"Nih minum" Dita memberikan segelas susu coklat kepada Cindy
Sejak pulang dari kampus siang tadi sampai malam hari, Cindy tidak banyak bicara. Pikirannya pun seakan kosong dan tidak tau harus berbuat apa untuk membuat perasaannyanya kembali membaik. Itu sebabnya Dita meminta izin kepada orangtuanya untuk menginap dan menemani Cindy
Cindy mendongak dan tersenyum hambar, lalu meraih segelas susu coklat tersebut "Makasih" tapi ia malah menaruhnya di meja
"Minum dulu. Itu gue buatin bukan buat disimpan doang" protes Dita yang duduk di samping Cindy di atas tempat tidur
Cindy mendesah keras. Karna tidak mau membuat sahabatnya kecewa, ia memaksakan meminum segelas susu tersebut "Ambil nih" ketusnya pada Dita lalu menyerahkan gelas kosong tersebut
Dita terkekeh "Tau ngga sih Cin? Ini pertama kali gue liat lo kek gini" ia menyimpan gelas tersebut di meja
"Apaan sih ngga usah lebay deh" sahut Cindy yang berusaha mengembalikan raut wajahnya dan meraih ponselnya "Jadi kangen Mami Papi nih" ia menghubungi kedua orangtuanya lewat video call dan butuh beberapa detik untuk bisa tersambung
"Halo sayang"
"Mami. Aku rindu" seru Cindy setelah melihat wajah Maminya yang sepertinya sedang berada di luar rumah
"Ia sayang, Mami juga rindu"
"Mami dimana?"
"Mami sedang diluar sayang"
"Oh. Dan dimana Papi?" Cindy mencari-cari keberadaan Papinya yang sepertinya tidak sedang bersama Maminya
"Semoga kamu ngga lupa sayang. Kalau disini masih jam 8 pagi. Dan Papi mu sudah berada di kantor jam itu"
"Oh" Cindy membulatkan kedua matanya karna baru tersadar. Perbedaan waktu di Indonesia lebih cepat 11 jam dari Kanada "Maaf Mami. Aku lupa" ia terkekeh dengan perasaan yang sudah sedikit membaik
"Bagaimana kabarmu Sayang?"
"Baik Mi. Mami sama Papi baik-baik aja kan?"
"Baik sayang. Mami sama Papi baik-baik saja. Oh ia, 2 hari lagi Mami sama Papi akan pulang sayang jengukin kamu"
"Serius Mi?" sumpah demi apa, Cindy merasa begitu bahagia "Aaaaaa ...... Cindy senang banget Mi"
"Ia sayang. Mami tutup telponnya dulu yah. Mami sedang ada urusan sayang. Dan ingat, tidurnya jangan lama-lama"
"Siap Mami. Salamin sama Papi yah Mi"
"Ia sayang. Mami tutup telponnya yah"
Setelah bertukar suara dengan Maminya, Cindy merasa lega dan sudah bisa tenang. Dita yang melihatnya pun ikut senang dibuatnya
"Gimana? Udah tenang?" seru Dita yang membaringkan tubuhnya di atas kasur
Cindy menoleh dan wajah cerianya sudah kembali "Udah. Kayaknya efek kangen Mami Papi aja deh ini" ia ikut membaringkan tubuhnya di samping Dita
"Cin. Diantara kita berdua, kira-kira siapa yang bakal nikah duluan?" Dita menghadapkan tubuhnya di ke arah Cindy
"Udah pasti jawabannya lo" Cindy melipat kedua tangannya di atas perut "Lo kan banyak inceran. Kalau gue kan ngga"
"Tetap aja. Kita kan sama-sama ngga punya pasangan. Tapi bedanya, lo ada yang nungguin. Sedangkan gue? Ngga!"
"Sembarangan lo. Siapa yang nungguin gue?"
"Tuh sih Jeffri sama Kemal. Nambah satu lagi, Kak Jendris"
"Aneh lo. Jeffri sama Kemal yah teman kita tau. Kalau Kak Jendris, baru aja gue kenal dia. Dan ngga tau dia kenal gue darimana"
"Tapi nih Cin. Seumpama, kalau lo disuruh milih diantara ketiganya, lo bakal pilih siapa?"
"Ngga ada!"
"Seumpama aja. Ngga usah serius-serius amat"
"Ya tetap aja ngga ada Dit. Gue ngga bisa milih diantara ketiganya karna gue ngga punya perasaan apa-apa sama mereka"
"Gue pengen nanya serius deh. Lo beneran ngga punya perasaan sedikit aja buat Jeffri?"
