flashback.
Sepulang dari kosnya Anisa. Andi langsung menemui kakeknya. Pak Wijaya Krama.
" Kek. Aku tidak kuat dan takut khilaf kalau harus menunggu tamat." Ucap Andi yang langsung pada kakeknya.
Wijaya terkejut dengan permintaan cucunya yang tiba-tiba. Dia jarang pulang.. Jika tidak ada maunya. Ia selalu di apartemen nya. meninggalkan kakeknya sendiri. sementara anaknya juga jauh di negeri orang mengelola usahanya di luar negeri.
Dari kecil. Andi memang lebih dekat dengan kakeknya dari pada papanya apalagi semenjak Mamanya meninggal saat ia masih SMP.
" Duduklah. kenapa kamu aneh seperti ini. bukan kah kita sudah sepakat beberapa bulan yang lalu. bulan depan kamu baru ujian semester awal. tambah lagi beberapa bulan untuk lulus. sabar.." Ucap Wijaya santai.
" Nggak mau kek. kalau aku kalah cepat, banyak yang mendekatinya. aku nggak sanggup kek. kakek kan tahu. hanya dia yang mampu membuat aku bahagia. apa kakek nggak mau lihat aku bahagia." Ucap Andi agak kesal.
" Kalau kakek nggak mau. aku nggak mau pulang. biar kakek sendiri saja." ancam Andi dan berlalu pergi.
Wijaya terperangah dengan permintaan cucunya semata wayang. tingkah anak dan cucunya selalu bikin ia pusing. Namun ia sadar, menurut laporan Andi sudah mau belajar dan tidak pernah bolos sekolah semenjak Anisa jadi wali kelasnya.
Flashback.
" Bagaimana menurutmu." Tanya Wijaya pada Anisa.
Anisa terpaku, diam tak bergeming. ia tidak menyangka kebaikan Pak Wijaya selama ini padanya karena ini.
" Maaf Pak. saya ini wanita biasa saja. yang tidak pantas mendampingi cucu bapak. lagian tidak mungkin saya menikah dengan siswa saya sendiri. apa kata guru dan siswa lain." ucap Anisa menunduk.
" Kita hanya perlu menikah. yang lainnya tetap seperti biasa Nisa." Ucap Andi semangat. Karena kakeknya sudah setuju. pasti semuanya beres.
Sementara Wijaya geleng-geleng kepala dengan sikap cucunya." Perasaan kakek tidak segila kamu. kenapa kamu terlewat gila.' Ucap Wijaya terkekeh.
" Ah kakek. kayak nggak pernah muda saja. kalau nggak gercep. di sambar elang kakek." Ucap Andi menggosok punggung tangan kakeknya.
" Gimana nak Nisa. Apakah kamu setuju dengan permintaan pemuda konyol ini.? " Tanya Wijaya lagi.
Anisa diam tak bergeming. tubuhnya kaku, pikirannya buntu. hilang kecerdasan nya selama ini.
" Maaf beri saya waktu pak. ini menyangkut masa depan saya." Ucap Anisa sungkan.
" Oh tentu. sekarang kami permisi. ayok bocah tengil kita pulang dulu. biarkan Anisa berpikir dulu." ucap Wijaya dan menarik tangan Andi.
" Ah kakek.. " Ucap Andi merajuk.. namun ia tetap melangkah. Sebelum ia keluar ia balik lagi.
" Aku beri waktu hingga besok malam. aku tidak mau penolakan." Ucapnya mengancam.
Anisa terpana mendengar ucapan Andi yang menurutnya sangat menakutkan.
Semuanya pergi, tinggal lah Anisa yang termenung seorang diri."Mimpi apa aku tadi siang. sampai menghadapi masalah seperti ini." monolog Anisa.
" Tidak mungkin aku menikah dengannya yang jauh di bawah ku. aku lebih tua darinya, apa kata dunia. tapi jika aku menolak apa yang akan terjadi.? Tadi Andi seolah tidak terima penolakan ku. pantas sikapnya hari ini aneh sekali." ucap Anisa pada dirinya sendiri.
Paginya Anisa kembali beraktifitas. Setelah sholat subuh ia membuat sarapan dan bekalnya untuk sekolah. ia selalu membuat bekal, untuk berhemat. Maklum ia harus mengirim uang untuk bantu orang tuanya untuk biaya sekolah adiknya yang masih SMP.
Baru saja Anisa siap mandi ada seseorang yang mengetuk pintu. " Siapa pagi-pagi datang.? " Tanya Anisa dari dalam.
" Aku. calon suami mu." Jawab Andi di luar.
Anisa terkejut bukan main. ia takut terdengar tetangganya. dengan cepat ia membuka pintu.
