Mendengar bunyi notifikasi pesan masuk Bellanca langsung tersenyum merekah seperti mendapatkan hadiah.
"Apa! Pesan dari Reyno," ucap Bellanca dengan antusias, lalu ia membaca pesannya.
Reyno
Maafkan aku soal kejadian tadi. Aku tidak sengaja melakukannya. Karena buru-buru ada pekerjaan penting dan aku sudah telat. Jika ada waktu, bolehkah aku mengajak mu makan siang di restoran xxxx untuk permintaan maaf ku. Besok Siang.
Bellanca yang membaca pesan dari Reyno, ia senyum-senyum sendiri merasa bahagia. Bellanca langsung membalas pesan Reyno. Tak menunggu lama Bellanca mengetik sebuah pesan.
Reyno
Oke, jam makan siang aku akan datang.
Pesan sudah terkirim Bellanca merasa lega, Akhirnya dirinya tertidur dengan pulas. Di pagi hari pukul sudah menunjukkan 07.00. Bellanca masih enak tidur dengan gaya terlentang selimut yang sedikit lagi terjatuh. Tiba-tiba tirai terbuka sinar matahari menyilaukan matanya.
"Siapa yang berani buka tirai kamar," gumam Bellanca belum sadar seratus persen dari tidurnya.
Sambil mengusap-usap matanya, saat matanya terbuka lebar. "Eh, Mama." Riana sudah berkacak pinggang.
"Iya, Ma iya," lanjutnya.
"Bellanca, bangun. Siap-siap mandi," titah Riana. Biasalah, emak-emak kalo udah marah pasti enggak akan habis-habis marahnya.
"Kamu itu udah tua sama aja kaya Randi susah banget berubahnya. Gimana nanti kalo kamu punya suami? Suami mu suruh ngapa-ngapain sendiri?" tanya Riana mulai kesal.
Bellanca malas memperpanjang masalah hanya manggut-manggut merem melek matanya.
"Sudah sana! Oiya, Mama hampir lupa. Hari ini Randi sidang S2-nya kamu datang ya kasih dia selamat," titah Riana.
"Ok, Ma." Bellanca masuk ke kamar mandi.
Bellanca yang sudah rapih, akan berangkat ke kantor. Andri sudah menjemput Bellanca, sedang menunggu di depan pintu rumah. Riana melihat sang puteri turun dari tangga yang buru-buru takut telat.
"Ma, aku berangkat kerja dulu ya." Bellanca mencium ke dua pipi Riana.
Melambaikan tangan ke Ferdinan. "Bye, Pa." pamitnya.
Andri membukakan pintu mobil, "Silakan masuk, Nona."
Bellanca masuk ke dalam mobil dan mengecek jadwal hari ini di tabletnya.
"Selesai meeting di kantor pagi ini. Kosongkan jadwal, saya ingin makan siang di luar. Satu lagi, carikan saya bunga mawar merah seratus tangkai dan jam tangan pria yang mahal dan elegan. Semua itu sudah harus ada saat saya makan siang," titah Bellanca.
"Siap, Nona," jawab Andri.
Sampai di kantor para karyawan melihat Bellanca masuk ke dalam. Bellanca berjalan menuju lift, semua karyawan hanya menundukkan kepalanya. Dengan arogan Bellanca masuk dalam lift senyum pun tidak. Beberapa jam kemudian, Bellanca sudah menyelesaikan meeting-nya.
"Kamu sudah selesai menyiapkan pesanan saya?" tanya Bellanca dengan lugas.
"Sudah, Nona," jawab Andri.
"Ok, antar saya makan siang di restoran xxxx sekarang," titah Bellanca.
Sampai di restoran Bellanca menunggu Reyno di tempat parkiran. "Nona, sudah sampai." Andri mencoba memberitahu sambil melihat Bellanca dari kaca tengah mobil, ia sedang sibuk dengan ponselnya.
"Tunggu, aku sedang menunggu seseorang." Bellanca hanya memainkan ponselnya tanpa melihat Andri.
Reyno
Aku sudah sampai restoran xxxx, pesan terkirim.
Lama sekali, Reyno. Jadi banyak waktu yang terbuang untuk menunggu, gerutu Bellanca dalam hati, sambil menunggu balasan pesan dari Reyno.
Tiba-tiba yang ditunggu-tunggu sudah datang, Reyno masuk ke dalam restoran. Tanpa sengaja Bellanca tersenyum smirk. Andri hanya menatapnya dari kaca tengah mobil.
"Dri, saya masuk restoran dulu. Jika kamu ingin makan siang juga, setelah saya masuk duluan. Kamu duduk di meja lain. Saya ada tamu penting," terang Bellanca lalu meninggalkan Andri di dalam mobil.
"Kenapa hati ini tidak tenang Tuhan," gumam Bellanca. Reyno melambaikan tangannya lalu tersenyum manis membuat Bellanca tidak karuan.
"Silakan duduk Bell, mau pesen apa?" tanya Reyno.
"Terima kasih, Rey. Ikut aja mau pesan apa," jawab Bellanca tak mampu berpikir jernih didepannya adalah sang idola semasa remaja. Tak jauh dari sana Andri mengawasi Bellanca dan Reyno yang asik bercengkerama. Hatinya mulai panas melihatnya.
