Jodoh Pilihan Daddy 4

Sore hari nya mereka berdua pun pergi ke bandara untuk keberangkatan mereka kembali ke Indonesia.

Setelah mereka berdua berpamitan mereka pun segera menuju ke pesawat.

"Loh kita kok di sini? Bukan nya kemarin aku gak pesan yang businesclass ya.?" Tanya Fina bingung.

"Saya pesan tiket baru." Ucap Hendry.

"Jangan berdiri di situ, ngalangin orang lewat." Sambung nya.

"Mau duduk di dekat jendela atau di sebelah kanan?." Tanya Hendry.

"Eum, Deket jendela aja." Ucap Fina dengan wajah yang imut.

"Gak usah kayak anak kecil." Ucap Hendry menyindir Fina.

"Lah, tadi nawarin gimana sih." Ucap Fina kesal.

"Iya iya, saya cuma bercanda." Ucap Hendry menahan tawa nya karena melihat kelucuan di wajah Fina.

Setelah beberapa jam akhirnya mereka pun sampai di Indonesia.

Di sana mereka sudah di jemput oleh asisten Hendry.

"Aaa, aku masih ngantuk." Ucap Fina yang masih tertidur di kursi ruang tunggu.

"Ya udah, sekarang pilih mau tetap tidur atau pulang lalu lanjutkan tidur nya di rumah." Ucap Hendry yang hendak beranjak pergi.

"Bawel ih. Dasar." Ucap Fina kesal.

Dengan terpaksa Fina berjalan dengan mata yang tinggal 5 Watt tersebut.

"Selamat datang tuan. Selamat atas pernikahan anda." Ucap Vito.

"Terimakasih, tolong masukan semua koper nya."

"Ayo.. eh" sambung nya terkejut karena melihat Fina duduk di bawah dan tertidur menyandarkan kepalanya nya koper.

"Eun, haruskah saya bangun nya nyonya tuan?." Tanya Vito.

"Tidak usah, kamu masukan saja koper nya saya yang akan bawa Fina." Ucap Hendry.

Dengan perlahan Hendry mengangkat tubuh Fina dan membawa nya ke dalam mobil.

"Nih manusia makan gak sih? Enteng banget tubuh nya." Gumam Hendry karena merasa tubuh Fina terlalu ringan.

Beberapa saat kemudian.

"Fin, Fina.. kita udah sampai." Ucap Hendry menepuk pelan pipi Fina.

Namun tak di respon Fina.

"Huh, dasar Kukang." Ucap Hendry kesal.

Ia pun segera mengangkat Fina kembali untuk masuk kedalam rumah

Dengan perlahan Hendry meletakkan tubuh Fina di atas kasurnya.

Lalu Hendry menarik selimut hingga menutupi tubuh Fina.

"Bi, nanti kalau Fina bangun minta dia untuk bersih bersih lalu suruh dia makan yang banyak. Tubuh nya terlalu kurus." Ucap Hendry kepada pelayan rumah nya.

"Baik tuan." Ucap salah satu pelayan nya.

"Vito, kita ke kantor sekarang ya." Ucap Hendry.

"Tuan tidak capek?." Tanya Vito.

Hendry hanya diam lalu segera pergi meninggalkan kamar nya.

Waktu sudah menunjukan pukul 11 pagi. Fina membuka mata nya. Dia sangat terkejut karena sudah berada di dalam kamar.

"Astaga, ini kamar siapa?." Gumam Fina.

"Eh, itu kan foto manusia es." Ucap Fina dia tertawa kecil ketika melihat foto Hendry. Karena dia selalu berfoto dengan tampang yang datar.

"Anda sudah bangun nona." Ucap pelayan

"Gak gw udah mati, lah tau gw udah bangun masih di tanya." Gumam Fina.

"Nona, tuan meminta saya agar setelah nona bangun tidur untuk segera bersih bersih dan turun ke bawah untuk makan." Ucap pelayan nya.

"Kak Hendry ke mana?." Tanya Fina.

"Tuan Hendry sedang ada urusan di kantor nona." Ucap pelayan nya kembali.

"Sebentar, dimana koper ku?." Tanya Fina.

"Nona tidak perlu khawatir kami sudah merapikan semua isi koper nona di dalam almari." Ucap pelayan nya.

Setelah Fina selesai mandi ia pun langsung turun ke bawah untuk makan tentu nya.

"Silahkan nona." Ucap pelayan yang menghidangkan makanan di depan nya.

