MASAL 04 Salah Sasaran

Bugh bugh bugh ada dua orang yang tiba-tiba memukul Malik dari belakang dan langsung menarik Sabila menjauh dari Malik, tapi Malik tidak tinggal diam, dirinya langsung berlari mengejar Sabila yang dibawa paksa seseorang, kemudian Malik langsung memeluk tubuh Sabila tidak membiarkan seseorang tersebut membawa paksa istrinya, hingga perkelahian tidak bisa dihindari karena Malik langsung melayani dua orang tersebut berkelahi sambil memeluk tubuh Sabila, membuat Sabila langsung berteriak minta tolong saat Malik tidak bisa melawan dua orang tersebut, dan membuat semua pengunjung yang memadati warung tenda tersebut langsung menghambur melerai perkelahian tersebut, dan dua orang yang sedari tadi memukuli Malik langsung pergi entah kemana. 

"Terima kasih, mas, pak," ujar Sabila pada beberapa orang yang menolong Sabila dan juga Malik. Membuat orang tersebut langsung menghambur meninggalkan Malik dan juga Sabila. 

"Mas kamu tidak apa-apa? Bibir kamu berdarah mas," ujar Sabila sambil mengelap darah yang berada di sudut bibir Malik. 

"Tenang saja aku tidak apa-apa, bagaimana dengan kamu? Apa tanganmu sakit," 

"Tidak mas aku tidak kenapa-kenapa, kita urung kan saja berkunjung kerumah ibu, nanti ibu bertanya-tanya dan curiga, kenapa kamu seperti ini mas," usul Sabila membuat Malik langsung menganggukan kepalanya mengiyakan usulan Sabila. Dan keduanya langsung menuju ke mobil tidak jadi membeli makanan favorit Sabila. 

*

Semantara itu ditempat lain dua orang yang tadi berkelahi dengan Malik dan ingin membawa Sabila pergi sedang memegangi kedua pipinya, saat yang mereka sebut dengan bosnya, menampar wajah keduanya dengan membabi buta. 

"Dasar bodoh, hanya melawan satu laki-laki saja kalian tidak becus, percuma aku membayar kalian, dasar bodoh," ucap laki-laki tersebut sambil bertolak pinggang. 

"Maaf bos, tadi banyak orang yang menolong mereka," bela salah satu anak buahnya. 

"Aku tidak ingin tahu alasan kalian, aku ingin kamu bawa perempuan itu kepadaku secepatnya! Dan tidak ada kata gagal lagi yang akan aku dengar dari kalian, mengerti!" 

"Baik bos," ucap keduanya sebelum bos mereka pergi meninggalkan keduanya. 

*

Semantara itu Malik dan juga Sabila yang baru sampai di rumahnya langsung memasukkan barang belanjaannya ke dalam rumah, kemudian Sabila mengambil kotak p3k yang terletak di kotak persediaan obat dan langsung mengobati luka di sudut bibir Malik, dan juga di pipi sebelah kanan Malik yang memar dan lebam. 

"Sakit mas?" tanya Sabila saat dirinya sedang memberikan obat merah di sudut bibir Malik. 

"Tidak, hanya saja aku tidak bisa mencium bibir manismu ini," ucap Malik sambil mengelus bibir Sabila dengan ibu jarinya. 

"Mas Malik, jangan merayu," 

"Tidak aku tidak merayu, itu kenyataannya," ucap Malik yang masih mengelus bibir Sabila. "Sabila, aku rasa para preman tadi mengincarmu, aku takut ini perbuatan ibu," 

"Mas Malik, jangan berburuk sangka terlebih dahulu, mungkin mereka salah mengira," ujar Sabila sambil merapikan kotak p3k nya dan langsung berdiri, membuat Malik langsung menarik tangan Sabila hingga Sabila duduk dipangkuan Malik. 

"Aku tidak ingin terjadi sesuatu kepadamu, dan aku mohon, untuk sementara waktu kamu jangan pergi kesekolah untuk mengajar dulu," pinta Malik sambil menaruh dagunya di bahu Sabila. 

"Mas Malik, mas tidak perlu kuatir, aku rasa preman tadi salah sasaran, mas Malik tahu sendiri aku maupun mas Malik tidak punya musuh bukan? Jadi tenang saja ok," ujar Sabila sambil mencium pipi Malik dan dirinya langsung beranjak dari pangkuan Malik untuk menaruh kotak p3k ketempat semula. 

Kemudian Sabila langsung menuju dapur untuk menyiapkan makan malam, karena keduanya tidak jadi membeli ketoprak makanan favorit Sabila. 

"Kita bisa memesan makanan, kamu tidak perlu bersusah payah untuk memasak ini sudah malam," ujar Malik sambil memeluk tubuh Sabila dari belakang, ketika Sabila sedang menyiapkan bahan makanan yang akan dimasaknya.

"Mas Malik pasti tahu makanan yang kita pesan belum tentu higienis, aku tidak mau mas Malik salah makan,ok, jadi mas Malik istirahatlah, nanti kalau sudah siapa, aku akan memanggil mas Malik," ujar Sabila sambil membalik badannya menatap Malik sambil tersenyum manis. 

"Tidak!" 

*

*

*

Bersambung..........

Terpopuler

Comments

Depen Taufiq

Depen Taufiq

nyimak aja dah😄😄😄

2021-07-26

0

Umi Lathifah

Umi Lathifah

jangan2 mantannya Sabila itu ya

2021-07-01

0

Anggi Susanti

Anggi Susanti

masak hari yg menyerang kan sdh mengiklaskan sabil untuk malik

2021-06-19

0

lihat semua
Episodes
1 MASAL 01 Surat Cerai
2 MASAL 02 Minta Izin
3 MASAL 03 Makanan Favorit
4 MASAL 04 Salah Sasaran
5 MASAL 05 Menanti
6 MASAL 06 Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
7 MASAL 07 Tidak Ya Tidak
8 MASAL 08 Manusia Tidak Punya Akhlak
9 MASAL 09 Melati
10 MASAL 10 Tegar
11 MASAL 11 Percaya
12 MASAL 12 Aktivitas Pagi
13 MASAL 13 Sindrom Bucin Akut
14 MASAL 14 Kurang Beruntung
15 MASAL 15 Sekarepmu
16 MASAL 16 Bunga Pasir
17 MASAL 17 Tidak Akan Pernah Bosan
18 MASAL 18 Baik-baik Saja
19 MASAL 19 Kabar Baik
20 MASAL 20 Surat Kaleng
21 MASAL 21 Aku Baik-baik Saja
22 MASAL 22 Iri
23 MASAL 23 Segera Membaik
24 MASAL 24 Pistol-pistolan
25 MASAL 25 Jagalah Calon Anak Kita
26 MASAL 26 Kebenaran Akan Menemui Jalannya Sendiri
27 MASAL 27 Mengunjungi
28 MASAL 28 Mode Pasrah
29 MASAL 29 Tongkol
30 MASAL 30 Pasukan
31 MASAL 31 Kehangatan
32 MASAL 32 Suami Siaga
33 MASAL 33 Seadil Adilnya
34 MASAL 34 Kita Bukan Siapa-siapa
35 MASAL 35 Jalur Hukum
36 MASAL 36 Cemburu
37 MASAL 37 Ambyar
38 MASAL 38 Lahar
39 MASAL 39 Ikhlas
40 MASAL 40 Identitas Palsu
41 MASAL 41 Berpikirlah Positif
42 MASAL 42 Menjaga Jarak
43 MASAL 43 Menghukummu
44 MASAL 44 Osteoporosis
45 MASAL 45 Mengumpulkan Bukti
46 MASAL 46 Spesies
47 MASAL 47 Yakin
48 MASAL 48 Ponsel
49 MASAL 49 Durhaka
50 MASAL 50 Mata-mata
51 MASAL 51 Menyesali
52 MASAL 52 Masa Lalu
53 MASAL 53 Cemburu?
54 MASAK 54 Semok
55 MASAL 55 Rumah Sakit
56 MASAL 56 Melayanimu
57 MASAL 57 Menikah
58 MASAL 58 Hijrah
59 MASAL 59 Tidak Normal
60 MASAL 60 Ingin Merasakannya
61 MASAL 61 Cukup
62 MASAL 62 Siaga
63 MASAL 63 Kandang
64 MASAL 64 Dodol
65 MASAL 65 TAMAT
66 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 66 Episodes

1
MASAL 01 Surat Cerai
2
MASAL 02 Minta Izin
3
MASAL 03 Makanan Favorit
4
MASAL 04 Salah Sasaran
5
MASAL 05 Menanti
6
MASAL 06 Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
7
MASAL 07 Tidak Ya Tidak
8
MASAL 08 Manusia Tidak Punya Akhlak
9
MASAL 09 Melati
10
MASAL 10 Tegar
11
MASAL 11 Percaya
12
MASAL 12 Aktivitas Pagi
13
MASAL 13 Sindrom Bucin Akut
14
MASAL 14 Kurang Beruntung
15
MASAL 15 Sekarepmu
16
MASAL 16 Bunga Pasir
17
MASAL 17 Tidak Akan Pernah Bosan
18
MASAL 18 Baik-baik Saja
19
MASAL 19 Kabar Baik
20
MASAL 20 Surat Kaleng
21
MASAL 21 Aku Baik-baik Saja
22
MASAL 22 Iri
23
MASAL 23 Segera Membaik
24
MASAL 24 Pistol-pistolan
25
MASAL 25 Jagalah Calon Anak Kita
26
MASAL 26 Kebenaran Akan Menemui Jalannya Sendiri
27
MASAL 27 Mengunjungi
28
MASAL 28 Mode Pasrah
29
MASAL 29 Tongkol
30
MASAL 30 Pasukan
31
MASAL 31 Kehangatan
32
MASAL 32 Suami Siaga
33
MASAL 33 Seadil Adilnya
34
MASAL 34 Kita Bukan Siapa-siapa
35
MASAL 35 Jalur Hukum
36
MASAL 36 Cemburu
37
MASAL 37 Ambyar
38
MASAL 38 Lahar
39
MASAL 39 Ikhlas
40
MASAL 40 Identitas Palsu
41
MASAL 41 Berpikirlah Positif
42
MASAL 42 Menjaga Jarak
43
MASAL 43 Menghukummu
44
MASAL 44 Osteoporosis
45
MASAL 45 Mengumpulkan Bukti
46
MASAL 46 Spesies
47
MASAL 47 Yakin
48
MASAL 48 Ponsel
49
MASAL 49 Durhaka
50
MASAL 50 Mata-mata
51
MASAL 51 Menyesali
52
MASAL 52 Masa Lalu
53
MASAL 53 Cemburu?
54
MASAK 54 Semok
55
MASAL 55 Rumah Sakit
56
MASAL 56 Melayanimu
57
MASAL 57 Menikah
58
MASAL 58 Hijrah
59
MASAL 59 Tidak Normal
60
MASAL 60 Ingin Merasakannya
61
MASAL 61 Cukup
62
MASAL 62 Siaga
63
MASAL 63 Kandang
64
MASAL 64 Dodol
65
MASAL 65 TAMAT
66
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!