"Permaisuri..."
Louisa membuka matanya, dan melihat wanita paruh baya yang tadi diruangannya bersama seorang pria tua beraroma herbal berdiri disamping tempat tidurnya.
"Ijinkan hamba memeriksa kondisi yang mulia"katanya dengan hormat.
Louisa menganggukkan kepalanya dengan pelan. Dari ingatan yang di perolehnya dari pemilik tubuh yang ditempatinya ia mengetahui pria tua itu merupakan tabib istana bernama Kurd Lounses. Dan perempuan paruh baya itu merupakan pelayan pribadinya yang bernama Reneisme.
Tabib itu memeriksa denyut nadinya, dan kelopak matanya.
"Yang mulia apakah masih pusing?"tanyanya.
Louisa menganggukkan kepalanya.
"Itu sangat wajar yang mulia mengingat anda jatuh dari tempat yang cukup tinggi. Bahkan anda masih bisa hidup saja sudah merupakan keajaiban. Satu Minggu ini yang mulia mungkin masih akan merasakan sedikit pusing. Hamba akan meracik obat untuk yang mulia minum agar rasa pusingnya berangsur angsur menghilang."
" Terima kasih paman"
"Tidak usah berterima kasih yang mulia. Itu sudah merupakan tugas hamba sebagai tabib istana"
"Tapi paman sudah berulang kali membantuku" kata Louisa saat ingatan sang permaisuri berkelebat dipikirannya.
"Sudah sewajarnya seorang paman membantu keponakannya. Sekarang istirahatlah, jangan pikirkan hal yang tidak perlu. Langit punya caranya sendiri menuntun langkah orang yang dipilihnya"katanya sambil tersenyum dan melangkah pergi meninggalkan ruangan tersebut.
Reneisme mendekati Louisa setelah tabib Kurd pergi.
"Permaisuri sebaiknya makanan dulu, setelah itu minum obat. Biar hamba siapkan makanan dan obat yang mulia"
"Baik"jawab Louisa singkat.
Reneisme keluar sebentar, tapi tidak berselang lama ia sudah kembali sambil membawa nampan berisi makanan dan obat herbal yang telah diracik tabib Kurd sebelumnya.
Ia kemudian menyuapi Louisa dengan telaten sampai makanan dan obat Louisa habis. Reneisme bukan hanya pelayan pribadi permaisuri Lorine, tapi juga ibu asuh Lorine dari bayi.
Dan saat Lorine menikah ia ikut keistana menjadi pelayan pribadi sang permaisuri. Dan bagi Lorine sendiri, Reneisme sudah seperti ibu kandungnya.
"Sekarang istirahatlah, aku akan menjagamu"
"Terimakasih, ibu"
Reneisme tersenyum, ada setitik air mata mengalir disudut matanya. Setelah melihat Lorine memejamkan matanya, ia bergerak merapikan selimut Lorine sedikit dan mengantar kembali nampan tempat makanan dan obat herbal kembali kedapur.
Sementara Louisa tengah bermimpi, berada di suatu tempat seperti Padang rumput yang indah.
Saat ia menoleh ke sampingnya seorang perempuan yang sangat mirip dirinya tengah duduk dengan santainya sambil melihat Padang rumput yang membentang.
"Salam jumpa lagi Louisa" katanya tanpa menoleh ke arah Louisa.
"Salam jumpa juga Lorine"jawab Louisa. "Terima kasih mengijinkan ku menggunakan tubuhmu"
"Jangan berterima kasih. Karena sekarang aku adalah kau, dan kau adalah aku. Dengan rohmu, tubuhku tetap hidup, sementara dengan tubuhku rohmu tetap hidup"
Louisa tersenyum, sepertinya apa yang dikatakan Lorine ada benarnya juga. Tapi ia masih bertanya tanya juga di dalam hati, kira kira mengapa Tuhan memberinya kesempatan hidup kedua.
"Kau pasti bertanya kenapa kau bisa mengalami reinkarnasi kedalam tubuhku bukan?"tanya Lorine yang seperti tahu apa yang dipikirkannya
"Iya. "
"Itu karena aku ada tugas yang tidak bisa aku penuhi. Tapi aku yakin kamu pasti bisa melakukannya"
"Kalau kau memang ada tugas dan sadar akan tanggung jawabmu, kenapa kau bunuh diri?"
