Rindu Dan Harga Diri

Rindu Dan Harga Diri

Prolog

Visual Cindy

Visual Arsya

Visual Dita

Visual Jeffri

Visual Jendris

Visual Arin

"Cindy!!!! Ayo cepat turun dan sarapan sayang!" teriakan seorang wanita paruh baya terdengar sampai ke kamar Cindy yang berada di lantai 2

Cindy membalikkan tubuhnya setelah baru saja selesai merapikan pakaiannya untuk bersiap ke kampus. Senyumnya mengembang sempurna dengan memperlihatkan deretan barisan giginya yang rapi

"Ia Mi. Cindy turun sekarang" Cindy meraih tasnya lalu menaruh di bahunya sambil berlari kecil keluar dari kamar dan menuruni tangga

"Sayang jangan lari-lari di tangga. Nanti kamu jatuh" seru wanita paruh baya yang tak lain adalah Mami Cindy

Cindy menyengir menghampiri kedua orangtuanya "Pagi Mami ku sayang" ia mengecup sebelah pipi Maminya "Dan pagi Papi ku sayang" ia tak lupa melakukan hal yang sama kepada papinya

"Pagi juga sayang"

"Ayo sayang sarapan. Nanti kamu telat" ujar Papinya

"Sayang. Kamu beneran ngga apa-apa kalau Mami kamu tinggal sendiri disini?" cetus Mami Ranti pada putri semata wayangnya yang baru saja menggigit roti kesukaannya

"Mami. Cindy ngga apa-apa. Kan dari dulu juga Cindy udah biasa Mami tinggal. Dan Cindy baik-baik aja Mi" Cindy menyahuti perkataan Maminya dengan tersenyum

"Kamu mau pindah ke Kanada saja? Biar Papi sama Mami mu ngga harus selalu ninggalin kamu disini" tukas Papi Sonny yang tak lain adalah Papi Cindy

"No Papi. Cindy ngga mau ke pindah ke Kanada. Lebih baik Cindy tinggal sendiri disini daripada Cindy harus pindah ke Kanada" Cindy menolak mentah-mentah tawaran Papinya

"Sayang. Sepupu mu Jane selalu menanyakan mu. Dia selalu bilang apa yang membuat Cindy betah tinggal di Indonesia?" pungkas Mami Ranti yang ikut penasaran

"Mami, Papi. Cindy udah nyaman banget disini. Cindy nyaman sama lingkungannya. Cindy juga udah nyaman sam teman-teman Cindy disini"

"Tapi sayang Mami ..........."

"Udah Mi. Itu keinginan anak kita. Ngga boleh maksain" Papi Sonny mencegah ketika istrinya ingin membalas ucapan putrinya

"Papi, Mami. Kalian tenang aja. Selama kalian ngga ada, Cindy janji bakal selalu jaga diri. Dan Papi sama Mami kan juga tau. Dita selalu nginap disini nemenin Cindy. Ada Bi Imah juga kan yang selalu ada nemenin Cindy disini. Jadi Cindy ngga pernah kesepian"

"Ya sudah. Mami percaya sama kamu. Kamu memang anak Mami yang paling cantik" Mami Ranti memeluk putrinya yang selalu ia anggap masih kecil

"Ya ialah Mi. Kan cuma Cindy anak Mami" Cindy memeluk erat Maminya dengan gemas

"Ayo sarapan dulu. Nanti kita bisa telat ngantar Cindy dan ketinggalan pesawat" seru Papi Sonny yang sudah ingin menyudahi drama anak-ibu itu

Mami Ranti dan Cindy tertawa. Mereka melanjutkan sarapan mereka. Setelah itu, mengantarkan Cindy ke kampusnya sebelum mereka kembali berangkat ke Kanada untuk mengurus bisnis mereka disana

Semua keluarga Cindy tinggal di Kanada. Papinya yang asli Kanada menikah dengan Maminya yang berasal dari Indonesia. Namun Cindy yang dari kecil bolak-balik Kanada-Indonesia menjadi bosan. Hingga akhirnya ia lebih memilih tinggal di Indonesia meski kedua orangtuanya lebih banyak menghabiskan waktu di Kanada. Tidak ada keluarga lain yang menemaninya karna Maminya sama seperti dirinya, anak tunggal

"Mami. Hati-hati di jalan" Cindy memeluk erat tubuh Maminya setelah mengantarkan dirinya sampai di depan pagar

"Ia sayang. Kamu jaga diri baik-baik yah? Mami belum bisa pastikan kapan Mami akan kembali lagi" Mami Ranti memeluk dan mencium puncak kepala putrinya dengan mata yang berkaca-kaca karna harus kembali meninggalkan putrinya seorang diri

"Ia Mami. Papi" Cindy beralih memeluk Papinya

Papi Sonny tersenyum penuh haru memeluk dan melihat putrinya yang sudah beranjak dewasa "Jaga dirimu baik-baik nak. Papi nanti akan datang jenguk kamu"

Cindy mengangguk "Kalau gitu. Cindy masuk dulu yah Mi? Pi? Cindy takut telat"

"Ia sayang. Sampai jumpa"

