Like dulu
Sebelum lanjut..
*********
"Permisi sus.. Pasien nama Cantik di sebelah mana yah?."
Dodo baru saja tiba di rumah sakit tepatnya di ruangan IGD, tempat dia meninggalkan Cantik tadi.
"Oh.. Pasien dengan nama nona Cantik baru saja pulang Pak. Tadi dokter sudah membolehkan nonanya pulang setelah dipakaikan gips di tangan", jawab suster jaga yang belum lama ganti shift dengan shift pagi.
"Baru pulang? Kenapa kalian membolehkan dia pulang? Memangnya dia nggak apa-apa? Tangannya gimana tadi?", cerocos Dodo tidak suka karena rumah sakit membolehkan Cantik pulang, sementara dia adalah penjamin wanita itu disini.
Penjamin dalam hal ini orang yang menanggung biaya rumah sakit Cantik.
Suster itu mengernyit, sia-sia dia mencoba untuk berbicara lembut pada lelaki tampan di depannya yang masih terlihat tampan dan wangi meski tadi dia sempat berpanas-panasan di lokasi pembangunan dealer motor miliknya.
"Maaf yahh Pak, tapi pasien yang meminta pulang. Kalo Bapak tidak puas, silahkan bertanya langsung pada pasien. Terima kasih, selamat siang!", jawab suster itu ketus dan berlalu meninggalkan Dodo yang dibuat kesal dengan jawabannya.
"Dasar perawat kagak sekolah! Nggak cocok Lo jadi perawat kalo ngomong sama keluarga pasien kayak gitu!."
Dodo marah-marah didalam ruangan IGD yang baru saja masuk seorang pasien dengan luka menganga di kakinya.
"Sial!."
Dodo bergidik ngeri melihat darah yang menetes di sepanjang jalan saat pasien itu lewat.
Diapun segera pergi menuju bagian administrasi untuk membayar sisa biaya perawatan rumah sakit, wanita Manado yang dia tabrak tadi pagi.
"Boleh saya meminta alamat atau nomor telepon pasien, Bu?." Tanya Dodo dengan sopan.
"Maaf Pak, tapi informasi tentang pasien bersifat pribadi. Jadi kami tidak bisa memberitahukan nya pada Bapak."
Dodo mengangguk dan membuang nafas kasar keluar menuju parkiran dimana mobil sport nya terparkir.
"Gimana gue mau tanggung jawab kalo gue nggak tau dimana dia tinggal? Apes banget dah gue ni hari.."
Dodo menggerutu sepanjang jalan pulang menuju rumah Opa dan Eyang nya. Dia tiba pukul 5 sore waktu Indonesia bagian tengah.
"Kok baru pulang Do?", suara eyang Dodo menyambut dia yang baru saja mendudukkan dirinya di kursi sofa ruang tamu.
"Aku nabrak orang tadi Eyang.." jawab Dodo santai.
"Apa?? da tabrak orang ngana? ya ampun eh Dodo.. Ngana baru datang kong so ba tabrak orang disini!."
(Apa? Kamu nabrak orang? Ya ampun Dodo.. Kamu baru dateng trus udah nabrak orang disini?).
Eyang panik sendiri mendengar cucu bungsu di keluarga mereka menabrak orang di kota suaminya, tiba-tiba saja kepalanya terasa pusing.
"Eh.. eyang kenapa? Jangan mati dulu.. Aku belum kasih cicit sama eyang dan opa ini!."
"Cucu kurang ngajar! Kamu sumpahin eyang mati yah ngomong gitu ha?!."
Eyang memukul cucu nakalnya yang sejak dulu suka menggoda dia, dengan bantal sofa.
"Aduh.. Ampun eyang. Aku cuma becanda tadi", ujar Dodo sambil menangkis bantal sofa yang mendarat di kepalanya.
"Entar aku jadi bodoh loh kalo eyang mukulin kepala aku terus.."
"Kamu emang sudah bodoh dari sononya! Heran eyang gak tau dari mana kamu bisa bodoh begitu!."
"Lalu gimana sama korban yang kamu tabrak itu Do? Nggak kenapa-napa kan?", sambung eyang lagi.
"Aku bawa dia kerumah sakit tadi Eyang.. trus aku tinggal disana karena yang punya tanah udah nungguin aku di lokasi. Pas aku balik lagi kesana, Cantik nya udah pulang kata perawat jaga!", terang Dodo.
"Cantik?."
"Iya.. Namanya Cantik eyang. Dia pengemudi ojek online yang aku tabrak dari belakang!."
"Ya astaga.. Leonardooooo.." Eyang semakin pusing mendengar ucapan cucu slengean nya, dan menjewer telinga lelaki bertubuh tinggi itu.
"Aduhhh...." teriak Dodo sama kencangnya dengan suara eyang yang berteriak mengomeli dirinya.
