Kehadirannya tidak disadari

Pagi hari, Seperti biasa Riska berangkat menuju sekolah. Didepan halaman sekolah, Angela dan dua orang temannya telah menunggu kedatangannya.

"Dasar wanita jalang! Udah gua bilang jangan coba lo deketin Kak Deniss." Angela mendorong tubuh Riska ketembok.

"awwww!." Suara Riska kesakitan.

"Kalau gua masih liat lo sama Kak Deniss. Gua bakal bikin lo lebih dari ini." Ancam Angela.

"Lo ngancam gua? Gw gk takut, Asal lo tau Kak Deniss yang nyamperin gua kemarin,." Balas Riska mengomelinya.

"Dasar wanita jalang." Jawab Angela begitu sangat kesal. Dia pun lalu menampar wajah Riska hingga Riska sampai terjatuh.

Plakkk...

Tamparan satu dilayangkan. Tidak cukup menamparnya sekali. Dia pun melayangkan tamparan kedua. Namun belum sempat tangannya meluncur diwajah Riska. Tiba-tiba seorang pria memegang lengannya itu.

"Sudah cukup." Ucap pria itu.

Pria itu bernama Arga pratama. Pria yang telah dijodohkan dengan Riska. Namun sayangnya Riska tidak mengetahui kalau pria yang menolongnya adalah calon suaminya.

Mendengar ucapan Arga. Angela dan teman -temannya pun terdiam. Mereka sangat bingung dengan sosok pria yang telah berdiri diantara mereka.

Pria yang memiliki tubuh tinggi, Dan juga wajah yang teramat tampan. Tiba-tiba muncul bak seorang malaikat yang menolong manusia.

Arga yang melihat Riska penuh dengan luka memar. Segera membawa dirinya keruang Uks. Dengan membopong tubuh Riska. Arga pun segera melangkahkan kakinya berlalu meninggalkan Angela dan yang lainnya disana.

***

"Kau baik -baik saja?." Tanya arga memastikan.

"Yah, Terimakasih kakak sudah menolong saya dan membawa saya keruang Uks."

"Sama-sama." Arga pun berlalu meninggalkan Riska didepan ruang Uks. Dia pun pergi menuju ruang kepala sekolah.

Jam pelajaran pun berakhir. Riska yang tengah sibuk merapikan buku-bukunya kedalam tas tidak menyadari kedatangan Deniss.

"Ayo kita pulang?" Ajak Deniss.

"Terimakasih kak. Tapi untuk hari ini aku tidak bisa pulang bareng." Jelas Riska.

"Apa kau menghindari aku?" Tanya Deniss merasa dirinya tak dihiraukan oleh Riska.

"Maaf. Bukan begitu! Aku hanya merasa tidak enak bila berdekatan denganmu." Jelas Riska sambil berlalu meninggalkan Deniss sendiri didalam ruang kelas.

"Ris, Tunggu? Sebenarnya ada apa denganmu?apa aku punya salah.?" Deniss bertanya terus menerus.

Riska tidak ingin kedekatannya dengan Deniss membuat masalah untuk dirinya. Apalagi Riska tau kalau Angela tidak main -main dengan ancamannya itu.

"Siaaal!." Ucap Deniss sambil menggaruk kepalanya meski sebenarnya tidak gatal.

***

Sesampai dirumah. Riska pun langsung masuk kedalam kamar. Dan meletakkan tasnya dibangku belajar.

Ibu Aini yang sedang berada didalam kamar pun keluar untuk menemui Riska.

"Ris, Tadi ibu sudah menghubungi tuan Pratama. Seketarisnya sebentar lagi akan tiba disini. Jadi kau bersiap-siaplah." Ucap Ibu Aini dari luar kamar Riska.

"Baiklah Bu. Setelah aku selesai mandi." Teriak Riska dari dalam kamar mandi.

Tak berapa lama. Pintu pun diketuk dari luar. Ibu Aini pun menghampiri pintu untuk melihat siapa yang datang. Saat membuka pintu ternyata seketaris Han dan kedua bodyguard tuan Pratama lah yang telah datang,

Mereka berdua dipersilahkan duduk diruang tamu untuk menunggu Riska selesai.

"Silahkan tuan? Tunggu sebentar." Ucap Ibu Aini.

"Terimakasih nyonya." Jawab seketaris Han sambil duduk disofa.

Setelah selesai berpakaian Riska pun keluar dari kamarnya untuk menemui seketaris Han yang sedang menunggu dirinya.

"Mari tuan Han. Aku sudah siap."

"Baiklah nona Riska."

Mereka pun pergi menuju kediaman keluarga Pratama. Sesampainya disana, Riska disambut oleh kepala pelayan yang bernama bibi Hana.

