Ke esokan pagi nya.
Waktu sudah menunjukan pukul 6 pagi. Namun, Fina masih belum juga bangun. Sedangkan Hendry sudah bersiap siap untuk berangkat ke sekolah.
"Dasar kukang." Gumam Hendry sembari membenarkan dasi nya.
Ia menatap sekilas wajah Fina yang masih pulas tertidur.
Setelah Hendry bersiap siap dia langsung turun ke bawah.
"Bi, jangan bangunkan Fina biarkan dia bangun sendiri. Entah dia mau bangun jam berapa terserah. Saya berangkat duluan. Minta pak Hadi untuk mengantar nya ke sekolah." Ucap Hendry. Ia pun langsung berangkat menuju ke sekolah.
Di sisi lain Tasya dan juga Aldi sudah menunggu Fina di depan gerbang sekolah. Karena mereka tau hari ini Fina akan berangkat ke sekolah.
"Lo yakin Fina hari ini berangkat?." Tanya Aldi.
"Iya, gw yakin soalnya kemarin tuh ada yang ngambil barang barang sekolah Fina di asrama." Ucap Tasya.
"Sya, gw ga bisa nunggu lagi. Gw ada pertemuan sebentar lagi. Nanti, kalau Fina sudah berangkat minta dia nemuin gw di kantin ya." Ucap Aldi yang langsung ngacir pergi begitu saja.
"Eh, dasar anak manusia main pergi aja." Ucap Tasya kesal.
"Ni juga, bocah udan jam 7 lebih juga belum berangkat." Gumam Tasya yang masih setia menunggu Fina.
Di sisi lain..
Fina mengerjap beberapa kali mengesuiakan intensitas cahaya di kamar nya.
"Hoooaaaa, jam berapa ini." Ucap nya pelan.
Mata nya seketika terbelalak karena melihat jam sudah menunjukan pukul 07.15
Ia langsung bergegas mandi dan bersiap siap.
"Kok manusia es ga bangunin gw sih. Hiiihhhh awas aja nanti." Ucap nya kesal.
"Selamat pagi nona." Sapa para pelayan.
"Bi, kak Hendry kemana?." Tanya Fina.
"Tuan, sudah berangkat sejak pukul setengah tujuh tadi nona." Ucap salah satu pelayan nya.
"Kenapa kalian tidak membangunkan ku?." Tanya Fina kesal.
"Maaf nona, tuan bilang kami tidak boleh membangunkan nona." Ucap nya kembali.
"Akhrrr. Whatever." Ucap Fina kesal. Dia pun langsung berjalan keluar dengan langkah tergesa-gesa.
"Nona, apa tidak mau sarapan pagi dulu?." Terikan pelayan nya.
"Selamat pagi nona. Mau, berangkat sekarang??." Tanya pak Hadi.
"Iya pak, tolong ngebut ya saya udah telat." Ucap Fina tergesa-gesa.
Beberapa saat kemudian..
Fina sampai di sekolah pukul 07.55
Dan gerbang sekolah sudah hampir di tutup.
Dengan cepat Fina pun berlari sebelum gerbang benar benar di tutup.
Ia langsung berlari menuju kelas nya.
"Huh, untung belum ada guru yang masuk." Gumam nya ketika sampai di depan pintu kelas nya.
"Nah, tumbenan ni manusia baru masuk." Ucap Rendi.
"Fina, gw nungguin Lo di gerbang dari tadi kenapa Lo baru berangkat?." Tanya Tasya kesal.
"Sorry sorry, gw bangun telat tadi." Ucap nya yang masih ternggah nggah.
"Lo lari?." Tanya Tasya.
"Gakk! Gw kayang." Ucap Fina kesal.
"Ada minum gak?." Sambung nya.
"Nih." Ucap Tasya menyodorkan botol air mineral.
Tidak lama kemudian mereka pun memulai pembelajaran.
•••
Waktunya istirahat
"Fin kantin yuk." Ajak Tasya.
"Lo duluan aja, gw mau nyelesaiin tugas gw dulu. Gw banyak ketinggalan pelajaran karena pulang ke Bulgaria." Ucap nya yang masih fokus pada buku buku nya.
"Lo yakin? Gw takut ntar Lo sakit. Mending ke kantin dulu aja yuk. Setidak nya Lo makan dulu, tadi pagi juga Lo pasti belum sarapan kan." Ucap Tasya membujuk Fina.
"Gak sya, gw baik baik aja kok. Dah sana." Ucap Fina.
Akhirnya Tasya pergi ke kantin seorang diri.