" Kenapa kamu pagi-pagi sudah ke sini." Tanya Anisa saat ia membuka pintu.
" Sarapan. aku kan tinggal sendiri, jadi nggak ada yang siapkan sarapan makanya aku ke sini. Oh ya. gimana. Ingat nanti malam kita sudah menikah dan tidak boleh ada penolakan sama sekali." ucap Andi yang langsung masuk ke dapur. karena bau makanan dari dapur.
Anisa tak berkutik dengan tingkah anak itu. "Andi.. apa kamu nggak berpikir.. sebaiknya sekarang yang kamu pikirkan itu bagaimana cara kamu tamat secepatnya. nggak malu dengan teman-teman mu.? " Tanya Anisa meninggi.
" Kamu pikir aku ini bodoh. hingga tidak bisa lulus. kamu kan tahu kasus ku. aku malas aja belajar. hari ini kita ada ulangan kan. jika aku dapat nilai paling tinggi. jadi kamu harus menikah dengan ku malam ini. ini janjiku pada mu dan juga kakek." Ucap Andi tanpa menoleh. ia mencomot makanan dan langsung makan bekal yang sudah di siapkan Anisa.
" Hm. Enak.. ini yang membuat aku candu dan makin jatuh cinta padamu. masakan mu enak.. aku sudah lama tidak makan makanan rumah. rasanya sudah bosan makan orang lain. nah saatnya aku makan masakan istri tercinta." Ucap Andi yang tidak memperdulikan kejengkelan Anisa.
' Jangan berdiri saja. kamu nggak ke sekolah. ayok siap. aku tunggu 10 menit. kita berangkat.' Ancam Andi.
Anisa hanya mampu menendang angin yang tidak bersalah. Andi yang melihat kejengkelan Anisa malah jadi tertawa, karena selama ini ia tidak pernah melihat Anisa seperti itu. yang ia lihat Anisa yang tenang. dan mudah senyum.
Sementara Anisa pergi mandi dan bersiap ke sekolah. Anisa terpaksa membawa pakaian gantinya ke kamar mandi, karena tidak mungkin ia seperti biasa. ada laki-laki yang mengerikan di dalam kosnya.
Setelah selesai Anisa menyiapkan bekalnya. karena sudah di makan oleh Andi, dan ia tidak mau sarapan nanti terlalu lama mereka berdua di kosnya.
Akhirnya mereka ke sekolah naik Motor, Anisa yang memakai rok sopan agak keteteran juga untuk naik ke motor sport Andi yang tinggi. Terpaksa ia menerima uluran tangan Andi untuk naik.
Sampai di gerbang sekolah, sudah ada beberapa siswa yang datang namun mereka agak kaget dengan kedatangan dua orang yang berbeda generasi tersebut. lagi pula Andi tidak pernah memboncengkan cewek dengan motornya tersebut.
Anisa turun dengan sedikit melompat, itu membuat Andi tertawa." Dasar manusia aneh.." Gerutu Anisa. dan berlalu meninggalkan Andi yang terus tertawa.
Anisa langsung ke kantor, ia mengambil soal. yang akan di berikan pada siswanya hari ini. sampai di kantor pak Bayu guru Olahraga yang menyukai Anisa mendekatinya.
" Eh Buk Nisa Maaf menganggu." Ucap Pak Bayu gugup.
" Hm! ada apa ya pak. kenapa bapak minta maaf.? " Tanya Anisa heran.
Karena Anisa tidak tahu kalau pak Bayu Sudah beberapa kali menelpon Anisa bahkan mengirim chat tapi tidak di balas Anisa.
Jelas saja karena panggilan masuk dan Chat nya pak Bayu sudah di hapus Andi. Hingga Anisa tidak tahu sama sekali. itu juga yang membuat Andi mendesak kakeknya untuk menikah malam ini juga. Terpaksa kakeknya turun tangan untuk menyelesaikan Administrasi pernikahan dan juga membawa keluarga Anisa ke rumahnya untuk acara nikah cucunya nanti.
" Maaf untuk apa ya pak Bayu? " Tanya Anisa bingung.
"Hm.. itu.. Mmm.. " Ucapan pak Bayu terhenti karena bel masuk telah berbunyi.
Anisa pun masuk kelas. karena hari ini ulangan umum. semua guru sibuk untuk hal ini. terutama bagi kelas akhir. kelas 12.
Di depannya, siswanya sudah lengkap. termasuk laki-laki menyebabkan Nisa kesal hari ini. namun Andi malah senyum- senyum melihat kejengkelan Anisa.
" Hai bro. sepertinya hari ini kamu dapat lotre, hingga senyum terus semenjak datang bu guru cantik." ucap Roby teman akrabnya.