Bibi Hana adalah kepala pelayan yang sudah lama bekerja dirumah kediaman keluarga Pratama. Dia bukan hanya seorang kepala pelayan, Dia sudah seperti Ibu bagi seorang Arga pratama.

"Mari ikut bibi nona."

"Baiklah Bi."

Bibi Hana mengantar Riska kesebuah ruangan. Disana tuan Pratama sudah menunggu dirinya.

Tok,,,tok,,,tok

Bibi Hana mengetuk pintu dengan perlahan. Terdengar didalam sana seseorang memerintahkan mereka untuk masuk kedalam ruangan itu.

"Masuklah." Perintah tuan Pratama.

"Maaf tuan mengganggu! Tamu yang anda tunggu sudah datang." Ucap Bibi memberitahu.

"Persilakan dia masuk Bi."

"Baik tuan."

Bibi Hana pun kembali keluar untuk memanggil Riska agar masuk kedalam ruangan itu. Riska lalu masuk dan dia Pun menghampiri tuan Pratama yang sedang berdiri didepan jendela.

"Akhirnya kau datang juga nak, Riska."

"Tuan. Aku kesini untuk memberikan jawabannya."

"Duduklah dulu. Tidak usah tergesa -gesa."

Riska lalu menuruti perintah tuan Pratama dan dia pun duduk disofa.

"Aku bersedia untuk menikah dengan cucu anda tuan."

"Benarkah? Kau tidak akan menyesali keputusanmukan?."

"Tidak tuan. Aku sudah sangat yakin dengan keputusanku ini."

"Syukurlah kalau begitu. Aku sangat lega mendengarnya. Tiga hari lagi pernikahan itu akan dilangsungkan."

"Secepat itukah tuan?."

"Yah. Karena dihari itu adalah hari dimana kakekmu wafat, Nak."

"Begitu yah. Baiklah kalau begitu."

"Tapi masalahnya. Dihari itu cucuku tidak berada dinegara ini. Karena dia harus pergi kejerman."

"Lalu? Apa kita akan mengundur pernikahannya?."

"Tidak, Nak Riska. Itu tidak mungkin? Karena kakekmu menginginkan pernikahan itu dilaksanakan dihari wafatnya. Jadi itu tidak memungkinkan untuk mengundur pernikahan kalian."

"Kalau begitu dengan cara apa agar pernikahan itu tetap dilaksanakan?." Riska begitu penasaran dengan apa yang akan direncanakan oleh tuan Pratama dihari pernikahannya nanti.

"Bagaimana, Melalui seluler?." Jelas tuan Pratama.

"Apa? Mana bisa seperti itu tuan?."

"Itu satu-satunya cara agar pernikahan tetap berjalan."

"Kalau memang seperti itu? Baiklah aku setuju."

Setelah selesai berbicara Riska pun pulang kerumah untuk memberi tahu ibunya mengenai rencana pernikahan mereka.

Mendengar cerita dari Riska Ibunya sempat berpikir kalau keluarga Pratama telah mempermainkan mereka.

Ibu Aini tidak tau bahwa calon menantunya adalah orang sangat penting dinegara ini. Kepergian Arga kejerman bukan hanya bisnis biasa. Tetapi melainkan dia dikirim pemerintah untuk mewakili negaranya.

Maka dari itu kepergiannya tidak bisa dibatalkan.

***

Pagi harinya, Seperti biasa Riska pergi kesekolah. Saat diberjalan didepan halaman sekolah. Angela dan teman -temannya telah menunggu dirinya.

Riska bingung kali ini apa yang akan dilakukan oleh mereka. Bukankah Riska telah menuruti keinginan Angela untuk menjauhi Deniss.

"He! Perempuan jalang. Lo ngadu apa ama Kak Deniss?."

"Engga Gua gak bilang apa-apa."

"Jangan boong deh lo? Dasar perempuan murahan." Angela pun lalu menampar wajah Riska.

Namun sayangnya sebelum tangannya meluncur kewajah Riska. Deniss datang dengan tepat waktu. Dia menahan lengan Angela yang hampir meluncur kewajah Riska.

"Dasar perempuan berengsek. Sudah aku katakan jangan ganggu Riska lagi. Apa kau tidak mengerti?." Teriak Deniss mengomeli Angela.

"Tapi, Kak Deniss?."

"Asal kau tau Angela. Aku muak dengan perempuan murahan seperti dirimu. Jika aku melihatmu mengganggu Riska lagi. Aku tidak akan segan-segan menyakitimu." Ancam Deniss.