Cindy melambaikan tangannya dan cepat berbalik arah jika tidak ingin butiran kristal yang sejak tadi ia bendung terlihat oleh orangtuanya dan mengusapnya dengan cepat. Ia selalu merasa sedih jika ditinggal oleh orangtuanya. Namun ia tidak pernah memperlihatkannya kepada siapapun. Ia hanya berbagi rasa sakit dengan dirinya sendiri. Dan akan selalu berusaha untuk terlihat baik-baik saja di depan semua orang. Itu sebabnya dia dijuluki sebagai 'Gadis Periang'

"Hey Girl. Morning" seseorang baru saja merangkul pundak Cindy saat hendak memasuki gedung Fakultasnya

"Dita" Cindy yang terkejut dengan geram memukul pelan tangan yang ia panggil Dita di pundaknya "Ngagetin aja" ia mengusap dadanya

Dita hanya terkekeh "Masih pagi udah ngelamun aja sih. Ngelamunin apaan hayo?" ledeknya

"Siapa yang ngelamun coba?" Cindy berusaha terlihat tampak biasa saja

"Kalau lo ngga ngelamun, lo bakal nyahut pass gue manggil lo tadi" cetus Dita yang mencebikkan bibirnya

Cindy terkekeh "Maaf. Ayo cepetan masuk" ia balik merangkul Dita dan mengajaknya berlari kecil sambil tertawa

"Aaaawwwww" suara keluhan Cindy terdengar saat dirinya terjatuh setelah menabrak seseorang

"Lo punya mata ngga?" seru seseorang tersebut yang meraih ranselnya yang terjatuh di lantai

"Ma ..... Maaf Kak" Cindy meminta maaf karna tau ia salah dan karna tau yang ia tabrak adalah seniornya

"Cindy ayo bangun" Dita membantu Cindy bangun "Maaf Kak Arsya. Cindy ngga sengaja"

"Pake mata lo kalau jalan" seru Arsya yang menunjuk Cindy dengan garang dan berlalu dari sana

"Kasar banget sih. Namanya juga ngga sengaja" ketus Cindy yang menepuk-nepuk pakaiannya

"Sumpah yah Cin, Kak Arsya ganteng banget" ternyata Dita masih memperhatikan seniornya yang bernama Arsya sampai menghilang di balik tembok

Cindy terlihat risih pada Dita "Udah ngga usah ngehayal. Ayo" ia menyeret paksa Dita karna tau gadis itu sangat menyukai Arsya

Cindy duduk di salah satu kursi ketika baru saja sampai di dalam kelas. Ia menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya

"Cindy ...... Ini benar-benar Gila tau ngga. Gue baru pertama kali ngeliat wajahnya Kak Arsya dari dekat. Bening banget sumpah. Ada gitu yah cowok seganteng Kak Arsya? Tampangnya kek bukan manusia biasa" seru Dita dengan heboh saat ikut duduk di samping Cindy

Cindy hanya berpangku tangan mendengar ocehan Dita di pagi hari yang lagi-lagi tentang Arsya. Telinga Cindy hampir setiap hari mendengar nama Arsya dari mulut Dita

"Atau jangan-jangan malah Kak Arsya itu Malaikat yang diturunkan di muka bumi. Makanya gantengnya kelewatan banget" Dita kembali menerka-nerka seperti sebelumnya

"Udah ngocehnya?" tukas Cindy yang menopang dagunya dengan tangan. Entah sudah berapa kali ia mendengar celotehan seperti itu dari Dita

"Cindy. Emang lo ngga liat apa kalau Kak Arsya tuh ganteng banget?"

"Dita. Semua orang akan bilang kalau Kak Arsya itu emang ganteng. Dan gue ngakuin itu. Tapi ngga semua orang akan selebay lo sampai mandang Kak Arsya Malaikat lah, apalah. Please deh. Stop ngehalu Dit" Cindy mengibas-ngibaskan tangannya ke wajah yang jengah dengan tingkah Dita

Dita sendiri terkekeh "Ngga tau kenapa gue sampai terobsesi banget pengen milikin Kak Arsya. Ya udah deh. Lo doain gue aja biar Kak Arsya itu jadi jodoh gue"

Cindy memutar malas kedua bola matanya "Aamiin"

"Eh tapi jangan deh. Ngga usah" sergah Dita padahal Cindy sudah mengaamiinkannya

"Kenapa? Lo berubah pikiran?" kening Cindy berkerut

"Bukan gitu. Tapi kata orang-orang. Kalau kita ngedoain orang lain, itu bakal balik ke diri kita juga"

"Terus?"

"Jadi lo ngga usah ngedoain gue. Ntar Kak Arsya malah jodohnya sama lo lagi" Dita tertawa begitu keras setelah mengucapkannya

Cindy menghela napas dengan malas "Gue ngga suka cowok yang sikapnya kasar kayak dia"

...VISUAL SELANJUTNYA AKAN NONGOL DISINI KALAU PEMERAN LAINNYA MUNCUL DI BAB SELANJUTNYA YAH....

Terpopuler

Comments

Suryani Nhena

Suryani Nhena

assalamualaikum..Mak aku boleh masuk nggak
baru nyampe 🤭🤭🤭

2021-05-05

1

Deasy Rosalina

Deasy Rosalina

alhamdulillah udah bs nongol❤❤❤❤

2021-05-03

1

Grasela Grac

Grasela Grac

emakkk aku hadir makk 🥰😍😍 lajut lagi makkk

2021-05-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!