" Hm. lebih dari itu." ucapnya santai.
Ujian berlangsung tenang, ada yang deg-deg kan. ada yang asal tebak saja. yang penting isi. baru berjalan lima belas menit, Andi berdiri dan mengumpulkan hasil ujiannya.
Anisa terpana. Karena ia takut akan hasilnya hari ini. karena janji dari Andi. Tapi ia merasa yakin tidak mungkin dapat nilai tertinggi. ucapnya dalam hati.
Setelah selesai ujian semua siwa keluar, baru saja Anisa akan beranjak keluar Andi memegang tangannya.
" Selamat memeriksa calon istri." Bisik Andi yang membuat Anisa membulatkan matanya. itu yang di sukai Andi.
" Hm. gemesin." Bisikan nya lagi.
Anisa keluar kelas sambil geleng-geleng kepala." Kenapa buk.. apa ada yang aneh.." Tanya Bayu yang melihat Anisa geleng-geleng tak jelas.
Anisa langsung ke kantor. sampai di kantor ia beneran penasaran dengan hasil ujian siswanya terutama bocah konyol tersebut. Dengan cepat ia memeriksa hasil ujian dimana ia sudah menyiapkan kunci jawaban. agar lebih mudah memeriksanya.
Anisa sibuk dengan hasil jawaban siswanya di kantor. sementara Andi sibuk di kantin untuk mentraktir temannya.
" Kalian yang hadir di sini. khusus kelas X11 IPA 3 aku traktir." Ucap Andi yang bikin semuanya heboh.
" Wah dapat apa nih. kok bisa ? sepertinya bos kita bahagia" Ucap Roby penasaran.
" Nggak penting untuk mu. yang penting nikmati." jawab Andi tersenyum.
" Hai bro. apakah kamu jatuh cinta hingga kau selalu tersenyum. aku jadi ngeri melihatnya." Tanya Roby berbisik penasaran.
" Eh . Kau kayak emak-emak komplek," ledek Andi yang membuat Roby kesal.
Andi segera chat Anisa." Jangan lupa makan calon istri. tidak usah pikirkan jawaban calon suami mu ini. sudah pasti yang terbaik." chat pun terkirim.
Anisa yang masih penasaran dengan jawaban Andi yang memang paling tinggi. terkejut mendapati hpnya menerima pesan WA.
Dilihatnya hpnya ternyata dari Andi. sekilas ia melihat bunyi chat. Dia makin gusar. wajahnya pucat." Bagaimana ini. Apa yang harus aku sampaikan pada keluarga ku." ucap Anisa lirih.
Di saat itu. Pak Bayu masuk. ia berencana ingin mendekati Anisa lagi. tapi perhatiannya teralihkan dengan pucat nya wajah Anisa.
" Buk Anisa are you Ok? " Tanya Pak Bayu cemas.
" Oh.. Pak Bayu. saya Ok. hanya saja saya baru dapat Chat dari kampung.. yang mungkin saya ijin untuk beberapa hari." ucap Anisa menghilangkan ke gugup annya.
Ia berpikir, harus pulang kampung hari ini juga. untuk memberitahu keluarga nya. karena tidak mungkin ia menikah tampa setuju orang tuanya. apalagi ia menikah dengan siswanya. apa kata keluarga nanti.
" Oh. apakah ada yang bisa saya bantu.? " Tanya Pak Bayu cemas.
" Oh. saya ijin mengajar siang nanti pak. dan apakah bapak mau bantu saya gantikan kelas saya nanti siang di kelas X11 IPA 10? " Tanya Anisa berharap.
" Baiklah kalau begitu hati-hati buk pulang kampungnya. atau saya antar, tapi ibuk tunggu dulu saya di depan." ucap Pak Bayu menawarkan diri.
" Oh terimakasih pak." Jawab Anisa sungkan.
Baru saja Anisa menuju kantor, Andi menariknya ke lorong antara kantor Kepsek dengan Ruang Guru.
" Bagaimana hasilnya.? Benarkan? " Goda Andi pada Anisa.
Anisa mengangguk sambil menundukkan kepalanya. " Saya harus pulang kampung hari ini. jadi lepaskan tangan saya." Anisa memberontak
" Pulang kampung. Untuk..? " Tanya Andi Tersenyum
" Yah untuk apalagi. " jawab Anisa gugup.
" Jangan pikirkan yang lain. sekarang kita pulang keluarga mu sudah di rumah kakek, kita harus menemui mereka." ucap Andi yang membuat Anisa terkejut.
" Apa maksudnya? " Tanya Anisa penasaran.
Andi melepaskan genggaman nya. dan mengambil HP. ia melihatkan hpnya pada Anisa yang membuat Anisa seperti patung.