"Kenapa lagi kalian ini?", bentak opa Dodo.
"Napa ee.. Ngana pe cucu bogo-bogo ini da tabrak orang tadi! Kong tu dia da tabrak le parampuang da ba ojek kasiang!", kata eyang berapi-api.
(Ini.. cucu bodoh mu ini nabrak orang tadi! Trus yang dia tabrak perempuan yang lagi ngojek!).
"Astaga Dodo.. Butul itu ha?."
(Benar itu ha?).
Opa ikut naik darah mendengar perkataan istrinya yang masih menjewer kuping kanan Dodo.
"Aduhh.. Kan aku nggak sengaja opa! Dia tiba-tiba berhenti tadi, jadi aku gak sempet injak rem. Eyang.. udah.. sakit banget ini, kuping aku bentar lagi putus!."
"Biarin, punya kuping tapi gak pernah dipake!." Eyang malah tambah menarik kuat telinga Dodo hingga lelaki itu berteriak semakin kencang.
Opa Dodo hanya bisa meringis melihat nasib cucu bungsunya, tanpa bisa melerai karena takut dia yang akan jadi sasaran amukan eyang Dodo.
"Eyangggg.. Oo My God, udah dong. Sakit banget ini..!", rengek Dodo manja yang berhasil meluluhkan hati eyang nya yang kesal.
Perlahan wanita yang sudah berumur namun terlihat awet muda itu, melepaskan cengkraman jarinya di telinga Dodo yang sudah merah.
Dodo lalu mengusap kuping kanan nya yang terasa panas.
"Trus.. kamu udah tanggung jawab Do? Gimana sama korbannya? Nggak apa-apa kan?", tanya opa yang sudah duduk di depan kedua orang yang masih diam setelah saling sahut menyahut dengan suara menggelegar di seisi rumah.
"Udah opa, aku tanggung jawab lah. Masa aku tabrak orang trus aku tinggalin sih, yang ada aku digebukin massa opa..!."
Dodo pun menceritakan kronologi kejadian tabrakan yang nggak disengaja itu tadi pagi.
"Makanya kalo bawa mobil itu jangan sibuk main handphone Dodo, itu akibatnya! Tau rasa kan kamu. Sekarang kamu harus cari wanita itu, kasihan keluarganya pasti. Mana profesinya juga sebagai tukang ojek, dia pasti nggak bisa nyari duit kalo kayak gitu. Kamu harus tanggung jawab, yah seenggaknya harus kasih duit buat dia makan sama keluarganya!", panjang lebar opa memberi wejangan.
Opa Dodo memang sangat bijak untuk hal seperti ini, dia lebih tenang dalam menghadapi segala situasi.
Beda jauh dengan eyang nya yang lebih senang berteriak mengomel dan menjewer telinga Dodo setiap kali dia berbuat salah.
"Iya opa, aku juga mau tanggung jawab. Aku tahu gimana sakitnya tadi dia pas jatuh dari motor, nggak tega aku ngeliat Cantik tadi!."
"Oh udah sempat kenalan juga kalian?", Potong opa Dodo.
"Nggak kenalan opa.. Aku yang nanya siapa namanya. Tapi dia malah nggak nanya balik siapa nama aku!."
Eyang tertawa, "Ngarep banget sih kamu Dodo. Emang kamu pikir semua cewe bakal terpesona dengan kamu, kayak mantan-mantan kamu itu!."
"Ish.. ngapain bawa-bawa mantan segala sih eyang! Udah.. Aku mau ke kamar, mau mandi trus tidur. Capek banget!."
Dodo paling males kalo eyang nya udah ngomongin hal sensitif kayak begitu. Eyang nya selalu mengatakan kalo dia pria bodoh yang bisa dengan mudah ditipu wanita.
"Jangan lupa cari tu cewe trus tanggung jawab!", suara opa mengingatkan Dodo saat dia akan naik ke lantai dua dimana kamarnya berada.
Ish.. Udah kayak ngehamilin anak orang aja gue! gumam Dodo dalam hati.
...∆∆∆∆∆∆∆...
Ajak yukk teman, sahabat, keluarga kami untuk mampir di karya author ini...
Hehehe
Biar nanti kita makin ramee disini..
Jejak cinta nya jangan lupa yahh
Author masih menerima hadiah dalam bentuk bunga dan kopi..
Terima kasih 🌹🌹🌹🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Kapten Rajo Devi
seru,ketawa Mulu
2021-12-30
2
sandi
opa eyang okem!! 🤣🤣🤣🤣
2021-12-16
4
⸙ᵍᵏKᵝ⃟ᴸ🦎ᵏᵉʸ
seru gini....tapi banyakan pembaca ghaib....✌️✌️
2021-09-13
0