Perpisahan

Setelah mengantarkan Neyla di Asrama, tuan Ganan dan istrinya mulai melanjutkan perjalanannya untuk mengantar kedua putranya di lain tempat. Tuan Ganan sengaja memisahkan putrinya dengan saudara laki lakinya, berharap akan menjadi sosok wanita sesuai harapan kedua orang tua.

Didalam perjalanan, Zakka dan Reynan masih diam sambil menatap luar jendela. Tanpa disadari sudah sampai di tempat yang dituju, mobil pun kini tengah berhenti di halaman Asrama.

"Ma, tempat apaan ini?" tanya Zakka penasaran.

"Apa kamu lupa, Zakk. Ini tempat karantina kita, apa kamu sedang mendadak amnesia buatan? hem." Ucap Reynan menimpali. Meski banyak diam, bukan berarti Rey selalu acuh kepada siapapun. Terkadang sikap jahilnya pun bisa muncul secara sembunyi.

"Bisa saja kamu kak Rey, tempat karantina kita? yang benar saja." Jawab Zakka sambil menautkan kedua alisnya.

"Sudah sudah, ayo kita turun. Nanti keburu banyak anak anak memperhatikan kalian berdua yang sama tampannya." Ucap sang ibu sambil meledek dan melepaskan sabuk pengamannya. Begitu juga dengan sang suami maupun kedua putranya yang ikut melepaskan sabuk pengamannya.

Setelah itu, tuan Ganan beserta anak dan istrinya segera turun dari mobilnya. Sedangkan pak Sopir ikut membantu membawakan dua koper berisi pakaian dan kebutuhan yang lainnya.

"Ma, apakah Mama yakin? jika kita berdua akan tinggal di Asrama ini?" tanya Zakka dengan memasang muka memelas.

"Papa dan Mama sangat yakin, jika kalian akan tinggal di Asrama ini. Tidak hanya itu, kalian disini akan mendapatkan banyak pelajaran yang bisa kalian petik hasilnya. Yang terpenting, kalian berdua belajarlah dengan sungguh sungguh. Dimanapun tempat untuk menuntut ilmu, semua sama hasilnya. Hanya kepribadian dari masing masing yang akan menentukannya, dan tidak melulu dari yang wah dan terkenal. Semua akan ada masanya untuk sukses, dan itu mudah untuk kalian lewati." Ucap sang ayah ikut menimpali.

"Yang dikatakan Papa kalian itu sangat benar, utamakan pembelajaran yang baik dengan maksimal mungkin. Hindari dari sesuatu yang dapat merugikan diri kalian, jangan biasakan menuruti sesuatu yang tidak penting." Ucap sang ibu ikut menasehati.

"Iya Ma ..." jawab keduanya serempak.

"Oh iya, Mama tidak masuk kedalam?" tanya Zakka.

"Mama dan Papa sudah jauh jauh hari menyerahkan kalian di Asrama ini, begitu juga dengan Neyla. Jadi, Mama dan Papa hanya mengantarkan kalian hanya sampai didepan pintu masuk." Jawab sang ibu menjelaskan.

"Ya sudah kalau begitu, Mama dan Papa pamit pulang. Jaga diri kalian baik baik, terserah kalian mau menunjukkan kalian kakak beradik ataupun bukan itu hak kalian. Dan, dimulai dari sekarang kalian akan memulai perjalanan kalian untuk menuntut ilmu. Jadilah jiwa yang kuat dan mandiri, dan tidak mudah menyerah." Ucap sang ayah berpamitan dan memberi semangat untuk kedua putranya.

"Iya Pa, Ma. Terima kasih sudah mengantarkan kita berdua sampai didepan pintu, semoga kita berdua berhasil mengemban ilmu yang bermanfaat. Kita berdua akan pulang dengan segudang ilmu, jikan kita mampu. Namun, kita akan selalu tetap berusaha untuk mendapatkannya." Ucap Reynan meyakinkan kedua orang tuanya, berharap tidak begitu mencemaskan keadaannya dikemudian hari.

Setelah itu, kedua orang tuanya memeluk kedua putranya secara bergantian. Kemudian, Zakka maupun Reynan mencium punggung tangan milik kedua orang tuanya.

Reynan maupun Zakka, kini hanya bisa memandangi sosok kedua orang tuanya yang semakin menjauh bayangannya hingga tidak lagi terlihat.

Setelah kepergian kedua orang tuanya, Reyna dan Zakka segera masuk kedalam Asrama.

"Kak Rey, semua laki laki ya?" tanya Zakka sambil celingukan kesana kemari.

"Jangan membuat malu, ayo kita cari nomor kamar kita." Jawab Reynan sambil menarik kerah baju milik saudara kembarnya.

