila

2021-07-25

0

lihat semua
Episodes
1 MASAL 01 Surat Cerai
2 MASAL 02 Minta Izin
3 MASAL 03 Makanan Favorit
4 MASAL 04 Salah Sasaran
5 MASAL 05 Menanti
6 MASAL 06 Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
7 MASAL 07 Tidak Ya Tidak
8 MASAL 08 Manusia Tidak Punya Akhlak
9 MASAL 09 Melati
10 MASAL 10 Tegar
11 MASAL 11 Percaya
12 MASAL 12 Aktivitas Pagi
13 MASAL 13 Sindrom Bucin Akut
14 MASAL 14 Kurang Beruntung
15 MASAL 15 Sekarepmu
16 MASAL 16 Bunga Pasir
17 MASAL 17 Tidak Akan Pernah Bosan
18 MASAL 18 Baik-baik Saja
19 MASAL 19 Kabar Baik
20 MASAL 20 Surat Kaleng
21 MASAL 21 Aku Baik-baik Saja
22 MASAL 22 Iri
23 MASAL 23 Segera Membaik
24 MASAL 24 Pistol-pistolan
25 MASAL 25 Jagalah Calon Anak Kita
26 MASAL 26 Kebenaran Akan Menemui Jalannya Sendiri
27 MASAL 27 Mengunjungi
28 MASAL 28 Mode Pasrah
29 MASAL 29 Tongkol
30 MASAL 30 Pasukan
31 MASAL 31 Kehangatan
32 MASAL 32 Suami Siaga
33 MASAL 33 Seadil Adilnya
34 MASAL 34 Kita Bukan Siapa-siapa
35 MASAL 35 Jalur Hukum
36 MASAL 36 Cemburu
37 MASAL 37 Ambyar
38 MASAL 38 Lahar
39 MASAL 39 Ikhlas
40 MASAL 40 Identitas Palsu
41 MASAL 41 Berpikirlah Positif
42 MASAL 42 Menjaga Jarak
43 MASAL 43 Menghukummu
44 MASAL 44 Osteoporosis
45 MASAL 45 Mengumpulkan Bukti
46 MASAL 46 Spesies
47 MASAL 47 Yakin
48 MASAL 48 Ponsel
49 MASAL 49 Durhaka
50 MASAL 50 Mata-mata
51 MASAL 51 Menyesali
52 MASAL 52 Masa Lalu
53 MASAL 53 Cemburu?
54 MASAK 54 Semok
55 MASAL 55 Rumah Sakit
56 MASAL 56 Melayanimu
57 MASAL 57 Menikah
58 MASAL 58 Hijrah
59 MASAL 59 Tidak Normal
60 MASAL 60 Ingin Merasakannya
61 MASAL 61 Cukup
62 MASAL 62 Siaga
63 MASAL 63 Kandang
64 MASAL 64 Dodol
65 MASAL 65 TAMAT
66 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 66 Episodes

1
MASAL 01 Surat Cerai
2
MASAL 02 Minta Izin
3
MASAL 03 Makanan Favorit
4
MASAL 04 Salah Sasaran
5
MASAL 05 Menanti
6
MASAL 06 Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
7
MASAL 07 Tidak Ya Tidak
8
MASAL 08 Manusia Tidak Punya Akhlak
9
MASAL 09 Melati
10
MASAL 10 Tegar
11
MASAL 11 Percaya
12
MASAL 12 Aktivitas Pagi
13
MASAL 13 Sindrom Bucin Akut
14
MASAL 14 Kurang Beruntung
15
MASAL 15 Sekarepmu
16
MASAL 16 Bunga Pasir
17
MASAL 17 Tidak Akan Pernah Bosan
18
MASAL 18 Baik-baik Saja
19
MASAL 19 Kabar Baik
20
MASAL 20 Surat Kaleng
21
MASAL 21 Aku Baik-baik Saja
22
MASAL 22 Iri
23
MASAL 23 Segera Membaik
24
MASAL 24 Pistol-pistolan
25
MASAL 25 Jagalah Calon Anak Kita
26
MASAL 26 Kebenaran Akan Menemui Jalannya Sendiri
27
MASAL 27 Mengunjungi
28
MASAL 28 Mode Pasrah
29
MASAL 29 Tongkol
30
MASAL 30 Pasukan
31
MASAL 31 Kehangatan
32
MASAL 32 Suami Siaga
33
MASAL 33 Seadil Adilnya
34
MASAL 34 Kita Bukan Siapa-siapa
35
MASAL 35 Jalur Hukum
36
MASAL 36 Cemburu
37
MASAL 37 Ambyar
38
MASAL 38 Lahar
39
MASAL 39 Ikhlas
40
MASAL 40 Identitas Palsu
41
MASAL 41 Berpikirlah Positif
42
MASAL 42 Menjaga Jarak
43
MASAL 43 Menghukummu
44
MASAL 44 Osteoporosis
45
MASAL 45 Mengumpulkan Bukti
46
MASAL 46 Spesies
47
MASAL 47 Yakin
48
MASAL 48 Ponsel
49
MASAL 49 Durhaka
50
MASAL 50 Mata-mata
51
MASAL 51 Menyesali
52
MASAL 52 Masa Lalu
53
MASAL 53 Cemburu?
54
MASAK 54 Semok
55
MASAL 55 Rumah Sakit
56
MASAL 56 Melayanimu
57
MASAL 57 Menikah
58
MASAL 58 Hijrah
59
MASAL 59 Tidak Normal
60
MASAL 60 Ingin Merasakannya
61
MASAL 61 Cukup
62
MASAL 62 Siaga
63
MASAL 63 Kandang
64
MASAL 64 Dodol
65
MASAL 65 TAMAT
66
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!