Deniss pun lalu membawa Riska pergi dari tempat itu untuk ke kelasnya. Deniss menyuruh Riska duduk dikursinya. Kedekatan mereka membuat para siswa serta siswi. Membicarakan tentang hubungan mereka.

"Maafkan aku? Ini semua karena aku yang tidak dapat melindungimu."

"Kak Deniss. Ini bukan karena salah kakak. Ini semua karena aku yang tidak dapat menjauh dari kakak. Maafkan aku?."

Deniss pun lalu memeluk Riska didepan teman sekelasnya. Adegan itu membuat para siswa terus menerus membicarakan kedekatan Deniss dan juga Riska.

****bersambung ****

JANGAN LUPA DILIKE YACH DAN JUGA KOMENTARNYA,,,🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Anny Sanjaya

Anny Sanjaya

next...

2022-01-10

0

lihat semua
Episodes
1 Sebuah surat
2 Kehadirannya tidak disadari
3 Hari pernikahan
4 Studytur
5 Cemburunya sang suami
6 Kembalinya sang suami
7 Rindu tapi benci
8 Mulai ada rasa
9 Denis merasa cemburu
10 Pulang keapertemen
11 Denis dan arga berselisih
12 persaingan antar perusahaan
13 Nilai saham menurun
14 Perayaan lulusnya Riska
15 pesta pertemuan
16 pertemuan
17 kemarahan
18 hari pertama kuliah
19 scandal
20 berhubungan intim untuk kedua kalinya
21 merasa cemburu
22 kemarahan sang senior
23 pengorbanan
24 Mengetahui kebenaran
25 Hari pertama masuk keuniversitas
26 Orientasi study
27 Kepergian ibu membuat duka
28 Masalah terus berdatangan
29 Ternyata dialah pembunuhnya
30 Riska diculik
31 Isi surat
32 Pengorbanan
33 Arga menghindar
34 Perasaan tidak menentu
35 Hati yang hampa
36 Hasil cinta kita datang
37 Surat perceraian
38 Sebuah permintaan
39 Saat terakhir
40 Detak jantungnya terdengar
41 Teror pria misterius
42 Ciuman yang disengaja
43 Terkunci didalam toilet
44 Bayi yang lucu
45 tumbuh perasaan
46 Riska terjebak
47 Riska koma
48 Ada sesuatu yang aneh dengannya
49 Balas dendam
50 Rasa sakit yang menyiksa
51 Datangnya masa lalu Denis
52 Kepanikan si pria A
53 Rencana busuk Harada
54 Wajah Harada terbayang saat berhubungan
55 Wajahnya mirip dengan Arga
56 Menguntit
57 Pertengkaran
58 Dibalik semua kejadian
59 Rasa penyesalan Elsa mengakibatkan Riska celaka.
60 Happy ending
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Sebuah surat
2
Kehadirannya tidak disadari
3
Hari pernikahan
4
Studytur
5
Cemburunya sang suami
6
Kembalinya sang suami
7
Rindu tapi benci
8
Mulai ada rasa
9
Denis merasa cemburu
10
Pulang keapertemen
11
Denis dan arga berselisih
12
persaingan antar perusahaan
13
Nilai saham menurun
14
Perayaan lulusnya Riska
15
pesta pertemuan
16
pertemuan
17
kemarahan
18
hari pertama kuliah
19
scandal
20
berhubungan intim untuk kedua kalinya
21
merasa cemburu
22
kemarahan sang senior
23
pengorbanan
24
Mengetahui kebenaran
25
Hari pertama masuk keuniversitas
26
Orientasi study
27
Kepergian ibu membuat duka
28
Masalah terus berdatangan
29
Ternyata dialah pembunuhnya
30
Riska diculik
31
Isi surat
32
Pengorbanan
33
Arga menghindar
34
Perasaan tidak menentu
35
Hati yang hampa
36
Hasil cinta kita datang
37
Surat perceraian
38
Sebuah permintaan
39
Saat terakhir
40
Detak jantungnya terdengar
41
Teror pria misterius
42
Ciuman yang disengaja
43
Terkunci didalam toilet
44
Bayi yang lucu
45
tumbuh perasaan
46
Riska terjebak
47
Riska koma
48
Ada sesuatu yang aneh dengannya
49
Balas dendam
50
Rasa sakit yang menyiksa
51
Datangnya masa lalu Denis
52
Kepanikan si pria A
53
Rencana busuk Harada
54
Wajah Harada terbayang saat berhubungan
55
Wajahnya mirip dengan Arga
56
Menguntit
57
Pertengkaran
58
Dibalik semua kejadian
59
Rasa penyesalan Elsa mengakibatkan Riska celaka.
60
Happy ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!