"Karena ia ingin menikah lagi."
"Dia berkata ingin punya penerus, seolah aku tidak menginginkan hal yang sama"terdengar lirih suara Lorine.
Ada kesedihan mendalam dalam suaranya.
"Tapi bukankah hal biasa seorang raja memiliki lebih dari satu istri? Setidaknya itu yang aku tahu"
"Memang benar. Tapi peraturan di Gordon membatasi hal itu. Saat seorang raja yang telah memiliki seorang permaisuri, ia tidak dapat menikah lagi. Kecuali ia terlebih dahulu menceraikan permaisuri nya atau permaisuri meninggal dunia. Tapi bisa juga sebelum ia memiliki permaisuri, ia terlebih dahulu memiliki beberapa selir setelah itu baru mengangkat seorang permaisuri."
"Peraturan yang rumit"
"Iya memang sedikit rumit. Tapi itu dibuat untuk melindungi hak seorang permaisuri agar raja tidak sewenang wenang. Dan seorang raja yang pernah memiliki seorang permaisuri tapi menceraikannya, maka ia tidak bisa mengangkat kembali permaisuri yang lain. Kecuali ia menikahi kembali permaisuri yang telah diceraikannya. Kedudukan selir paling tinggi yang bisa diangkatnya adalah menjadi selir agung tapi itu juga harus memiliki persyaratan yang cukup berat"
Louisa menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal. Merasakan betapa rumitnya peraturan di Gordon. Walaupun ia tahu semua itu bertujuan baik agar tidak ada perceraian terjadi antara raja dan permaisuri.
Tidak terasa mereka berbincang cukup lama, walaupun dalam mimpi Louisa. Tapi itu semua terasa nyata. Ia telah mengetahui banyak hal. Saat Louisa membuka matanya, hari telah pagi.
"Permaisuri, Anda telah bangun? Mari saya bersihkan tubuh Yang Mulia.. " terdengar suara Reneisme disampingnya.
"Ibu, bolehkah aku mandi saja. Tubuhku terasa sangat lengket"
"Hari ini jangan dulu. Cukup hamba lap saja permaisuri. Besok baru Yang Mulia bisa mandi."
"Baiklah ibu"
Pelayan itu kemudian mengelap tubuh Louisa dengan kain sampai bersih. Setelah semua selesai, kembali membantu Louisa memakai baju baru yang bersih. Semua selesai, wajah Louisa terasa lebih segar sekarang. Reneisme bertepuk tangan dua kali, tak berapa lama masuk dua orang pelayan membawa nampan. Satu nampan berisi
makanan, sementara yang satu lagi nampan berisi obat herbal.
"Salam yang mulia permaisuri..." kata keduanya dengan posisi sedikit membungkukkan badannya.
"Salam kalian aku terima, silahkan"
Mereka kemudian meletakkan nampan yang mereka bawa diatas meja. Dan mulai menghidangkan makanan tersebut. Louisa duduk ditempat tidurnya dengan dibantu Reneisme.
"Kalian boleh pergi. Biar Reneisme saja yang melayani ku."
Mereka melihat kearah Reneisme yang dijawab anggukan kepala Reneisme.
"Kalau begitu kami pamit undur diri Yang Mulia"
Reneisme mengambil makanan dan menyuapi Louisa sampai makanan nya habis. Dan kemudian membantu Louisa meminum obat herbal nya sampai habis .
"Ibu hari ini punya banyak tugas?"
"Tidak permaisuri. Tugasku hanya menemani permaisuri"
Biasanya Reneisme mempunyai tugas yang tidak sedikit. Dia merupakan tangan kanan sang permaisuri. Sehingga sebagian pekerjaan permaisuri akan diambil alih olehnya. Tapi setelah raja memutuskan akan menceraikan permaisuri Lorine, maka secara otomatis tugas tugas permaisuri ditarik darinya dan dijalankan oleh ibu suri. Dan dengan demikian tugas Reneisme pun hanyalah sebatas pelayan pribadi sang permaisuri, tidak ikut terlibat lagi dalam urusan harem istana.
Sepanjang hari itu mereka habiskan dengan berbincang. Sebisa mungkin Reneisme berusaha menghindarkan pembicaraan mengenai raja dan perceraian Lorine. Karena ia tidak ingin membuat Lorine bersedih. Hari sudah malam, Reneisme meminta Lorine beristirahat.
Tapi sesaat sebelum beranjak pergi, Louisa menggenggam tangan Reneisme erat.
"Ada apa yang mulia? Anda mau hamba jaga sampai anda tertidur?"