" Aku tidak pernah bunuh diri Louisa. Itu murni kecelakaan sebagai hasil karena kecerobohan ku. Kau pasti tahu dari ingatanku, kalau suamiku raja Peter Henry akan menceraikan ku. Dan itu membuatku sangat sedih dan putus asa. Dan malam saat kejadian aku sedang ada balkon dan menangis. Tanpa sadar aku di melangkah kepinggir balkon sambil melihat bulan berusaha mencari ketenangan diri dan tidak sengaja malah tergelincir dan jatuh."cerita Lorine panjang lebar.
"Kau memang bodoh dan ceroboh"jawab Louisa.
"Kau tahu Louisa, aku sangat mencintai yang mulia. Kami sudah bertunangan saat aku masih berumur satu tahun. Ketika aku berumur enam belas tahun , kami menikah, dan sebentar di lagi kami seharusnya merayakan hari pernikahan kami yang ketiga."
"Kapan itu?" tanya Louisa penasaran
"Bertepatan dengan hari putusan cerai kami"
"Huh. Jahat sekali dia Lorine"gerutu Louisa geram.
"Tapi di kerajaan Gordon peraturannya memang seperti itu. Saat seorang raja hendak menceraikan permaisuri nya, putus cerainya harus dilakukan pada hari pesta perkawinan mereka "
"Kenapa demikian Lorine? Bukankah itu sangat menyakitkan hati permaisuri?"
"Tidak demikian Louisa. Ini dibuat juga untuk melindungi hak dari permaisuri. Karena saat pesta pernikahan seorang permaisuri dapat meminta hadiah kepada sang raja. Dan karena putus cerai dibuat bertepatan dengan hari pesta di perkawinan, sebagai ganti di pesta maka permaisuri dapat meminta apapun pada raja sebagai pengganti waktu yang telah ia habiskan untuk melayani raja dan kerajaan. Dan raja tidak berhak menolaknya kecuali untuk tiga hal."
"Apa itu Lorine?"
"Pertama menolak diceraikan, karena itu memang putus cerai. Kedua tahta raja. Ketiga meminta lebih dari empat puluh persen wilayah kerajaan."
"Hal yg sang pertama dan kedua aku mengerti. Tapi yang ketiga, aku kurang paham maksudnya".
"Maksudnya seorang permaisuri dapat meminta hadiah berupa wilayah kerajaan sampai empat puluh persen dari ukuran luas kerajaan, tapi tidak lebih."
"Wow peraturan yang sangat ajaib menurutku. Jadi semua wilayah bisa diminta? Bisa, kecuali wilayah distrik utama yang merupakan ibu kota kerajaan . Tapi harus merupakan satu kesatuan wilayah. "
"Berarti harus berdekatan begitu maksudmu? Aku mengerti sekarang."
"Dari ingatanmu yang kudapat, keluarga mu berasal dari distrik sembilan. Dan itu merupakan daerah yang kurang subur. Apa benar begitu?"
"Memang benar. Bahkan distrik Sembilan baru masuk wilayah kerajaan Gordon seratus lima puluh tahun di yang lalu. Tepatnya setelah di kakek buyutku menjadi tabib kerajaan."
"Jadi sebelumnya distrik sembilan merupakan kerajaan kecil bernama Lembah Angin. Tapi Lembah Angin bukan hanya kecil tapi juga miskin"
"Apa karena miskin makanya Lembah Angin diambil alih kerajaan Gordon?"
"Iya dan tidak. Iya karena bahkan sampai sekarang Lembah Angin masih saja miskin dan dibantu kerajaan Gordon. Tidak karena itu awalnya adalah hadiah yang diberikan kepada kakek buyut yang berhasil menyelamatkan kerajaan di Gordon dari penyakit malaria dimasa lalu."
"Malaria berarti pohon kina'"
"Kau juga tahu pohon itu?"
"Aku tau namanya, tapi tidak tahu bentuk pohonnya. Aku hanya tahu, pohon kina bisa mengobati demam yang di sebabkan nyamuk malaria"
"Kakek buyutnya merupakan seorang raja dan juga tabib yang hebat. Dan beliau menggunakan kina sebagai obat mengatasi penyakit itu. Di lembah angin ada suatu tempat di yang di disebut lembah kina karena banyaknya pohon kina yang di tumbuh disana. Suatu saat nanti kamu harus pergi kesana."
"Aku pasti akan pergi melihatnya. Tapi mendengar ceritanya, mengapa raja menceraikan mu?"
"Karena ia ingin menikah lagi...."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 190 Episodes
Comments
Angga
masuk jd favorit... lg nyari cerita sprt ini
2022-02-22
1
★✰(
itu dikerajaan kuno atau engris yaa nama nya itu aku bingung
2021-08-15
5
Keren Abigail
semakin menarikk ceritax
semangat thor...
2021-07-16
4