"Itu manusia es ga salah nyuruh para pelayan nyiapin makanan sebanyak ini? Sia sia gw nge gym setiap Minggu." Ucap Fina kesal.

"Bi,  nanti saya mau pergi sebentar kalau kak Hendry sudah pulang bilang saja saya lagi jalan jalan." Ucap Fina.

"Maaf nona, tuan bilang nona tidak boleh pergi sebelum tuan pulang ke rumah." Ucap pelayan.

"Tapi, saya mau ke asrama bi. Buku dan semua catatan saya ada di asrama. Lagi pula ini masih pagi." Ucap Fina kesal.

"Kamu ga usah khawatir semua barang barang kamu yang ada di asrama sudah saya bawa ke rumah ini." Ucap Hendry yang tiba tiba datang entah dari mana.

"Hah? Itu asrama wanita, laki laki mana boleh masuk ke dalam." Ucap Fina terkejut.

"Pengurus wanita di dalam buat apa?." Ucap Hendry santai.

"Makan yang banyak, biar tu tubuh ada isi nya. Di tiup angin dah terbang kali." Ucap Hendry yang duduk di depan Fina.

"Lah, lagian kenapa sih. Sia sia tau aku nge gym setiap Minggu." Ucap Fina kesal.

"Ya, terserah nanti kalau kamu sakit jangan salahkan saya." Ucap Hendry.

"Huuhhh ni manusia kapan sih ngalah mau nya menang sendiri." Gumam Fina.

"Bi, apa kalian tidak capek berdiri di belakang kami?." Tanya Fina.

Namun tak ada satupun pelayanan yang menjawab.

"Kalau ga demi uang mana mau kita berdiri." Gumam salah satu pelayan.

"Pergilah." Ucap Hendry. lalu semua pelayan yang ada di ruang makan langsung kembali ke ruangan mereka.

"Dengar, sekarang kamu tingal di rumah saya. Jadi, kamu harus ikuti semua peraturan di rumah ini. Setiap hari kamu akan di antar dan di jemput oleh sopir. Tidak ada kata terlambat. Kamu paham." Ucap Hendry.

"Heumm."

"Kak Hendry juga tidak boleh ingkar janji. Tidak ada yang boleh tau tentang pernikahan kita." Ucap Fina.

"Lalu bagaimana dengan pacar mu? Apakah kau ingin membawa nya pulang?." Tanya Hendry.

Fina tak dapat menjawab pertanyaan Hendry. Fina hanya berfikir bagaimana cara nya dia bisa mempertahankan hubungan nya dengan Aldi.

Karena dia sendiri juga sadar kalau cepat ataupun lambat pasti akan ada yang tau tentang pernikahan nya.

"Kak, anggap saja ketika kita di sekolah seperti tidak saling mengenal agar tidak ada yang tau tentang pernikahan kita." Ucap Fina.

"Gak!." Ucap Hendry dingin.

"Loh gimana sih kata nya biar ga ada yang tau." Ucap Fina kesal.

"Saya tidak bilang untuk menyembunyikan pernikahan ini." Ucap nya santai.

Karena Fina kesal akhirnya dia mengepalkan tangannya lalu memukul meja.

Ia langsung beranjak pergi dari ruang makan.

Dengan cepat langkah Fina menuju kamar.

"Bagaimana bisa dia seperti ini. Dia meminta ku untuk mematuhi segala peraturan nya. Tapi, dia tak mau mengikuti peraturan ku. dasar curang." Ucap nya kesal.

"Saya tidak curang." Ucap Hendry yang sudah berdiri di depan pintu.

"Kamu itu punya teleportasi atau bagaimana sih? Tiba tiba di sana tiba tiba di situ udah kayak hantu." Ucap Fina kesal.

"Whatever." Ucap nya dingin.

"Dengar, saya akan mengikuti apa yang kamu inginkan. Tapi, bersikap saling tak mengenal saya tidak bisa melakukan nya." Ucap nya.

"Tapi, kak-

"Gak ada tapi tapi an. Saya mau tidur." Ucap Hendry yang kini sudah memejamkan mata nya dia atas kasur kesayangan nya.

Terpopuler

Comments

🏠⃟ᵐᵒᵐરuyzz🤎𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ🍁🥑⃟❣️

🏠⃟ᵐᵒᵐરuyzz🤎𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ🍁🥑⃟❣️

ermm

2022-06-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!