Cindy menggeleng tegas "Sedikit pun. Gue benar-benar cuma nganggap Jeffri ngga lebih dari teman. Dia udah banyak bantuin gue selama ini"
"Karna itu Cin. Lo tau sendiri kan Jeffri suka banget sama lo? Lo ngga pengen gitu ngebalas perasaan dia? Jeffri udah nungguin lo hampir 4 tahun lo Cin"
"Dit. Perasaan itu ngga bisa dipaksa. Dan lo tau sendiri gue kek mana orangnya? Gue ngga bisa punya perasaan lebih dari sekedar teman kalau gue udah dekat sama orang itu. Gue benar-benar ngga bisa Dit"
"Ia gue tau. Tapi lo ngga pengen usaha dulu Cin?"
"Dulu gue pernah hampir berhasil. Tapi karna Jeffri terus ngedekatin gue, akhirnya hilang sendiri perasaan itu. Gue bisa punya perasaan kalau udah dekat. Dan lo tau itu. Seusaha apapun gue, gue tetap ngga bisa"
"Kalau Kemal? Sama Kemal ngga dekat-dekat banget"
"Gue pernah hampir suka sama dia, sebelum gue tau satu sifat buruk dia yang menurut gue ngga banget Dit" Cindy langsung tertawa mengingat sesuatu
"Apa?" kening Dita berkerut namun tidak mendapat jawaban dari Cindy yang terus tertawa "Apa ih? Jangan bikin gue penasaran" ia menggoyang-goyangkan bahu Cindy yang berada di sampingnya
"Kapan-kapan deh gue cerita" Cindy berusaha menahan tawanya
"Lo mah! Ngga asik ah" Dita cemberut dengan kesal
"Beneran. Kapan-kapan gue ceritain"
"Serius lo?"
"Duarius malah"
"Ok deh. Terus Kalau Kak Jendris gimana?"
"Ya ngga gimana-gimana"
"Kok ngga gimana-gimana?"
"Ya terus harus gimana mestinya?"
"Ya ........ Apa aja gitu. Kalau sama Kak Jendris suka ngga?"
Cindy berpikir sejenak "Mungkin ia sih"
Dita terkejut dengan pernyataan sahabatnya "Serius lo Cin?" bagaimana pun ia tidak pernah melihat temannya itu berhubungan lebih dengan seorang pria
"Ia" Cindy mengangguk tegas "Ya karna gue ngga benci dia" tawanya langsung meledak
Wajah Dita langsung masang mendengarnya. Padahal ia sudah senang mendengar sahabatnya itu akhirnya bisa menyukai seorang pria setelah sekian lama
"Udah ah. Dari tadi ngomongin cowok yang dekat sama gue mulu. Lo sendiri gimana? Udah nemuin seseorang yang tepat belum?" Cindy melirik Dita yang memasang wajah cemberut
"Jujur ya Cin. Gue aja sama sekali ngga tau suka sama siapa. Padahal gue sering bilang kalau gue suka banget sama Kak Arsya, tapi pada nyatanya? Tetap aja itu cuma berlaku di lisan gue" ia memutar malas bola matanya
"Gue kira bahkan lo bakal jadi budak cintanya Kak Arsya" ledek Cindy yang terkekeh
"Gila kali lo" Dita mendorong bahu Cindy "Eh tapi Cin. Gue jadi mikir, gimana ya kalau tiba-tiba lo nikahnya sama Kak Arsya? Pasti bakal seru banget ngeliat lo tiap hari kesiksa batin" tawanya tiba-tiba pecah
"Jangan asal ngomong lo" Cindy langsung bangun dan menarik bantal memukul tubuh Dita yang masih berbaring "Doain gue sama cowok yang baik-baik. Bukan sama cowok kasar kayak dia" dengan geram ia memukul-mukul tubuh Dita menggunakan bantal yang ikut terbangun
"Udah. Ngapain mukul gue terus" Dita ikut memukul Cindy dengan bantal
***
"Astaga Cindy ........ " Dita berteriak dari luar rumah
Cindy yang masih berada di dalam rumah terkejut dan langsung berhambur keluar "Kenapa-kenapa?"