"Iya ya, jangan kuat kuat kak Rey. Leherku terasa tercekik, aw!" ujar Zakka sambil terbatuk batuk.

"Jangan panggil aku kakak, cukup dirumah saja jika kamu panggil aku dengan sebutan kakak. Batuk, lagi. Kamu dengar, tidak? hem." Perintah Reynan sambil memeriksa nomor kamarnya.

"Iya, Bro." Jawab Zakka dengan entengnya.

"Bagus, jangan berisik." Ucap Rey sambil membuka kunci pintu kamarnya. Setelah pintu dapat terbuka, Rey segera masuk dan diikuti Zakka dari belakang.

Sesampainya didalam kamar, Reynan menjatuhkan tubuhnya diatas tempat tidur. Nih tas kak Rey, aku mau masuk ke kamarku. Oh iya, kalau kak Rey mau keluar jangan lupa ajak aku." Ucap Zakka, Rey hanya mengangguk dengan posisi merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur. Kemudian, Zakka segera keluar sambil menarik kopernya sampai didepan pintu kamarnya.

Keduanya sama sama sibuk membereskan pakaiannya didalam kamar masing masing. Setelah itu, Zakka maupun Rey memilih untuk beristirahat setelah memakan waktu yang cukup lama dalam perjalanan.

Tanpa keduanya sadari sudah waktunya jam makan siang, Rey maun Zakka masih terlelap dari tidurnya.

Tok tok tok.

Suara ketukan pintu tengah membangunkan Reynan yang tengah tidur dengan pulas, Rey segera bangkit dari tidurnya dan membukakan pintunya.

Ceklek.

Pintu pun terbuka oleh Reynan, dan dilihatnya sosok laki laki yang sepadan dengannya.

"Ada apa, ya?" tanya Rey penasaran.

"Sekarang sudah waktunya untuk makan siang. Tepatnya diujung sana, kamu lurus saja dan nanti akan ada yang mengarahkan ke ruangan khusus untuk makan." Jawabnya dan menjelaskan.

"Iya, terima kasih. Setelah ini, aku akan segera menyusul." Ucap Reynan sebaik mungkin.

"Oh iya, aku mau meminta tolong jangan lupa kamar sebelah dibangunkan. Aku rasa kamu dan kamar sebelah sama sama anak baru, jadi tidak ada salahnya jika kamu ikut membangunkannya." Pintanya untuk meminta tolong.

'Bukan aku tidak mau membangunkannya, hanya saja mulutku ini sudah dower untuk membangunkannya.' Batinnya yang merasa capek membangunkan saudara kembar Reynan.

"Oooh, iya. Tenang saja, nanti aku yang akan membangunkannya." Jawab Reynan.

"Terima kasih." Ucapnya dan pergi untuk membangunkan yang lainnya. Sedangkan Reynan kembali menutup kamarnya dan meraih ponsel buntut warisan dari sang ayah untuknya. Reynan segera menghubungi Zakka untuk membangunkannya, dikarenakan Zakka cukup susah untuk dibangunkan jika sudah tidur yang benar benar pulas.

*Halo, apaan sih kak. Ganggu saja kamu ini, kak. Aku masih ngantuk, jangan mengajakku untuk keluar.

Hei, lihat tuh jam berapa. Sekarang sudah waktunya untuk makan siang, tadi ada anak yang membangunkan aku dan meminta kita untuk makan siang. Ayo bangun, disini tidak ada Restoran. Jika kita telat makan saja, kita harus bisa menahannya sampai nanti sore.

Ah! iya deh, tunggu aku. Karena aku belum mandi, bau kecut*.

Tut tut tut tut.

Panggilan telfonnya pun tengah dimatikan oleh Reynan, ia sendiri segera mandi dan pergi ke tempat yang sudah diperintahkan oleh anak Asrama yang sudah membangunkannya.

Tidak memakan waktu lama, Reynan telah selesai membersihkan diri. Kemudian segera bersiap siap dan keluar menghampiri Zakka yang berada didalam kamarnya.