"Sya.." panggil Aldi.
"Fina mana?." Sambung nya.
"Dia di kelas, banyak tugas jadi dia gak mau ke kantin." Ucap nya.
"Au ah gw kok jadi bad mood sih." Ucap nya kesal.
"Oh ya sya jangan lupa, nanti ada latihan PBB ya. Fina jangan lupa di kasih tau." Ucap Rinda.
"Oke, thanks ya." Ucap Tasya.
Setelah itu Tasya langsung kembali ke kelas nya. Karena dia jadi, tidak berselera untuk makan.
"Fin, nanti jangan lupa ada latihan PBB." Ucap Tasya.
"Oke, bentar lagi tugas gw kelar kok." Ucap Fina yang masih fokus pada buku nya.
"Gak tanya." Ucap Tasya dengan tawa kecil nya.
Pukul 14.00
"Eh, mati ada kak Hendry dong.." ucap Tasya terkejut. Tasya sangat tergila gila kepada Hendry karena ketampanannya.
"Eh, Fin tuh lihat Gila dia ganteng banget sumpah." Ucap nya kembali dengan wajah berbinar binar.
"Lo kenapa Fin?." Tanya Tasya karena melihat wajah Fina sedikit pucat.
"Gak, gw gak apa apa." Ucap nya sedikit lesu.
"Yakin Lo Fin?." Tanya Tasya kembali.
"Iya monyet!." Ucap Fina tertawa kecil.
"Duh, kenapa harus kambuh sekarang sih?." Gumam Fina sembari memegang i perut nya.
"Fin, maag Lo kambuh ya?." Tanya Tasya.
"Gak, gw mau ke kamar mandi dulu temenin yuk." Pinta Fina.
"Kak, kami berdua ijin ke kamar mandi dulu sebentar." Ucap Tasya meminta izin kepada senior.
"Baiklah, 10 menit cukup?." Tanya salah satu senior nya.
"Cukup kak." Ucap Fina. Ia langsung menarik tangan Tasya untuk ke kamar mandi.
"Lo, kenapa sih Fin?." Tanya Tasya heran.
"Gw minta tolong, jangan kasih tau Aldi tentang gw. Pokok nya selama 7 hari gw ga bakal nemuin Aldi gimanapun cara nya." Ucap Fina.
"Emang kenapa sih Fin?." Tanya Tasya.
"Lo juga aneh, tiba tiba pindah dari asrama." Sambung nya.
"Besok kalau waktu nya udah tepat gw bakal kasih tau Lo." Ucap nya.
"Dah yuk, kita balik ke lapangan ntar tu manusia es gibahin kita lagi." Ucap Fina.
"Gak bakal, kak Hendry ga mungkin nge gibahin istri nya sendiri." Ucap Tasya dengan wajah ceria nya.
"Hah i-istri?." Ucap Fina terkejut.
"Iya lah, gw kan calon bini nya." Ucap Tasya.
"Duhh halu nya mulai deh.." ucap Fina dengan tawa kecil.
"Lagian siapa sih Fin yang gak naksir sama kak Hendry. Udah ganteng, pinter lagi.." ucap Tasya kembali.
"Dah, bisa ga sih Lo ga usah ngangkat dia. Ntar besar kepala dia nya." Ucap Fina kesal.
"Illah pasti Lo cemburu kan." Ucap Tasya.
"Jidat mu cemburu. Kurang kerjaan, bisa bisa gw di bunuh Aldi kalau Sampek gw cemburu sama manusia es itu." Ucap nya kesal.
"Iya iya, Bu Aldi." Ledek Tasya.
"Sudah berkumpul semua nya?.
Apa ada yang sakit?." Tanya salah satu senior yang memimpin latihan.
"Tidak kak."
"Baiklah, sebelum memulai latihan pad sore hari ini marilah kita berdoa menurut keyakinan kita masing masing.
Berdoa di mulai."
Fina menundukan kepalanya guna untuk berdoa. Tapi, wajah nya terlihat sangat pucat dan dia juga menahan rasa sakit yang tengah ia rasakan.
Maag nya kambuh. Tapi, dia tak mau ada yang mengetahui nya. Bahkan Tasya sahabat baik nya tak di ijin kan Fina untuk mengetahui nya.
Tanpa Fina sadari Hendry memperhatikan Fina sejak tadi. Karena Hendry juga anggota pramuka. Lebih tepat nya dia itu Pradana. Ya, bisa di sebut ketua nya lah.
To be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Ku pikir Hendry udah ngasih tau Tasya kalo dia dan Fina udah nikah..
2024-12-30
0