"Ban mobil lo kempes. Ini gimana caranya kita ngampus?" seru Dita sambil berjongkok di salah satu ban Cindy yang kempes
Cindy langsung bernapas lega "Lo bikin gue jantungan" sahutnya dengan kesal memegangi dadanya "Gue kirain ada apa"
"Ini penting. Terus gimana caranya kita ke kampus?" Dita berdiri sambil menepuk-nepuk kedua tangannya
"Lo hidup di jaman apa sih? Ngga usah ngerepotin diri sendiri. Kita bisa pesan taksi online" Cindy yang meraih ponselnya "Atau kita jalan-jalan keluar aja? Dekat kok. Ntar di depan kita nunggu taksi. Lagian udah lama juga ya kita ngga jalan-jalan" ia mengurungkan niatnya memesan taksi online
Dita berpikir sejenak "Ya udah deh ayo"
Mereka meninggalkan mobil dan rumah untuk menuju kampus dengan berjalan kaki sebentar sampai di luar. Dengan pembahasan yang menarik, keduanya selalu tertawa bersama, sampai akhirnya mereka sampai di jalan utama
"Tunggu taksinya disini aja" Cindy mencari-cari taksi yang akan lewat
"Aaaawwww" suara seseorang yang terjatuh di seberang sana membuat perhatian Cindy dan Dita teralihkan
"Astaga" Cindy langsung berlari menghampiri wanita paru baya yang tengah terjatuh membawa barang belanjaan
Cindy membantu wanita yang hampir seumuran Maminya itu "Ini Tante" ia menyerahkan beberapa barang belanjaan yang sudah sempat terjatuh
"Terima kasih" wanita paru baya itu menerima barang belanjaannya dengan kesusahan
"Cindy? Lo ngga apa-apa?" Dita ikut menghampiri Cindy bersama wanita asing itu
"Ngga apa-apa. Tante ngga apa-apa?" Cindy malah balik menanya wanita itu
"Ngga apa-apa. Terima kasih"
Cindy kasian melihat wanita itu sepertinya sedang kesusahan membawa banyak barang belajaan di tangannya "Dita? Bisa ngga kita bantu Ibu ini dulu? Gue kasian"
Dita melihat Ibu tersebut lalu mengangguk "Ia deh boleh"
"Tante. Sini biar aku bantu bawain" Cindy meraih barang belanjaan tersebut
"Terima kasih banyak ya sudah mau bantu" wanita itu sangat senang mendapat bantuan dari seorang gadis manis yang sangat baik
"Rumah Tante dimana?" tanya Dita yang ikut membawa barang belanjaan wanita itu
"Di jalan Cendikia"
"Terus Tante kesini tadi naik apa?" ujar Cindy
"Naik taksi. Kalian mau bantu Tante bawa barang ini sampai ke rumah?"
Cindy dan Dita saling menoleh, lalu Cindy mengangguk "Boleh Tante. Kasian juga kalau Tante sendirian bawa barang-barang yang banyak begini"
"Itu taksinya. Ayo"
Cindy dan Dita ikut dengan wanita asing yang baru saja mereka temui itu. Mereka mengobrol banyak di sepanjang jalan. Setelah sampai di depan rumah, wanita itu turun dari taksi yang diikuti oleh Cindy dan Dita
"Ayo masuk" wanita itu menuntun Cindy dan Dita untuk masuk ke dalam rumahnya
"Mobilnya kok kayak kenal yah?" batin Dita yang terus memperhatikan sebuah mobil mewah berwarna putih yang terparkir di halaman rumah wanita itu
"Ayo duduk dulu" wanita itu menyuruh Cindy dan Dita untuk duduk terlebih dahulu
"Mama?" tiba-tiba seorang gadis keluar dari kamarnya yang berada di lantai utama dan menghampiri Mamanya
Cindy dan Dita memicingkan matanya karna familiar dengan gadis tersebut. Tiba-tiba dari lantai dua terdengar suara detakan sepatu menuruni tangga
"Arin ...... Ayo cepat!" seorang pria tanpa menoleh yang fokus melipat lengan bajunya turun dari tangga
Dita dan Cindy langsung membulatkan kedua matanya karna begitu terkejut. Ternyata mereka tidak salah mengira setelah melihat gadis tadi keluar dari kamar
"Kak Arsya?"
...YOK YOK YOK. JANGAN LUPA LIKE DAN VOTENYA YAH ANAK2 🌹🌹🌹🌹🌹 BTW INI UPNYA LEBIH BANYAK KARNA EMANG UDAH 3 HARI GK UP...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
putiganis07
omegod, nampaknya akoh mencium bau bau bakal perang batin nih mak😭
2021-05-11
1
siti khodijah
duh duh udah ketemu camer tuh🤣🤣😋😋😋
aq kpan ketemu camer mak🤣🤣🤣
2021-05-10
1
andien kirana
Lanjut mak
2021-05-09
1