Terpopuler

Comments

siti homsatun

siti homsatun

semangat thor 💪💪💪

2021-06-02

2

Diana Marwah

Diana Marwah

lanjut Thour,

2021-05-15

2

꧁❦∂σ૨α∂ωเρ彡★

꧁❦∂σ૨α∂ωเρ彡★

semangat

2021-05-03

1

lihat semua
Episodes
1 Murid baru
2 Asrama
3 Perpisahan
4 Tidak ingin menjadi fitnah
5 Takut omongan
6 Dihadang
7 Keputusan
8 Berpisah
9 Merasa diejek
10 Lupa berterima kasih
11 Merasa malu
12 Merasa curiga
13 Sebuah foto
14 Berbohong
15 Terlihat berubah
16 Ketahuan
17 Mengingatkan
18 Tidak terasa
19 Kaget
20 Acara pelepasan
21 Ucapan
22 Jatuh pingsan
23 Perpisahan
24 Menasehati
25 Pertemuan
26 Kehilangan
27 Kesedihan
28 Permintaan
29 Amanat
30 Pertemuan
31 Mencari alasan
32 Kehilangan jejak
33 Syarat yang di terima
34 Kecemasan
35 Menebak sesuatu
36 Pertemuan terakhir
37 Menyemangati
38 Perpisahan
39 Fokus belajar
40 Tidak terasa
41 Rasa penasaran
42 Menatap sedih
43 Akhirnya bertemu
44 Merasa bersalah
45 Sebuah permintaan
46 Kenyataan
47 Penginapan
48 Gugup
49 Demam
50 Permintaan
51 Kejutan dari suami
52 Perpisahan
53 Berpamitan
54 Bertemu seseorang
55 Terkejut
56 Sangat terkejut
57 Berangkat
58 Pendaftaran
59 Tidak disangka
60 Kaget
61 Teringat
62 Merasa terpenjara
63 Sebuah pilihan
64 Merasa ada kesempatan
65 Menerima keputusan
66 Sangat terkejut
67 Merasa sedih
68 Gemetaran
69 Kembali Terkejut
70 Gelisah
71 Hak dan kewajiban
72 Berpamitan pulang
73 Kejujuran
74 Permintaan maaf
75 Pulang
76 Bersedih
77 Mulai cemas
78 Menimbang rasa
79 Kekesalan
80 Khawatir
81 Menemui
82 Sebuah pesan dan doa
83 Nasehat
84 Merasa dibohongi
85 Mempelajarinya sedikit sedikit
86 Hampir saja
87 Sampai di rumah
88 Menyelidik
89 Berkumpul keluarga besar
90 Berdebat
91 Perjanjian
92 Memikirkan sesuatu
93 Hasil pemeriksaan
94 Kebenaran yang nyata
95 Khawatir
96 Kebahagiaan
97 Mencari ide
98 Merasa kesal
99 Dibuat kaget
100 Mulai membuka kebenaran
101 Berusaha menerima kenyataan
102 Perseteruan
103 Kecemasan
104 Kenyataan dan kebenaran yang terungkap
105 Masih di rumah sakit.
106 Mengajak ke rumah sakit
107 Rasa penasaran
108 Emosi
109 Pertemuan
110 Harus diungkapkan
111 Kenyataan
112 Merasa lega
113 Benar benar Terkejut
114 Kebahagiaan
115 Bertemu saudara
116 Kesedihan Sela
117 Datang ke rumah utama
118 Merasa gugup
119 Di perjalanan
120 Benar benar terkejut
121 Melakukan hal yang terbaik
122 Merasa bersalah
123 Masih di rumah sakit
124 Kaget mendengarkannya
125 Takut kehilangan
126 Kesedihan Zakka
127 Bersalah
128 Saling meminta maaf
129 Teringat masa lalu
130 Mencari solusi
131 Menghadiri Acara
132 Bertemu lagi
133 Tidak sabar ingin pulang
134 Menyemangati
135 Kelegaan
136 Masih menyimpan rasa penasaran
137 Pulang
138 Akhirnya merasa lega
139 Karena penasaran
140 Mengadakan Acara
141 Penjelasan dari kakek
142 Ingin memberi kejutan suaminya
143 Sebuah pertanyaan
144 Mengantar kueh pesanan
145 Merasa dikerjain
146 Berterus terang
147 Permintaan yang tidak pernah diduga
148 Acara yang akan segera dimulai
149 Benar benar terkejut
150 Tidak disangka
151 Sebuah bukti
152 Tidak ada lagi beban
153 Acara dimulai
154 Pasrah
155 Nginap
156 Mencari solusi
157 Tidak ada lagi beban
158 Kedatangan seseorang
159 Belajar berdiri
160 Persiapan
161 Menuju pernikahan
162 Pernikahan yang sah
163 Khawatir
164 Pulang ke rumah utama
165 Di rumah utama
166 Tidak ingin mengecewakan
167 Merasa canggung
168 Merasa gugup
169 Sangat malu
170 Sangat terkejut
171 Pengakuan
172 Belajar berjalan
173 Harus bisa
174 Setengah cemburu
175 Sebuah Kebahagian yang sempurna
176 Novel baru sudah rilis
177 Novel baru lagi
178 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 178 Episodes

