"Jangan katakan apa yang akan kamu katakan mas," ucap Sabila sambil menaruh jari telunjuknya di bibir Malik, dan Sabila langsung mengambil kertas yang masih berada di tangan Malik lalu merobeknya.
"Jujur padaku apa ibu yang memberikan ini kepadamu?" tanya Malik tapi tidak mendapat jawaban dari Sabila yang langsung menuju kamarnya setelah membuang sobekan kertas tersebut ke tempat sampah. "Sabila, jawab pertanyaanku?" tanya Malik sambil mengikuti Sabila dari belakangnya.
"Tidak perlu jawaban, sudah jangan dibahas lagi," ujar Sabila sambil tersenyum ke arah Malik saat keduanya sudah masuk kedalam kamar, membuat Malik langsung memeluk tubuh Sabila.
"Maafkan ibu yang selalu membuat kamu selalu bersedih,"
"Aku tidak pernah bersedih selama ada kamu di sisiku," ucap Sabila ketika dirinya sudah melepas pelukan Malik dan beralih membelai wajah Malik.
"Apa ibu tidak berkata apa-apa lagi? Selain memberi surat yang tadi?" tanya Malik tapi tidak mendapat jawaban dari Sabila membuat, Malik langsung menggendong tubuh sambil dan merebahkannya di atas tempat tidur.
"Kamu berbohong kepadaku Sabila, aku melihat dari dalam matamu ada yang kamu sembunyikan dariku," ucap Malik sambil mengungkung tubuh Sabila di bawahnya.
"Sudah lupakan saja, mungkin ibu tadi khilaf mengatakan kepadaku," ujar Sabila membuat Malik langsung mel*mat bibir Sabila.
"Katakan atau aku akan mencari tahu sendiri," ucap Malik ketika sudah melepas tautan bibirnya.
"Aku akan mengatakannya, tapi kamu tidak boleh marah kepada ibu," ucap Sabila membuat Malik langsung menganggukan kepalanya. "Ibu menyuruhku untuk aku memilih bercerai denganmu atau mengijinkan kamu untuk menikah lagi," jelas Sabila membuat Malik langsung berdiri dan dengan segera Sabila langsung memeluk tubuh Malik dari belakang. "Tadi kamu bilang tidak ingin marah, kenapa kamu berdiri?"
"Ini sudah keterlaluan Sabila," ujar Malik yang langsung keluar dari kamarnya.
"Mas aku mohon jangan," ujar Sabila sambil mengejar Malik dan Sabila langsung memeluk tubuh Malik lagi dari belakang.
"Hati kamu terbuat dari apa Sabila, ibu selalu menyakitimu tapi kamu selalu membela ibu?"
"Tapi aku tidak pernah merasa sakit hati mas, kita doakan saja mudah-mudahan ibu segera berubah," ucap Sabila membuat Malik langsung membalik badannya dan langsung memeluk Sabila dengan erat.
"Apapun yang terjadi, mau kita diberi keturunan ataupun tidak, aku tidak akan mempermasalahkan itu, karena aku selalu mencintaimu hingga ujung usiaku Sabila, karena hanya kamu wanita yang paling sempurna didalam hidupku," ucap Malik sambil melepas pelukannya dan beralih mel*mat bibir Sabila.
Dan Malik langsung mengangkat tubuh Sabila menuju kamarnya saat hasrat ditubuh Malik tidak terbendung lagi.
"Mas?"
"Ada apa?" tanya Malik saat dirinya sudah merebahkan tubuh Sabila diatas tempat tidur.
"Aku sedang datang bulan,"
"Oh tidak, kenapa dia tidak minta izin kepadaku terlebih dahulu kalau ingin datang, menyebalkan sekali," ujar Malik tidak jadi melepas pakaiannya.
"Sabar mas ini ujian," ujar Sabila sambil tersenyum ke arah Malik.
"Oh ya, kurma muda sudah habis ya?" tanya Malik pada Sabila.
"Sudah mas, tapi tetap saja tidak ada pengaruhnya, aku sudah makan kurma muda lebih dari tiga bulan, tapi apa aku juga belum…"
"Jangan berkata apapun lagi, setelah kita makan malam kita pergi ke supermarket untuk membeli kurma muda, siapa tahu dengan ikhtiar, kita segera dapat momongan, kalau pun belum juga tidak masalah, setidaknya kita sudah mencobanya, ucap Malik memotong perkataan Sabila sambil mencium singkat bibir Sabila.
*
Sesampainya di supermarket tangan Malik dan juga tangan Sabila saling bertautan, sudah menjadi hal rutin bagi Malik selalu mengantar dan menemani Sabila untuk belanja Apapun ke supermarket yang jaraknya lumayan jauh dari tempat tinggalnya, karena di supermarket yang sekarang keduanya kunjungi yang menyediakan kurma muda, yang sudah Sabila konsumsi beberapa bulan belakangan, untuk berikhtiar agar Sabila cepat mendapat momongan, selain keduanya juga selalu rutin berkonsultasi ke dokter Fitri, dokter kandungan yang begitu fenomenal.
"Mas kenapa banyak sekali?" tanya Sabila saat Malik memasukkan beberapa pack kurma muda ke troli yang Malik dorong.
Brakk
*
*
*
Bersambung...............
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Vie...
pake juriat sama terapi urut Bil...
2021-11-04
0
Siti Rohaemy
dulu juga saya ikhtiar pake kurma muda,sampe blenger 😂😂😂
2021-09-22
0
Wienar Z
dokter jomlo gatel ad jg y
2021-08-08
0