Empat hari sudah Chelsee di rawat di rumah sakit di hari ke lima dokter sudah memperbolehkan Chelsee untuk pulang ke rumah. Dan keesokan harinya Aira juga sudah mulai kembali masuk kantor, saat ia hendak masuk keruangannya Aira berpapasan dengan Raditya.
"Aira, bagaimana keadaan Chelsee?" Tanya Raditya, Aira menangkap raut kekhawatiran di wajah Raditya terhadap putrinya.
"Alhmadulillah Chelsee sudah sembuh." Jawab Aira.
"Aku permisi dulu Bang Radit." Aira bergegas pergi meninggalkan Raditya, ia tak punya banyak waktu untuk mengobrol dengan Raditya karena setumpuk pekerjaa di meja kerjanya telah menantinya.
Sesampainya diruang kerjanya Aira sudah di sambut dengan tumpukan pekerjaan yang ia tinggalkan selama dirinya cuti menemani putrinya di rumah sakit.
"Huft... ayo semangat Aira." Aira menyemangati dirinya sendiri, kemudian ia memulai pekerjaannya.
Kriiiiing... kriiing...
Dering telephone di atas meja kerjanya tak membuat konsentrasinya terganggau, masih sambil mengetik laporannya, ia mengangkat telephone yang berdering.
"Aira, Jam 10.00 pagi ini ada undangan sosialisasi perubahan peraturan penggunaan cek dan giro dari Bank ABC. Kamu bersiap ya." Ucap Santi dari sebrang telephone.
"Tapi mba, banyak laporan yang belum aku selesaikan. Apa tidak bisa digantikan dengan yang lainnya?" Tanya Aira.
"Tidak bisa Aira, kami semua disini sibuk. Lagi pula kamukan sudah menyanggupi jika akan menggantikan Icha, ini juga adalah salah satu job desk Icha."
"Mba Santi, mengapa perusahaan ini tidak merekrut karyawan baru saja? Pekerjaanku sangat banyak, jika terus begini maka pekerjaan utamaku akan terbengkalai." Protes Aira.
"Kamu tanyakan saja langsung dengan Pak Alex." Santi menutup teleponenya.
Aira kembali mengerjakan pekerjan utamanya laporan cost control project, ada sekitar dua puluh project perusahaan yang harus ia kontrol agar biaya yang keluar tidak melebihi dari anggaran nilai project.
Pukul 09.30 Aira bersiap menghadiri undangan Bank ABC disebuah hotel bintang empat, selama acra berlangsung dengan teliti Aira mencatat point-point penting yang di sampaikan oleh pihak bank.
Pukul 12.00 siang acara pun selesai, Aira segera kembali kekantor menyerahkan catatan yang ia buat kepada Santi, lalu ia kembali ke ruangannya untuk mengejar laporan yang sempat ia tunda.
Saat ia hendak masuk ke ruangannya, Aira melihat Raditya telah menunggunya di pintu masuk, ia membawakan makan siang untuk Aira.
"Kamu pasti belum makan siang, mari makan bersamaku." Ajak Raditya.
"Aku harus mengerjakan laporanku." Aira melangkah masuk ke dalam ruangannya, namun Raditya menahan tangan Aira.
"Sebentar saja, jika kamu sakit Chelsee bagaimana?" Raditya menggandeng tangan Aira menuju pantry kantornya.
Raditya memberikan satu kotak makanan untuk Aira dan mengambilkan sendok yang terdapat di rak piring untuk Aira.
"Makanlah." Ucap Raditya.
"Bang radit sendiri?" Tanya Aira.
"Aku sudah makan tadi, ini aku belikan memang untukmu." Ucap Raditya.
Raditya menemani Aira makan sambil mengobrol dengannya tentang pekerjaan di kantor, setelah selesai makan Aira pamit kembali ke ruangannya.
"Tunggu Aira, ada yang ingin ku katakan padamu." Radit menahan tangan Aira yang hendak pergi meninggalkan pantry.
"Ada apa Bang Radit?" Tanya Aira.
"Aku sangat menyukaimu. Apa benar-benar tidak ada kesempatan untukku bisa dekat denganmu?" Tanya Raditya sambil menatap mata Aira, ia mencari jawaban apa Aira juga merasakan hal yang sama dengannya.
Ingin sekali rasanya Aira mengatakan bahwa ia juga menyukai Raditya, namun ia sedikit tahu diri akan statusnya, Aira tak pernah bermimpi bisa dapat memiliki Raditya.
"Bukankah waktu itu sudahku katakan jika aku sudah memiliki kekasih? Tentu Bang Radit sudah tahukan apa jawabannya." Ucap Aira.
"Sudahlah tidak perlu berbohong." Raditya menggandeng tangan Aira dan mengantarnya hingga ruang kerja Aira.
"Aku tidak butuh jawabanmu, selamat bekerja." Raditya mengelus kepala Aira, kemudian ia melangkahkan kakinya menuju ruang kerjanya.
Tumpukan pekerjaan membuat Aira tak memiliki waktu untuk memikirkan ucapan Raditya, sehingga ia memfokuskan dirinya untuk menyelesaiakan laporan kerjanya.
Karena terlalu fokus pada pekerjaannya Aira sampai tak menyadari jika Aruna telah berada di hadapannya.
"Loe ini banar-benar janda yang tidak tahu malu,harus berapa kali gue kasih kasih tahu ke loe? JAUHI BANG RADIT!!!" Ucap Aruna dengan nada tinggi.
"Tapi gue tidak pernah..." Belum selesai Aira berbicara Aruna telah memotongnya.
"Sekali lagi gue lihat loe masih berduaan sama Bang Radit, gue akan membuat perhitungan sama loe." Ancam Aruna, Aruna pun kembali ke ruang kerjanya yang berada di lantai dasar kantor.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
W⃠InDiAna ᶜᶠK🄷An✰͜͡v᭄💋R⃟ 💯
Makasii bang Radit aku juga suka bang Radit kok eh salah bang Radit ngomong ke Aira bukan ke Indi 😁
Eh ini Manusia satu Aruna minta di RACUN SIANIDA secepat nya seh.. Manusia kok harinya jahat bnget n suka menghina orng kayak dia manusia yg bersih aja Astaghfirullah 🤦🤦
Dah ah mau nemenin Chelsea dulu
SEMANGAT 💪
2022-04-04
1
pipitW⃠✰͜͡v᭄085811558605
s aruna bener2 minta di bejekk🙄🙄🙄
2022-03-17
1
pipitW⃠✰͜͡v᭄085811558605
inget ya aruna, roda berputar 😌😌😌
kelak kau kan rasakan yg aira rasa😏😏😏
2022-03-17
0