1
Murid baru
2
Asrama
3
Perpisahan
4
Tidak ingin menjadi fitnah
5
Takut omongan
6
Dihadang
7
Keputusan
8
Berpisah
9
Merasa diejek
10
Lupa berterima kasih
11
Merasa malu
12
Merasa curiga
13
Sebuah foto
14
Berbohong
15
Terlihat berubah
16
Ketahuan
17
Mengingatkan
18
Tidak terasa
19
Kaget
20
Acara pelepasan
21
Ucapan
22
Jatuh pingsan
23
Perpisahan
24
Menasehati
25
Pertemuan
26
Kehilangan
27
Kesedihan
28
Permintaan
29
Amanat
30
Pertemuan
31
Mencari alasan
32
Kehilangan jejak
33
Syarat yang di terima
34
Kecemasan
35
Menebak sesuatu
36
Pertemuan terakhir
37
Menyemangati
38
Perpisahan
39
Fokus belajar
40
Tidak terasa
41
Rasa penasaran
42
Menatap sedih
43
Akhirnya bertemu
44
Merasa bersalah
45
Sebuah permintaan
46
Kenyataan
47
Penginapan
48
Gugup
49
Demam
50
Permintaan
51
Kejutan dari suami
52
Perpisahan
53
Berpamitan
54
Bertemu seseorang
55
Terkejut
56
Sangat terkejut
57
Berangkat
58
Pendaftaran
59
Tidak disangka
60
Kaget
61
Teringat
62
Merasa terpenjara
63
Sebuah pilihan
64
Merasa ada kesempatan
65
Menerima keputusan
66
Sangat terkejut
67
Merasa sedih
68
Gemetaran
69
Kembali Terkejut
70
Gelisah
71
Hak dan kewajiban
72
Berpamitan pulang
73
Kejujuran
74
Permintaan maaf
75
Pulang
76
Bersedih
77
Mulai cemas
78
Menimbang rasa
79
Kekesalan
80
Khawatir
81
Menemui
82
Sebuah pesan dan doa
83
Nasehat
84
Merasa dibohongi
85
Mempelajarinya sedikit sedikit
86
Hampir saja
87
Sampai di rumah
88
Menyelidik
89
Berkumpul keluarga besar
90
Berdebat
91
Perjanjian
92
Memikirkan sesuatu
93
Hasil pemeriksaan
94
Kebenaran yang nyata
95
Khawatir
96
Kebahagiaan
97
Mencari ide
98
Merasa kesal
99
Dibuat kaget
100
Mulai membuka kebenaran
101
Berusaha menerima kenyataan
102
Perseteruan
103
Kecemasan
104
Kenyataan dan kebenaran yang terungkap
105
Masih di rumah sakit.
106
Mengajak ke rumah sakit
107
Rasa penasaran
108
Emosi
109
Pertemuan
110
Harus diungkapkan
111
Kenyataan
112
Merasa lega
113
Benar benar Terkejut
114
Kebahagiaan
115
Bertemu saudara
116
Kesedihan Sela
117
Datang ke rumah utama
118
Merasa gugup
119
Di perjalanan
120
Benar benar terkejut
121
Melakukan hal yang terbaik
122
Merasa bersalah
123
Masih di rumah sakit
124
Kaget mendengarkannya
125
Takut kehilangan
126
Kesedihan Zakka
127
Bersalah
128
Saling meminta maaf
129
Teringat masa lalu
130
Mencari solusi
131
Menghadiri Acara
132
Bertemu lagi
133
Tidak sabar ingin pulang
134
Menyemangati
135
Kelegaan
136
Masih menyimpan rasa penasaran
137
Pulang
138
Akhirnya merasa lega
139
Karena penasaran
140
Mengadakan Acara
141
Penjelasan dari kakek
142
Ingin memberi kejutan suaminya
143
Sebuah pertanyaan
144
Mengantar kueh pesanan
145
Merasa dikerjain
146
Berterus terang
147
Permintaan yang tidak pernah diduga
148
Acara yang akan segera dimulai
149
Benar benar terkejut
150
Tidak disangka
151
Sebuah bukti
152
Tidak ada lagi beban
153
Acara dimulai
154
Pasrah
155
Nginap
156
Mencari solusi
157
Tidak ada lagi beban
158
Kedatangan seseorang
159
Belajar berdiri
160
Persiapan
161
Menuju pernikahan
162
Pernikahan yang sah
163
Khawatir
164
Pulang ke rumah utama
165
Di rumah utama
166
Tidak ingin mengecewakan
167
Merasa canggung
168
Merasa gugup
169
Sangat malu
170
Sangat terkejut
171
Pengakuan
172
Belajar berjalan
173
Harus bisa
174
Setengah cemburu
175
Sebuah Kebahagian yang sempurna
176
Novel baru sudah rilis
177
Novel baru lagi
178
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!