Di sana Keluarga nya sudah duduk berkumpul dengan Pak Wijaya. di sebuah ruangan yang mewah. mungkin itu rumah kakek Andi pak Wijaya.
" Ayok kita pulang." Ucap Andi dan menarik tangan Anisa yang diam mematung.
Anisa menarik tangannya. " Saya ke ruang Kepala Sekolah dulu. " Ucap Anisa dan berlalu.
" Ok! Aku tunggu di parkiran." Teriak Andi di selingi tawa.
Nampak sekali di wajahmu pemuda tersebut kalau ia beneran bahagia. Ia langsung ke parkiran. Sementara Anisa masuk kantor Kepala Sekolah.
Baru masuk, Pak Kepala Sekolah langsung tersenyum dan meminta Anisa duduk.
" Silahkan duduk Buk Nisa. Selamat ya. moga bahagia ya buk." Ucap Pak Burhan Kepala Sekolah tempat ia mengajar.
" Maksud Bapak.? " Tanya Anisa heran.
" Pak Wijaya sudah cerita. Silahkan pulang untuk siap-siap. Oh ya.. Buk Nisa saya beri cuti Seminggu. cukup kan? " Tanya Pak Burhan sambil tertawa.
" Oh. cukup Pak. terimakasih."Anisa tersenyum canggung. ia pamit dan pulang.
Andi sudah menunggunya di dalam mobil. saat Anisa sudah sampai parkiran Andi menelpon.
" Silahkan masuk ke mobil Hitam yang ada di depanmu. aku sudah di dalam.nya." Telpon Andi.
Anisa menuju mobil yang hidup di depannya. Andi tersenyum saat ia membuka pintu mobil.
" Silakan masuk calon istri." Ucap Andi tersenyum riang.
" Hm. ' Ucap Anisa jutek.
Andi tertawa dan melajukan mobilnya. ia memutar lagu romantis, dan bersenandung. Anisa memalingkan wajahnya, ia tidak berani menatap laki-laki yang duduk di sampingnya.
" Sekarang boleh berpaling.jika sudah jadi istri tidak boleh lagi." ucap Andi menggoda.
Anisa menarik nafas dalam." Kalau punya uang seperti nya semuanya mudah. Dan Pak Burhan sudah di beritahu Pak Wijaya langsung. sepertinya ini sudah di rencanakan lama." ucap Anisa agak kesal.
" Nggak baik seperti itu pada calon suami.. nanti bucin akut tau rasa deh buk. " Sarkas Andi tertawa.
" Ah kenapa kamu ingin sekali menikah dengan ku. kamu sadar nggak. kalau aku ini sudah jauh tua dari kamu. dan lagipula perbedaan status kita. Apa itu tidak kamu pikirkan? " Tanya Anisa.
Andi tiba-tiba menepikan mobilnya. ia mendekat dan langsung mencium bibir Anisa yang membuat Anisa mematung.
" Aku tak peduli dengan semua. yang aku pedulikan hanya kamu, aku bahagia dengan
Mu. Hari-hari ku yang bertahun-tahun suram sekarang telah berganti bahagia semenjak aku mengenalmu. Aku cinta padamu Nisa." Ucap Andi memegang tangan Anisa.
Anisa tertegun. laki-laki yang nyebelin, konyol suka mau sendiri. hari ini tumbuh jadi laki-laki yang dewasa.
" Percayalah. jangan dikira aku hanya anak SMA tidak mampu menafkahi mu. aku siap lahir bathin memberi nafkah untuk mu sayang." Andi mencium tangan Anisa. ada rasa haru, kesal. sedih. gemes semuanya bercampur menjadi satu.
Anisa hanya mampu menangis, tidak mampu berkata. Dia diam terpaku melihat laki-laki yang di sampingnya.
" Aku tak bisa berkutik. " Jawab Anisa akhirnya.
" Kamu tidak perlu lakukan apapun. cukup melayani ku sebagai suami. semua kebutuhanku kamu yang siapkan.setelah kita menikah nanti kita langsung pindah ke apartemen ku." ucap Andi mantap dan menghapus air mata yang jatuh di pipi Anisa.
" Aku tidak ingin kamu menangis." Ucap Andi lembut. Anisa gak bergeming.
" Bolehkah aku mengajar sampai kamu tamat.? " Tanya Anisa pelan.
" Ok. mungkin kamu nggak rela lihat aku di ganggu cewek." Ucap Andi pedenya.
" Is narsis." Jawab Anisa. yang membuat Andi tertawa lebar.
" Terimakasih. kehadiran mu. membuatku bahagia." Andi mengusap rambut Anisa lembut. ia pun menjalankan mobilnya menuju rumah kakeknya.
Jangan lupa like dan komentar nya ya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments