" Pilihanmu hanya ada dua Davin Adiguna Candra " Tandas Nyonya Vera setelah seminggu dari kejadian sore itu,sengaja dia menyebut nama panjang putranya untuk meluapkan kemarahan yang tertahan didalam hatinya,setidaknya dengan penegasannya hari ini terhadap putranya dia akan lebih jauh menelisik perasaan Davin yang selalu pintar disembunyikan anak itu kepadanya.
" Mama masih saja ingin menjodohkan Davin dengan anak Tante Iren itu,ma....mama kan tau sendiri Davin belum ingin menjalin hubungan apapun bahkan dengan siapapun " pungkas Davin mulai emosi,ini untuk kesekian kalinya ibunya itu ingin menautkan hubungan yang lebih serius antara dirinya dengan anak dari Tante Iren ,kerabat jauh sekaligus sahabat dekat ibunya.
" Kenapa " cecar Nyonya Vera mendesis, " Apa kamu sudah punya kekasih " selidiknya dengan alis bertaut,berusaha mencari celah jawaban diwajah anaknya yang mulai terbalut rona kemerahan.
" Maksud mama? "
" Oouhhh...atau...." Nyonya Vera bergerak maju,bersidekap dengan mengetukkan satu jarinya kejidatnya,menahan kepalanya yang mendadak berdenyut keras.
" Ada cinta Laen dihatimu secara selama ini yang mama tahu kamu belum pernah mengajak seorang gadis kerumah untuk diperkenalkan kehadapan mama sebagai kekasih kamu,jadi benarkan?...."
" Mama bicara apalagi "
" Untuk apa mama menebak jauh Davin toh kamu sendiri tak bisa memungkirinya "
" Ma....mama makin melantur tidak jelas "
" Kamu sekarang yang mulai tidak waras "
" Selalu mama ngomong begitu ke aku "
" Karena bila menyangkut Alea kamu dan ayahmu sejak dulu tidak bisa bertindak benar "
" Mama bilang apalagi seh "
" Jelas-jelas mama ngomong kebenarannya "
" Kebenaran apa? "
" Davin " Nyonya Vera tak bisa lagi menahan kemurkaannya,anaknya ini selalu bisa mengelak dan selalu saja tidak berhenti berdebat dengannya.
" Karena kamu mencintai Alea maka kamu selalu menolak mama jodohkan,dan karena itu juga kamu sampai detik ini belum punya kekasih,padahal setahu mama,tidak mungkin ada satu gadispun yang menolak hubungan serius denganmu,tapi karena hati dan matamu sudah terpaku pada sepupu norakmu itu maka kamu tidak mau melihat ke arah Laen,cukup....." bentak Nyonya Vera melambaikan tangan diudara,menolak anaknya yang ingin membuka mulut menyanggah ucapannya.
" Mama rasa itu sudah jadi pembuktian fakta yang sebenarnya,tolong Davin ...pakai akal sehatmu,buang jauh-jauh perasaanmu itu,meski dia bukan saja sepupumu sendiri,tapi meski dia hanya satu-satunya wanita terakhir didunia ini,mama tetap tidak akan menyetujuinya,jadi jangan biarkan kau suramkan hati dan masa depanmu dengan perasaanmu yang makin tak terbendung itu "
" Mama " desis Davin tersenyum pahit sekaligus getir,mendadak hatinya nelangsa dan menjadi kabut hitam yang tidak bisa dia lukiskan.
" Aku mohon hentikan semua ini Ma..." Dia memaku tangannya yang terkepal erat disamping tubuhnya,keringat dingin membanjiri seluruh dahinya,tubuhnya bergetar hebat.
" Kalau memang kamu benar tidak menyukai Alea,maka pergilah....ambil kuliah kedokteranmu diluar negeri,dengan begitu kamu akan jauh dari Alea,dan jika kamu memang tidak ada rasa padanya,jamu akan mampu bertahan disana tanpa merindukannya " kecam Nyonya Vera tegas,dia tidak memperdulikan ratapan kesedihan putranya yang tampak jelas tersirat dimatanya sekaligus sebagai jawaban dari tanda tanya selama ini dihatinya.
" Dan jika aku menolak kuliah disana? " sahut Davin dengan setengah bergumam untuk dirinya sendiri dengan suara mulai melemah,kalut....itulah yang saat ini menyebar dihatinya.
" Kamu bisa tetap kuliah disini,tapi kamu terima saja perjodohan kamu dengan Rena "
" Kenapa ma? " Davin menggeram jengkel. " Kenapa mama begitu menggebu menjauhkan aku dari sini,bukan ma...." Davin menambahkan dalam hati,bukan dari sini seharusnya rapi lebih tepatnya dari Alea.
" Sekadar ingin membuktikan kalau Alea tidak menjadi pengaruh besar bagi dirimu " tandas Nyonya Vera,kaku sekaku wajahnya yang berubah begitu suram.
" Oke,aku akan kuliah keluar negeri " pungkas Davin tegas,berusaha dikuatkannya hatinya ketika mengatakan hal ini walaupun dia dan ibunya sendiri sadari jiwanya mendadak hancur berkeping - keping,dia pergi bergegas meninggalkan ibunya dan masuk ke kamarnya,dibantingnya pintu kamar yang memperdengarkan bunyi dentuman keras dibelakangnya,lalu duduk dipinggir tempat tidurnya.
Dia meletakkan kedua siku tangannya dilututnya dan mengusap wajahnya dengan perasaan perih yang tak bisa lagi dia pungkiri.Ya Tuhan .....kenapa perasaan ini yang tumbuh sejak dulu terhadap sepupu kecilnya itu tidak pernah berkurang atau hilang sama sekali,rasa itu bahkan terus-terusan tumbuh dan berkembang subur secepat pertumbuhan dirinya sampai dia sudah dewasa dan menyelesaikan sekolahnya di SMA.
Harusnya setelah dia tidak lagi satu sekolah dengan Alea,lambat laun perasaan itu akan sirna,tapi dia malah semakin tak berdaya ketika takdir berkata lain,musibah yang menimpa pamannya atau ayah kandung dari Alea justru makin menautkan benang merah antara mereka,terlebih ketika ayahnya berinisiatif mengadopsi Alea menjadi bagian dari keluarga mereka makin menumbuhsuburkan perasaan tang dari hari kehari tidak sanggup dihilangkannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 429 Episodes
Comments