"Oh, aku kira bunga dan jam tangan di mobil untuk Reyno, jadi untuk siapa? Pasti ada yang lebih spesial dari Reyno." Andri bermonolog.
"Maaf ya Bell, soal kemarin aku buru-buru ada kerjaan pemotretan di perusahaan Prasetyo jadi aku enggak fokus karena telat, jadi nabrak kamu. Kamu enggak apa-apakan?" tanya Reyno yang tidak enak hati.
"Udah lupain aja, Rey. Enggak pa-pa kok. Anggap saja kejadian kemaren kecelakaan," jawab Bellanca dengan bijak.
Oh, Tuhan bisa-bisanya aku ngomong nggak pa-pa. Padahal hampir semalaman nggak bisa tidur cuma mikirin Reyno Sebastian, batin Bellanca.
Selesai pertemuan dengan Reyno, Bellanca pergi menuju kampus Randi. "Dri, antar saya ke kampus Randi," titah Bellanca.
"Siap, Nona. Jam tangan dan bunganya tadi Nona lupa membawa masuk ke restoran." Andri mencoba memberitahu.
"Kamu pikir saya mau kasih jam tangan dan bunga itu untuk Reyno? Itu tidak mungkin Andri, kedua barang itu untuk pria yang ku cintai setelah, Papa." Bellanca terkekeh.
Sejak kapan, Nona muda ini jadi puitis gitu? Perasaan setiap sama pria dia selalu galak, acuh, terkadang mampu tidak mempunyai hati, batin Andri. Andri bergidik ngeri saat melihat Bellanca berucap seperti itu. Ia sempat berpikir jika Bellanca tidak normal.
"Nona, kita sudah sampai," Andri membukakan pintu mobil. Dengan elegan Bellanca berjalan menuju gedung sidang skripsi di ikuti oleh Andri.
Banyak wanita berkumpul antri memberi selamat dan berfoto, Bellanca menatap binggung banyak orang berkerumun. Ternyata sang adik menjadi idola kampus. Randi berlari menghampiri Bellanca lalu memeluknya.
"Udah ih peluknya, Ran. Kaya teletubbies aja. Pengap tau," tolak Bellanca lalu mendorong tubuh Randi.
"Selamat ya, Ran. Kakak cuma bisa kasih hadiah ini, buat kamu." Bellanca memberikan buket bunga dan jam tangan mewah.
"Ku kira hadiahnya, mobil mewah kaya punya, Kakak. Kan, aku mau juga," celotehnya. Bellanca mendengar pernyataan itu langsung kesal, dan pergi meninggalkan Randi tanpa memperdulikannya.
Anak nggak tahu diri, nggak tahu apa, aku ke sini saja butuh meluangkan waktu, dia... eh! rasa ingin ku makan saja, umpat Bellanca dalam hati.
Bellanca langsung pergi meninggalkan Randi, ia muak merasa tak dihargai pemberiannya. Andri hanya bisa mengikutinya dari belakang. Randi mengejar Bellanca sambil berlarian.
"Kak, tunggu. Aku hanya bercanda, please maafin aku!" teriak Randi sambil menggedor kaca mobil Bellanca yang hendak berjalan.
"Lo si, Ran. Udah tau kakak lo, itu ratu baper. Pakai ngomong enggak bener segala, kan jadi tersinggung," nasihat Dimas sambil menepuk pundak Randi.
"Gila lo, Ran. Jam tangan mahal harga ratusan juta masih lo nolak? Udah buat gue aja." Thomas kagum melihat jam tangan ratusan juta yang ia buka.
"Ngarep lo, Thom. Jangan mimpi! Tadi gue cuma bercanda kok." Randi merebut jam tangan ditangan Thomas.
Randi bergegas pulang ingin menemui sang kakak tercinta. Yang sedang menjelma menjadi Macan Betina lapar. Ingin sekali memakan manusia hidup-hidup.
Sampai di rumah Randi berlari masuk ke dalam rumah dengan tergesa-gesa. "Ma, Kakak dimana?" tanyanya dengan panik.
"Masalah apa lagi si, Ran? Sampai membuat Kakak mu marah? Tuh, Kakak mu ada di kolam renang." Riana was-was takut anak lelakinya mendapatkan hukuman kejam dari anak perempuannya.
"Panjang Ma, nanti yah, Randi ceritain." Dengan manja memeluk sang mama.
Di tepi kolam dengan berpakaian renang begitu seksi tubuh putih itu terekspos. Kaki Bellanca sedang memainkan air. Randi dari kejauhan melihat sang kakak bergidik ngeri. Pelan-pelan Randi mendekati Bellanca dengan wajahnya mengiba.
Bellanca adalah wanita pendendam, jika ada seseorang melakukan kesalahan pasti akan di hukum olehnya.
Bersambung....
Happy reading guys,
Jagan lupa memberi like,komentar,vote & hadiah.
Stay tune terus ya guys,jangan lupa tekan tanda favorit agar kalian tidak ketinggalan.
Terimakasih atas dukungan kalian.
1 like pun sangat berarti untuk ku ❤❤❤
Jangan lupa follow ig dewi_masitoh55
#salamhalu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Jans🍒
kaka adik suka gelud yaa
2021-10-23
0
Sophia Verheyden✨
mama Riana nyuruh Bellanca ngasih biskuit selamat buat Randi 😂🤭 ups salah server
2021-10-16
0
Dea Andini
aku pada mu thor
2021-05-03
2