"Ibu..."katanya ragu
"Katakan apa yang mengganjal pikiran Yang Mulia. Hamba akan mendengarkan"ujarnya lembut.
"Yang Mulia Raja mengatakan kalau aku mandul. Makanya beliau menceraikanku. Apa mungkin yang dikatakan raja adalah benar?"
"Permaisuri, Anda telah diperiksa tabib istana berulang ulang . Tabib Kurd tidak akan berbohong tentang sesuatu yang penting. Jika beliau mengatakan permaisuri sehat dan subur, berarti memang demikian yang benar. Paduka Mang Mulia hanya sedikit tidak sabaran saja. Lagi pula sepanjang pengetahuan hamba, didalam keluarga Valley tidak pernah seorangpun yang ditemukan mandul. Dan yang mulia pun tidak pernah mengalami sakit yang parah, yang sekiranya bisa mempengaruhi tingkat kesuburan. Jadi hamba yakin itu tidaklah benar. Jangan dipikirkan lagi, yakinlah suatu saat nanti Paduka Yang Mulia pasti akan menyesali keputusan nya menceraikan anda. Sekarang istirahatlah Yang Mulia, agar Anda segera sehat kembali"
Louisa tersenyum. Walaupun ia tidak begitu peduli sebenarnya pada keputusan raja, tapi dalam hati ia kasihan kepada permaisuri Lorine.
Terkadang tanpa sadar Louisa dapat merasakan apa yang dirasakan oleh Lorine. Dan kemudian membandingkannya dengan kisah cintanya yang ternyata berbanding terbalik dengan impiannya sendiri.
***
Hari berganti kesehatan Louisa semakin baik. Dia sudah mampu untuk berjalan tanpa merasa pusing. Karena sekian lama berada didalam kamar, Louisa ingin berjalan jalan melihat keadaan istana.
Bersama Reneisme ia berjalan kearah taman istana. Mereka duduk bangku yang ada ditaman sambil menikmati keindahan bunga bunga yang bermekaran di sana.
"Ren, aku ingin menyusun rencana apa yang akan kulakukan setelah putusan cerai di sahkan. Apakah ayahku sudah pulang dari perbatasan? Aku ingin meminta pendapat beliau"
"Belum permaisuri. Mungkin sekitar seminggu lagi Jendral baru sampai diistana."
"Jika telah sampai di istana tolong kabarkan agar beliau segera menemui ku."
"Baik permaisuri"
"Ren, temani aku ke perpustakaan istana. Ada yang ingin kucari disana"
"Mari Yang Mulia"
Mereka berjalan bersama menuju perpustakaan. Sesekali mereka berpapasan dengan pelayan dan penjaga yang bertugas. Sekitar lima menit kemudian mereka sampai diperpustakaan.
Perpustakaan itu sangat besar dengan ribuan buku yang disusun dengan rapi pada rak rak panjang.
Seperti perpustakaan pada umumnya, suasana disini sangat sepi bahkan terkesan dingin. Bahkan dalam ingatan Lorine, ia hanya pergi keperpustakaan saat masih belajar ilmu pengobatan.
Louisa mencari peta kerajaan Gordon.
Setelah menemukannya, ia membawanya kesebuah meja dan menarik kursi serta duduk disana. Louisa mengambil kuas serta kertas tulis yang telah ia siapkan sebelumnya dan mulai membuat beberapa catatan.
Setelah selesai peta dikembalikan ketempatnya, dan diganti dengan mengambil sebuah buku mengenai sejarah kerajaan Gordon.
Ia ingin lebih mengenal kerajaan Gordon, karena dari ingatan Lorine tidak begitu banyak ia ketahui. Ia membacanya dengan sungguh sungguh.
Dari buku itu juga ia mengetahui tentang sejarah lahirnya peraturan tentang perceraian raja dan permaisuri. Juga tentang syarat pengangkatan seorang selir menjadi selir agung.
Satu hal yang membuat Louisa terkejut, selama lima ratus tahun terakhir baru sekali seorang selir diangkat menjadi selir agung.
Ia merupakan seorang Jendral wanita pertama dan mempunyai peran penting pada masa perang waktu itu. Ia juga merupakan pelindung serta penasehat putra mahkota, bahkan sampai pengangkatan putra mahkota menjadi raja Gordon. Dan selir itu bernama Selir Agung Louisa Balley..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 190 Episodes
Comments
Mommy Gyo
3: like hadir thor, mampir juga dikaryaku, salam cantik tapi berbahaya
2021-09-07
1
Mommy Gyo
3 like hadir thor
2021-09-07
2
syafridawati
3 like mampir
2021-08-17
0