Bugh bugh bugh ada dua orang yang tiba-tiba memukul Malik dari belakang dan langsung menarik Sabila menjauh dari Malik, tapi Malik tidak tinggal diam, dirinya langsung berlari mengejar Sabila yang dibawa paksa seseorang, kemudian Malik langsung memeluk tubuh Sabila tidak membiarkan seseorang tersebut membawa paksa istrinya, hingga perkelahian tidak bisa dihindari karena Malik langsung melayani dua orang tersebut berkelahi sambil memeluk tubuh Sabila, membuat Sabila langsung berteriak minta tolong saat Malik tidak bisa melawan dua orang tersebut, dan membuat semua pengunjung yang memadati warung tenda tersebut langsung menghambur melerai perkelahian tersebut, dan dua orang yang sedari tadi memukuli Malik langsung pergi entah kemana.
"Terima kasih, mas, pak," ujar Sabila pada beberapa orang yang menolong Sabila dan juga Malik. Membuat orang tersebut langsung menghambur meninggalkan Malik dan juga Sabila.
"Mas kamu tidak apa-apa? Bibir kamu berdarah mas," ujar Sabila sambil mengelap darah yang berada di sudut bibir Malik.
"Tenang saja aku tidak apa-apa, bagaimana dengan kamu? Apa tanganmu sakit,"
"Tidak mas aku tidak kenapa-kenapa, kita urung kan saja berkunjung kerumah ibu, nanti ibu bertanya-tanya dan curiga, kenapa kamu seperti ini mas," usul Sabila membuat Malik langsung menganggukan kepalanya mengiyakan usulan Sabila. Dan keduanya langsung menuju ke mobil tidak jadi membeli makanan favorit Sabila.
*
Semantara itu ditempat lain dua orang yang tadi berkelahi dengan Malik dan ingin membawa Sabila pergi sedang memegangi kedua pipinya, saat yang mereka sebut dengan bosnya, menampar wajah keduanya dengan membabi buta.
"Dasar bodoh, hanya melawan satu laki-laki saja kalian tidak becus, percuma aku membayar kalian, dasar bodoh," ucap laki-laki tersebut sambil bertolak pinggang.
"Maaf bos, tadi banyak orang yang menolong mereka," bela salah satu anak buahnya.
"Aku tidak ingin tahu alasan kalian, aku ingin kamu bawa perempuan itu kepadaku secepatnya! Dan tidak ada kata gagal lagi yang akan aku dengar dari kalian, mengerti!"
"Baik bos," ucap keduanya sebelum bos mereka pergi meninggalkan keduanya.
*
Semantara itu Malik dan juga Sabila yang baru sampai di rumahnya langsung memasukkan barang belanjaannya ke dalam rumah, kemudian Sabila mengambil kotak p3k yang terletak di kotak persediaan obat dan langsung mengobati luka di sudut bibir Malik, dan juga di pipi sebelah kanan Malik yang memar dan lebam.
"Sakit mas?" tanya Sabila saat dirinya sedang memberikan obat merah di sudut bibir Malik.
"Tidak, hanya saja aku tidak bisa mencium bibir manismu ini," ucap Malik sambil mengelus bibir Sabila dengan ibu jarinya.
"Mas Malik, jangan merayu,"
"Tidak aku tidak merayu, itu kenyataannya," ucap Malik yang masih mengelus bibir Sabila. "Sabila, aku rasa para preman tadi mengincarmu, aku takut ini perbuatan ibu,"
"Mas Malik, jangan berburuk sangka terlebih dahulu, mungkin mereka salah mengira," ujar Sabila sambil merapikan kotak p3k nya dan langsung berdiri, membuat Malik langsung menarik tangan Sabila hingga Sabila duduk dipangkuan Malik.
"Aku tidak ingin terjadi sesuatu kepadamu, dan aku mohon, untuk sementara waktu kamu jangan pergi kesekolah untuk mengajar dulu," pinta Malik sambil menaruh dagunya di bahu Sabila.
"Mas Malik, mas tidak perlu kuatir, aku rasa preman tadi salah sasaran, mas Malik tahu sendiri aku maupun mas Malik tidak punya musuh bukan? Jadi tenang saja ok," ujar Sabila sambil mencium pipi Malik dan dirinya langsung beranjak dari pangkuan Malik untuk menaruh kotak p3k ketempat semula.
Kemudian Sabila langsung menuju dapur untuk menyiapkan makan malam, karena keduanya tidak jadi membeli ketoprak makanan favorit Sabila.
"Kita bisa memesan makanan, kamu tidak perlu bersusah payah untuk memasak ini sudah malam," ujar Malik sambil memeluk tubuh Sabila dari belakang, ketika Sabila sedang menyiapkan bahan makanan yang akan dimasaknya.
"Mas Malik pasti tahu makanan yang kita pesan belum tentu higienis, aku tidak mau mas Malik salah makan,ok, jadi mas Malik istirahatlah, nanti kalau sudah siapa, aku akan memanggil mas Malik," ujar Sabila sambil membalik badannya menatap Malik sambil tersenyum manis.
"Tidak!"
*
*
*
Bersambung..........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Depen Taufiq
nyimak aja dah😄😄😄
2021-07-26
0
Umi Lathifah
jangan2 mantannya Sabila itu ya
2021-07-01
0
Anggi Susanti
masak hari yg menyerang kan sdh mengiklaskan sabil untuk malik
2021-06-19
0